KELOMPOK 4
Muniroh 171010900007
Neng Lilis Nur Hayati 171010900008
Nova Anggraeni 171010900047
Septian Dwi Sunarya 171010900018
(sumber : www.chemistry.org)
Sebagai salah satu cara mengkonversi energi, aplikasi udara tekan ini
banyak digunakan di industri. 90% industri menggunakan udara tekan untuk
berbagai keperluan. Mulai dari udara proses, misalkan pada industri
pemisahan gas (separation gases) serta industri fermentasi sebagaimana
pada industri MSG.
Udara tekan sebagian besar juga digunakan untuk udara instrumentasi
yaitu pada industri yang sudah menerapkan otomatisasi dengan
menggunakan peralatan pneumatik. Pada industri rokok misalnya, saat
sebuah pabrik memutuskan berpindah dari industri sigaret kretek tangan
(SKT) menjadi industri sigaret kretek mesin (SKM), maka kehadiran buruh-
buruh trampil penggulung rokok digantikan dengan kehadiran mesin
penggulung rokok yang menggunakan kompresor. Demikian halnya di industri
packing, pengisian botol, percetakan, tekstil, pulp & paper, dan lain
sebagainya. Udara tekan digunakan seiring terpinggirkannya kerja manual
ber-atasnamakan produktivitas dan efisiensi.
Sebagai udara instrumentasi, udara tekan juga digunakan untuk
membuka katup pada daerah yang berbahaya jika dioperasikan langsung
oleh manusia, misalkan karena berdekatan dengan panas, berkaitan dengan
bahan kimia berbahaya dan tegangan listrik tinggi. Udara tekan juga
digunakan untuk memindahkan partikel padat dari satu tempat ke tempat
yang lain. Misalkan untuk memindahkan semen, tepung, batubara ataupun
pasir. Dengan pemindahan cara ini, partikel yang dipindahkan bisa dalam
jumlah besar dan waktu singkat, tetapi memerlukan saluran tersendiri agar
partikel padat tersebut tidak kemana-mana. Pada penggunaan tools, misalnya
impact, hammer, ratchet, winch, ada yang menggunakan udara tekan untuk
memudahkan kerja manusia. Penggunaan udara tekan memungkinkan lebih
kecilnya daya yang dikeluarkan manusia juga mempersingkat waktu
pengerjaan. Misalkan saja pada balapan Formula 1, saat mengganti ban yang
diperlukan secepat-cepatnya karena dihitung sebagai bagian balapan, tool
yang digunakan bukan lagi manual, melainkan tool yang sudah digerakkan
oleh listrik bersumber dari baterai. Sumber penggerak tool tersebut selain
listrik dapat menggunakan udara tekan.
Umumnya, sumber penggerak udara tekan, yang disebut juga dengan
air tool, digunakan pada daerah operasi yang rawan percikan api. Alasan
safety inilah yang menyebabkan air tool mempunyai nilai lebih dibandingkan
dengan electrical tool. Alasan kedua adalah masalah efisiensi. Karena
penggunaan air tool lebih murah dibandingkan listrik yang terpakai untuk
electrical tool. Di Indonesia, penggunaan udara tekan sebagai air tool masih
sebatas industri-industri tertentu. Sedangkan di bengkel-bengkel, masih
banyak yang menggunakan handtool. Kehadiran compressor di bengkel-
bengkel tersebut baru sebatas untuk mengisi ban dan bersih-bersih (general
services). Alasan safety dan ekonomis sebagaimana disampaikan di atas,
juga menyebabkan udara tekan juga digunakan pada diaghpram pump dan
air motor. Kedua peralatan tersebut sering digunakan pada area yang rawan
percikan api. Di dunia konstruksi baja, baik gedung-gedung, industri
manufakturing, serta galangan kapal, umumnya juga menggunakan aplikasi
udara tekan. Ada dua pekerjaan utama yang menggunakan udara tekan:
sandblasting dan pengecatan. Meski berbeda tujuan, udara tekan mempunyai
fungsi yang hampir mirip. Pada sandblasting, udara tekan meniup butiran
pasir untuk mengelupas pengotor dan karat pada permukaan baja. Proses ini
dimaksudkan agar proses pengecatan berlangsung dengan baik. Sedangkan
pada pengecatan, udara tekan digunakan untuk meniup cairan cat.
Udara tekan juga digunakan untuk meniup plastik ataupun alumunium
agar mengikuti bentuk cetakannya. Misalnya pada industri botol plastik. Pada
aplikasi ini, udara tekan yang digunakan berkategori tekanan tinggi. Selain itu,
udara tekan juga dimanfaatkan untuk starting engine. Baik untuk diesel yang
digunakan di kapal-kapal ataupun yang digunakan di power plant. Ada yang
menggunakan udara bertekanan tinggi (kurang lebih 35 bar) dan ada juga
yang menggunakan udara bertekanan sekitar 7 bar, sebagaimana umumnya
penggunaan udara tekan lainnya. Hal ini tergantung desain dari pihak
pembuat engine.Udara tekanan tinggi juga dimanfaatkan sebagai bagian dari
peralatan perang.
Udara dalam industri biasanya digunakan untuk udara tekan dan
instrumen, dimana kedua udara ini digunakan tergantung dari karakteristik
dan kegunaan masing-masing udara. Pemilihan jenis udara yang digunakan
didasarkan pada alat yang digunakan. Seperti kompressor yang memakai
udara tekan. Kompressor ini bertujuan sebagai alat mengalirkan udara,
menaikkan dan menurunkan tekanan. Kompressor dalam pemanfaatannya
memerlukan suatu bentuk yang sederhana dan sistem yang mudah
dioperasikan dengan efisiensi yang lebih tinggi dan dapat menghasilkan
kapasitas sebesar-besarnya. Banyaknya kendala yang biasa ditemukan
dalam sistem pengoperasian kompressor, maka sangat bijaksana jika
masalah tersebut jika kita mempelajari sistem udara tekan untuk mencegah
kerusakan dan mengoptimalkan efesiensi alat.
Udara bertekanan atau compressed air digunakan untuk menggerakan
alat-alat instrumen, proses pemanasan atau pendinginan dan lain-lain.
Compressed air dihasilkan dari sebuah kompresor udara dengan tekanan
tertentu. Ada dua jenis udara bertekanan yang digunakan di dalam pabrik,
yaitu Instrument Air (IA) dan Plant Air (PA).
Sistim udara tekan terdiri dari bagian pemasokan, yang terdiri dari
kompesor dan perlakuan udara, dan bagian permintaan, yang terdiri dari
sistim distribusi & penyimpanan dan peralatan pemakai akhir. Bagian
pemasokan yang dikelola dengan benar akan menghasilkan udara bersih,
kering, stabil yang dikirimkan pada tekanan yang dibutuhkan dengan biaya
yang efektif.
Bagian permintaan yang dikelola dengan benar akan meminimalkan
udara 365 terbuang dan penggunaan udara tekan untuk penerapan yang
tepat.Perbaikan dan pencapaian puncak kinerja sistim udara tekan
memerlukan bagian sistim pemasokan dan permintaan dan interaksi diantara
keduanya.
Sebuah pabrik mempunyai dua sistem proses utama, yaitu sistem
pereaksian dan sistem proses pemisahan & pemurnian. Kedua sistem
tersebut membutuhkan kondisi operasi pada suhu dan tekanan tertentu.
Dalam pabrik, panas biasanya disimpan dalam fluida yang dijaga pada suhu
dan tekanan tertentu. Air atau uap air bertekanan (dinamakan kukus atau
steam) mendapatkan panas dari ketel uap (boiler). Sistem pemindahan panas
bertugas memberikan panas dan menyerap panas. Misalnya, menyerap
panas dari sistem proses yang menghasilkan energi seperti sistem proses
yang melibatkan reaksi eksotermik atau menyerap panas agar kondisi sistem
di bawah suhu ruang atau suhu sekitar. Sistem pemroses yang melakukan ini
adalah cooling tower. Cooling tower, boiler dan tungku pembakaran
merupakan sistem pemroses untuk sistem penyedia panas dan sistem
pembuang panas. Kedua sistem proses ini bersama-sama dengan sistem
penyedia udara pabrik, sistem penyedia listrik air bersih dan instrument
lainnya untuk kebutuhan produksi merupakan sistem penunjang
berlangsungnya sistem proses utama yang dinamakan sistem utilitas.
Kebutuhan sistem utilitas dan kinerjanya tergantung pada seberapa baik
sistem utilitas tersebut mampu melayani kebutuhan sistem proses utama dan
tergantung pada efisiensi penggunaan bahan baku dan bahan bakar.
2. Gaya ekspansi
a. Untuk memberi gaya dorong
Penggerak perkakas numatik (mesin bor, mesin keling)
Penggetar (cetakan cor, beton)
Mesin las titik
Rem udara tekan
Pembuka pintu dan hopper
Alat pengangkat
Mesin press
Pembentukan kaca dan resin sintetik
1.6 Kompresor
2.1 Kesimpulan
1. Udara tekan adalah salah satu cara untuk mengkonversi energi dengan
cara memampatkan udara sekitar untuk berbagai keperluan manusia.
2. Pemakaian udara tekan berdasarkan dua gaya yaitu gaya injeksi dan
gaya ekspansi.
3. Untuk mendapatkan udara yang diinginkan pada pabrik maka
digunakanlah alat yaitu Kompresor. Kompresor merupakan suatu alat
yang digunakan untuk mengatur besar kecilnya tekanan yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/20052000/Makalah_udara_tekan_dan_udara_instrumen
http://muklis-chemicalengineer.blogspot.com/2011/01/sistem-utilitas-udaratekan.htm
https://www.academia.edu/18531872/KOMPRESSOR_DAN_SISTEM_UDARA_TEK
AN