Anda di halaman 1dari 21

Created By : Kelompok 2

Rosmaniar 1643700320
Ayu R. Abas 1643700221
Dian H. Isa 1643700293
Rahmania Luhri 1643700204
Fauziah 1643700374
Ralfi Ch. Maelisa 1643700243
Novia D. Yanti 1643700379

SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah system yang berkerja
dengan perantara zat-zat kimia (hormon) yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar
endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi
interna) yang mengirim hasil sekresinya
langsung ke dalam darah dan cairan limfe.
Hasil sekresinya beredar dalam jaringan
kelenjar tanpa melewati saluran (duktus).
Permukaan sel kelenjar menempel pada
dinding stenoid/kapiler darah. Hasil sekresi dari
kelenjar endokrin disebut hormone.

DEFINISI SISTEM ENDOKRIN


 Sistem endokrin terdiri dari susunan kelenjar-
kelenjar yang mensintesis dan mengsekresi zat
yang disebut hormon.
 Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk
memproduksi hormon yang membantu mengontrol
fungsi tubuh yang diperlukan.

1. Hormon : “hormaein :
memacu/menggiatkan/stimulasi
2. Hormon : senyawa kimia, berupa protein
yang mempunyai fungsi untuk
menstimulasi proses metabolisme tubuh.
 hormone yang dihasilkan akan langsung di
edarkan oleh darah melalui pembuluh
darah menuju sel target
Salah satu gangguan yang terjadi
pada system endokrin yaitu
kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang


terdiri dari dua lobus dan terdapat di
dalam leher, di bagian depan
kerongkongan. Letak kelenjar ini di
sebelah kanan dan kiri trakea
Kelenjar tiroid menghasilkan dua hormon, yaitu:
1. Triidotironin (T3)
Triiodotironin berfungsi untuk mempengaruhi
pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi jaringan
tubuh
2. Tetraiodotironin (tiroksin=T4).
Tiroksin berfungsi untuk mempengaruhi metabolism sel,
proses produksi poros oksidasi di sel-sel tubuh kecuali
otak dan sel limfe.

Dua hormone tersebt berfungsi untuk


metabolisme tubuh ketika berada di dalam
darah. Hormon ini memicu sel tubuh untuk lebih
banyak mengubah glukosa menjadi glikogen. Hal
ini membuat fungsi hormone ini sangat penting.
Jika hormone yang dihasilkan kelenjar tiroid
kurang dari yang dibutuhkan, maka tubuh akan
cepat lelah, kulit kering dan berat badan
bertambah. Namun jika sebaliknya terjadi maka
tubuh akan mudah berkeringat dan berat badan
menurun drastis.
Gangguan Tiroid

yaitu gangguan yang ditandai dengan perubahan


kadar tiroid dalam bentuk T3 dan T4
 Hipertiroid jika terjadi Peningkatan FT4, FT3
 Hipotiroid jika terjadi penurunan FT4, FT3

Keterangan :
FT4 : Bentuk bebas dari Tetraiodotironin (T4)
FT3 : Bentuk bebas dari Triiodotironin (T3)
Gejala hipetiroidisme

1. Denyut jantung yang cepat


2. Tekanan darah tinggi
3. Berkeringat banyak
4. Gemetaran
5. Gelisah
6. Nafsu makan bertambah
7. Penurunan berat badan
8. Sulit tidur
9. Sering BAB dan diare
10.Lemah
11.Kulit diatas tulang kering menonjol dan menyebal
12.Mata membengkak dan memerah
13.kebingungan

Tatalaksana Hipertiroid
Terapi nonfarmakologi

1. Diet yang diberikan harus tinggi kalori yaitu


memberikan kalori 2600-3000 kalori perhari baik
dari makanan maupun dari suplemen.
2. Konsumsi protein harus tinggi yaitu 100-125 gram
perhari, untuk mengatasi proses pemecahan protein
jaringan seperti susu dan telur
3. Olahraga secara teratur
4. Mengurangi rokok, alcohol dan kafein yang dapat
meningkatkan kadar metabolisme
PROPIL
TIOURASIL

Terapi
Farmakologi
LUGOL

Indikasi : sebagai terapi tambahan pada hipertiroid berat.


Kontraindikasi : hipersensitifitas
Perhatian : pada kehamilan, penggunaan pada kehamilan daoat
menyebabkan gangguan tiroid.
Sedian : 150mg/ml
 Obat lini pertama
 Mekanisme pada semua tahap sintesis
tiroid
 Efek samping agranulositosis
 TIdak boleh untuk wanita hamil dan
menyusui
 Penyesuaian dosis bagi penderita gangg.
ginjal
 DOSIS AWALAN (4-8 MINGGU)
 MMI 30-60 MG/HARI 3DD
 DOSIS HARIAN (12-24 BULAN)
 MMI 5-30 MG/HARI
 Dosis pada anak, mulai 15 mg/hari

KARBIMAZOL /
METIMAZOL
IODIDE/KI

 Menghambat sekresi, mengurangi ukuran


nodule
 Dosis <6-8 mg/hari
 Digunakan sebelum atau sesudah operasi
 Rasa logam

 Terapi tambahan
 Dosis awal 20-40 mg/day
 Dosis maksimal 480 mg/hari

BETA BLOCKER
TERAPI PEMBEDAHAN

 Dipersiapkan dengan obat


antitiroid selama beberapa minggu
sampai metabolisme basal normal
 Iodida selama 10-14 hari
preoperasi supaya ukuran kelenjar
menyusut
 Propranolol beberapa minggu
sebelum operasi dan 7-10 hari
sesudah operasi
 Penyuntikan radioaktif 5 milicurie
iod shg diharapkan merusak sel-
sel sekretoris
 Setiap minggu sampai beberapa
minggu dimonitor, jika masih
hipertiroid disuntikkan lagi

TERAPI RADIOAKTIF
Gejala Hipotiroid

1. Tubuh terasa letih, lesu, lelah


2. Depresi
3. Kulit mengering
4. Rambut kering, tipis dan kasar
5. Sembelit
6. Tidak tahan cuaca dingin
7. Kebingungan
8. Dimensia

Tatalaksana Hipotiroid
1. Konsumsi kacang brazil
2. Konsumsi rumput laut
3. Konsumsi ikan
4. Lakukan olahraga secara rutin

Terapi
Nonfarmakologi
Terapi
farmakologi

OBAT-OBAT HIPOTIROID

 T3 sintetik
 Tiroksin (T4)
 Campuran T3 dan T4
 Tiroglobulin
DRUG INTERACTION

Debbie James seorang wanita 32 tahun yang kembali


dengan keluhan memburuknya palpitasi dan terus sesak
napas. Dia periksa 2 minggu yang lalu didiagnosa sesak
napas dengan bronchitis. meskipun diobati dengan
antibiotik dan obat semprot, gejala belum terselesaikan.
Palpitasi dirasakan mulai beberapa bulan yang lalu dan
sampai minggu lalu terjadi lebih sering hampir setiap hari.
Dia mengalami penurunan berat badan 10 kg selama 2
bulan terakhir, meskipun nafsu makan tetap baik. Dia
merasa panas sepanjang waktu dan banyak berkeringat.
Pada pemeriksaan hasil laboratorium yang di dapat Total
T4 pasien 18mcg/dL (normal : 4,5-10,9 mcg/dL), Total T3
pasien 368 ng/dL (normal 60-181ng/dL) dan tekanan
darah tinggi 150/90 mmHg. Terapi yang diberikan yaitu
penggunaan obat antitiroid yaitu Lugol dan obat
antihipertensi (Captopril).
PENYELESAIAN
SOAP

Subjek : Debbie James seorang wanita 32 tahun keluhan


memburuknya palpitasi dan terus sesak napas.

Objek : Total T4 pasien 18mcg/dL (normal : 4,5-10,9 mcg/dL),


Total T3 pasien 368 ng/dL (normal 60-181ng/dL) dan tekanan
darah tinggi 150/90 mmHg.

Assesmen : dilihat dari keluhan pasien dan berdasarkan


pemeriksaan laboratorium maka pasien di berikan terapi
farmakologi berupa obat antitiroid yaitu Lugol dan obat
antihipertensi (Captopril).

Plan : pemberian dari kedua obat ini dapat menimbulkan interaksi


yaitu dapat menyebabkan hyperkalemia. Sehingga perlu
dikonfirmasi kembali ke dokter terkait penggunaan obat.
Referensi
• Dipiro,J.T, 2008. Pharmacotherapy Approach. Mc Graw Hill
• Mary Anne-Koda Kimball, 2008. Applied Therapeutic. Mc Graw Hill
• Rani, A.A., Soegondo, S., Nasir, A.U.Z., Wijaya, I.P., Nafrialdi.,
Mansjoer, A (Editors)., 2006. Paduan Pelayanan Medik dalam
PAPDI. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal:16-19.
• Schteingart, D.E. 2006. Gangguan Kelenjar Tiroid. Dalam Huriawati
H., Natalia S., Pita W., Dewi A.M (Editors). Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit Dalam. Penerbit Buku Kedokteran:
EGC. Hal: 1225-36
THANK YOU

LET’S SHARE !!!

Anda mungkin juga menyukai