Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PENGANTAR TEKNIK KIMIA DAN INDUSTRI

“PENGENALAN TEKNIK KIMIA”

Oleh:

DELVI YOLANDA

1307123302

PROGRAM SARJANA TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk dapat lulus dalam
mata kuliah pengantar teknik kimia dan industri.

Dengan terselesainya makalah ini, penyusun mengucapkan terima kasih


kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwasanya tak ada gading yang tak retak begitupun
dengan makalah ini. Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca agar dapat lebih baik kedepannya. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan dan dijadikan rujukan dalam
penelitian dimasa yang akan datang.

Pekanbaru, Maret 2014

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan hasil tambangnya.


Banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui bahwa daerah yang
ditempatinya adalah sumber kekayaan yang tak ternilai harganya. Misalnya, di
Papua terdapat sumber emas murni yang kualitasnya terbaik didunia. Namun,
masyarakat Indonesia belum bisa mengelola kekayaan tersebut. Sehingga,
membutuhkan orang lain untuk membantu mengelola kekayaan tersebut. Tapi,
yang terjadi saat ini industri-industri yang ada di Indonesia pemiliknya adalah
orang asing yang menanamkan investasinya di Indonesia.

Seiring dengan berjalannya waktu, dunia industri semakin berkembang


pesat. Ini ditandai dengan adanya penemuan-penemuan baru oleh insinyur yang
berkualitas dan bermanfaat bagi keberlangsungan mahkluk hidup. Di Indonesia,
khususnya riau terdapat banyak sumber minyak yang dapat menghasilkan jutaan
dolar. Namun, masyarakatnya belum memiliki skill yang berkualitas.

Dunia industri saat ini, sangat membutuhkan kinerja engineer yang


berkualitas. Semakin berkembang suatu negara, maka berkembang pula
industrinya. Tapi, fenomena yang terjadi saat ini adalah kurang minat keinginan
suatu individu untuk memilih teknik kimia sebagai jurusan terfavorit. Mereka
menganggap bahwasanya teknik adalah jurusan yang tidak penting

1.2 Tujuan

1. untuk mengetahui pengertian teknik kimia

2. untuk mengetahui prospek kerja teknik kimia

3. untuk mengetahui hubungan teknik kimia dengan bidang lain

4. untuk mengetahui ruang lingkup teknik kimia


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknik Kimia

Teknik kimia (chemical engineering) adalah cabang ilmu teknik atau rekayasa
yang mempelajari pemprosesan bahan mentah menjadi bahan yang lebih berguna,
dapat berupa barang jadi ataupun setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan
terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam
skala kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik. (www.wikipedia.com)

Menurut bahasa atau asal katanya, Teknik adalah cara atau proses membuat
sesuatu, sedangkan Kimia adalah bahan-bahan yang bersifat biologis maupun fisis
yang sering digunakan dalam manusia didalam kehidupannya sehari-hari. Jika
digabung maka Teknik Kimia menurut bahasa adalah proses atau cara membuat
sesuatu yang bahan dasarnya berupa zat baik bersifat biologis maupun fisis yang
sering diketemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut pandangan
penulis sendiri, Teknik Kimia adalah suatu ilmu tentang rekayasa bahan kimia
yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi dengan mengutamakan unsur
ekonomis dan dapat juga dikatakan ilmu ini adalah induknya semua ilmu yang
diketemukan dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya Teknik Kimia adalah
pusat dari segala bidang ilmu yang ada.

Michael Purba (2006) mengemukakan bahwa ilmu kimia disebut juga central
science karena peranannya yang sangat penting diantara ilmu pengetahuan lain.
Tidak ada bidang ilmu pengetahuan alam yang tidak bergantung pada ilmu kimia.
Pengembangan dalam bidang kedokteran, farmasi, geologi, pertanian dan
sebagainya, tidak mungkin terjadi tanpa kemajuan yang dicapai dalam ilmu kimia.
Selain itu, hampir tidak ada industri yang tidak bergantung pada proses kimia.

Teknik kimia pertama kali muncul pada pengembangan unit operasi, salah
satu dari konsep teknik kimia modern sekarang. Sebagian besar penulis setuju
bahwa Davis menemukan unit operasi namun tidak dikembangkan secara pesat. Ia
memberikan serangkaian kuliah tentang unit operasi di Technical School
Manchester (University of Manchester hari ini) pada tahun 1887, Ia dianggap
sebagai salah satu yang paling awal mengajarkan teknik kimia. Tiga tahun
sebelum kuliah Davis Henry Edward Armstrong mengajarkan program teknik
kimia di City and Guilds of London Institute, namun Armstrong "gagal" karena
lulusannya tidak menarik bagi pengusaha. Pengusaha pada waktu itu lebih suka
menyewa ahli kimia dan insinyur mekanik. Program teknik kimia yang
ditawarkan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat,
Universitas Owen di Manchester, Inggris dan University College di London juga
mengalami kegagalan dengan alasan yang sama.

Mulai tahun 1988, Lewin M. Norton mengajar di MIT kursus teknik kimia
pertama di Amerika Serikat. Tentu saja Norton kontemporer dan pada dasarnya
apa yang diajarkannya sama dengan kursus Amstrong. William Hultz Walker
memperkenalkan unit operasi pada tahun1905. Pada awal tahun 1902, unit operasi
menjadi aspek pentik dari teknik kimia di MIT dan universitas lain di Amerika
Serikat, serta di Imperial College London. The American Institute Of Chemical
Engineers (AIChE) yang didirikan pada tahun 1908, memainkan peran kunci
dalam membuat teknik kimia dianggap sebagai ilmu mandiri dan bahwa unit
operasi menjadi salah satu pusat penting didalam teknik kimia. Sementara itu,
inggris mulai mempromosikan teknik kimia sebagai ilmu yang berbeda di Eropa
dan mulai membentuk Lembaga Insinyur Teknik Kimia (IchemE) pada tahun
1922. (www.wikipedia.com)

2.2 Prospek Kerja Teknik Kimia

Jenis Industri Kimia beraneka ragam dan berkembang tanpa batas, hal ini
dapat dilihat pada semua yang ada disekeliling kita. Bidang pertanian memerlukan
pupuk dan insektisida, bahan konstruksi memerlukan semen; logam; kaca dan
plastik. Bahan sandang banyak yang telah menggunakan serat-serat sintetis dan
telah diwarnai dengan pewarna/dye. Transportasi memerlukan bahan bakar, karet
alam dan sintesis, cat, dll. Oleh karena Industri Kimia yang begitu luas dan
kompleks membuat profesi sarjana Teknik Kimia juga semakin luas dan beragam.
( www.engineeringtown.com)
Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap
perancangan dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan
sebutan "insinyur proses" (process engineer). Selain itu, insinyur teknik kimia
juga terkait dengan penelitian dan pengembangan proses kimia. Teknik kimia
selalu menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang ekonomis.
Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan
atau memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang
ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur
teknik kimia juga dapat menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang
kondisi operasi. Beberapa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi
pada tekanan atau temperatur operasi yang lebih tinggi. Proses
produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi. Agar laju
pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor bertekanan
tinggi.

Berikut beberapa contoh pekerjaan terfavorit untuk lulusan sarjana teknik


kimia:

1. Oil & Gas (Owner & Services) Oil & Gas masih merupakan salah satu
pekerjaan terfavorit bagi lulusan Teknik Kimia, walaupun sebenarnya
bidang ini merupakan ladang asli lulusan Teknik Perminyakan. Oil & Gas
menjadi favorit mayoritas sarjana Teknik Kimia karena dinilai
memberikan benefit yang tinggi baik dari segi salary, maupun dari segi
training quality. Career development yang cukup baik juga menjadi alasan
orang memilih pekerjaan di Oil & Gas. Alasan kekompleksan proses
industri dan keunggulan teknologi di Oil & Gas juga menjadi tantangan
tersendiri bagi sarjana Teknik Kimia. Perusahaan favorit bagi sarjana
Teknik Kimia adalah Exxon Mobil, BP, ConocoPhillips, Total, Chevron,
Vico, Premier Oil, Pertamina, Medco, Schlumberger, Halliburton, Baker
Hughes, dan masih banyak lagi. Tentu, renumerasi yang tinggi, serta
berbagai fasilitas dan benefit yang mantap, menjadi daya tarik utama
industri ini. Bagi seorang fresh graduate, bisa mendapatkan THP 12 juta
rupiah per bulan. Namun tak sedikit perusahaan minyak dan oil service
memberikan salary yang di atas 15 juta rupiah per bulan. Namun patut
diingat, fresh graduate yang bisa menembus oil company/oil service ini
adalah mereka yang disebut Best of The Best, tidak hanya akademik (udah
pasti IP di atas 3.2), namun kecakapan non teknis lainnya, atau belakangan
disebut dengan Soft Skill.
2. FMCG (Fast Moving Consumer Goods) FMCG menjadi salah satu
pekerjaan favorit sarjana Teknik Kimia, karena dinilai dapat memberikan
business sense yang tinggi saat menekuni di beberapa posisi pekerjaan
FMCG. Benefit dari segi salary yang relatif tinggi juga menjadi alasan
masuk ke FMCG, ditambah dengan career path yang baik pula. Skill baru
seperti supply chain management, sales & marketing juga menjadi
tantangan tersendiri bagi sarjana Teknik Kimia. Teknologi baru yang
ditemukan di production division menjadi tantangan tersendiri lainnya.
Perusahaan FMCG yang menjadi favorit sarjana Teknik Kimia adalah
Nestle, Unilever, P&G, Johnson & Johnson, L’Oreal, KAO, dan masih
banyak juga perusahaan FMCG lokal, seperti Orang Tua (OT), dan lain-
lain. Range salary nya 5-8 juta rupiah per bulan
3. EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning)
EPCC dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia karena bidang
pekerjaan ini sangat erat kaitannya dengan bidang studi sarjana Teknik
Kimia yaitu perancangan pabrik kimia, atau chemical plant design.
Perusahaan EPCC dinilai akan memberikan kesempatan yang besar bagi
sarjana Teknik Kimia untuk mengasah ilmu keprofesian Teknik Kimia
secara mendalam sehingga ilmu engineeringnya akan semakin menuju
expert. Basic EPCC ada di pendidikan sarjana Teknik Kimia kira-kira
hampir 80-90% kurikulum, jadi bidang pendidikan S1 Teknik Kimia
memang sangat related langsung dengan dunia kerja EPCC atau EPC. Di
bidang ini, sarjana Teknik Kimia akan diminta mengurusi PFD, P&ID,
analisis NME, sizing peralatan proses pabrik, merancang proses kimia,
trouble shooting, dan banyak lagi. Perusahaan favorit pilihan sarjana
Teknik Kimia untuk bidang EPCC adalah KBR, Saipem, Technip,
Rekayasa Industri, IKPT, Tripatra, dan masih banyak lagi. Rata-rata salary
untuk junior engineer, tercatat berkisar antara 6-10 juta rupiah per bulan.
4. Petrokimia, Petrokimia dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia
sebab dunia Petrokimia juga dinilai erat kaitannya dengan studi
pendidikan kurikulum sarjana Teknik Kimia. Proses di bidang petrokimia
banyak melibatkan proses pencampuran, proses pemisahan, dan proses
konversi kimia yang erat kaitannya dengan pendidikan sarjana Teknik
Kimia. Bidang petrokimia juga dinilai sangat “Teknik Kimia sekali”,
karena ilmu Teknik Kimia sangat terpakai di bidang pekerjaan ini, seperti
analisis kolom distilasi, analisis reaktor sintesis, analisis kolom absorber,
trouble shooting, pengolahan limbah, dan banyak lagi. Bidang industri
pupuk urea dan amonia menjadi favorit pertama bagi sarjana Teknik
Kimia. Perusahaan favorit tersebut antara lain adalah Pupuk Sriwidjaja,
Petrogres, Pupuk Kaltim, Candra Asri, Trypolita, dll. Range Salary: 6-10
juta rupiah per bulan.
5. Chemical Industry, Chemical Industry juga dinilai berhubungan langsung
dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia. Hal tersebut menjadikan bidang
ini juga menjadi favorit. Apalagi berhubungan dengan chemical.
Perusahaan favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nalco, Cognis, Givaudan,
Lautan Luas, dan masih banyak lagi. Range Salary: 4-8 juta rupiah per
bulan.
6. Consultant, Konsultan dinilai dapat mengasah sarjana Teknik Kimia di
bidang business sense dan segi management skill. Bidang ini akan sangat
mengasah di bidang analtycal thinking, outside the box, dan problem
solving. Gaji yang tinggi juga merupakan benefit yang sangat mendukung
pekerjaan ini diminati walaupun bidang ini hanya membutuhkan sedikit
SDM. Jadi tentunya proses seleksinya juga akan relatif sulit dan
peluangnya kecil. Bidang konsultan yang menjadi favorit adalah
McKinsey & Company, BCG, Accenture, dan lainnya. Range Salary di
konsultan ternama, sangat menggiurkan, sekitar 10-15 juta per bulan.
7. Lembaga Penelitian/Research & Development. Menjadi peneliti, baik di
lembaga penelitian pemerintah maupun swasta, merupakan salah satu
pilihan untuk sarjana Teknik Kimia. Sebut saja, LIPI, BPPT, LAPAN,
Lemigas, BATAN, bekerja sebagau dosen/peneliti di universitas, dan
berbagai lembaga penelitian lainnya.
8. PNS/TNI/POLRI. Sarjana Teknik Kimia, juga banyak mengisi posisi-
posisi yang dibutuhkan di lembaga pemerintahan, sebagai PNS, atau di
TNI/Polri. Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan,
Departemen ESDM, Kementerian BUMN, beberapa lembaga di TNI dan
Polri.
9. Bisnis dan Entrepeneurship. Terakhir, sarjana Teknik Kimia sangat
terbuka peluang membuka bisnis sendiri dan menjadi seorang entrepeneur.
Berbagai industri dan pabrik yang berhubungan dengan proses kimia
industri, tentu merupakan bidang yang familier, terkait erat dengan
berbagai mata kuliah Teknik Kimia.
Sembilan bidang pekerjaan ini masih menjadi top favorite bagi sarjana Teknik
Kimia. Ke-favorite- an bidang pekerjaan tertentu bisa muncul dari benefit salary,
career development, tantangan pekerjaannya, training system, relationship dengan
pendidikan sarjana Teknik Kimia, business development, management
development, dan masih banyak lagi tentunya yang tidak dapat disebutkan satu
per satu. Bidang pekerjaan yang masih dapat dijelajahi oleh sarjana Teknik Kimia
adalah bidang oleochemical, industri renewable energy (bioetanol, biodiesel,
gasifikasi biomassa), industri katalis, agrobisnis, dan berbagai industri speciality
chemical , dan masih banyak lagi. Selain itu pekerjaan seperti dosen /pengajar dan
peneliti merupakan bidang pekerjaan yang harus dikembangkan lebih besar agar
ke depannya ilmu Teknik Kimia terus lestari dan berkembang pesat seiring
dengan perkembangan ilmu dan teknologi zaman. Bidang entrepreneur di
berbagai bidang usaha juga merupakan bidang yang sedang dijajaki oleh kaum-
kaum muda sekarang-sekarang ini.

2.3 Hubungan Teknik Kimia dengan Bidang Lain

A. Hubungan Teknik Kimia dengan Kimia Dasar

Teknik Kimia sangat berbeda dengan Kimia Dasar, bukan hanya dalam
pengertiannya saja namun juga dalam pelajaran yang diajarkannya. Contohnya
saja dalam hal belajar, di Teknik Kimia kita tidak akan bertemu dengan pelajaran
meneliti suatu zat atau menemukan zat-zat baru yang biasa dilakukan oleh Kimia
Dasar. Namun kita akan lebih difokuskan untuk mengaplikasikan dan
mengembangkan zat-zat yang sudah diketemukan sebelumnya.

Memang secara tidak langsung teknik kimia tidak menemukan hal baru
dalam dunia zat, namun dalam konteks produksi bahan-bahan jadi, teknik
kimialah yang berperan penting dalam menguasai bidang produksi. Seperti halnya
membuat sebuah sabun, mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa sabun
diketemukan oleh orang Kimia Dasar, namun sebenarnya orang yang mengolah
bahan menjadi sabun dengan harga ekonomis itu hanya dilakukan oleh orang
Teknik Kimia.

Jadi salahlah anggapan orang yang mengatakan bahwa semua orang teknik
kimia konteksnya tidak jauh dari mencari dan menemukan zat-zat kimia. Lalu
dalam hal skala yang dipelajarinya juga jauh berbeda, orang-orang Kimia dasar
biasanya melakukan percobaan dengan skala yang kecil, berbeda dengan orang-
orang Teknik Kimia yang biasa melakukan percobaan dengan skala besar
dikarenakan percobaan tersebut akan diterapkan pada bidang industri.

B. Hubungan Teknik Kimia dengan Fisika

Dalam teknik kimia, ilmu yang dipelajari salah satunya adalah fisika yang
harapkan dalam proses kimia. Semua prinsip-prinsip fisika sangat berperan
penting dalam industri proses kimia. Teknik kimia tidak hanya mempelajari
disiplin kimia tetapi juga mempelajari ilmu fisika. Sebenarnya bisa dikatakan
bahwa fisikalah ilmu yang banyak dipelajari dalam ilmu teknik kimia. Misalnya
tentang besaran dan satuan. Besar-besaran yang ada dalam fisika juga dipakai
dalam disiplin ilmu teknik kimia. Elektrolisa yang behubungan dengan arus listrik
juga berkaitan dengan teknik kimia. Sehingga hubungan fisika dengan teknik
kimia sangat erat sekali dalam penggunaan dan penganalisaan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan tentang penomena alam.
Hubungan teknik kimia dengan fisika dapat ditelusuri dari defenisi
masing-masing anggota yang berhubungan. Defenisi tentang teknik kimia adalah
sebagai berikut:

1. Menurut American Institute of Chemical Engineering


Teknik kimia adalah suatu ilmu pengetahuan tentang matematika, kimia
dan pengetahuan tentang ilmu-ilmu yang lain yang diperoleh dari study,
pengalaman dan praktek yang diterapkan dalam pertimbangan untuk
mengembangkan cara-cara yang ekonomis (menguntungkan) bagi
pengguna bahan dan energi untuk kepentingan manusia.
2. Menurut Ahli Teknik Kimia Indonesia
Teknik kimia adalah salah satu dari bagian ilmu teknik yang mempelajari
tentang bagaimana cara mengubah bahan baku (raw material) menjadi
barang jadi atau setengah jadi atau setengah jadi yang mempunyai sifat
fisika, kimia atau keduanya yang berbeda dari bahan semula untuk
kepentingan meningkatkan kesejahteraan manusia.

Dari kedua defenisi diatas terlihat jelas bahwa ilmu fisika merupakan ilmu fondasi
penting bagi ilmu teknik kimia dalam mendukung perwujudan dari defeni-defenisi
tersebut. Pada abad ke-21, fisika telah mengalami perkembangan cepat sekali.
Apalagi dalam perkembangan teknologi dunia didasarkan dari teori fisika.
Dampak perkembangan fisika dapat dirasakan yaitu berupa perkembangan
teknologi mutakhir, misalnya: penggunaan tenaga nuklir, teknologi laser dan semi
konduktor.
Fisika juga telah banyak menguak tabir-tabir misteri dialam. Misalnya,
dulu orang menganggap panas adalah suatu misteri. Mereka tidak tahu penyabab
timbulnya panas. Tapi, setelah ditemui teori atom orang telah mengerti bahwa
panas itu sebenarnya akibat gerakan dan tumbukan atom-atom. Teori tentang
atom ini berhasil menyatukan dua konsep fisika yang berbeda yaitu: konsep panas
dan konsep gerak (mekanika).

Dalam ilmu teknik kimia, perpindahan panas merupakan salah satu dasar
dalam ilmu teknik kimia. Ilmu teknik kimia yang berhubungan dengan proses-
proses kimia dalam suatu industri perlu mempelajari perhitungan dari proses
tersebut yang dasar teorinya adalah dari fisika (termodianamiaka). Perhitungan
ini berguna untuk pengawasan dari proses kimia yang berlangsung dan untuk
mengetahui berapa banyak bahan atau keadaan suatu reaksi (besarnya tekanan,
suhu, panas, dan lainlain). lni sangat diperlukan agar proses tersebut dapat
dijalankan.
Seorang sarjana Teknik Kimia harus menguasai dan mendalami dasar-
dasar fisika yang sangat penting untuk mempelajari mata kuliah bidang teknik
kimia khususnya dalam teori tentang termodinamika. Termodinamika merupakan
salah satu bidang ilmu fisika yang mempelajari tentang berbagai macam bentuk
tenaga dalam bentuk suatu sistem. Misalnya tenaga listrik, tenaga kimia, tenaga
radiasi, tenaga panas, tenaga cahaya dan sebagainya. Termodinamika hanya
mempelajari hubungan antara tenaga awal dan tenaga akhir dari sistem tersebut.
Tenaga dari sistem adalah jumlah tenaga potensial dan tenaga kinetiknya.
Termodinamika memiliki dua hukum yang sangat penting untuk dasar ilmu teknik
kimia.
Sasaran utama fisika dalam teknik kimia adalah untuk mengungkapkan
berbagai interaksi yang didapat kedalam suatu proses, terutama interaksi,
gravitasional, elektromagnetik dan inti. Interaksi tersebut dinyatakan kuantitatif
yang membutuhkan matematika. Karena itu matematika adalah bahasa dari fisika.
Tujuan fisika dalam teknik kimia adalah untuk memungkinkan kita memahami
komponen dasar materi, energi dan interaksi diantaranya. Karena mampu
menerangkan gejala alam termasuk sifat-sifat materi maupun energi dalam
kelompok.

2.4 Ruang lingkup teknik kimia

Teknik kimia selalu menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan


proses yang ekonomis. Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia
dapat menyederhanakan atau memperumit aliran proses produksi untuk
memperoleh proses yang ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses
produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat menghasilkan proses yang
ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa reaksi kimia memiliki laju
reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperatur operasi yang lebih tinggi.
Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi. Agar laju
pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor bertekanan
tinggi.

Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses


umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan
untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesis kimia ataupun dari proses
pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesis kimia dan proses
pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini bisa
dilihat dari proses distilasi reaktif.

2.4.1 Ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam teknik kimia

 Neraca massa

Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan


massa dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang
diamati atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum
Kekekalan Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah
kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari pemanfaatan
neraca massa adalah untuk merancang reaktor kimia, menganalisa berbagai
alternatif proses produksi bahan kimia, dan untuk memodelkan pendispersian
polusi. Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan
sistem tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum
kekekalan massa ini memberikan persamaan dasar neraca massa :

[massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]

dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa
keluar] merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa]
merupakan akumulasi massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai
negatif atau positif. Pada umumnya, neraca massa dibangun dengan
memperhitungkan total massa yang melalui suatu sistem. Pada perhitungan teknik
kimia, neraca massa juga dibangun dengan memperhitungkan total massa
komponen-komponen senyawa kimia yang melalui sistem (contoh: air) atau total
massa suatu elemen (contoh: karbon). Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi
kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan variabel [produksi]
sehingga persamaan neraca massa menjadi:

[massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]

Variabel [produksi] pada persamaan neraca massa termodifikasi


merupakan laju reaksi kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi
pembentukan ataupun laju reaksi pengurangan. Oleh karena itu, variabel
[produksi] dapat bernilai positif atau negatif. neraca adalah alat pengukur massa
pad asuatu benda,dan neraca memiliki beberapa jenis.

Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial. Suatu neraca massa
integral menggunakan pendekatan kotak hitam dan berfokus pada karakteristik
menyeluruh dari sistem. Sementara itu, neraca massa diferensial berfokus pada
detail yang terjadi dalam sistem (yang juga memengaruhi karakteristik
menyeluruh). Untuk membuat suatu neraca massa integral, pada awalnya harus
diidentifikasi batasan sistem, bagaimana sistem terhubung dengan lingkungan dan
bagaimana lingkungan memengaruhi sistem. Pada beberapa sistem, batasan sistem
dengan mudah dapat diidentifikasi. Contohnya adalah suatu tangki reaktor dengan
dinding tangki sebagai batas sistem. Pada tangki reaktor ini, lingkungan
memengaruhi sistem melalui saluran masuk tangki dan saluran keluar tangki.
Untuk kasus seperti studi tanah perhutanan, penetapan vegetasi sebagai eksternal
atau internal sistem (pendefinisian batasan sistem) sangat tergantung dari fokus
dan tujuan studi yang dilakukan. Untuk membuat suatu neraca massa diferensial,
pada awalnya perlu diidentifikasi detail yang ada dalam sistem. Reaksi yang
terjadi dalam sistem dan senyawa kimia apa saja yang terlibat di dalamnya perlu
dengan jelas diketahui.

 Neraca energi

Neraca energi adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan energi


dalam sebuah sistem. Neraca energi dibuat berdasarkan pada hukum pertama
termodinamika. Hukum pertama ini menyatakan kekekalan energi, yaitu energi
tidak dapat dimusnahkan atau dibuat, hanya dapat diubah bentuknya. Perumusan
dari neraca energi suatu sistem mirip dengan perumusan neraca massa. Namun
demikian, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu sistem dapat
berupa sistem tertutup namun tidak terisolasi (tidak dapat terjadi perpindahan
massa namun dapat terjadi perpindahan panas) dan hanya terdapat satu neraca
energi untuk suatu sistem (tidak seperti neraca massa yang memungkinkan adanya
beberapa neraca komponen). Suatu neraca energi memiliki persamaan:

Energi masuk = Energi keluar + Energi akumulasi

Tidak seperti neraca massa yang memiliki variabel produksi, neraca energi tidak
memiliki variabel produksi. Hal ini disebabkan energi tidak dapat diproduksi,
hanya dapat diubah bentuknya. Namun demikian, bila terdapat suatu jenis energi
diabaikan, misalnya bila neraca dibuat dengan hanya memperhitungkan energi
kalor saja, maka persamaan neraca energi akan menjadi

Kalor masuk + Kalor produksi = Kalor keluar + Kalor akumulasi

dengan Kalor produksi bernilai negatif jika kalor dikonsumsi. Neraca energi
digunakan secara luas pada bidang ilmu murni seperti fisika, biologi, kimia dan
geografi.

 Reaksi kimia

Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan
senyawa kimia.[1] Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam
reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan
perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya
memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia
melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan
dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia
juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada
reaksi nuklir.
Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia
untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet
reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di
mana sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam
dilakukan.

Ciri - ciri reaksi kimia :


- Terbentuknya endapan
- Terbentuknya gas
- Terjadinya perubahan warna
- Terjadinya perubahan suhu atau temperatur
Kecepatan Reaksi, Ada beberapa hal yang mempengaruhi kecepatan reaksi
antara lain :
1. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikel/zat
"Semakin luas permukaan zat maka semakin banyak tempat bersentuhan
untuk berlangsungnya reaksi". Luas permukaan zat dapat dicapai dengan cara
memperkecil ukuran zat tersebut. Contoh :
Kentang yang diiris tipis lebih cepat matang dibandingkan kentang yang
berukuran besar dan belum diiris tipis.
2. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh suhu atau temperatur
"Suhu juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi" Contoh:
Susu yang dilarutkan dengan air panas lebih cepat larut dibandingkan susu yang
dilarutkan dengan air. '''Massa''' adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara
umum dapat digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam
suatu benda. Massa merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek
lain yang berhubungan. Dalam Sistem Internasional, [SI], massa diukur dalam
satuan [kilogram]. Alat yang digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah
timbangan. Tidak seperti berat, massa disetiap tempat selalu sama. Misalnya:
massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan tetapi berat kita di bumi dan di
bulan berbeda. Hubungan antara massa dan berat adalah massa x percepatan
gravitasi merupakan :

F= m x g .
F adalah ''force'' atau gaya/berat, m adalah massa, dan g adalah percepatan
[gravitasi] (daya tarik bumi). Beberapa orang menuliskan rumus tersebut dalam
bentuk :
W= m x g

di mana W menyatakan weight atau berat/gaya. Menurut ilmu fisika, massa


seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang
tersebut akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain (berat orang
tersebut di kutub akan lebih besar dari pada beratnya di katulistiwa). Mirip dengan
hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih besar dari pada
beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena percepatan
gravitasi di kutub lebih besar daripada di khatulistiwa, dan percepatan gravitasi di
atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi (karena
jaraknya ke pusat bumi lebih jauh).

 Termokimia

Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal


balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara
umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia
ialah sinonim dari termodinamika kimia.

Tujuan utama termokimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan


penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang
diperlukan. Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan perubahan
energi yang terjadi dalam proses-proses berikut:

1. reaksi kimia
2. perubahan fase
3. pembentukan larutan

Termokimia is terutama berkaitan dengan fungsi keadaan berikut ini yang


ditegaskan dalam termodinamika:

 Energi dalam (U)


 Entalpi (H).
 Entropi (S)
 Energi bebas Gibbs (G)

Sebagian besar ciri-ciri dalam termokimia berkembang dari penerapan hukum I


termodinamika, hukum 'kekekalan' energi, untuk fungsi keadaan berikut ini.

 Termodinamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic =


'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak
hubungan termodinamika berasal.

Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu
proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah
"termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan
hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang
diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu
dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang. Karena termodinamika tidak
berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika
setimbang seharusnya dinamakan termostatik.

Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini


tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti
mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual
perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan.
Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20
dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.

Pengabstrakkan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi


sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk
dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem
menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem
menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang
dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter. Dari
prinsip-prinsip dasar termodinamika secara umum bisa diturunkan hubungan
antara kuantitas misalnya, koefisien ekspansi, kompresibilitas, panas jenis,
transformasi panas dan koefisien elektrik, terutama sifat-sifat yang dipengaruhi
temperatur.

Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan.


Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya,
yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat
batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem
dan lingkungan.

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungan:

 sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti
tabung gas terisolasi.
 sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh
dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi
pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi
pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkanh sebagai
sifat pembatasnya:
o pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
o pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
 sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda
dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran
benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.

Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari


lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya
penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi
yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.

Keadaan termodinamika: Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi


yang ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem). Untuk
keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan.
Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk
keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam
seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.
Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan
dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang
berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal
tersebut. Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan
dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.

Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika,


yaitu:

 Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika

Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang


dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan
lainnya.

 Hukum Pertama Termodinamika

Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan


perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama
dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan
kerja yang dilakukan terhadap sistem.

 Hukum kedua Termodinamika

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi


untuk hukum kedua termodinamika yang ada hanyalah pernyataan
kenyataan eksperimental yang dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius.
Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun bekerja
sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan energi
sebagai panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke sistem dengan
temperatur yang lebih tinggi. Pernyataan kelvin-planck: tidak mungkin
suatu sistem beroperasi dalam siklus termodinamika dan memberikan
sejumlah netto kerja kesekeliling sambil menerima energi panas dari satu
reservoir termal.(sumber Fundamentals of engineering thermodynamics
(Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed. - 2007 - Wiley) Bab5). "total entropi
dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya hal
ini disebut dengan prinsip kenaikan entropi" merupakan korolari dari
kedua pernyataan diatas (analisis Hukum kedua termodinamika untuk
proses dengan menggunakan sifat entropi)(sumber Fundamentals of
engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed. - 2007 -
Wiley) Bab6).

 Hukum ketiga Termodinamika

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.


Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur
nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan
mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi
benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai
nol.
2.4.2 Ilmu-ilmu yang menjadi pendukung teknik kimia
 Mekanika fluida dan material
Mekanika Fluida adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari mengenai
zat fluida (cair, gas dan plasma) dan gaya yang bekerja padanya. Mekanika fluida
dapat dibagi menjadi statika fluida, ilmu yang mempelajari keadaan fluida saat
diam; kinematika fluida, ilmu yang mempelajari fluida yang bergerak; dan
dinamika fluida, ilmu yang mempelajari efek gaya pada fluida yang bergerak. Ini
adalah cabang dari mekanika kontinum, sebuah subjek yang memodelkan materi
tanpa memperhatikan informasi mengenai atom penyusun dari materi tersebut
sehingga hal ini lebih berdasarkan pada sudut pandang makroskopik daripada
sudut pandang mikroskopik. Mekanika fluida, terutama dinamika fluida, adalah
bidang penelitian utama dengan banyak hal yang belum terselesaikan atau hanya
sebagian yang terselesaikan. Mekanika fluida dapat menjadi sangat rumit secara
matematika, dan sangat tepat untuk diselesaikan dengan metode numerik,
biasanya dengan menggunakan perhitungan komputer. Dinamika Fluida
Komputasi, adalah salah satu disiplin yang dikhususkan untuk penyelesaian
masalah mekanika fluida dengan pendekatan numerik.

Asumsi: Seperti halnya model matematika pada umumnya, mekanika fluida


membuat beberapa asumsi dasar berkaitan dengan studi yang dilakukan. Asumsi-
asumsi ini kemudian diterjemahkan ke dalam persamaan-persamaan matematis
yang harus dipenuhi bila asumsi-asumsi yang telah dibuat berlaku.

Mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti:

 Hukum kekekalan massa


 Hukum kekekalan momentum
 Hipotesis kontinum, yang dijelaskan di bagian selanjutnya.

Kadang, akan lebih bermanfaat (dan realistis) bila diasumsikan suatu fluida
bersifat inkompresibel. Maksudnya adalah densitas dari fluida tidak berubah
ketika diberi tekanan. Cairan kadang-kadang dapat dimodelkan sebagai fluida
inkompresibel sementara semua gas tidak bisa.

Selain itu, kadang-kadang viskositas dari suatu fluida dapat diasumsikan bernilai
nol (fluida tidak viskos). Terkadang gas juga dapat diasumsikan bersifat tidak
viskos. Jika suatu fluida bersifat viskos dan alirannya ditampung dalam suatu cara
(seperti dalam pipa), maka aliran pada batas sistemnya mempunyai kecepatan nol.
Untuk fluida yang viskos, jika batas sistemnya tidak berpori, maka gaya geser
antara fluida dengan batas sistem akan memberikan resultan kecepatan nol pada
batas fluida.
Hipotesis kontinu: Fluida disusun oleh molekul-molekul yang bertabrakan
satu sama lain. Namun demikian, asumsi kontinum menganggap fluida bersifat
kontinu. Dengan kata lain, properti seperti densitas, tekanan, temperatur, dan
kecepatan dianggap terdefinisi pada titik-titik yang sangat kecil yang
mendefinisikan REV (‘’Reference Element of Volume’’) pada orde geometris
jarak antara molekul-molekul yang berlawanan di fluida. Properti tiap titik
diasumsikan berbeda dan dirata-ratakan dalam REV. Dengan cara ini, kenyataan
bahwa fluida terdiri dari molekul diskrit diabaikan. Hipotesis kontinum pada
dasarnya hanyalah pendekatan. Sebagai akibatnya, asumsi hipotesis kontinum
dapat memberikan hasil dengan tingkat akurasi yang tidak diinginkan. Namun
demikian, bila kondisi benar, hipotesis kontinum menghasilkan hasil yang sangat
akurat.

Masalah akurasi ini biasa dipecahkan menggunakan mekanika statistik.


Untuk menentukan perlu menggunakan dinamika fluida konvensial atau mekanika
statistik, angka Knudsen permasalahan harus dievaluasi. Angka Knudsen
didefinisikan sebagai rasio dari rata-rata panjang jalur bebas molekular terhadap
suatu skala panjang fisik representatif tertentu. Skala panjang ini dapat berupa
radius suatu benda dalam suatu fluida. Secara sederhana, angka Knudsen adalah
berapa kali panjang diameter suatu partikel akan bergerak sebelum menabrak
partikel lain.

Persamaan Navier-Stokes (dinamakan dari Claude-Louis Navier dan


George Gabriel Stokes) adalah serangkaian persamaan yang menjelaskan
pergerakan dari suatu fluida seperti cairan dan gas. Persamaan-persamaan ini
menyatakan bahwa perubahan dalam momentum (percepatan) partikel-partikel
fluida bergantung hanya kepada gaya viskos internal (mirip dengan gaya friksi)
dan gaya viskos tekanan eksternal yang bekerja pada fluida. Oleh karena itu,
persamaan Navier-Stokes menjelaskan kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja
pada fluida.

Persamaan Navier-Stokes memiliki bentuk persamaan diferensial yang


menerangkan pergerakan dari suatu fluida. Persaman seperti ini menggambarkan
hubungan laju perubahan suatu variabel terhadap variabel lain. Sebagai contoh,
persamaan Navier-Stokes untuk suatu fluida ideal dengan viskositas bernilai nol
akan menghasilkan hubungan yang proposional antara percepatan (laju perubahan
kecepatan) dan derivatif tekanan internal.

Untuk mendapatkan hasil dari suatu permasalahan fisika menggunakan


persamaan Navier-Stokes, perlu digunakan ilmu kalkulus. Secara praktis, hanya
kasus-kasus aliran sederhana yang dapat dipecahkan dengan cara ini. Kasus-kasus
ini biasanya melibatkan aliran non-turbulen dan tunak (aliran yang tidak berubah
terhadap waktu) yang memiliki nilai bilangan Reynold kecil.

Untuk kasus-kasus yang kompleks, seperti sistem udara global seperti El


Niño atau daya angkat udara pada sayap, penyelesaian persamaan Navier-Stokes
hingga saat ini hanya mampu diperoleh dengan bantuan komputer. Kasus-kasus
mekanika fluida yang membutuhkan penyelesaian berbantuan komputer dipelajari
dalam bidang ilmu tersendiri yaitu mekanika fluida komputasional.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Seorang sarjana teknik kimia harus memahami betul tentang teori ilmu-ilmu
fisika agar dapat diterapkan untuk mendapatkan cara-cara yang lebih
ekonomis dalam menjalankan suatu proses.
2. Teknik kimia adalah suatu disiplin ilmu yang berperan penting dalam
kehidupan suatu mahluk.
3. seorang sarjana teknik kimia harus mampu mengembangkan ilmunya ke
dunia industri dengan melakukan penelitian-penelitian yang hasilnya lebih
bermanfaat.
4. Teknik Kimia jauh berbeda dengan Kimia dasar yang dipelajari oleh orang-
orang MIPA.
5. Pelajaran teknik kimia tidak hanya sebatas produksi barang mentah menjadi
barang jadi namun konteksnya lebih luas daripada itu.
6. Ruang lingkup masalah teknik kimia sangatlah menjurus ke semua bidang
ilmu kehidupan.
7. Ahli-ahli teknik kimia sangatlah sedikit namun sangat dibutuhkan sekali
dalam perindustrian-perindustrian besar.
8. Tanpa adanya ahli teknik kimia, mungkin pembangunan daerah dan
pembangunan nasional akan berjalan lambat atau tidak akan berjalan sama
sekali.

3.2 Saran

Saran dari penulis yaitu semoga orang-orang teknik kimia di Indonesia


dapat berpikir bagaimana untuk memajukan bangsanya dengan ilmu-ilmu yang
telah didapatnya dan bisa melakukan penelitian-penelitian untuk menciptakan
inovasi terbaru untuk memajukan bangsa Indonesia dengan tiga aspek penting
yaitu berpikir cerdas, berakhlak mulia, dan bekerja keras.
DAFTAR PUSTAKA

HMTK, 2013, “pengantar teknik kimia ITENAS” , www.slideshare.com, Diakses


kamis 27 februari 2014.

Migas online, 2011, “9 pekerjaan favorit sarjana teknik kimia di Indonesia”,


www.migasindonesiaonline.com, Diakses kamis 27 februari 2014.

Mandala, Dewa putu Adikarma, 2011, “Neraca Energi, jurnal of chemical


engineering data” , 1, 1-2.

Purba, michael. 2006. KIMIA untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Siregar, harrys, 2003, “PERANAN FISIKA PADA DISIPLIN ILMU TEKNIK


KIMIA”, 1-8

Anda mungkin juga menyukai