Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

“PIPING AND INSTRUMENT DIAGRAM”

Disusun Oleh :
Siti Munawaroh NIM. 1814001

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2019
Piping and Instrumentation Diagram
- Pengertian P&ID
Piping dan Instrumentation Diagram (P&ID) merupakan skema dari ,jalur pipa, equipment,
instrumentasi, control system,dari suatu sistem proses yang terdapat di Oil
Refinery, Chemical Plant, Paper Mill, Cement Plant, dll. Simbol-simbol yang terdapat
dalam P&ID mewakili peralatan seperti actuator, sensor-sensor dan kontroler. P&ID
menjelaskan secara detail mengenai flow process (Diagram Alir), terkecuali parameter-
parameter seperti temperatur, tekanan, dan besarnya arus tidak dapat dijelaskan dalam
P&ID.  Alat-alat process seperti valve (katup), instrument,dan Saluran pipa
diidentifikasikan dengan kode. Kode-kode tersebut berdasarkan ukuran, jenis cairan yang
dialirkan, jenis sambungan pipa (Seperti dengan menggunakan Bolt atau Flang), dan
keadaan Status  Valve (Normally Close atau Normally Open).
- Diagram P&ID pada suatu Process System
P&ID dapat digambarkan dengan tangan (gambar biasa diatas kertas) atau dengan
menggunakan komputer. Software dalam membuat P&ID untuk PC atau Mac, antara lain
dapat menggunakan Microsoft Visio (PC), Omni Grafle (Mac), atau
menggunakan software yang didesain untuk P&ID yaitu Cadworx P&ID dari COADE.
Beberapa software P&ID ini tidak menunjukan ukuran aktual dan posisi dari peralatan-
peralatan seperti sensor, valve, dan equipment, akan tetapi untuk menampilkan sebuah
diagram hubungan dari suatu sistem process yang disimpan sebagai data elektronik dan
dapat dilihat di PC. Software Cadworx P&ID dapat menyimpan Database dan
menghasilkan Report Equipment Table List dari komponen-komponen/instrument yang
terdapat dalam P&ID suatu proses.

Bagan 1 Representasi dari Line Process pada P&ID


- Line Symbol
Line Symbol digunakan untuk menggambarkan hubungan antara unit-unit yang berbeda
dalam sistem yang dikontrol.  Tabel berikut di bawah ini merupakan Line Simbol yang
pada umumnya sering digunakan.

Bagan 2 Line Symbol

Dari table 1, Piping line merupakan proses utama dimana pipa mengalirkan bahan kimia
yang diidentifikasikan dengan menggunakan kode. Simbol line lainnya menjelaskan
bagaimana system terhubung antara satu proses dengan proses lainnya,serta signal yang
digunakan dalam sistem instrumentasi, seperti electrical signal,pneumatic signal,data, dll.

Bagan 3
Kode-kode yang terdapat pada Piping Line menunjukan  Diameter Pipa, Fluid Service,
material, dan isolasi. Diameter pipa dalam Inch. Fluid service memberi keterangan jenis
fluida yang dialirkan.  Material memberikan informasi mengenai bahan pembuat pipa.
Sebagai contoh CS untuk Carbon Steel atau stainless steel SS.
Pengunaan kode-kode pada Process Line sebagai contoh gambar 1, pada aliran pipa  no 39
menunjukan  pipa dengan diameter 4 Inch, dengan Fluid Service mengalirkan bahan kimia
‘N’, berbahan material CS (Carbon Steel) , dan tanpa insulasi (“No Insulation”)

Bagan 4 Simbol untuk Valves

Bagan 5 Simbol untuk Valves Actuator

Bagan 6 Simbol untuk Fitting dan Representasi


Bagan 7 Simbol untuk Equipment Process Plant 1

Bagan 8 Simbol untuk Equipment Process Plant 2


-
Instrumentation Symbol
Kode-kode Instrumentasi yang tertera di P&ID adalah sebagai berikut,  huruf pertama
mengidentifikasikan parameter yang dikontrol, huruf selanjutnya mengidentifikasikan tipe
perangkat control

Bagan 9
Berdasarkan contoh diagram P&ID di atas, FT101, huruf pertama F mempunyai arti kode
berdasarkan kode ISA yaitu Flow. Huruf kedua T mempunyai arti Transmitter, kode
FT101 dapat diartikan sebagai Flow Transmitter, Lingkaran menunjukkan FT101
terpasang (mounted) di Field Area, yang dihubungkan oleh electric signal (Garis putus-
putus). Pada FT101, berarti (Flow Indicator Controller), simbol berupa kotak dan lingkaran
menunjukkan F1C101 terletak di Shared Control/Shared Displays dan dapat diakses oleh
operator.

Bagan 10

Bagan 11 Berdasarkan ANSI/ISAs S5.1-1984 (R 1992) Instrumentation symbols


and identification standard
Bagan 12 Berdasarkan ANSI/ISAs S5.1-1984 (R 1992) Instrumentation symbols and
identification standard

Pengertian Hazard and Operability Study (HAZOP)


Hazard and Operability Study, atau dikenal sebagai analisis HAZOP adalah teknik
standar yang digunakan dalam penyusunan pembentukan keamanan di sistem baru atau
modifikasi terhadap potensi bahaya atau masalah. Mengoperasikannya dengan
mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya dalam proses yang direncanakan atau yang
sudah ada dan dioperasikan dengan cara yang paling efektif, ekonomis dan tepat waktu
ketika semua pertimbangan dan kendala yang relevan diperhitungkan. HAZOP dapat
digunakan secara bersamaan dalam proses identifikasi bahaya dan juga pada sistem operasi
secara kontinyu.
Tujuan HAZOP ini adalah:
 Mengidentifikasi risiko yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan sistem.
 Mengidentifikasi masalah potensial operabilitas dan penyebab gangguan operasional
serta kemungkinan penyimpangan pada produk yang mengarah pada ketidaksesuaian
produk
HAZOP ini paling sering digunakan di industri petrokimia. 80% dari analisis proses
bahaya perusahaan terdiri dari HAZOP. HAZOP biasanya menggunakan istilah what-
if, yang pada dasarnya juga merupakan latihan komunikasi. Informasi disajikan,
didiskusikan, dianalisis dan dicatat. Secara khusus keselamatan aspek diidentifikasi, untuk
menentukan apakah langkah-langkah desain yang memadai telah diambil untuk mencegah
kecelakaan besar. Komunikasi dan evaluasi adalah aspek utama dari prosedur. Studi
HAZOP dapat digunakan bersamaan dengan identifikasi risiko dan analisis metode lain
seperti checklist, Fault Tree Analysis, Event Tree analysis, Failure Mode Efect Analysis,
dll yang bertujuan untuk memberikan sebuah "road map" untuk meninjau lebih jauh.
Analisis tersebut menghasilkan kemungkinan penyimpangan dari desain, konstruksi,
modifikasi, dan tujuan operasi yang menentukan konsekuensi potensial. Konsekuensi ini
kemudian dapat dicegah atau dikurangi dengan penerapan pengamanan yang memadai.
HAZOP terbukti memberikan keuntungan finansial kepada pemilik pabrik/operator
dengan meminimalkan waktu dan sumberdaya yang dihabiskan dalam menerapkan
pengendalian tambahan dan juga keamanan sistem.
Fitur utama dari pemeriksaan HAZOP meliputi berikut ini.
 Pemeriksaan merupakan proses yang kreatif. Pemeriksaan hasil dilakukan secara
sistematis dengan menggunakan serangkaian kata-kata panduan (guideword) untuk
mengidentifikasi potensi penyimpangan dari maksud desain dan mempekerjakan
penyimpangan ini sebagai "triggering devices" untuk merangsang anggota tim untuk
membayangkan bagaimana penyimpangan yang mungkin terjadi dan apa yang
mungkin menjadi konsekuensi dari setiap proses yang ada.
 Pemeriksaan dilakukan di bawah bimbingan seorang pemimpin studi terlatih dan
berpengalaman, yang memiliki untuk memastikan cakupan yang luas dari sistem
yang diteliti, menggunakan logika berpikir, analitis.
 Pemimpin studi sebaiknya dibantu oleh recorder/Scriber yang mencatat bahaya
diidentifikasi dan/atau gangguan operasional untuk evaluasi lebih lanjut dan
resolusiPemeriksaan mengandalkan spesialis dari berbagai disiplin ilmu dengan
keterampilan yang tepat dan pengalaman yang menampilkan intuisi dan penilaian
yang baik
 Pemeriksaan harus dilakukan dalam iklim berpikir positif dan diskusi terbuka. Ketika
masalah diidentifikasi, tercatat untuk penilaian berikutnya dan resolusi.
 Solusi untuk masalah diidentifikasi bukan tujuan utama dari pemeriksaan HAZOP,
tetapi untuk dipertimbangkan oleh mereka yang bertanggung jawab untuk desain.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

Kegiatan industri pada dasarnya memiliki tingkat resiko tinggi, sehingga sangat
rawan terhadap timbulnya bahaya seperti kecelakaan kerja, kebakaran, ledakan, dan
pencemaran lingkungan. Oleh sebab itu, keselamatan dan kesehatan kerja menjadi pusat
perhatian perusahaan untuk menjaga keamanan dan ketentraman karyawan.

Keselamatan kerja di PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Terutama ditujukan
untuk melindungi karyawan dari kecelakaan-kecelakaan kerja, misalnya seperti terjepit
mesin, atau kemungkinan terjadinya kebakaran. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk
mencegah bahaya-bahaya tersebut adalah :
a Pemasangan papan-papan peringatan di tempat-tempat tertentu.
b Memasang dan menyiapkan alat pemadam kebakaran di tempat yang strategis.
c Menyiapkan regu pemadam kebakaran beserta peralatannya.
d Melindungi alat-alat tertentu yang dapat mengancam keselamatan karyawan dengan
pelindung khusus seperti pemasangan pagar besi pada motor-motor berkecepatan
tinggi.
e Melengkapi karyawan dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, ear plug,
helm, sepatu boot, dan lain-lain.
f Memasang hidran di tempat-tempat yang dianggap rawan kebakaran.

Sedangkan kesehatan kerja terutama ditujukan untuk melindungi karyawan dari


kemungkinan menderita sakit akibat berada dalam lingkungan kerja dalam waktu yang
relatif lama. Misalnya, pendengaran yang terganggu akibat berada dalam lingkungan
mesin-mesin yang bising selama waktu kerja yang bertahuntahun, dan juga kemungkinan
timbulnya penyakit akibat terpapar bahan-bahan kimia secara terus-menerus. Upaya
melindungi kesehatan karyawan dilakukan dengan cara penyediaan fasilitas poliklinik
yang memadai untuk kesehatan karyawan.
Selain itu, karyawan juga mendapatkan hak pembebasan dari kewajiban bekerja,
antara lain sebagai berikut :
a Istirahat mingguan.
b Istirahat tahunan, yaitu sebanyak paling lama 12 hari, jika karyawan telah bekerja
selama 12 bulan berturut-turut.
c Cuti haid/hamil.
d Hari-hari libur resmi yang telah ditetapkan pemerintah.
Apabila pada hari-hari tersebut di atas , karyawan tetap bekerja, maka akan terhitung
sebagai lembur. Adanya hak istirahat tersebut juga berperan dalam usaha memelihara
kesehatan karyawan, baik fisik atau pun mental.

Anda mungkin juga menyukai