&
IMUNOSTIMULAN (?)
Noor Wijayahadi
IMUNOSTIMULAN ??
are substances (drugs and nutrients) that
stimulate the immune system by inducing
activation or increasing activity of any of its
components (Mosby's Medical Dictionary, 8th edition,
2009)
2 Kategori Utama Imunostimulan :
– Spesifik vaccines & antigen.
– Non-Spesifik adjuvants and non-specific
immunostimulator (prolactin, growth hormone
and vitamin D)
Herbal immunostimulants ?
Herbal immunostimulants ?
Ekinasea
Meniran
Garlic
Alloe vera
Sambiloto
Dan Lain-lain
IMUNISASI
PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi adalah
Cara untuk meningkatkan kekebalan sesorang secara
aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila ia terpajan
pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit
2 jenis kekebalan ;
- kekebalan pasif
- kekebalan aktif
Kekebalan pasif adalah
kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan
dibuat oleh individu itu sendiri.
Kekebalan aktif adalah
kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat
terpajan pada antigen
TUJUAN IMUNISASI
Tujuan Imunisasi adalah
Untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu pada seseorang
dan
menghilangkan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat.
JENIS-JENIS VAKSIN
2 jenis vaksin :
1. Live Attenuated bakteri atau virus yang
dilemahkan
2. Inactivated bakteri, virus atau kompnen yang
dibuat tidak aktif
1. Vaksin Hidup Attenuated
• Dibuat dari virus atau bakteri liar
penyebab penyakit
• bersifat labil dan dapat mengalami
kerusakan bila kena panas dan sinar
harus dilakukan pengelolaan dan
penyimpanan dengan baik dan hati2
• Virus vaksin campak, gondongan,
rubela, polio, rotavirus, demam kuning
• Bakteri vaksin BCG dan demam tifoid
2. Vaksin Inactivated
Seluruh sel virus influenza, poloi, rabies,
hepatitis A
Seluruh bakteri pertusis, tifoid, kolera
Vaksin fraksional hepatitis B, influenza,
pertusis a-selular, tifoid vi, lyme disease
Toksoid difteria, tetanus, botulinum
Polisakarida pneumokokus, meningokokus,
dan haemofilus influenza tipe b
Gabungan polisakarida (haemofilus influenza
tipe b dan pneumokokus).
1. Vaksin BCG
Untuk mencegah penyakit TBC paru, mengandung
kuman hidup dalam bentuk freeze dried (kristal)
Diberikan Intrakutan
Dosis :
bayi dibawah 1 tahun : 0,05 cc
Anak umur atas 1 tahun : 0,1 cc
Vaksin untuk bayi harus dilarutkan 2 kali sehingga
konsentrasi nya menjadi ¼ konsentrasi vaksin
anak
Revaksinasi
umur 5 – 7 tahun :0,1 cc
umur 12 – 15 tahun : 0.1 cc
Reaksi yang timbul :
1 s/d 3 mgg timbul benjolan kecil, kemerah2an
ditempat bekas suntikan
- jaringan parut setelah mendapat vaksinasi
- Kadang-kadang pembesaran kelanjar getah
bening
- pernanahan dari kelenjar getah bening
- deman
Syarat2 vaksin BCG
- jangan menggunakan vaksin yang telah
kadarluarsa
- vaksin digunakan paling lama 3 jam setelah
dilarutkan
- harus dilindungi dari sinar matahari dan
sumber panas lainnya
- suntikan harus betul2 intrakutan
- Dosis yang diberikan harus sesuai dengan
usia.
2. VAKSIN DPT DAN DT
Berguna untuk mencegah penyakit dipteria,
tetanus dan pertusis pada bayi dan anak
Mengandung :
- 40 lf toxoid murni dipteria
- 32 milyard bacil pertusis
- 15 lf toxoid murni tetanus
- 0,1 mg merthiolat (pengawet)
Cara imuniasasi/vaksin DPT
-Diberikan 3 kali berturut2 sebanyak 0,5 cc
dengan interval waktu 4 s/d 6 mg
-Pemberian vaksin secara im dan subcutan
Vaksin ulangan
– vaksin yang diberikan setelah vaksin DT 1 tahun
setelah imunisasi dasar sebanyak 0,5 cc
– Setelah masuk SD : 0,5 cc
– Pembereian secara IM
Untuk TT dpt diberikan tiap 10 tahun sekali
Reaksi yang timbul
- pembengkakan yang kemerahan dan sakit
- Demam tinggi
Syarat- syarat vaksin :
- lindungi dari panas matahari
- Jangan memakai vaksin yang kadaluarsa
- Kocok vaksin sblm dipakai
- Pembemberian secara im atau subcutan
3. VAKSIN POLIO
BERGUNA UNTUK MELINDUNGI PENYAKIT
POLIOMYLITIS,
Dua macam vaksin polio :
- Polio Salk yaitu vaksin mengandung virus polio
yang telah dimatikan, diberikan berupa suntikan
- Polio Sabin yaitu vaksin yang mengandung virus
polio hidup yang dilemahkan, diberikan secara
peroral
Cara pemberian/vaksinasi
-diberikan 3 kali bersamaan dengan DPT
dosis umur 3 bulan : 2 tetes
dosis umur 4 bulan : 2 tetes
dosis umur 5 bulan : 2 tetes
Revaksinasi
– untuk polio salk setiap 1-2 tahun
– untuk polio sabin 2 tahun setelah imunisasi dasar
terakhir
Syarat-syarat vaksin :
– jernih dan berwarna orange, warna berubah
menjadi merah jambu keruh vaksin harus dibuang
Kontra indikasi :
– Sedang mendapat pengobatan corticosteroid
– Menderita leukemia
– Menderita infeksi usus
– Demam dan penyakit menahun
4. CAMPAK
Mengandung virus yang dilemahkan
mengandung peroral 0,5 cc/1000 TCID
Diberikan secara subcutan
Reaksi yang ditimbulkan:
Demam yang tidak tinggi
Persyaratan vaksin :
- disimpan dalam lemari es pada suhu 2-8
derajat celcius
- Begitu dilarutkan segera dpakai
- diberikan usia 9 bulan
- Lindungi dari cahaya sinar matahari
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN
Pernah mengalami kejdian ikutan pasca
imunisasi yang berat pada imunisasi
sebelumnya
Alergi terhadap bahan yang juga terdapat
dalam vaksin
Sedang mendapat pengobatan
steroid,radioterapi atau kemoterapi
Menderita sakit yang menurunkan imunitas
(leukemia,kanker,HIV/AIDS)
Tinggal serumah dengan orang lain yang
imunitasnya menurun
KEJADIAN IKUTAN PASCA
IMUNISASI
Penyebab kejadian pasca imunisasi menjadi 4
bagian :
1. Kesalahan program / teknik pelaksananaan
2. Induksi vaksin
3. Faktor kebetulan
4. Penyabab tidak atau belum diketahui
1. Kesalahan program/tehnik
pelaksanaan imunisasi
Dosis antigen terlalu banyak
Lokasi dan cara penyuntikan
Sterilisasi spuit dan jarum suntik
Jarum bekas pakai
Tindakan a da antiseptik
Kontaminasi vaksin dan peralatan suntikan
Penyimpanan vaksin
Pemakaian sisa vaksin
Jenis dan jumlah pelarut vaksin
Tidak memperhatikan petunjuk produsen
IMUNODEPRESAN
Steroid
Kemoterapi
HISTAMIN
&
AUTAKOIDS
Mediator Perubahan Vaskular pada Inflamasi
- Motion sickness
- Gen 1: difenhidramin/ dimenhidrinat, prometazin
sikloserin, meclizine: less sedatif
- Obat lain : skopolamin
- + efedrin/amfetamin: >>efek
- Nausea/Vomiting pd kehamilan
piperasin : teratogenik
Toksisitas
mirip keracunan Atropin
eksitasi, konvulsi, koma
dilarang di USA
H2 ANTAGONIS
- Cimetidine
- Ranitidine
- Famotidine
- Nizatidine
Reflux Gastroesofagus
Esofagitis Erosif
Heartburn
Lipid Autacoids
EICOSANOIDS:
PROSTAGLANDINS
THROMBOXANES
LEUKOTRIENES
Prostaglandins (PGE2) and
Inflammatory pain sensitization
PGE2 inhibit a glycine receptor (GlyR
alpha3) in its action regulating central
inflammatory pain sensation.
GlyR alpha3 is expressed in the superficial
layers of the spinal cord dorsal horn.
Indications for Prostaglandin
analogues
Alprostadil- maintains a patent ductus
arteriosus in the fetus; useful in treating
erectile dysfunction
Misoprostil – a PGE2 analogue used to
treat NSAID-induced gastritis
Carboprost; Dinoprostone –
abortafacients, may be used to induce
labor
Lantanoprost – used in treating
glaucoma
Aspirin (Acetyl Salicylic Acid)
Asetilasi COX Irreversibel
hambat enzim permanen
Salicylate inhibitor kompetitif COX
Dose-dependent
efek tergantung besarnya dosis
Steroid
Dr Noor Wijayahadi
•The anterior pituitary :
thyroid stimulating hormone (TSH)
adenocorticotrope hormone (ACTH)
growth hormone (GH)
follicle stimulating hormone (FSH)
luteinizing hormone (LH)
prolactin (PRL).
Specific releasing hormones from the
hypothalamus regulate the release
•posterior pituitary:
Antidiuretic hormone (ADH) or vasopressin
directly released in the bloodstream by neurons
originating from the supraoptic nucleus
Ketoconazole
Some Therapeutic Indications for the Use of Glucocorticoids in Nonadrenal
Disorders.
Betamethasone (Celestone)
Oral: 0.6 mg tablets; 0.6 mg/5 mL syrup
Betamethasone sodium phosphate (Celestone Phosphate)
Parenteral: 4 mg/mL for IV, IM, intralesional, or intra-articular injection
Cortisone (generic, Cortone Acetate)
Oral: 5, 10, 25 mg tablets
Parenteral: 50 mg/mL solution
Dexamethasone (generic, Decadron, others)
Oral: 0.25, 0.5, 0.75, 1, 1.5, 2, 4, 6 mg tablets; 0.5 mg/5 mL elixir; 0.5 mg/5 mL, 0.5
mg/0.5 mL solution
Dexamethasone acetate (generic, Decadron-LA, others)
Parenteral: 8 mg/mL suspension for IM, intralesional, or intra-articular injection; 16
mg/mL suspension for intralesional injection
Dexamethasone sodium phosphate (generic, Decadron Phosphate, others)
Parenteral: 4, 10, 20 mg/mL for IV, IM, intralesional, or intra-articular injection; 24 mg/mL
for IV use only
Hydrocortisone [cortisol] (generic, Cortef)
Oral: 5, 10, 20 mg tablets
Hydrocortisone acetate (generic)
Parenteral: 25, 50 mg/mL suspension for intralesional, soft tissue, or intra-articular injection
Hydrocortisone cypionate (Cortef)
Oral: 10 mg/5 mL suspension
Hydrocortisone sodium phosphate (Hydrocortone)
Parenteral: 50 mg/mL for IV, IM, or SC injection
Hydrocortisone sodium succinate (generic, Solu- Cortef)
Parenteral: 100, 250, 500, 1000 mg/vial for IV, IM injection
Methylprednisolone (generic, Medrol)
Oral: 2, 4, 8, 16, 24, 32 mg tablets
Methylprednisolone acetate (generic, Depo- Medrol)
Parenteral: 20, 40, 80 mg/mL for IM, intralesional, or intra-articular inj
Methylprednisolone sodium succinate (generic, Solu-Medrol)
Parenteral: 40, 125, 500, 1000, 2000 mg/vial for injection
Prednisolone (generic, Delta-Cortef, Prelone)
Oral: 5 mg tablets; 5, 15 mg/5 mL syrup
Prednisolone acetate (generic)
Parenteral: 25, 50 mg/mL for soft tissue or intra-articular injection
Prednisolone sodium phosphate (Hydeltrasol, others)
Oral: 5 mg/5 mL solution
Parenteral: 20 mg/mL for IV, IM, intra-articular, or intralesional injection
Prednisolone tebutate (generic)
Oral: 5 mg/5 mL liquid
Parenteral: 20 mg/mL for intra-articular or intralesional injection
Prednisone (generic, Meticorten)
Oral: 1, 2.5, 5, 10, 20, 50 mg tablets; 1, 5 mg/mL solution and syrup
Triamcinolone (generic, Aristocort, Kenacort)
Oral: 4, 8 mg tablets; 4 mg/5 mL syrup
Triamcinolone acetonide (generic, Kenalog)
Parenteral: 3, 10, 40 mg/mL for IM, intra-articular, or intralesional inj
Triamcinolone diacetate (generic)
Parenteral: 25, 40 mg/mL for IM, intra-articular, or intralesional injection
Triamcinolone hexacetonide (Aristospan)
Parenteral: 5, 20 mg/mL for intra-articular, intralesional, or sublesional
Mineralocorticoids
Fludrocortisone acetate (generic, Florinef Ace- tate)
Oral: 0.1 mg tablets