Anda di halaman 1dari 21

Diketahui data lapangan sebagai berikut :

Ps = 2300 psi
Pwf= 1950 psi
Pb = 1600 psi
qo = 500 bpd
Pertanyaan :
Bagaimanakah IPRnya ?
Mencari PI : PI  J  q
(Ps - Pwf)
500
PI 
2300 -1950 = 1,43
Mencari qb : q b  PI (Ps - Pb)
q b  1,43 (2300 - 1600) = 1000 bbl

Mencari qmax :

PI  Pb
q max  qb 
1,8
1,43 1600
q max  1000  = 2271,1 bpd
1,8
Mencari qo pada Pwf = 600 :

   P   P 
2


qo  qb  qmax  qb 1  0,2
wf
  0,8 wf
  
  Pb  Pb   
    
   600   600 
2

qo  1000   2271,1  10001  0,2   0,8  
   1600   1600  
  

= 2032 bpd
Dari beberapa harga Pwf asumsi didapat :

Pwf qo
0 2271

600 2032

800 1889

1200 1508

1600 1000

1700 853

1900 535

2300 0
Persamaan yang digunakan
A  1 - 0,2 (Pwf/Pb) - 0,8 (Pwf/Pb)2
qo
PI 
Ps - Pb  (Pb/1,8)A
qb  PI (Ps - Pb) PI Pb 
qx 
q max  qb  qx 1,8
   Pwf   Pwf 
2

 
q o  q b  q max  q x  1  0 ,2   0 ,8  
  Pb  P  
     b  
 Standing memodifikasi persamaan Vogel berdasarkan
kenyataan bahwa formasi yang mengalami kerusakan
(damage) akan terjadi tambahan kehilangan tekanan
 Pwf ideal (tidak dipengaruhi skin factor) ≈ Pwf’
 Pwf actual (dipengaruhi skin factor) ≈ Pwf
 FE (Flow Efficiency) : (Ps  Pwf ' )
FE 
(Ps  Pwf )

Pwf '  Ps  ( Ps  Pwf ) FE

2
Qo  Pwf '   Pwf ' 
FE 1
 1  0.2    0.8  
Qmax  Ps   Ps 
Diketahui data lapangan sebagai berikut :
Ps = 2500 psi
qo = 450 bpd pada Pwf = 1700 psi
FE = 0.6
Pertanyaan :
Bagaimanakah IPRnya ?
P '  2500  (2500  1700) 1  1700Psi
wf
FE 1 450
Qmax  2
 918bbl
 1700   1700 
1  0.2   0.8
 2500   2500 

Qmax pada FE=0.6 Pwf=0


Psi
P '  2500  (2500  0) 0.6  1000Psi
wf

  1000   1000  
2

Q0FE 0.6  918 1  0.2    0.8     727bbl


  2500   2500  
Dari beberapa harga Pwf asumsi didapat :

Pwf Pwf’ Qo

0 1000 727
500 1300 627
1000
1500
2000
2500
 Harrison memodifikasi persamaan Standing karena pada
harga FE yang sangat kecil atau FE positif besar (Pwf
negatif) menghasilkan bentuk IPR yang tidak semestinya
 Konsep FE tetap digunakan untuk kondisi ssatu fasa

Pwf '  Ps  ( Ps  Pwf ) FE

 Persamaan Harrison :

 Pwf ' 
1.792  
Qo  Ps

FE 1
 1.2  0.2 e 
Qmax
 Couto memanipulasi persamaan Standing dengan
menggabungkan konsep PI
 Persamaan Harrison :

 h  k 
  o  x P FE  x A
Qo  0.00419


ln 0.472 re
rw

  o Bo 

r

Dimana,
A  1  R 1.8  0.8FE 1  R 
Pwf
R
Pr
 Pudjo Sukarno mengembangkan persamaan menggunakan
simulasi reservoir hipotetik seperti Vogel, tetapi Faktor Skin
diperhitungkan (10 ≤ S ≤ -4)
 Hasil analisis regresi terhadap dimensionless IPR adalah :

Qo a1  a3 Pd  a5 ( Pd ) 2 Pwf
S 0
 Pd 
Qo max 1  a2 Pd  a4 ( Pd ) 2 Pr
a1, …., a5 adalah konstanta yang merupakan fungsi
faktor Skin dan ditentukan berdasarkan persamaan :

an  c1 e ( C2 S )
 c3 e ( C4 S )

c1, …., c4 ditentukan dari tabel berikut :


an c1 c2 c3 c4
a1 0.182922 - 0.814541 -
0.364438 0.055873
a2 - - 1.646246 -
1.476950 0.456632 0.442306
a3 - - 2.289242 -
2.149274 0.195976 0.220333
a4 - 0.088286 - -
0.021783 0.260385 0.210801
 Apabila fluida yang mengalir dari formasi ke lubang
sumur terdiri dari tiga fasa, yaitu minyak, air dan gas,
maka digunakan Metode Pudjo Sukarno.

 Ao  A1 Pwf Pr   A2 Pwf Pr 
qo 2

qt ,max
 An = konstanta persamaan (n = 0, 1 dan 2), yang
harganya berbeda untuk water cut yang
berbeda.

 Hubungan antara konstanta tersebut dengan water-


cut ditentukan pula dengan analisis regresi, dan
diperoleh persamaan berikut :

An  C0  C1    C2 WC  *
* 2
WC

 Cn = konstanta untuk masing-masing harga An


ditunjukkan dalam Tabel berikut ini
An C0 C1 C2

A0 0.980321 0.115661 10-1 


0.179050 10
-4

A1 0.414360 0.392799 10
-2
0.237075 10
-5

A2 0.564870 0.762080 10
-2
0.202079 10-4
 Sedangkan hubungan antara tekanan alir dasar sumur
terhadap water-cut dapat dinyatakan sebagai Pwf/Pr
terhadap WC/(WC @ Pwf ~Pr),
dimana (WC @ Pwf ~Pr) telah ditentukan dengan analisis
regresi dan menghasilkan persamaan berikut :

WC
WC @ Pwf  Pr
 P1  Exp P2 Pwf / Pr  

Catatan : WC@Pwf~Pr = WC*


 dimana harga P1 dan P2 tergantung dari harga
water-cut pengukuran, dimana:

P1  1.606207  0.130447  Ln (WC )

P2  0.517792  0.110604  Ln (WC )

dimana : water-cut dinyatakan dalam persen (%) dan


merupakan data uji produksi
 Berdasarkan harga WC pengukuran tentukan
WC@Pwf~Pr, P1 dan P2
 Hitung harga-harga A0, A1, dan A2 sesuai harga An
seperti tertera dalam tabel
 Hitung Qt max
 Asumsikan beberapa harga Pwf dan hitung Qo
sesuai harga Pwf asumsi
 Buat hubungan (plot) antara Pwf dan Qo pada kertas
kartesian untuk mendapatkan kurva IPR
 S =0 :
Metode Standing (Vogel base) :

1.8Qo max 
( Jp ) = PI sekarang
*
J p  *

Ps
( Jf )* = PI masa akan datang
kro / o Bo  f
J f   J p 
* *

kro / o Bo p

Qo max  f   Jf 
*
Ps  f
1.8
 S ≠0 :
Metode Eckmier : penyederhanaan dari persamaan
Fetkovich dengan anggapan n = 1, sehingga perbandingan
Qomax pada waktu produksi t1 dan t2 dinyatakan :

3
 Qo max f   Psf 
Q   P 
 o max p   sp 
Qomax p pada Ps p ditentukan berdasarkan uji tekanan dan
produksi pada t1 menggunakan persamaan Vogel
sedangkan
Qomax f pada Ps f ditentukan berdasarkan persamaan diatas
Selanjutnya untuk membuat IPR digunakan persamaan
Vogel berdasarkan harga Qomax f dan Ps f

Anda mungkin juga menyukai