TIROID
Oleh
dr. Fitri Septianingsih
Divisi Farmakologi FK UNMAL
Biosintesa hormon tiroid ada 4 tahap :
1.Uptake ion iodida dari darah oleh tiroid
H2O2
Iodida iodium
peroksidase
2.Metabolisme karbohidrat :
Mempercepat abs. karbohidrat oleh usus
3.Metabolisme protein :
- Pada kadar sedang akan memperlihatkan efek
anaboli
berupa sintesa RNA dan protein bertambah.
- Kadar yang lebih besar akan memberikan efek yang
berbeda.
4.Metabolisme lemak dan kolesterol :
- Tiroksin merangsang proses lipolisis dan
penglepasan asam lemak bebas dari jaringan
lemak.
- Merangsang sintesa kolesterol, tapi juga
merangsang hepar untuk metabolisme
kolesterol.
5.Pertumbuhan :
Efek hormon tiroid terhadap pertumbuhan
berhubungan erat dengan pengaruhnya thd berbagai
enzim, metabl karbohidrat, protein, lemak.
6. Sistim saraf :
Hipotiroidisme:
Pada dewasa : kecepatan berpikir lambat
sekali.
Pada bayi : Terjadi ggn mielinisasi saraf,
keterlambatan perkembangan mental, ggn
pertumbuhan fisik.
Hipertiroidisme :
Proses berfikir cepat, gelisah dan mudah
tersinggung.
Hubungan tiroksin dan epinefrin :
Efek epinefrin serupa dengan tiroksin ( efek
epinefrin lebih cepat dibanding tiroksin) ;
meningkatkan metabolisme, merangsang ssp
dan skv.
2.Penyakit Plummer :
Gejala pada mata tidak ada.
Biasanya disebabkan oleh hipersekresi hormon
tiroid oleh satu nodulus saja.
Agar fungsi kel. Tiroid normal :
- iodium cukup dalam makanan ( terdapat pada ikan
ataupun kerang laut).
Efek samping :
- terutama demam obat
- purpura, popular rash
- nyeri, kaku sendi terutama pada tangan dan
pergelangan
-ss-
• KEPUSTAKAAN
• 1.Basic & Clinical Pharmacology:
Bertram G Katzung, MD,PhD
• 2.Pharmacological Basis & Therapeutic
Godman & Gillman
Ed : 2005
• 3.Farmakologi dan terapi
FKUI edisi V tahun 2007