Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS ( PPK )

Infeksi oportunistik Toxoplasma

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :


0 1/1
RS PMI BOGOR
Tanggal diterbitkan : Ditetapkan oleh : Direktur,

Dr. H. Andi Wisnubaroto,Sp.OT FICS MARS

1. Pengertian ( Definisi )
1.Human Immunodeficiency Virus yang selanjutnya disingkat HIV adalah
Virus yang menyebabkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome
(AIDS). Suatu spectrum penyakit yang menyerang sel-sel kekebalan
tubuh (dari infeksi primer dengan atau tanpa sindrom akut, stadium
asimptomatik, hingga stadium lanjut) yang disebabkan oleh HIV
2.Acquired Immuno Deficiency Syndrome yang selanjutnya disingkat
AIDS adalah suatu kumpulan gejala berkurangnya kemampuan
pertahanan diri yang disebabkan oleh masuknya virus HIV dalam tubuh
seseorang.
3.Orang Dengan HIV dan AIDS yang selanjutnya disingkat ODHA adalah
orang yang telah terinfeksi virus HIV.

4.Infeksi oportunistik adalah infeksi yang timbul akibat penurunan


kekebalan tubuh. Infeksi ini dapat timbul karena mikroba yang berasal
dari luar tubuh maupun yang sudah ada dalam tubuh manusia namun
dalam keadaan normal terkendali oleh kekebalan tubuhnya.

2. Anamnesis Gejala klinis yang sering dijumpai adalah:demam, rasa letih, kesadaran
menurun, kejang epileptik, sakit kepala, gangguan bahasa, pusing
berputar,
Deficit neurologi fokal (paraparesis, hemiparesis, ataksia, afasia,
parkinsonism, koreoatetosis,) diplopia, gangguan perilaku

3. Pemeriksaan Fisik Pembesaran KGB kenyal, tidak nyeri, berkonfluens, umumnya di servikal,
hepatosplenomegaly, ruam kulit.
Parese saraf kranial, hemiparese, gangguan lapang pandang, tremor,
gangguan sensorik daerah tungkai. Penurunan visus.

4. Pemeriksaan Penunjang Serologi toksoplasma (IgM/IgG tokso)


CT scan/MRI kepala dengan kontras
Histologi jaringan otak.
5. Kriteria Diagnosis Kelainannya dapat berupa ensefalitis (radang otak) atau abses dan
merupakan reaktivasi dari fokus laten.

Kriteria Diagnosis Sebelum memulai terapi toksoplasma sebaiknya di


pastikan tiga hal berikut ini
• Tes HIV positif
• ODHA menunjukkan gejala klinis neurologi yang progresif atau ada
tanda klinis lesi fokal atau lesi desak ruang intrakranial
• Pada pemeriksaan neuroimaging (CT scan/MRI Otak) didapatkan
gambaran lesi fokal yang menimbulkan efek massa ke jaringan otak di
sekitarnya. Lesi toksoplasma otak bersifat menyangat (enhanced)
kontras dan jumlahnya seringkali lebih dari satu (multifokal).

Limfoma saraf pusat, tuberkuloma otak, progressive multifocal


6. Diagnosis Banding leukoencephalopathy.

7. Terapi Penatalaksanaan pilihan pengobatan toksoplasmosis otak untuk fase akut


adalah kombinasi pirimetamin dan klindamisin disertai dengan asam
folinat diberikan selama 6 minggu.

8. Tata laksana: Terapi kombinasi toksoplasmosis otak


Obat Toxoplasmosis
Dosis
Pirimetamin
Loading 200 mg po, selanjutnya: BB <50 kg: 2 x 25 mg per hari PO
BB >50 kg: 3 X 25 mg per hari PO. Dapat disertai dengan
suplemen asam folinat 10 -20 mg/hari untuk mencegah efek
samping anemia akibat pirimetamin.
Klindamisin 4 X 600 mg per hari po

Pencegahan Sekunder Setelah pengobatan fase akut berhasil, dianjurkan


untuk memberikan terapi rumatan berupa pirimetamin + klindamisin +
asam folinat selama CD4 <200 sel/mm3 dengan dosis setengah dari dosis
fase akut.

Pencegahan sekunder juga dapat menggunakan kotrimoksazol dengan


dosis yang sama dengan pengobatan pencegahan primer.

Pencegahan primer: • Semua orang dengan HIV yang memiliki jumlah sel
CD4 < 200 sel/mm3 dianjurkan minum pencegahan primer terhadap
toksoplasmosis yaitu Trimetoprim-Sulfametoksazol sediaan forte 960 mg
sekali sehari • Jika ada perbaikan klinis dengan pemberian ARV, yang
ditandai dengan CD4 > 200 sel/mm3 selama setidaknya 6 bulan, dapat
dipertimbangkan penghentian pencegahan primer
PANDUAN PRAKTIK KLINIS ( PPK )
Infeksi oportunistik Toxoplasma

RS PMI BOGOR
No.Dokumen : No.Revisi : Halaman :
- - 2 dari 2

8. Edukasi Pencegahan paparan terhadap toksoplasma:


( Hospital Health • Penderita HIV harus diperiksa IgG toksoplasmanya untuk
Promotion ) mengetahui ada/tidaknya infeksi laten T. gondii
• Penderita HIV dianjurkan untuk menghindari kemungkinan kontak
dengan sumber infeksi toksoplasma seperti daging yang tidak
dimasak dengan baik, buah dan sayur mentah.

9. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam/malam


Ad sanationam : dubia ad bonam/ malam
Ad fungsionam : dubia ad bonam/malam

1.Permenkes nomer 87 tahun 2014 tentang pengobatan ARV


10. Kepustakaan 2.Penatalaksanaan di bidang ilmu penyakit dalam panduan praktik
Klinis. Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary DL

Anda mungkin juga menyukai