Anda di halaman 1dari 23

27

 Penting untuk membedakan antara konversi


dan yield. Konversi berkaitan dengan
reaktan, dan yield berkaitan dengan produk.
 Konversi adalah ukuran dari fraksi reaktan
yang bereaksi.
 Untuk mengoptimalkan desain reaktor dan
meminimalkan pembentukan produk
samping, konversi dari pereaksi tertentu
sering kurang dari 100%.
 Jika lebih dari satu reaktan yang
digunakan, di mana konversi didasarkan
harus ditentukan.

2
 Konversi didefinisikan oleh ekspresi berikut:

3
 Selektivitas
adalah ukuran efisiensi reaktor
dalam mengkonversi reaktan menjadi produk
yang diinginkan. Ini adalah fraksi dari bahan
yang bereaksi yang telah dikonversi menjadi
produk yang diinginkan.

 Jika
tidak ada produk samping yang
terbentuk, maka selektivitas adalah 100%. Jika
reaksi terjadi dan produk samping
terbentuk, maka selektivitas menurun.

4
 Selektivitas selalu dinyatakan sebagai
selektivitas umpan A untuk produk B dan
didefinisikan oleh persamaan berikut:

5
 Selektivitas biasanya ditingkatkan dengan
mengoperasikan reaktor pada konversi yang
rendah. Pada konversi yang tinggi, reaktor
memiliki konsentrasi rendah setidaknya satu
reaktan dan konsentrasi produk
tinggi, sehingga reaksi yang membentuk
produk samping lebih cenderung terjadi.
 Reaktan yang tidak dikonversi dalam reaktor
dapat direcovery dan didaur ulang.
 Reaktan yang dikonversi menjadi produk
samping biasanya tidak dapat dipulihkan, dan
produk samping harus dimurnikan untuk dijual
atau dibuang sebagai limbah.

6
 Yield
adalah ukuran kinerja reaktor atau
pabrik. Beberapa definisi yield yang berbeda
digunakan, sehingga penting untuk
menyatakan secara jelas basis jumlah yield.

 Halini sering tidak dilakukan ketika yield


dikutip dalam literatur, dan penilaian harus
digunakan untuk menentukan apa yang
dimaksudkan.

7
 Yield produk B dari umpan didefinisikan oleh:

 Untuk reaktor, Yield = perkalian konversi dan


selektivitas

8
 Dengan reaktor industri, perlu untuk
membedakan antara yield reaksi “Reaction
yield”, yang hanya mencakup kehilangan
secara kimia terhadap produk samping, dan
yield keseluruhan “Reaktor yield'', yang juga
mencahup kehilangan secara fisik, seperti
kerugian akibat penguapan ke dalam gas
buang.

 Jikakonversi sudah mendekati 100%, hal itu


mungkin tidak layak memisahkan dan mendaur
ulang bahan yang tidak bereaksi; yield reaktor
keseluruhan kemudian akan tercakup dalam
kehilangan materi yang tidak bereaksi.

9
Yield pabrik adalah ukuran kinerja keseluruh
pabrik dan mencakp kehilangan secara kimia
dan fisik.

10
11
 Dalam meproduksi ethanol dengan hidrolisis
ethylene, diethyl ether dihasilkan sebagai
produk samping. Sebuah campuran dengan
komposisi aliran umpan adalah ethylene
55%, inerts 5%, 40% water, dan aliran produk :
ethylene 52,26%, ethanol 5,49%, ether
0,16%, 36,81% water, 5,28% inerts.
 Hitung selektivitas ethylene terhadap ethanol
dan ether.

12
Penyelesaian :

Reaksi :

Basis : 100 mol umpan

Catatan: Aliran inerts akan konstan, karena mereka tidak


bereaksi, dan dengan demikian dapat digunakan untuk
menghitung arus lain dari komposisi.

13
Aliran Umpan :

Aliran produk :

Etilen yang bereaksi:

Selektivitas ethylene untuk ethanol:

1 mol ethanol dihasilkan per mol ethylene, faktor stoikiometri adalah 1.

14
Selektivitas ethylene untuk ether

Faktor stoikiometri adalah 0,5; 2 mol etilena menghasilkan 1 mol


ether.

Konversi

Selektivitas berdasarkan air (water) juga bisa dihitung tapi kurang


penting, air relatif murah dibandingkan dengan etilen. Water jelas
diumpankan ke reaktor yang melebihi cukup.

Yield ethanol berdasarkan ethylene adalah :

15
 Partaian: pengumpanan/pemuatan bahan
mentah dan pengambilan produk berselang-
seling. Bejana pemroses diisi bahan-bahan
mentah, dioperasikan sam-pai pengolahan
tuntas, dibongkar/dikeluarkan produknya, di-
cuci/dibersihkan, diisi lagi bahan-bahan mentah, dst.

 Sinambung : bahan-bahan mentah mengalir


secara sinambung (terus menerus) untuk
diolah dan produk mengalir keluar secara
sinambung pula, 24 jam sehari tanpa
interupsi.
42
 Zat-zat kimia yang volume produksi pabriknya kecil
( 5 ton/hari) umumnya dibuat secara partaian. Unit
produksinya bisa menghasilkan aneka produk
sejenis (fleksibel).
 bahan-bahan obat, pigmen, zat
warna, celup, aneka bubuhan (additives) untuk
pangan, produk ramuan, dsb.
 Proses partaian :
 modal awal (investasi) relatif kecil;
 teknik pengendalian relatif sederhana;
 tenaga kerja per satuan produk relatif besar;
 ongkos produksi per satuan produk relatif besar.

43
Proses Batch dipertimbangkan hanya jika salah satu
berikut terjadi. Berikut karakter proses
farmasi, makanan, dan plastik tertentu.
1. Operasional proses hanya beberapa bulan.
Produk hanya satu dimana perusahaan pertama
yang memasarkan memenagkan manfaat
konpetitif
2. Hanya memerlukan beberapa hari produksi
untuk suplai setahun.
3. Kita memiliki sedikit informasi desain dan proses
sensitive terhadap variasi pengaturan
4. Produk akan memiliki umur 1-2 tahun
sebelumproduk alain datang dan menggantinya
5. Nilai produk jauh diatas biaya untuk
menghasilkannya.
44
 Pabrik-pabrik kimia berskala besar dan pabrik
sintesis eka-guna umumnya bermode operasi
sinambung :
 ongkos produksi per satuan produk relatif kecil;
 non padat-karya;
 dikendalikan secara otomatik ( komputer);
 investasi besar.
 Mode operasi semi-partaian / semi-sinambung :
bahan mentah utama dan produk diisikan
dikeluarkan secara partaian, reagen lain atau bahan
pembantu diumpankan sinambung (misal :
pengumpanan udara dan nutrien dalam bioproses
yang menggunakan ‘jasa’ langsung
mikroorganisme).
 Pabrik sintesis serba-guna lazim bermode operasi
partaian atau semi-partaian.
45
Basis Perancangan
a) Reaksi
Reaksi Utama :

C6H5CH3 + H2 C6H6 + CH4

Reaksi samping :

C6H6 C12H10 + H2
Kondisi reaksi :
 Suhu masuk reaksi > 1150oF
 Tekanan reaktor : 500 psia
Selektivitas:
mol benzen keluarreaktor
selektivitas  S
mol toluen yang terkonversi

mol toluen yang terkonversi


konversi  x
mol toluen yang mask reaktor

0,0036
S 1
(1 x)1,544
 Fasa Reaksi : fasa gas
 Katalis : tanpa katalis
b) Laju produksi benzen : 265 mol/jam
c) Kemurnian produk benzen, xD = 0,9997
d) Bahan baku : toluen murni; aliran H2 mengandung 95%
H2, 5% CH4 pada 550 psia, 100oF
e) Constraint :
 H2/aromatic > 5 pada inlet reaktor (untuk
mencegah coking);
 suhu outlet reaktor 1300oF (untuk mencegah reaksi
hydrocracking);
 Pendinginan cepat keluar reaktor sampai 1150oF
(untuk mencegah cocking)
 x < 0,97 untuk korelasi distribusi produk

Anda mungkin juga menyukai