Dari hasil perhitungan laju ktitis tanpa water coning untuk sumur
TGB-X diperoleh (qo critis ) 74 Bopd. Dengan cara yang sama diatas,
tentukan untuk sumur TGB-Z, yang langkah perhitungannya dapat dilihat
pada lampira E, kemudian hasil dapat dilihat pada Tabel IV.1
Tabel IV-1
Perhitungan Laju Produksi Kritis
Berdasarkan Perforasi Yang Sudah Ada Dengan Metode
Craft Dan Hawkins
SUMUR
PARAMETER
B-X B-Y B-Z
1 Ketebalan zona minyak (ho),ft 16 23 25
2 Interval perforasi (hp),ft 7 10 10
3 Laju alir actual (qo), Bopd 57 161 50
4 Produktivity ratio (PR) 0.96 0.88 0.91
5 Laju alir kritis (qo ctitis), Bopd 105.74 272.72 147.66
2
Pwf Pwf
1 0,2 0,8
Pb Pb
2
1076 1076
= 1 0,2 0,8
1128 1128
= 0,081
qttest
j
PbxA
Fo Pr Pb Fw Pr Pwf test
1,8
665
= 0,101200 1103 1128 x0,081 0,901225 1076
1,8
= 4,39 Bpd / Psi
2. Berdasarkan harga (J) pada langkah 1, laju produksi minyak pada tekanan
saturasi
qb = J Pr Pb
= 4,49 * 1225 1128 426,12 Bpd
4,39 x1128
= 426,12 1,8
= 3176,21 Bpd
= 0,125 x0,10 x1200 1 81 80 * 0,999 0,900,001 3176.00
4,39
= 1.399
CG = 0,001xQo max
= 0,001 x 3176.00
= 3.176
Qo max CG
Q1max = Qo max FwPr CD
J
3176.00 3.176
= 3176.00 0,901225
4,39 1.399
= 4175,44 Bpd
5. Dengan menggunakan metode dan langkah yang sama seperti diatas dapat
dihitung beberapa harga laju produksi lainnya dengan berbagai harga Pwf
anggapan, seperti tabel dibawah ini :
Pwf Qt Qo
A
(Psia) (Stb/d) (Stb/d)
1128 0.0000 0.00 0.00
1100 0.0411 198,66 132.57
1000 0.1914 825.73 609.51
900 0.3291 1400.13 1046.41
800 0.4541 1921.87 1443.25
700 0.5665 2390.95 1800.03
600 0.6663 2807.37 2116.76
500 0.7534 3171.13 2393.44
400 0.8280 3482.23 2630.06
300 0.8899 3740.66 2826.63
200 0.9392 3946.44 2983.14
100 0.9759 4099.55 3099.60
0 1.000 4200.44 3176.00
6. Plot untuk berbagai harga Pwf didapatkan grafik IPR pada gambar 4.1.
Dengan cara yang sama pembuatan kurva IPR untuk sumur B-Y dan B-Z
dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan 4.3. hasil perhitungan ditabulasikan sebagai
berikut :
Tabel IV-3
Hasil Analisa Produktivitas Sumur B-X, B-Y dan B-Z
Pada Lapangan Bunyu
J Qo max Qt max
SUMUR
(Bpd/Psia) (BOPD) (BPD)
B-X 4.39 3176.21 4200.44
B-Y 3.03 2070.01 2757.70
B-Z 3.88 2695.03 4108.89
Prosedur Perhitungan :
Hitung zona terkompaksi (kp)
Overbalance, Kp = 0.1 x 110 = 11.0 md
Hitung koefisien turbulensi ( )
2,33 x1010 2,33 x1010
1,28 x109 ft 1
Kp1, 201 11,01, 201
2.30e 14 x1.28e 9 x1.2 x 52.69 1
2
0.0175
1
0.05917
0.93 2
= 46.236
Koefisien aliran laminer (b)
rc 0.05917
o o In 2.324 x1.2 In
rp 0.0175
b
7,08.10 3 LpKp 7.08 x10 3 x 0.93 x11 .2
= 46.236
Hitung Pressure drop yang terjadi terhadap densitas perforasi
P Pwfs Pwf aq 2 bq
2
q angg q
= 0.1050 46.236 angg
hpxspf hpxspf
hasil perhitungan dalam bentuk Tabel IV-5 sedangkan untuk interval 7ft dan
densitas perforasi 12 SPF dapat dilihat pada tabel IV-6, B-Y untuk interval 10
ft dan B-Z untuk interval 10 ft dapat dilihat pada lampiran H. Sedangkan
analisa presurre drop untuk masing-masing sumur B-X, B-Y dan B-Z dapat
dilihat pada Tabel IV-7, IV-8 dan IV-9.
Plot antara harga qangg dengan line yang merupakan kurva kelakuan
densitas perforasi, pada Gambar 4. 7, 4. 8, 4. 9 dan 4. 10.
TABEL IV-5
Pengaruh Densitas Perforasi Terhadap Pressure Drop
Untuk Interval 7 Ft dan Densitas Perforasi 5 SPF
P=aq^2+b
HP Densitas qt angg qt perforasi A q^2 bq
q
Ft Spf STB/D STB/D Psia
7 5 75 2 0.4819 99.08 100
7 5 100 3 0.8568 132.10 133
7 5 200 6 3.4272 264.21 268
7 5 400 11 13.7087 528.42 542
7 5 665 19 36.6463 863.96 901
7 5 700 20 41.9828 924.73 967
7 5 800 23 54.8346 1056.83 1112
TABEL IV-6
Pengaruh Densitas Perforasi Terhadap Pressure Drop
Untuk Interval 7 Ft dan Densitas Perforasi 12 SPF
P=aq^2+b
HP Densitas qt angg qt perforasi A q^2 bq
q
Ft Spf STB/D STB/D Psia
7 12 75 1 0.106 45.75 46
7 12 200 2 0.751 122.00 123
7 12 400 5 3.004 243.99 247
7 12 665 8 8.031 398.92 407
7 12 800 10 12.017 487.98 500
7 12 1000 12 18.776 609.98 625
7 12 1200 14 27.037 731.97 759
TABEL IV-7
Analisa Pressure Drop Sumur B-X
Pada Berbagai Harga Densitas Perforasi Untuk Interval 7 ft
Densitas Interval : 7 ft
(SPF) Qt (Bpd) Qo (Bopd) P=(Psi) P (%)
5 420 50 600 77
12 1100 90 475 59
TABEL IV-8
Analisa Pressure Drop Sumur B-Y
Pada Berbagai Harga Densitas Perforasi Untuk Interval 10 ft
Densitas Interval : 10 ft
(SPF) Qt (Bpd) Qo (Bopd) P=(Psi) P (%)
5 860 103 295 38
12 950 114 288 30
TABEL IV-9
Analisa Pressure Drop Sumur B-Z
Pada Berbagai Harga Densitas Perforasi Untuk Interval 10 ft
Densitas Interval : 10 ft
(SPF) Qt (Bpd) Qo (Bopd) P=(Psi) P (%)
5 400 18 250 59
12 450 20 220 55
SUMUR
DATA
B-X B-Y B-Z
Kedalaman sumur,ft 3633 2946 3670
Tekanan statik (Ps), Psia 1225 1182 1195
Tekanan alir (Pwf), Psia 625 894 975
Laju alir tes (qtest), Bpd 665 1202 1055
Water cut, %’’ 90 88 94
0
API 36.5 37.8 40.7
SG Gas 0.86 0.86 0.86
Pwh, Psia 170 171 195
Tekanan kick-off (Pko), Psia 680 680 680
Tekanan operasi di permukaan, Psia 625 625 625
Temperatur di permukaan,0 F 169 140 132
Temparatur dasar sumur, 0F 205 210 206
141.5
SGoil
131.5 API
141.5
0.844
131.5 36.2
SG sir formasi = 1.015
Rs.g (0.0764)
o (62.4) 1 WOR
62.4 1 WOR
5.614
Bo 1 WOR
Tabel IV – 11
Data untuk Perhitungan Kehilangan Tekanan di Tubing
SUMUR
DATA
B-X B-Y B-Z
Diameter tubing (ID), in 2.441 2.441 2.441
Tekanan tubing (Ptubing),Psi 170 171 195
Tekanan alir dasar sumur (Pwf),Psi 625 895 975
Temperatur kepala sumur (Twh),0F. 165 140 132
Temperatur dasar sumur (Tbh), 0F. 209 208 206
Spesific gravity gas (yg). 0.85 0.85 0.85
Spesific gravity Water (Yw) 1.017 1.019 1.022
Densitas oil ( O ) API 36.5 36.9 41.7
Viscositas gas ( g ), cp 0.0149 0.015 0.015
1 7.605
0.844(350) 1.015(350) (0.0764)(976)(0.86)
1 7.605 1 7.605
= 412,4 lbm/stk bbl liquid.
3. Perhitungan massa laju aliran cairan :
W =qm
= (665)*(412.4)
= 26971653 lbm/day
4. Perhitungan Tekanan rata – rata :
P1 P2
P 14.7
2
170 624
14.7 411.7 psia
2
5. Temperatur rata – rata :
P1 P2
P
2
165 209
187 0 F
2
Z = 0,907 (dari Gambar H.2).
6. Perhitungan rata – rata densitas fasa gas :
P 520 1
g g (0,0764)
14.7 T Z
411 .7 520 1
0.86(0.0764) 1.631 lbm / cuft
14.7 647 0.907
7. Perhitungan densitas cairan :
Rs.g (0.0764)
o(62,4) 1 WOR
l 5.614 W (64.4)
Bo 1 WOR 1 WOR
275(0.86)(0.0764)
0.844(62,4) 5.614 1 7.605
l
1.02(64.4)
1.13 1 7.605 1 7.605
= 61.66 15/cuft
Dimana :
Rs = 275
Bo = 1.13
9. Perhitungan viskositas minyak rata – rata lihat Gambar (H.5) sampai gambar
(H.6) :
Dari gambar (J.5) o 1 = 2,8 cp o 2 = 2,6 cp
Perkiraan viscositas rata – rata dari Gambar (J.6) :
o = 0,16 cp o 2 = 0,14 cp
1 7.605
30 70 65.352 dynez / c
1 7.605 1 7.605
13. Penentuan liquid viscosity number :
1
1 4
Nl = 0.15726 l
l l
3
1
1 4
= 0.15726(0.305) = 0.0007]
61.66 ( 65.352) 3
(5.61)(654) 1 7.605
Vsl 1.272 1.0
86400(0,0325) 1 7.605 1 7.605
= 1.3377 ft/sec.
18. Perhitungan liquid velocity number (Nlv) :
1
l
Nlv = 1.938 (Vsl )
4
l
1
1
654976 275
1 7.605 14.7 647 0.907
Vsg
86.400 (0.0325) 411 .7 520 1
= 8.864 ft/sec.
20. Penentuan gas velocity number (Ngv) :
1
l
Ngv = 1.938 Vsg
4
l
1
= 1.938 (8.864)
61.66 4
= 16.93
63.352
0.2218(1.3377 8.864) 2
= 1.071 - 114 .36
0 .2
8.864
= 0.869
1.3377 8.864
Jika B-A lebih besar atau sama dengan nol, maka digunakan Metoda
Hagedom and Brown, sebaliknya digunakan Metoda Griffith aliran gelembung
gas.
22. Diameter pipe number :
l
Nd = 120.872d
l
61.66
= 120.872 (0,2) 23,48
65.352
23. Penentuan parameter korelasi hold – up pertama :
Nlv P
0.10
CNI
Ngv 14.7 Nd
( Nre ) TP
2.2 x10 w
2
d ( l ) HL ( g ) (1 HL )
=
2.2 x10 264876
2
527.4
144(452) (18.439)
h 64.4
(0.018)(264876) 2
18.439
2.9652 x1011 (0.2) 5 (18.439)
= 3383.76 ft
36. Besarnya P / h untuk dibawah titik injeksi :
P (625 170)
h 3383.76
= 0.1336 psi/ft
37. Dengan cara yang sama, untuk perhitungan di atas titik injeksi ( GLR injeksi
= 140 scf / stb ) diperoleh harga P / h = 0.0786 psi/ft.
38. Besarnya tekanan air ( Pwf)
Pwf = Pwh + Gfa x L + Gfb x ( D – L )
= 170 + (0.0786 x 3100 ) + 0.1336 x (3475 – 3100 )
= 465 psi
Dengan cara yang sama untuk asumsi berbagai Qt dan berbagai Laju Injeksi gas
(GLR injeksi ) di tabulasikan pada Tabel IV – 12, sebagai berikut :
Tabel IV – 12
Perhitungan Kehilangan Tekanan Pada berbagai asumsi
Harga Q total dan Asumsi GLR injeksi Sumur B – X
Tabel IV – 13
Perhitungan kehilangan tekanan Pada berbagai asumsi
Harga Q total dan Asumsi GLR injeksi Sumur B – Y
Tabel IV – 14
Perhitungan kehilangan tekkanan pada berbagai asumsi
Harga Q total dan asumsi GLR injeksi Sumur B – Z
Tabel IV-15
Perpotongan antara Kurva IPR dengan Kurva Vertical Lift Performance
Sumur B-X
GLRi(Scf/Stb) Qt (Bfpd)
140 725
272 735
538 743
801 749
1323 756
1581 759
1974 760
2375 758
2649 755
Sedangkan perpotongan dari perpotongan antara kurva IPR dengan kurva vertical
Lift performance untuk sumur B-Y dan B-Z dilihat pada tabel IV-16 dan Tabel IV-
17 sebagai berikut :
Tabel IV-16
Perpotongan antara Kurva Vertical Lift Performance
Sumur B-Y
GLRi(Scf/Stb) Qt (Bfpd)
85 1420
95 1432
105 1440
137 1460
267 1500
394 1532
645 1550
897 1560
1152 1562
1284 1558
1616 1547
Tabel IV-17
Perpotongan antara Kurva IPR dengan Vertical Lift Performance
Sumur B-Z
GLRi(Scf/Stb) Qt(Bpd)
150 1250
356 1404
672 1488
985 1523
1305 1532
1636 1528
1989 1508
Untuk menentukan harga optimum GLR injeksi sumur kajian dibuat
hubungan antara GLR injeksi dengan laju produksi total yang dihasilkan tanpa
melebihi laju alir kritis minyak. Ploting kedua parameter tersebut merupakan
prilaku sumur sembur buatan (kurva gas lift performance) dapat dilihat pada
Gambar 4. untuk sumur B-X dan Gambar 4. dan 4.. untuk B-Y dan B-Z
Dari kurva gas Lift Performance tersebut (Gambar 4.6 untuk B-X) dapat
diperoleh besarnya GLR optimum yang menghasilkan laju produksi maksimum
pada laju injeksi tertentu. Begitu juga sumur B-Y dan B-Z, dan hasil dari optimasi
sumur continuous Gas Lift dapat dilihat pada Tabel IV-17 sebagai berikut:
Tabel IV-17
Hasil Evaluasi Optimasi Continuous Gas Lift
Sumur B-X, B-Y danB-Z
SEBELUM SESUDAH
KETERANGAN OPTIMASI OPTIMASI
B-X B-Y B-Z B-X B-Y B-Z
Titik Injeksi 2400 2350 3455 3150 1800 2600
Rate Injeksi 1450 420 1376 1500 170 2000
GLRi, (Scf/Stb) 428 340 344 1974 104 1300
Rate Produksi (Bbl/D) 665 1200 1055 760 1445 1552
Produksi Oil (Bopd) 57 161 50 94 200 76
% Kenaikan Rate Produksi - - - 12,5 16,9 32
% Kenaikan Produksi Oil 37,3 19,5 34,2