Anda di halaman 1dari 21

TUGAS K3 (KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA)

“PIPING AND INSTRUMENT DIAGRAMS


(PERPIPAAN DAN DIAGRAM INSTRUMEN)”

DISUSUN OLEH:
NAMA/ NPM: Zanuar Aang Fradela (17031010062)
Alifa Rizky (17031010066)
Eta Jawaharal Qurobi (17031010080)
Arpinka Pinakesti (17031010081)

TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2019
I. Pengertian
Piping dan Instrumentation Diagram (P&ID) merupakan skema dari ,jalur
pipa, equipment, instrumentasi, control system,dari suatu sistem proses yang terdapat
di Oil Refinery, Chemical Plant, Paper Mill, Cement Plant, dll. Simbol-simbol yang
terdapat dalam P&ID mewakili peralatan seperti actuator, sensor-sensor dan kontroler.
P&ID menjelaskan secara detail mengenai flow process (Diagram Alir), terkecuali
parameter-parameter seperti temperatur, tekanan, dan besarnya arus tidak dapat
dijelaskan dalam P&ID. Alat-alat process seperti valve (katup), instrument,dan
Saluran pipa diidentifikasikan dengan kode. Kode-kode tersebut berdasarkan ukuran,
jenis cairan yang dialirkan, jenis sambungan pipa (Seperti dengan
menggunakan Bolt atau Flang), dan keadaan Status Valve (Normally
Close atau Normally Open).
Beberapa software P&ID ini tidak menunjukan ukuran aktual dan posisi dari
peralatan-peralatan seperti sensor, valve, dan equipment, akan tetapi untuk
menampilkan sebuah diagram hubungan dari suatu sistem process yang disimpan
sebagai data elektronik dan dapat dilihat di PC. Software Cadworx P&ID dapat
menyimpan Database dan menghasilkan Report equipment table list dari komponen-
komponen / instrument yang terdapat dalam P&ID suatu process. Pada bagian
berikutnya dari artikel ini kita akan membuat suatu P&ID dengan
menggunakan software Cadworx P&ID
Representasi dari Line Process pada P&ID
Hal-hal yang biasanya tercantum dalam P&ID sebagai berikut:
1. Design dan instrument
2. Alat mekanik beserta nama dan nomornya.
3. Semua katup (valve) disertai identifikasinya.
4. Proses pipa, ukuran, dan identifikasinya.
5. Special part seperti lubang angin (vent), saluran keluar air (drain), special fittings,
6. Start-up dan garis pembilasan (flush lines).
7. Aliran air (flow directions).
8. Interkoneksi antar alat
9. Kontrol input dan output, serta interlock.
10. Interfaces
11. Sistem kontrol komputer dan panel
12. Identifikasi komponen dan subsistem dalam dan luar scope perusahaan.
Line Symbol
Line Symbol digunakan untuk menggambarkan hubungan antara unit-unit yang
berbeda dalam sistem yang dikontrol. Tabel berikut di bawah ini merupakan Line
Simbol yang pada umumnya sering digunakan.
Tabel 1. Line Symbol
Dari table 1, Piping line merupakan proses utama dimana pipa mengalirkan
bahan kimia yang diidentifikasikan dengan menggunakan kode. Simbol line lainnya
menjelaskan bagaimana system terhubung antara satu proses dengan proses
lainnya,serta signal yang digunakan dalam sistem instrumentasi, seperti electrical
signal,pneumatic signal,data, dll.

Gambar 1
Kode-kode yang terdapat pada Piping Line menunjukan Diameter
Pipa, Fluid Service, material, dan isolasi. Diameter pipa dalam Inch. Fluid
service memberi keterangan jenis fluida yang dialirkan. Material memberikan
informasi mengenai bahan pembuat pipa. Sebagai contoh CS untuk Carbon
Steel atau stainless steel SS.
Pengunaan kode-kode pada Process Line sebagai contoh gambar 1, pada aliran
pipa no 39 menunjukan pipa dengan diameter 4 Inch, dengan Fluid Service
mengalirkan bahan kimia ‘N’, berbahan material CS (Carbon Steel) , dan tanpa insulasi
(“No Insulation”)

Simbol untuk Valves

Simbol untuk Valves Actuator


Simbol untuk Fitting dan Representasi

Simbol untuk Equipment


Instrumentation Symbol
Kode-kode Instrumentasi yang tertera di P&ID adalah sebagai berikut, huruf
pertama mengidentifikasikan parameter yang dikontrol, huruf selanjutnya
mengidentifikasikan tipe perangkat control

Berdasarkan contoh diagram P&ID di atas, FT101, huruf pertama F


mempunyai arti kode (berdasarkan kode ISA) yaitu Flow. Huruf kedua T mempunyai
arti Transmitter,kode FT101 dapat diartikan sebagai Flow Transmitter,Lingkaran
menunjukan FT101 terpasang (mounted) di Field Area, yang dihubungkan
oleh electric signal (Garis putus-putus). Pada FIC101, berarti (Flow Indicator
Controller), simbol berupa kotak dan lingkaran menunjukan FIC101, terletak di Shared
Control / Shared Displays dan dapat diakses oleh operator

Penggambaran instrumen kedalam diagram biasanya berupa lingkaran dan


diberi idektifikasi
T RC -100 -02
Huruf pertama Huruf kedua, Nomor Unit Nomor loop
ketiga

Menunjukkan fungsi Menunjukkan rangkaian /loop

INSTRUMENT IDENTIFICATION / TAG NUMBER

.
Arti dari huruf dan angka tersebut adalah: T :
Variabelyang diukur, Temperature
R : Fungsi alat ukur, Recorder
C : Fungsi Alat ukur, Kontroler
Symbol Huruf Pertama Huruf berikutnya Fungsi keluaran
A Analisys Alarm
B Burner Flame Control
C Conductifivity
Controller

Symbol Huruf Pertama Huruf berikutnya Fungsi keluaran

D Density, SG, Differential


E Voltage (emf)
F Flow Rate, Flow Ratio Primari Element
G Gaging
H Hand, High
I Current
J Power, Scan Glass
K Time, Time Schedule High
L Level Indicator
M Moisture, Humidity Low, Light (pilot)
Middle
N
O Orifice
P Pressure,Vacuum Point
Q Quantity, Event, Integrated
Totalized
R Radio Activity Recorder
S Speed Safety
T Temperature
U Switch
V Viscosity
W Weigh
X
Y
Z Position
Contoh P&ID
“PLANT LAYOUT”

I. Pengertian
Plant Layout itu menurut Pangestu Subagyo (2000;9) bahwa : “Layout pabrik
adalah tata letak atau ruang. Artinya cara penempatan fasilitas-fasilitas yang
digunakan dalam pabrik. Fasilitas-fasilitas tersebut misalnya mesin, alat produksi,
alat pengangkutan barang, tempat pembuangan sampah, kamar kecil dan alat
pengawasan.”
Perencanaan Lokasi adalah kegiatan penentuan lokasi perusahaan yang
terlebih dahulu harus diadakan penelitian dan peninjauan situasi lokasi yang akan
dipilih oleh perusahaan. Sebelum suatu perusahaan mendirikan pabrik, biasanya
direncanakan letaknya sebaik mungkin. Sebab letak ini berpengaruh terhadap biaya
operasi atau produksi, harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk bersaing di
pasar. Apabila pabrik sudah terlanjur berdiri ternyata baru diketahui kesalahan
letaknya dan jika dipindah akan memakan biaya yag sangat mahal. Ada perusahaan
yang meletakkan pabriknya di dekat pasar, ada yang dekat dengan bahan baku, dan
sebagainya. Masing-masing memiiki alasan yang berbeda-beda. Sebagai contoh,
pegadaian alasannya karena pegadaian yang satu dengan yang lain tidak boleh
bersaing sehingga letak mereka berjauhan dan kalau di suatu wilayah terdapat dua
pegadaian atau lebih, kiat mereka kurang efisien..
II. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Perencanaan Lokasi
Pemilihan letak pabrik dipengaruhi faktor-faktor yakni faktor primer dan
faktor sekunder, ada pula yang membaginya ke dalam faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor primer adalah suatu faktor yang harus dipenuhi jika tidak dipenuhi
proses produksi atau operasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, faktor
sekunder merupakan faktor yang sebaiknya ada, jika tidak dipenuhi masih bisa
diatasi meskipun disertai dengan biaya yang relatif lebih mahal. Macam faktor
primer serta sekunder ini berbeda antara pabrik yang satu dengan yang lain. Dalam
bagian ini tidak mungkin disebutkan pembagian faktor-faktor itu kedalam primer
dan faktor sekunder karena keadaan perusahaan yang berbeda-beda.
III. Strategi Lay out
Lay out merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi
sebuah operasi dalam jangka panjang. Lay out memiliki banyak dampak strategis
karena lay out menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses,
fleksibilitas, dan biaya serta kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra
perusahaan. Lay out yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah
strategi yang menunjang differensiasi, biaya rendah, atau respon cepat. Layout yang
tepat menunjukkan ciri-ciri adanya penyesuaian lay out fasilitas operasional
terhadap jenis produk dan proses konservasi. Pengaruh layout yang tepat bagi
perusahaan adalah peningkatan produktivitas perusahaan. Pentingnya perencanaan
layout disebabkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
Untuk manufaktur:
1. Terjadinya perubahan desain produk yang secara terus-menerus untuk
membuat produk baru.
2. Setiap perubahan fasilitas akan menciptakan perubahan kondisi kerja yang
tidak selalu menciptakan kepuasan atau pelayanan yang cepat dan baik.
Untuk usaha jasa:
1. Perubahan layout dapat menciptakan persepsi pelanggan bahwa perusahaan
memperhatikan pelanggannya, atau merupakan gambaran bonafiditas
perusahaan.
2. Tuntutan pelanggan menginginkan layanan paling cepat dengan mutu yang
tinggi, sehingga layout harus mendukung sistem layanan tersebut.
IV. Pertimbangan dalam Desain Lay out
1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
2. Fleksibilitas sehingga perusahaan dapat mewujudkan tujuannya dengan
semaksimal mungkin.
V. Manfaat Lay out Perusahaan (Pabrik) yang Tepat
1. Meningkatkan jumlah produksi, sehingga proses produksi berjalan lancar,
yang berimpas pada output yang besar, biaya dan jam tenaga kerja serta mesin
minimum.
2. Mengurangi waktu tunggu, artinya terjadi keseimbangan beban dan waktu
antara mesin yang satu dengan mesin lainnya, selain itu juga dapat
mengurangi penumpukan bahan dalam proses, dan waktu tunggu.
3. Efisiensi penggunaan fasilitas, pendayagunaan elemen produksi, yaitu
tenaga kerja, mesin, dan peralatan.
4. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja, sehingga menciptakan
suasana lingkungan kerja yang aman, nyaman, tertib, dan rapi, sehingga
dapat mempermudah supervisi, mempermudah perbaikan dan penggantian
fasilitas produksi, meningkatkan kinerja menjadi lebih baik, dan pada
akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
V. Tanda-Tanda Lay out yang Baik
1. Keterkaitan kegiatan yang terencana.
2. Pola aliran barang terencana.
3. Aliran produksi yang lurus.
4. Jarak pemindahan minimum.
5. Operasi pertama dekat dengan penerimaan.
6. Operasi terakhir dekat dengan pengiriman.
7. Lay out yang dapat disesuaikan dengan perubahan.
8. Direncanakan perluasan yang terencana.
9. Pemakaian seluruh lantai pabrik maksimum.
10. Ruang penyimpanan cukup.
11. Penyediaan ruang yang cukup antar peralatan.
12. Bangunan di didirikan di sekeliling lay out.
13. Bahan diantar ke pekerja dan diambil dari tempat kerja.
14. Sesedikit mungkin jalan kaki antar operasi produksi.
15. Pengendalian kebisingan, kotoran, debu, asap, kelembapan yang cukup.
16. Sesedikit mungkin pemindahan barang.
VII. Macam tipe Layout
1. Layout proses, sering juga disebut functional layout
Mesin dan peralatan yang rnempuyai karakter atau fungsi yang sama
ditempatkan dalam satu departemen. Misalnya mesin bubut, mesin drill, dan mesin las.
Layout proses dapat digunakan sebagai suatu tipe yang menyediakan keluwesan output
atau produksi berdasar pesanan, desain produk, dan metode-metode proses
pabrikasinya. Layout proses adalah karakteristik yang cocok untuk proses
manufacturing yang terputus-putus. Tata letak ini berkaitan dengan proses produksi
dengan volume rendah dan variasi tinggi, seperti mesin dan peralatan yang
dikelompokkan bersama. Tata letak yang berorientasi pada proses sangat baik untuk
menangani produksi komponen dalam batch kecil, atau disebut job-lot, dan untuk
memproduksi beragam komponen dalam bentuk dan ukuran yang berbeda. Kelemahan
tata letak ini aada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Pesanan
akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah dalam sistem karena penjadualan
sangat sulit, penyetelan mesin beruba, dan penanganan bahan yang unik. Peralatan yang
memiliki kegunaan umum membutuhkan tenaga kerja terampil, dan persediaan barang
setengah jadi menjadi lebih tinggi karena adanya ketidakseimbangan proses
produksi. Tenaga kerja terampil yang dibutuhkan juga meningkat, dan jumlah barang
setengah jadi cukup tinggi sehingga mengakibatkan kebutuhan modal meningkat.
2. Layout produk, sering juga disebut line layout
Pengaturan tata letak fasilitas produksi berdasar aliran produk. Tipe ini
sangat popular dan sering digunakan pada pabrik yang menghasilkan produk secara
massal (mass production), dengan tipe produk relatif kecil dan standar untuk
jangka waktu relatif lama. Tujuan utama layout ini adalah mengurangi
pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan. Misalnya pabrik perakitan
mobil, lemari pendingin, dan televisi. Layout produk adalah karakteristik yang
cocok untuk proses manufacturing yang terus menerus.
3. Layout kelompok, sering juga disebut group layout
Pengaturan tata letak fasilitas produksi ke dalam departemen tertentu atau
kelompok mesin bagi pembuatan produk yang memerlukan proses operasi yang
sama. Setiap produk diselesaikan pada daerah tersendiri dengan
seluruh urutan pengerjaan dilakukan pada departemen tersebut.
4. Layout posisi tetap, sering disebut fixed position layout
Pengaturan material atau komponen produk akan tetap pada posisinya, sedangkan
fasilitas produksi seperti peralatan, perkakas, mesin, dan pekerja yaag bergerak
berpindah menuju lokasi material tersebut. Misalnya pabrik perakitan pesawat
terbang, perakitan kapal, dan pembuatan gedung. Layout ini mengatasi kebutuha tata
letak proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita tempat yang luas.
5. Layout U
Pada layout berbentuk U, pintu masuk dan keluar material dan produk jadi
pada posisi yang sama. Layout ini merupakan variasi bentuk menyerupai huruf u
atau setengah melingkar. Tujuannya adalah agar lebih fleksibel dalam menambah
atau mengurangi jumlah pekerja apabila terjadi perubahan jumlah permintaan
produk.
6. Layout garis dan fungsi
Layout garis dan fungsi adalah pengaturan tata letak dengan
mengkombinasikan kedua tipe, yaitu layout proses dan layout
produk. Caranya adalah dengan menempatkan mesin-mesin ke dalam
departemen-departemen menurut tipe mesin yang sama, sedangkan pengaturan
masing-masing departemen didasarkan urutan operasi produk. Tujuannya adalah
mengeliminir kelemahan dan layout proses dan layout produk.
7. Layout garis dan U
Pengaturan tata letak fasilitas produksi dengan cara penggabungan
seperti ini, alokasi operasi diantara pekerja sebagai respon terhadap variasi jumlah
produksi dapat dicapai. Penggunaan layout ini cocok untuk operasi yang bersifat
rakitan seperti pabrik kendaraan bermotor, elektronik, karena lebih efisien dan
fleksibel dalam menghadapi perubahan permintaan.
Perlu diingat, bahwa prinsip yang selalu dipegang dalan memilih layout
adalah yang baik apapun tipenya, variasi ataupun tingkatannya tidak menjadikan
masalah pada prakteknya tujuan kita dapat terpenuhi dan terpuaskan.
Apabila digambarkan, tipe layout tersejbut diatas pada dasarnya merupakan
tipe fungsional, tipe garis, dan tipe U sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai