Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH EVAPORASI KRISTALISASI

Aplikasi Sistem Evaporasi di Industri Pupuk Urea

Disusun Oleh :

Kelompok 7

1. Rif’ah Ulfatun Hasanah (I0517071)


2. Rizky Bagas Permana (I0517073)
3. Saktika Rofi’ah Haryani (I0517075)
4. Sayyida Asy Syifaa (I0517076)
5. Thufeil ‘Ammar (I0517085)

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

Salah satu sektor pembangunan yang mendapatkan perhatian besar dari pemerintah
adalah pertanian. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia adalah petani dan
dari sektor inilah kebutuhan masyarakat akan pangan dapat terpenuhi. Untuk itu, dibutuhkan
pupuk untuk meningkatkan hasil – hasil pertanian dan untuk kebutuhan disektor industri
lainnya.
Pupuk memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas produksi hasil pertanian.
Salah satu jenis pupuk yang banyak digunakan oleh petani adalah pupuk urea yang berfungsi
sebagai sumber nitrogen bagi tanaman. Dalam peternakan, urea merupakan nutrisi makanan
ternak yang dapat meningkatkan produksi susu dan daging. Selain itu, urea memiliki prospek
yang cukup besar dalam bidang industri, antara lain sebagai bahan dalam pembuatan resin,
produk - produk cetak, pelapis, perekat, bahan anti kusut dan pembantu pada pencelupan
dipabrik tekstil. Oleh karena itu, kebutuhan urea semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
PT Pupuk Kalimantan Timur adalah salah satu anak perusahaan dari PT Pupuk
Indonesia (Persero) yang lahir untuk memenuhi kebutuhan pupuk yang semakin meningkat
seiring dengan tingginya perkembangan pertanian di Indonesia. PT Pupuk Kalimantan Timur
merupakan perusahaan penghasil Urea dan Amonia terbesar di Indonesia, dengan kapasitas
produksi mencapai 3,43 juta ton Urea dan 2,765 juta ton Amonia, 350 ribu ton NPK, dan 45
ribu ton pupuk organik per tahun.
Pada proses pembuatan pupuk urea terdapat seksi evaporasi. Evaporasi pada suatu
pabrik urea merupakan suatu tahapan yang bertujuan untuk memekatkan larutan urea dengan
cara memisahkan unsur H2O dan amoniak dari larutan tersebut. Untuk melakukan hal tersebut
diperlukan uap panas untuk memanaskan larutan, sehingga H2O dan amoniak dalam fase gas
akan terpisah dari larutan urea.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Seksi Evaporasi Urea
Larutan urea dari urea solution tank (2-T-302) dengan konsentrasi 75% dipekatkan menjadi
99,7% yang dilakukan dalam dua tingkat. Evaporator dua tingkat merupakan peralatan yang
dirancang dengan tujuan meningkatkan efisiensi energi dari proses evaporasi yang berlangsung
dengan menggunakan energi panas dari steam (uap) untuk menguapkan air. Larutan dari urea
solution tank dipompa dengan pompa 2-P-303 A/B menuju heater evaporator tingkat I (2-E-

401B) dan dipanaskan dengan circulating cooling water dari HP Scrubber hingga 97 oC

sedang heater bagian atas (2-E-401A) dipanaskan dengan steam LP 3,2 kg/cm2.
Pada evaporator tingkat I, konsentrasi urea dinaikkan hingga 94%. Evaporator
beroperasi pada temperatur 135 oC dan tekanan -0,34 kg/cm2A. Di dalam separator evaporator
(2-S-401) fase cair dan uap terpisahkan. Uap dari evaporator dikondensasikan dalam
condenser tingkat pertama (2-E-702), sedangkan urea melt over flow menuju heater evaporator
tingkat II (2-E-402). Uap dari evaporator tingkat I yang ditarik oleh ejektor evaporator tingkat
I (2-J- 702) dikondensasikan dan dikirim ke LP absorber (2-C-305).
Dalam evaporator tingkat II, konsentrasi urea melt dinaikkan hingga 99,7% pada
temperatur 140 oC dan tekanan divakumkan menjadi -0,099 kg/cm2A dengan menggunakan
booster ejector (2-J-703) dan sebagai media pemvakum adalah steam 3,2 kg/cm2. Dalam
Separator tingkat II (2-S-402) fasa cair dan uap dipisahkan. Uap ditarik oleh ejektor 2-J-703
dan dikondensasikan pada condenser 2-E-703 dan kondensat dikirim ke ammonia water tank
(2-T-703).
Urea melt dengan konsentrasi 99,7% dipompa menuju prilling bucket (2- G-602) di
puncak menara pembutir (prilling tower) 2-G-601 dengan pompa 2-P401 A/B. Temperatur
o
urea melt dijaga pada temperatur 140 C dengan menggunakan steam jacket 2,6 kg/cm2
guna menghindari kristalisasi.
Gambar 1 Diagram Kristalisasi Larutan Urea

Selama pembentukan urea, biuret akan terbentuk sebagai produk samping menurut
persamaan reaksi :
2NH2CONH2 NH2CONHCONH2 + NH3 – panas
Reaksi kesetimbangan ini berlangsung lambat dan endotermis. Dari persamaan reaksi
di atas, pembentukan biuret terjadi bila konsentrasi urea tinggi, konsentrasi ammonia rendah,
dan temperatur tinggi. Karena biuret ini merupakan racun bagi tanaman, maka kandungan
biuret di dalam urea untuk pupuk harus dijaga serendah mungkin.
Tempat-tempat yang sangat kritis terjadi pembentukan biuret, adalah reaktor urea, HP
Stripper, Tangki Urea, dan Evaporator tingkat 2. Cairan yang meninggalkan reaktor
mengandung sekitar 0,3-0,4% biuret. Karena waktu tinggal yang sangat singkat di dalam HP
Stripper dan Heater Resirkulasi, pembentukan biuret di antara reaktor dan evaporator tingkat
1, dibatasi sampai 0,2% berat. Dalam desainnya, pembentukan biuret total sekitar 0,8-0,9%
berat.
Gambar 2 Diagram Alir Proses pada Unit Evaporasi

B. Spesifikasi Alat
a. Evaporator I (2-E-401 A/B)
Temperatur operasi : 130°C (steam)
141°C (water)
Temperatur desain : 164°C (steam)
183°C (water)
150°C (urea solution)
Tekanan operasi : 2,8 kg/cm2G (steam)
9 kg/cm2G (water)
Tekanan desain : 6 kg/cm2G (steam)
16 kg/cm2G (water)
Diameter dalam : 1.200 mm
Tinggi alat : 9.583,5 mm
Material : SA-516 Gr.70
b. Evaporator II (2-E-402)
Temperatur operasi : 140°C
Temperatur desain : 187°C
Tekanan operasi : 0,034 Kg/cm2A
Tekanan desain : 11 Kg/cm2G
Diameter dalam : 1.000 mm
Tinggi alat : 2.341 mm
Column material : SA-240 TP 304 L

Gambar 3 Evaporator I dan II


BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan :

1. Evaporasi pada suatu pabrik urea merupakan suatu tahapan yang bertujuan untuk
memekatkan larutan urea dengan cara memisahkan unsur H2O dan amoniak dari
larutan tersebut.
2. Larutan urea dari urea solution tank PT Pupuk Kalimantan Timur dengan konsentrasi
75% dipekatkan menjadi 99,7% dilakukan dalam evaporator dua tingkat.
3. Evaporator dua tingkat merupakan peralatan yang dirancang dengan tujuan
meningkatkan efisiensi energi dari proses evaporasi yang berlangsung dengan
menggunakan energi panas dari steam (uap) untuk menguapkan air.
4. Selama pembentukan urea, biuret akan terbentuk sebagai produk samping jika
konsentrasi urea tinggi, konsentrasi ammonia rendah, dan temperatur tinggi. Karena
biuret ini merupakan racun bagi tanaman, maka kandungan biuret di dalam urea untuk
pupuk harus dijaga serendah mungkin.
5. Tempat-tempat yang sangat kritis terjadi pembentukan biuret, adalah reaktor urea, HP
Stripper, Tangki Urea, dan Evaporator tingkat 2.
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Nazrul. 2009. Pengendalian Proses Evaporasi pada Pabrik Urea Menggunakan
Kendali Jaringan Saraf Tiruan. Seminar Nasional Informatika 2009. ISSN: 1979-2328.
UPN “Veteran” Yogyakarta. Yogyakarta.
Suhartono, Nanda. 2018. Laporan Praktek Kerja PT Pupuk Kalimantan Timur Departemen
Operasi Pabrik-3. Bontang, Kalimantan Timur.

Anda mungkin juga menyukai