Anda di halaman 1dari 11

HORMON TIROID

Khristiana Ratnawati, S.Si.,Apt


Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid
terutama Tiroksin ( T4 ) dan
Triyodotironin ( T3 ).
Fungsi Fisiologis :
1. Pembentukan Kalori.
Meningkatkan konsumsi O2 disemua
jaringan yang aktif dalam proses
metabolisme kecuali otak, hipofise
anterior, limpa dan kelenjar limpa,
kebutuhan karbohidrat, protein, lemak
dan vitamin meningkat.
2. Pengaturan termoregulasi (suhu tubuh) :
Pada kondisi dingin terjadi peningkatan
sekresi tiroksin , meningkatkan pembentukan
kalori dengan cara meningkatkan curah
jantung dan vasodilatasi perifer.
3. Metabolisme Karbohidrat.
Mempercepat absorbsi karbohidrat oleh usus.
4. Metabolisme Protein.
Dalam kadar sedang efek anabolik sintesa
DNA dan protein dengan merangsang
enzimyang berhubungan dengan oksidasi
jaringan.
Pada kadar tinggi akan menghambat
sitesis protein.
5. Metabolisme lemak dan kolesterol.
Merangsang proses lipolisis dan
pelepasan asam lemak bebas dari
jaringan lemak.
6. Merangsang sintesis kolesterol, tubuh
dan juga merangsang metabolisme
kolesterol di hati.
7. Pertumbuhan
Mempangaruhi berbagai enzim di tubuh dan
terhadap metabolisme karbohidrat, protein,
lemak.
8. Sistem Syaraf.
Mempengaruhi sekresi ketokolamin yang
meningkatkan aktivitas berbagai pusat
formasi retikula karena ada di otak.

GANGGUAN FUNGSI TIROID.


A. Hipotiroideisme.
Keratinisme ( hipotiroidisme baaan ),
gejala berupa cebol, perkembangan mental
terganggu, perut buncit, lidah besar.
Penyebabnya karena tidak terbentuknya
kelenjar tiroid atau defisiensi yodium pada
saat kehamilan.
2. Hipertiroidisme.
 Penyakit Grave : Tiroid membesar dan
disertai gejala pada mata.
 Penyakit Plummer disertai hipersekresi
hormon tiroid oleh nodus tiroid.

Gejala hipertiroidisme berhubungan dengan


pembentukan panas yang berlebihan →
BMR (basal metabolic rate) dengan gejala kulit
kemerahan, panas, basah, otot lemah, tremor,
nadi cepat dan denyut jantung keras.
Hubungan Yodium dengan fungsi
tiroid.
Bila jumlah yodium dalam makanan berkurang
maka sintesis hormon tiroid akan berkurang
sehingga meningkatkan sekresi hormon TSH
kelenjar tiroid membesar.

INDIKASI :
1. Miksedema :
 hanya sebagai terapi pengganti.
 Secara oral 120-180 mg sehari.
2. Struma :
 Pemberian tiroid tanpa terjadi hipertiroid.
 Sediaan : tablet ekstrak tiroid, tiroglobulin
(proloid), tiroksin dan natrium levotiroksin.

ANTI TIROID DAN PENGHAMBAT TIROID.


1. Antitiroid.
Mekanisme kerja menghambat sintesis
hormon tiroid dengan jalan menghambat
proses pengikatan atau inkoporasi yodium
pada residu tirosil dan tiroglobulin.
Efek samping berhubungan dengan dosis
obat, degradasi obat dan sekresinya.
Bila efek terapi telah tercapai maka dosis
harus dikurangi
Indikasi : Hipertiroidisme.
Obat : PTU (Propiltiourasil), metimazol,
metiltiourasil.

2. Penghambat Transfer Iodida


 Mekanisme kerja : menghambat
transport aktif ion iodida kedalam kelenjar
tiroid.
 Obat : Tiosianat, Nitrat, Perklorat.
3. Yodida
Mekanisme Kerja :
 Dalam jumlah kecil diperlukan untuk biosintesis
hormon tiroid.
 Yodida menghambat transport aktifnya sendiri
kedalam tiroid.
 Bila Yodiu dalam tiroid terdapat dalam jumlah
besar maka terjadi hambatan sintesis
yodotironin dan yodotiroksin.
 Obat : natrium Yodida, larutan lugol.
 Es : Hipersensitifitas, intoksikasi kronik yodisme
berupa rasa logam dan terbakar pada mulut,
perangsangan selaput lendir, peradangan faring
dan laring, kelainan kulit ringan dan sedang.
Mikedema Anak.
Mikedema pada orang dewasa, dengan
gejala tidak tahan terhadap hawa dingin,
pembentukan keringat berkurang, kulit
kering dan kekuningan (keratonemia)
daya berfikir berkurang, kadar kolesterol
meningkat, suara serak, gangguan
saluran cerna.
Yodium Radioaktif. Radioisotop I akan
mempengaruhi biosintesis hormon tiroid

Anda mungkin juga menyukai