Oleh:
DELVI YOLANDA
1307123302
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk dapat lulus dalam
mata kuliah pengantar teknik kimia dan industri.
Penulis menyadari bahwasanya tak ada gading yang tak retak begitupun
dengan makalah ini. Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca agar dapat lebih baik kedepannya. Akhir kata, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan dan dijadikan rujukan dalam
penelitian dimasa yang akan datang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
PEMBAHASAN
Teknik kimia (chemical engineering) adalah cabang ilmu teknik atau rekayasa
yang mempelajari pemprosesan bahan mentah menjadi bahan yang lebih berguna,
dapat berupa barang jadi ataupun setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan
terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam
skala kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik. (www.wikipedia.com)
Menurut bahasa atau asal katanya, Teknik adalah cara atau proses membuat
sesuatu, sedangkan Kimia adalah bahan-bahan yang bersifat biologis maupun fisis
yang sering digunakan dalam manusia didalam kehidupannya sehari-hari. Jika
digabung maka Teknik Kimia menurut bahasa adalah proses atau cara membuat
sesuatu yang bahan dasarnya berupa zat baik bersifat biologis maupun fisis yang
sering diketemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut pandangan
penulis sendiri, Teknik Kimia adalah suatu ilmu tentang rekayasa bahan kimia
yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi dengan mengutamakan unsur
ekonomis dan dapat juga dikatakan ilmu ini adalah induknya semua ilmu yang
diketemukan dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya Teknik Kimia adalah
pusat dari segala bidang ilmu yang ada.
Michael Purba (2006) mengemukakan bahwa ilmu kimia disebut juga central
science karena peranannya yang sangat penting diantara ilmu pengetahuan lain.
Tidak ada bidang ilmu pengetahuan alam yang tidak bergantung pada ilmu kimia.
Pengembangan dalam bidang kedokteran, farmasi, geologi, pertanian dan
sebagainya, tidak mungkin terjadi tanpa kemajuan yang dicapai dalam ilmu kimia.
Selain itu, hampir tidak ada industri yang tidak bergantung pada proses kimia.
Teknik kimia pertama kali muncul pada pengembangan unit operasi, salah
satu dari konsep teknik kimia modern sekarang. Sebagian besar penulis setuju
bahwa Davis menemukan unit operasi namun tidak dikembangkan secara pesat. Ia
memberikan serangkaian kuliah tentang unit operasi di Technical School
Manchester (University of Manchester hari ini) pada tahun 1887, Ia dianggap
sebagai salah satu yang paling awal mengajarkan teknik kimia. Tiga tahun
sebelum kuliah Davis Henry Edward Armstrong mengajarkan program teknik
kimia di City and Guilds of London Institute, namun Armstrong "gagal" karena
lulusannya tidak menarik bagi pengusaha. Pengusaha pada waktu itu lebih suka
menyewa ahli kimia dan insinyur mekanik. Program teknik kimia yang
ditawarkan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat,
Universitas Owen di Manchester, Inggris dan University College di London juga
mengalami kegagalan dengan alasan yang sama.
Mulai tahun 1988, Lewin M. Norton mengajar di MIT kursus teknik kimia
pertama di Amerika Serikat. Tentu saja Norton kontemporer dan pada dasarnya
apa yang diajarkannya sama dengan kursus Amstrong. William Hultz Walker
memperkenalkan unit operasi pada tahun1905. Pada awal tahun 1902, unit operasi
menjadi aspek pentik dari teknik kimia di MIT dan universitas lain di Amerika
Serikat, serta di Imperial College London. The American Institute Of Chemical
Engineers (AIChE) yang didirikan pada tahun 1908, memainkan peran kunci
dalam membuat teknik kimia dianggap sebagai ilmu mandiri dan bahwa unit
operasi menjadi salah satu pusat penting didalam teknik kimia. Sementara itu,
inggris mulai mempromosikan teknik kimia sebagai ilmu yang berbeda di Eropa
dan mulai membentuk Lembaga Insinyur Teknik Kimia (IchemE) pada tahun
1922. (www.wikipedia.com)
Jenis Industri Kimia beraneka ragam dan berkembang tanpa batas, hal ini
dapat dilihat pada semua yang ada disekeliling kita. Bidang pertanian memerlukan
pupuk dan insektisida, bahan konstruksi memerlukan semen; logam; kaca dan
plastik. Bahan sandang banyak yang telah menggunakan serat-serat sintetis dan
telah diwarnai dengan pewarna/dye. Transportasi memerlukan bahan bakar, karet
alam dan sintesis, cat, dll. Oleh karena Industri Kimia yang begitu luas dan
kompleks membuat profesi sarjana Teknik Kimia juga semakin luas dan beragam.
( www.engineeringtown.com)
Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap
perancangan dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan
sebutan "insinyur proses" (process engineer). Selain itu, insinyur teknik kimia
juga terkait dengan penelitian dan pengembangan proses kimia. Teknik kimia
selalu menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang ekonomis.
Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan
atau memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang
ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur
teknik kimia juga dapat menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang
kondisi operasi. Beberapa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi
pada tekanan atau temperatur operasi yang lebih tinggi. Proses
produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi. Agar laju
pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor bertekanan
tinggi.
1. Oil & Gas (Owner & Services) Oil & Gas masih merupakan salah satu
pekerjaan terfavorit bagi lulusan Teknik Kimia, walaupun sebenarnya
bidang ini merupakan ladang asli lulusan Teknik Perminyakan. Oil & Gas
menjadi favorit mayoritas sarjana Teknik Kimia karena dinilai
memberikan benefit yang tinggi baik dari segi salary, maupun dari segi
training quality. Career development yang cukup baik juga menjadi alasan
orang memilih pekerjaan di Oil & Gas. Alasan kekompleksan proses
industri dan keunggulan teknologi di Oil & Gas juga menjadi tantangan
tersendiri bagi sarjana Teknik Kimia. Perusahaan favorit bagi sarjana
Teknik Kimia adalah Exxon Mobil, BP, ConocoPhillips, Total, Chevron,
Vico, Premier Oil, Pertamina, Medco, Schlumberger, Halliburton, Baker
Hughes, dan masih banyak lagi. Tentu, renumerasi yang tinggi, serta
berbagai fasilitas dan benefit yang mantap, menjadi daya tarik utama
industri ini. Bagi seorang fresh graduate, bisa mendapatkan THP 12 juta
rupiah per bulan. Namun tak sedikit perusahaan minyak dan oil service
memberikan salary yang di atas 15 juta rupiah per bulan. Namun patut
diingat, fresh graduate yang bisa menembus oil company/oil service ini
adalah mereka yang disebut Best of The Best, tidak hanya akademik (udah
pasti IP di atas 3.2), namun kecakapan non teknis lainnya, atau belakangan
disebut dengan Soft Skill.
2. FMCG (Fast Moving Consumer Goods) FMCG menjadi salah satu
pekerjaan favorit sarjana Teknik Kimia, karena dinilai dapat memberikan
business sense yang tinggi saat menekuni di beberapa posisi pekerjaan
FMCG. Benefit dari segi salary yang relatif tinggi juga menjadi alasan
masuk ke FMCG, ditambah dengan career path yang baik pula. Skill baru
seperti supply chain management, sales & marketing juga menjadi
tantangan tersendiri bagi sarjana Teknik Kimia. Teknologi baru yang
ditemukan di production division menjadi tantangan tersendiri lainnya.
Perusahaan FMCG yang menjadi favorit sarjana Teknik Kimia adalah
Nestle, Unilever, P&G, Johnson & Johnson, L’Oreal, KAO, dan masih
banyak juga perusahaan FMCG lokal, seperti Orang Tua (OT), dan lain-
lain. Range salary nya 5-8 juta rupiah per bulan
3. EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning)
EPCC dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia karena bidang
pekerjaan ini sangat erat kaitannya dengan bidang studi sarjana Teknik
Kimia yaitu perancangan pabrik kimia, atau chemical plant design.
Perusahaan EPCC dinilai akan memberikan kesempatan yang besar bagi
sarjana Teknik Kimia untuk mengasah ilmu keprofesian Teknik Kimia
secara mendalam sehingga ilmu engineeringnya akan semakin menuju
expert. Basic EPCC ada di pendidikan sarjana Teknik Kimia kira-kira
hampir 80-90% kurikulum, jadi bidang pendidikan S1 Teknik Kimia
memang sangat related langsung dengan dunia kerja EPCC atau EPC. Di
bidang ini, sarjana Teknik Kimia akan diminta mengurusi PFD, P&ID,
analisis NME, sizing peralatan proses pabrik, merancang proses kimia,
trouble shooting, dan banyak lagi. Perusahaan favorit pilihan sarjana
Teknik Kimia untuk bidang EPCC adalah KBR, Saipem, Technip,
Rekayasa Industri, IKPT, Tripatra, dan masih banyak lagi. Rata-rata salary
untuk junior engineer, tercatat berkisar antara 6-10 juta rupiah per bulan.
4. Petrokimia, Petrokimia dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia
sebab dunia Petrokimia juga dinilai erat kaitannya dengan studi
pendidikan kurikulum sarjana Teknik Kimia. Proses di bidang petrokimia
banyak melibatkan proses pencampuran, proses pemisahan, dan proses
konversi kimia yang erat kaitannya dengan pendidikan sarjana Teknik
Kimia. Bidang petrokimia juga dinilai sangat “Teknik Kimia sekali”,
karena ilmu Teknik Kimia sangat terpakai di bidang pekerjaan ini, seperti
analisis kolom distilasi, analisis reaktor sintesis, analisis kolom absorber,
trouble shooting, pengolahan limbah, dan banyak lagi. Bidang industri
pupuk urea dan amonia menjadi favorit pertama bagi sarjana Teknik
Kimia. Perusahaan favorit tersebut antara lain adalah Pupuk Sriwidjaja,
Petrogres, Pupuk Kaltim, Candra Asri, Trypolita, dll. Range Salary: 6-10
juta rupiah per bulan.
5. Chemical Industry, Chemical Industry juga dinilai berhubungan langsung
dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia. Hal tersebut menjadikan bidang
ini juga menjadi favorit. Apalagi berhubungan dengan chemical.
Perusahaan favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nalco, Cognis, Givaudan,
Lautan Luas, dan masih banyak lagi. Range Salary: 4-8 juta rupiah per
bulan.
6. Consultant, Konsultan dinilai dapat mengasah sarjana Teknik Kimia di
bidang business sense dan segi management skill. Bidang ini akan sangat
mengasah di bidang analtycal thinking, outside the box, dan problem
solving. Gaji yang tinggi juga merupakan benefit yang sangat mendukung
pekerjaan ini diminati walaupun bidang ini hanya membutuhkan sedikit
SDM. Jadi tentunya proses seleksinya juga akan relatif sulit dan
peluangnya kecil. Bidang konsultan yang menjadi favorit adalah
McKinsey & Company, BCG, Accenture, dan lainnya. Range Salary di
konsultan ternama, sangat menggiurkan, sekitar 10-15 juta per bulan.
7. Lembaga Penelitian/Research & Development. Menjadi peneliti, baik di
lembaga penelitian pemerintah maupun swasta, merupakan salah satu
pilihan untuk sarjana Teknik Kimia. Sebut saja, LIPI, BPPT, LAPAN,
Lemigas, BATAN, bekerja sebagau dosen/peneliti di universitas, dan
berbagai lembaga penelitian lainnya.
8. PNS/TNI/POLRI. Sarjana Teknik Kimia, juga banyak mengisi posisi-
posisi yang dibutuhkan di lembaga pemerintahan, sebagai PNS, atau di
TNI/Polri. Departemen Perindustrian, Departemen Perdagangan,
Departemen ESDM, Kementerian BUMN, beberapa lembaga di TNI dan
Polri.
9. Bisnis dan Entrepeneurship. Terakhir, sarjana Teknik Kimia sangat
terbuka peluang membuka bisnis sendiri dan menjadi seorang entrepeneur.
Berbagai industri dan pabrik yang berhubungan dengan proses kimia
industri, tentu merupakan bidang yang familier, terkait erat dengan
berbagai mata kuliah Teknik Kimia.
Sembilan bidang pekerjaan ini masih menjadi top favorite bagi sarjana Teknik
Kimia. Ke-favorite- an bidang pekerjaan tertentu bisa muncul dari benefit salary,
career development, tantangan pekerjaannya, training system, relationship dengan
pendidikan sarjana Teknik Kimia, business development, management
development, dan masih banyak lagi tentunya yang tidak dapat disebutkan satu
per satu. Bidang pekerjaan yang masih dapat dijelajahi oleh sarjana Teknik Kimia
adalah bidang oleochemical, industri renewable energy (bioetanol, biodiesel,
gasifikasi biomassa), industri katalis, agrobisnis, dan berbagai industri speciality
chemical , dan masih banyak lagi. Selain itu pekerjaan seperti dosen /pengajar dan
peneliti merupakan bidang pekerjaan yang harus dikembangkan lebih besar agar
ke depannya ilmu Teknik Kimia terus lestari dan berkembang pesat seiring
dengan perkembangan ilmu dan teknologi zaman. Bidang entrepreneur di
berbagai bidang usaha juga merupakan bidang yang sedang dijajaki oleh kaum-
kaum muda sekarang-sekarang ini.
Teknik Kimia sangat berbeda dengan Kimia Dasar, bukan hanya dalam
pengertiannya saja namun juga dalam pelajaran yang diajarkannya. Contohnya
saja dalam hal belajar, di Teknik Kimia kita tidak akan bertemu dengan pelajaran
meneliti suatu zat atau menemukan zat-zat baru yang biasa dilakukan oleh Kimia
Dasar. Namun kita akan lebih difokuskan untuk mengaplikasikan dan
mengembangkan zat-zat yang sudah diketemukan sebelumnya.
Memang secara tidak langsung teknik kimia tidak menemukan hal baru
dalam dunia zat, namun dalam konteks produksi bahan-bahan jadi, teknik
kimialah yang berperan penting dalam menguasai bidang produksi. Seperti halnya
membuat sebuah sabun, mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa sabun
diketemukan oleh orang Kimia Dasar, namun sebenarnya orang yang mengolah
bahan menjadi sabun dengan harga ekonomis itu hanya dilakukan oleh orang
Teknik Kimia.
Jadi salahlah anggapan orang yang mengatakan bahwa semua orang teknik
kimia konteksnya tidak jauh dari mencari dan menemukan zat-zat kimia. Lalu
dalam hal skala yang dipelajarinya juga jauh berbeda, orang-orang Kimia dasar
biasanya melakukan percobaan dengan skala yang kecil, berbeda dengan orang-
orang Teknik Kimia yang biasa melakukan percobaan dengan skala besar
dikarenakan percobaan tersebut akan diterapkan pada bidang industri.
Dalam teknik kimia, ilmu yang dipelajari salah satunya adalah fisika yang
harapkan dalam proses kimia. Semua prinsip-prinsip fisika sangat berperan
penting dalam industri proses kimia. Teknik kimia tidak hanya mempelajari
disiplin kimia tetapi juga mempelajari ilmu fisika. Sebenarnya bisa dikatakan
bahwa fisikalah ilmu yang banyak dipelajari dalam ilmu teknik kimia. Misalnya
tentang besaran dan satuan. Besar-besaran yang ada dalam fisika juga dipakai
dalam disiplin ilmu teknik kimia. Elektrolisa yang behubungan dengan arus listrik
juga berkaitan dengan teknik kimia. Sehingga hubungan fisika dengan teknik
kimia sangat erat sekali dalam penggunaan dan penganalisaan prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan tentang penomena alam.
Hubungan teknik kimia dengan fisika dapat ditelusuri dari defenisi
masing-masing anggota yang berhubungan. Defenisi tentang teknik kimia adalah
sebagai berikut:
Dari kedua defenisi diatas terlihat jelas bahwa ilmu fisika merupakan ilmu fondasi
penting bagi ilmu teknik kimia dalam mendukung perwujudan dari defeni-defenisi
tersebut. Pada abad ke-21, fisika telah mengalami perkembangan cepat sekali.
Apalagi dalam perkembangan teknologi dunia didasarkan dari teori fisika.
Dampak perkembangan fisika dapat dirasakan yaitu berupa perkembangan
teknologi mutakhir, misalnya: penggunaan tenaga nuklir, teknologi laser dan semi
konduktor.
Fisika juga telah banyak menguak tabir-tabir misteri dialam. Misalnya,
dulu orang menganggap panas adalah suatu misteri. Mereka tidak tahu penyabab
timbulnya panas. Tapi, setelah ditemui teori atom orang telah mengerti bahwa
panas itu sebenarnya akibat gerakan dan tumbukan atom-atom. Teori tentang
atom ini berhasil menyatukan dua konsep fisika yang berbeda yaitu: konsep panas
dan konsep gerak (mekanika).
Dalam ilmu teknik kimia, perpindahan panas merupakan salah satu dasar
dalam ilmu teknik kimia. Ilmu teknik kimia yang berhubungan dengan proses-
proses kimia dalam suatu industri perlu mempelajari perhitungan dari proses
tersebut yang dasar teorinya adalah dari fisika (termodianamiaka). Perhitungan
ini berguna untuk pengawasan dari proses kimia yang berlangsung dan untuk
mengetahui berapa banyak bahan atau keadaan suatu reaksi (besarnya tekanan,
suhu, panas, dan lainlain). lni sangat diperlukan agar proses tersebut dapat
dijalankan.
Seorang sarjana Teknik Kimia harus menguasai dan mendalami dasar-
dasar fisika yang sangat penting untuk mempelajari mata kuliah bidang teknik
kimia khususnya dalam teori tentang termodinamika. Termodinamika merupakan
salah satu bidang ilmu fisika yang mempelajari tentang berbagai macam bentuk
tenaga dalam bentuk suatu sistem. Misalnya tenaga listrik, tenaga kimia, tenaga
radiasi, tenaga panas, tenaga cahaya dan sebagainya. Termodinamika hanya
mempelajari hubungan antara tenaga awal dan tenaga akhir dari sistem tersebut.
Tenaga dari sistem adalah jumlah tenaga potensial dan tenaga kinetiknya.
Termodinamika memiliki dua hukum yang sangat penting untuk dasar ilmu teknik
kimia.
Sasaran utama fisika dalam teknik kimia adalah untuk mengungkapkan
berbagai interaksi yang didapat kedalam suatu proses, terutama interaksi,
gravitasional, elektromagnetik dan inti. Interaksi tersebut dinyatakan kuantitatif
yang membutuhkan matematika. Karena itu matematika adalah bahasa dari fisika.
Tujuan fisika dalam teknik kimia adalah untuk memungkinkan kita memahami
komponen dasar materi, energi dan interaksi diantaranya. Karena mampu
menerangkan gejala alam termasuk sifat-sifat materi maupun energi dalam
kelompok.
Neraca massa
dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa
keluar] merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa]
merupakan akumulasi massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai
negatif atau positif. Pada umumnya, neraca massa dibangun dengan
memperhitungkan total massa yang melalui suatu sistem. Pada perhitungan teknik
kimia, neraca massa juga dibangun dengan memperhitungkan total massa
komponen-komponen senyawa kimia yang melalui sistem (contoh: air) atau total
massa suatu elemen (contoh: karbon). Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi
kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan variabel [produksi]
sehingga persamaan neraca massa menjadi:
Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial. Suatu neraca massa
integral menggunakan pendekatan kotak hitam dan berfokus pada karakteristik
menyeluruh dari sistem. Sementara itu, neraca massa diferensial berfokus pada
detail yang terjadi dalam sistem (yang juga memengaruhi karakteristik
menyeluruh). Untuk membuat suatu neraca massa integral, pada awalnya harus
diidentifikasi batasan sistem, bagaimana sistem terhubung dengan lingkungan dan
bagaimana lingkungan memengaruhi sistem. Pada beberapa sistem, batasan sistem
dengan mudah dapat diidentifikasi. Contohnya adalah suatu tangki reaktor dengan
dinding tangki sebagai batas sistem. Pada tangki reaktor ini, lingkungan
memengaruhi sistem melalui saluran masuk tangki dan saluran keluar tangki.
Untuk kasus seperti studi tanah perhutanan, penetapan vegetasi sebagai eksternal
atau internal sistem (pendefinisian batasan sistem) sangat tergantung dari fokus
dan tujuan studi yang dilakukan. Untuk membuat suatu neraca massa diferensial,
pada awalnya perlu diidentifikasi detail yang ada dalam sistem. Reaksi yang
terjadi dalam sistem dan senyawa kimia apa saja yang terlibat di dalamnya perlu
dengan jelas diketahui.
Neraca energi
Tidak seperti neraca massa yang memiliki variabel produksi, neraca energi tidak
memiliki variabel produksi. Hal ini disebabkan energi tidak dapat diproduksi,
hanya dapat diubah bentuknya. Namun demikian, bila terdapat suatu jenis energi
diabaikan, misalnya bila neraca dibuat dengan hanya memperhitungkan energi
kalor saja, maka persamaan neraca energi akan menjadi
dengan Kalor produksi bernilai negatif jika kalor dikonsumsi. Neraca energi
digunakan secara luas pada bidang ilmu murni seperti fisika, biologi, kimia dan
geografi.
Reaksi kimia
Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan
senyawa kimia.[1] Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam
reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan
perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya
memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia
melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan
dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia
juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada
reaksi nuklir.
Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia
untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet
reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di
mana sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam
dilakukan.
F= m x g .
F adalah ''force'' atau gaya/berat, m adalah massa, dan g adalah percepatan
[gravitasi] (daya tarik bumi). Beberapa orang menuliskan rumus tersebut dalam
bentuk :
W= m x g
Termokimia
1. reaksi kimia
2. perubahan fase
3. pembentukan larutan
Termodinamika
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu
proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah
"termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan
hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik, yang
diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu
dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang. Karena termodinamika tidak
berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika
setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungan:
sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti
tabung gas terisolasi.
sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh
dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi
pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi
pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkanh sebagai
sifat pembatasnya:
o pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
o pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda
dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran
benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Kadang, akan lebih bermanfaat (dan realistis) bila diasumsikan suatu fluida
bersifat inkompresibel. Maksudnya adalah densitas dari fluida tidak berubah
ketika diberi tekanan. Cairan kadang-kadang dapat dimodelkan sebagai fluida
inkompresibel sementara semua gas tidak bisa.
Selain itu, kadang-kadang viskositas dari suatu fluida dapat diasumsikan bernilai
nol (fluida tidak viskos). Terkadang gas juga dapat diasumsikan bersifat tidak
viskos. Jika suatu fluida bersifat viskos dan alirannya ditampung dalam suatu cara
(seperti dalam pipa), maka aliran pada batas sistemnya mempunyai kecepatan nol.
Untuk fluida yang viskos, jika batas sistemnya tidak berpori, maka gaya geser
antara fluida dengan batas sistem akan memberikan resultan kecepatan nol pada
batas fluida.
Hipotesis kontinu: Fluida disusun oleh molekul-molekul yang bertabrakan
satu sama lain. Namun demikian, asumsi kontinum menganggap fluida bersifat
kontinu. Dengan kata lain, properti seperti densitas, tekanan, temperatur, dan
kecepatan dianggap terdefinisi pada titik-titik yang sangat kecil yang
mendefinisikan REV (‘’Reference Element of Volume’’) pada orde geometris
jarak antara molekul-molekul yang berlawanan di fluida. Properti tiap titik
diasumsikan berbeda dan dirata-ratakan dalam REV. Dengan cara ini, kenyataan
bahwa fluida terdiri dari molekul diskrit diabaikan. Hipotesis kontinum pada
dasarnya hanyalah pendekatan. Sebagai akibatnya, asumsi hipotesis kontinum
dapat memberikan hasil dengan tingkat akurasi yang tidak diinginkan. Namun
demikian, bila kondisi benar, hipotesis kontinum menghasilkan hasil yang sangat
akurat.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Seorang sarjana teknik kimia harus memahami betul tentang teori ilmu-ilmu
fisika agar dapat diterapkan untuk mendapatkan cara-cara yang lebih
ekonomis dalam menjalankan suatu proses.
2. Teknik kimia adalah suatu disiplin ilmu yang berperan penting dalam
kehidupan suatu mahluk.
3. seorang sarjana teknik kimia harus mampu mengembangkan ilmunya ke
dunia industri dengan melakukan penelitian-penelitian yang hasilnya lebih
bermanfaat.
4. Teknik Kimia jauh berbeda dengan Kimia dasar yang dipelajari oleh orang-
orang MIPA.
5. Pelajaran teknik kimia tidak hanya sebatas produksi barang mentah menjadi
barang jadi namun konteksnya lebih luas daripada itu.
6. Ruang lingkup masalah teknik kimia sangatlah menjurus ke semua bidang
ilmu kehidupan.
7. Ahli-ahli teknik kimia sangatlah sedikit namun sangat dibutuhkan sekali
dalam perindustrian-perindustrian besar.
8. Tanpa adanya ahli teknik kimia, mungkin pembangunan daerah dan
pembangunan nasional akan berjalan lambat atau tidak akan berjalan sama
sekali.
3.2 Saran