Anda di halaman 1dari 8

Contoh Soal VLE (Vapor Liquid Equilibrium)

Setelah menteri dari Wakanda menemukan cara untuk mengolah crude oilnya, mereka
dapat memproduksi LPG mereka sendiri. Di dalam tangki LPG, terkandung propana dan
butana dalam kesetimbangan uap-cair. Berikut adalah angka Antoine dari propana dan butana
(Psat menggunakan log, bukan ln) :

Substance A B C
Propane 6.80398 803.81 246.99
Butane 6.80896 935.86 238.73

a. Gambar diagram P-x-y dari campuran LPG pada temperatur 32 0C!


b. Gambar diagram T-x-y dari campuran LPG pada tekanan 1 atm!
c. Interpretasikan diagram yang telah dibuat untuk membantu menteri dari Wakanda
untuk memahami situasinya!
A. Diagram P-x-y Campuran LPG pada Temperatur 32 0C
1. Cari P1sat dan P2sat Menggunakan Persamaan Antoine (T = 32 0C)

Perhitungan :

B1
 log P 1sat = A 1−
(T +C 1)
803.81
log P 1sat =6.80398− =3.9228373 mmHg
( 32+246.99 )
sat
kPa
P 1sat =10 log P 1 mmHg x 0.133322 =1116.1926kPa
mmHg
B2
 log P 2sat = A 2−
(T +C 2)
935.86
log P 2sat =6.80896− =3.352158mmHg
(32+238.73 )
sat
kPa
P 2sat =10 log P 2 mmHg x 0.133322 =299.95758 kPa
mmHg

2. Cari P total

Perhitungan :
 P=P 2sat + ( P 1sat −P 2 sat ) x 1 ; misal, x1 = 0.2

P=299.95758+ (1116.1926−299.95758 ) x 0.2

P=626.45158kPa

3. Hitung y1

Perhitungan :

x 1 P 1sat
 y 1= ; untuk x1 = 0.4
P
0.4 x 1116.1926
y 1=
626.45158
y 1=0.712708

4. Hitung x2, y2, dan P2

Perhitungan :

 y 2=1− y 1 ; untuk x2 = 0.4 dan nilai y1 = 0.8480648 (saat x1 = 0.6)

y 2=1−0.8480648

y 2=0.1519352

 P=¿626.45158 kPa ; saat x1 = 0.6, y1 = 0.8480648, dan x2 = 0.4

P1 sat
log P1 sat 3.9228373 1116.1926
(kPa)
P2 sat
log P2 sat 3.352158 299.95758
(kPa)
Untuk menggambar grafik P-x-y, ulangi perhitungan dengan nilai x1 yang berbeda.
Dengan menggunakan Ms. Excel, didapatkan data sebagai berikut :

x1 y1 P (kPa)
0 0 299.95758
0.2 0.4819437 463.20458
0.4 0.712708 626.45158
0.6 0.8480648 789.69857
0.8 0.9370462 952.94557
1 1 1116.1926

x2 y2 P (kPa)
0 0 1116.1926
0.2 0.0629538 952.94557
0.4 0.1519352 789.69857
0.6 0.287292 626.45158
0.8 0.5180563 463.20458
1 1 299.95758
Diagram P-x1-y1
1200

1000

800
P (kPa)

600 P-y1
P-x1
400

200

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
x1, y1

Diagram P-x1-y1 Propane

Diagram P-x2-y2
1200

1000

800

P-y2
P (kPa)

600
P-x2
400

200

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
x2, y2

Diagram P-x2-y2 Butane


5. Interpretasi grafik P-x-y

Pada grafik P-x1-y1, terdapat dua garis dimana garis berwarna biru menandakan
bubble point dari propana, sedangkan garis berwarna oranye menandakan dew point dari
propana. Daerah di atas garis bubble point adalah propana berfasa cairan murni (subcooled
liquid), sedangkan daerah di bawah garis dew point adalah propana berfasa uap murni
(superheated vapor). Daerah di antara garis bubble point dan dew point merupakan propana
yang telah mencapai kesetimbangan uap-cair. Bubble point adalah titik dimana propana mulai
berubah menjadi cairan, sedangkan dew point adalah titik dimana propana mulai berubah
menjadi fasa uap. Demikian pula dengan grafik P-x2-y2. Perbedaannya adalah komposisi
campuran propana dan butana pada temperatur sama dan tekanan yang tertentu. Sebagai
contoh, pada temperatur 32 0C, campuran yang terdiri dari 40% mol propana dan 60% mol
butana dalam keadaan kesetimbangan dengan uapnya mengandung 71.2708% mol propana
pada tekanan 626.45158 kPa.

Pada grafik P-x-y ini, terdapat dua komponen sehingga derajat kebebasannya sesuai
dengan aturan Gibbs bernilai maksimal dua. Artinya, hanya satu saja variabel proses yang
dapat diubah sesuai dengan keinginan. Dalam grafik ini, variabel bebas yang dapat diatur
dengan bebas adalah tekanan.

B. Diagram T-x-y Campuran LPG Tekanan 1 atm


1. Cari T1sat dan T2sat Menggunakan Persamaan Antoine

Perhitungan :

B1
 T 1 sat = −C 1
A 1+logP
803.81
T 1 sat = −246.99
6.80398−log ( 760 )
T 1 sat =−42.101928 ℃
B2
 T 2 sat = −C 2
A 2+logP
935.86
T 2 sat = −238.73
6.80896−log ( 760 )
T 2 sat =−0.483159 ℃
2. Cari P1sat dan P2sat menggunakan T di antara T1sat dan T2sat

Perhitungan :

B1
 log P 1sat = A 1−
(T +C 1)
803.81
log P 1sat =6.80398− =2.92065 mmHg ; misal T = - 40 0C
(−40+246.99 )
sat
kPa
P 1sat =10 log P 1 mmHg x 0.133322 =111.05909kPa
mmHg
B2
 log P 2sat = A 2− ; misal T = - 40 0C
(T +C 2)
935.86
log P 2sat =6.80896− =2.0997566 mmHg
(−40+238.73 )
sat
kPa
P 2sat =10 log P 2 mmHg x 0.133322 =16.77484 kPa
mmHg

3. Hitung x1 dan y1

Perhitungan :

P−P 2sat
 x 1= sat sat ; misal T = - 40 oC
(P1 −P 2 )
101.325−16.77464
x 1=
(111.05909−16.77464)
x 1=0.896758
x 1 P 1sat
 y 1= ; misal T = - 40 0C
P
0.896758 x 111.05909
y 1=
101.325
y 1=0.9829078

4. Hitung x2 dan y2

Perhitungan :

 x 2=1−0.896758=0.103242 ; untuk T= - 40 0C
 y 2=1−0.9829078=0.0170922
Untuk menggambar grafikT-x-y, ulangi perhitungan dengan perbedaan nilai T dan
harus di antara T1sat dan T2sat. Dengan menggunakan Ms. Excel, didapatkan data sebagai
berikut :

T1 sat -42.101928
T2 sat -0.4853159

P1 sat P2 sat
T
(kPa) (kPa)
101.32472 14.938866 -42.101928
111.05909 16.77484 -40
137.13438 21.889357 -35
167.69402 28.201394 -30
203.21368 35.905396 -25
244.18141 45.211976 -20
291.09463 56.347337 -15
344.45725 69.552514 -10
404.77682 85.082469 -5
465.64108 101.32472 -0.4853159

x1 y1 T
1 1 -42.101928
0.896758 0.9829078 -40
0.6892761 0.932874 -35
0.5242113 0.8675756 -30
0.3910123 0.7841999 -25
0.2820183 0.6796312 -20
0.1916003 0.5504449 -15
0.1155763 0.3929051 -10
0.0508064 0.2029634 -5
0 0 -0.4853159

x2 y2 T
0 0 -42.101928
0.103242 0.0170922 -40
0.3107239 0.067126 -35
0.4757887 0.1324244 -30
0.6089877 0.2158001 -25
0.7179817 0.3203688 -20
0.8083997 0.4495551 -15
0.8844237 0.6070949 -10
0.9491936 0.7970366 -5
1 1 -0.4853159

Diagram T-x1-y1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
-5
-10
-15
-20 T-y1
T (C)

-25 T-x1
-30
-35
-40
-45
x1, y1

Grafik T-x1-y1 Propane

Diagram T-x2-y2
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
-5
-10
-15
-20 T-y2
T (C)

-25 T-x2
-30
-35
-40
-45
x2, y2

Grafik T-x2-y2 Butane

5. Interpretasi Grafik T-x-y

Pada grafik kali ini, variabel bebas yang dapat diubah sesuai dengan keinginan adalah
temperatur. Dalam grafik T-x1-y1, terdapat dua garis dimana garis berwarna biru
menandakan bubble point dari propana, sedangkan garis berwarna oranye menandakan dew
point dari propana. Daerah di bawah garis bubble point adalah propana berfasa cairan murni
(subcooled liquid), sedangkan daerah di atas dew point adalah propana berfasa uap jenuh
(superheated steam). Daerah di antara garis bubble point dan dew point adalah propana yang
memiliki dua fasa, yaitu liquid dan gas. Pada daerah ini, propana telah mencapai titik
kesetimbangan uap-cair. Bubble point adalah titik dimana propana mulai berubah menjadi
liquid, sedangkan dew point adalah titik dimana propana mulai berubah menjadi gas.
Demikian pula untuk grafik T-x2-y2. Perbedaan dari kedua grafik tersebut adalah komposisi
propana dan butana di dalam campuran LPG pada tekanan tetap dan temperatur tertentu.
Sebagai contoh, pada tekanan 1 atm, campuran yang terdiri dari 89.7% mol propana dan
10,3% mol butana dalam keadaan setimbang dengan uapnya mengandung 98.3% mol butana
pada temperatur - 40 0C.

Anda mungkin juga menyukai