FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Nama : NUR ROKHMA SALIM
NPM/Semester : 19031010167/1
Praktikum : PEMROGRAMAN KOMPUTER Sesi :1
Percobaan : ITC PASCAL Paralel :D
SOAL :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hotkey dalam turbo pascal serta
sebutkan dan jelaskan macam-macam hotkey dalam Turbo Pascal ?
2. Buatlah program dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Pascal
untuk mencari akar – akar persamaan dari berikut ini.
(NPM)x2 + 2(NPM)x + NPM
Ketentuan:
a. NPM yang digunakan adalah 3 NPM terakhir
b. Jika D > 0 maka akarnya riil
c. Jika D = 0 maka akarnya kembar
d. Jika D < 0 maka akarnya imajiner
b. Suhu operasi yang direncanakan 200oF. Tinggi bagian bejana sebesar 2 kali
diameter bejana. Dengan waktu tinggal rata-rata 50 menit. Tentukanlah
bahan yang cocok secara otomatis (menampilkan spec number, grade, type)
dari tabel data yang disediakan sesuai kebutuhan anda dengan
mengasumsikan tebal shell (ts) (e = 0.65; c = 1/16 in) (NPM Genap).
Tabel 2. Data Allowable Stress bahan High-alloy Steel
Allow Stress (f)
15600 17000 18750 16650 15000
(lb/in2)
Spec Number SA-240 SA-167 SA-167 SA-240 SA-240
Grade A 3 5 S O
Type 410 304 321 304 405
Note :
v mass 1 2
v vol= V= π D H
ρ 4
PD
V =v vol ×t ts= +c
fe−0.6 P
ft inch
1 16
Asumsi tebal shell (ts) : in sampai in
16 16
JAWABAN :
1. Hotkey merupakan tombol-tombol pada keyboard yang bisa digunakan
untuk mempersingkat jalan dalam menggunakan fasilitas, baik menu,
kursor dan blok pada.
macam-macam hotkey dalam Turbo Pascal :
a. Hotkey menu
Hotkey menu adalah tombol-tombol keyboard yang dapat digunakan
untuk mempersingkat jalan dalam memilih menu pada Turbo Pascal.
Tabel berikut ini merupakan daftar hotkey yang dapat digunakan pada
Turbo Pascal, yaitu dengan menggunakan tombolAlt + huruf awal
menu.
Start
Output
pers
akar
Perhitungan
d
Proses x1 dan
x2
Output
hasil D
YES
Output
Jika D<0 akar
imajiner
NO
YES
Output
Jika D=0 akar
kembar
NO
YES
Output
Jika D>0
rill
NO
End
III. Listing program
program akar_persamaan;
uses crt;
const
npm=167;
var
D,X1,X2:real;
begin
clrscr;
writeln('menentukan akar-akar persamaan');
writeln('f((x)=167x^2+2*167x+167');
d:=sqr(2*npm)-4*npm*npm;
x1:=(-npm+sqrt(d))/2*npm;
x2:=(-npm-sqrt(d))/2*npm;
writeln('x1=',x1:3:1);
writeln('X2=',x2:3:1);
writeln('D=',d:9:3);
if d<0 then writeln('maka akar-akarnya imajiner');
if d=0 then writeln('maka akar-akarnya kembar');
if d>0 then writeln('maka akar-akarnya rill');
readln;
end.
IV. Hasil Listing
3. I. Algoritma
a. Memulai program
b. Menginput angka
c. Jika angka>10 maka
Angka yang dimasukkan bilangan genap
d. Jika angka lebih kecil sama dengan 10
Maka bilangan genap
e. Jika angka>10 maka
Angka yang dimasukkan bilangan ganjil
f. Jika angka lebih besar sama dengan 10
Angka bilangan ganjil
g. End
II. Flowchart
Start
Menginput
angka
YES Angka
Jika
bilangan
angka>10
genap
NO
YES
Angka
Jika
bilangan
angka=<10
genap
NO
YES Angka
Jika
bilangan
angka>10
ganjil
NO
YES Angka
Jika
bilangan
angka=>10
ganjil
NO
Start
III. Listing program
if(angka mod 2=0)then
begin
write('angka yang dimasukkan merupakan bilangan genap');
if (angka>10)then
begin
writeln('dan kecil dari 10');
end;
end
else
begin
write('angka yang dimasukkan bilangan ganjil');
if(angka>10)then
begin
writeln('dan kecil dari 10');
end;
end;
readln;
end.
IV. Hasil listing
4. Didalam Case of terdapat If Then Else (NPM Ganjil)
I. Alogaritma
a. Memulai program
b. Input nama karyawan
c. Input jabatan karyawan
d. Input masukkan pilihan
Pilihan :
Input gaji minggu pertama
Jika jumlah lebih dari 1000 maka tunjangan 0,10 dari jumlah
Perhitungan tunjangan
Input gaji minggu kedua
Jika jumlah lebih dari 1000 maka tunjangan 0,01 dari jumlah
Perhitungan tunjangan
e. End
II. Flowchart
Start 1
Input nama
karyawan Input jumlah
gaji minggu
kedua
Input jabatan
Perhitungan
karyawan
tunjangan
Input jumlah
gaji minggu
pertama
End
Perhitungan
tunjangan
begin
clrscr;
write ('masukkan nama karyawan:');readln(nama);
write('masukkan jabatan karyawan:');readln(jabatan);
write('masukkan pilihan :');readln(pilih);
case pilih of
1:begin
writeln('minggu pertama');
write('jumlah gaji= ');readln(jml);
if jml>1000 then
tunjangan:=0.10*jml;
writeln('tunjangan = ',tunjangan:5:2);
end;
end;
begin
writeln('minggu kedua');
write('jumlah gaji = ');readln(jml);
if jml>1000 then
tunjangan:=0.01*jml;
writeln('tunjangan = ',tunjangan:5:2);
end;readln;
end.
IV. Hasil listing
5. I. Algoritma
Dengan menggunakan senyawa HCL
a. Memulai program
b. Menginput HCL 4N 100 ml
c. Menginput normalitas larutan
d. Menginput berat molekul
e. Menginput ekivalen zat
f. Menginput volume larutan
g. Perhitungan massa HCL
h. Menginput H2SO4 2M 500ml
i. Menginput molaritas larutan
j. Menginput volume larutan
k. Menginput berat molekul
l. Perhitungan massa H2S04
m. End
II. Flowchart
Start
1
Menginput HCL
4N 100 ml Perhitungan massa
HCL
M*(BM*V/1000)
Input normalitas
larutan
Input H2SO4
2M 500 ml
Input berat
molekul
Input molaritas
larutan
Input ekivalen
zat
Input volume
larutan
Input ekivalen
zat
Input berat
molekul
Input Volume
larutan
Perhitunga
massa H2SO4
1
End
III. Lising program
program pembuatan_larutan;
uses crt;
var
N,w,BM,e,V,M:real;
begin
clrscr;
writeln('menghitung pembuatan lauran');
writeln('HCL 4N 100ml');
writeln('masukkan normalitas larutan =');readln(N);
writeln('masukkan berat molekul=');readln(BM);
writeln('masukkan ekivalen zat=');readln(e);
writeln('masukkan volume larutan=');readln(V);
w:=N*(BM/e)*(v/1000);
writeln('HCL yang perlu di timbang=',w:8:2,'gram');
readln;
writeln('H2SO4 2M 500ml');
writeln('masukkan molaritas larutan=');readln(M);
writeln('masukkan volume larutan=');readln(V);
writeln('masukkan berat molekul=');readln(BM);
w:=M*(BM*V/1000);
writeln('H2SO4 yang perlu ditimbang=',W:9:3,'gram');
readln;
end.
IV. Hasil listing
6. Konvrensi tekanan
I. Algoritma
a. Memulai program
b. Menginputkan konvrensi gaya,tekanan,kerja,daya
c. Menginputkan percepatan benda,massa benda
d. Perhitungan gaya
e. Menghitung tekanan
f. Menampilkan tekanan
g. Menghitung daya
h. Menampilkan daya
i. End
II. Flowchart
Start 1
Input konvrensi
gaya,tekanan,ke Perhitungan daya
rja,daya
Input percepatan
benda,massa Input daya
benda
End
Perhitungan gaya
Perhitungan tekanan
Input tekanan
II. Flowchart
Start 1
Output
pemilihan
kondisi
Output H bejana
Input data
Proses diameter(ft)
Proses vvol
Output
diameter(in)
Ouput vvol
Proses f
Proses vol
Output f
Outpu vol
1
A
Jika Outpu
f<15100 spec,grade,dll
Jika Output,spece,gr
f>16000 ade,dll
Jika Output,spece,gr
f<17000 ade,dll
Jika Output,spece,gr
f<17900 ade,dll
Jika Output,spece,gr
f>18500 ade,dll
End
III. Listing
program bejana_silinder;
uses crt;
var
pa,ts,p,vm,vv,vo,tj,df,d,di,t,f:real;
const
e=0.8;
phi=3.14;
c=0.0625;
n=0.33;
begin
clrscr;
writeln('pemilihan allowable stress');
writeln;
write('masukkan tekanan(psia)=');readln(pa);
write('masukkan laju massa(lb/jam=');readln(vm);
write('masukkan tebal shell(in)=');readln(pa);
write('masukkan waktu rata-rata(menit)=');readln(t);
write('masukkan massa jenis(lb/ft^3)=');readln(p);
writeln;
vv:=vm/p;
writeln('kecepatan volume=',vv:3:0,'lb/jam');
tj:=t/60;
vo:=vv*tj;
writeln('volume=',vo:3:0,'ft');
writeln('tinggi benjana=1.5 diameter');
d:=vo/1.1775;
df:=exp(n*ln(d));
writeln('diameter bejana(ft)=',df:3:4,'ft');
di:=df*12;
writeln('diameter bejana (inch)=',di:3:4,'inch');
f:=((pa*di)/(ts-c)+0.125*pa)/e;
writeln('allow stress=',f:3:4);
writeln;
if f<15100 then
begin
writeln('space number=SA-240');
writeln('grade=A');
writeln('type=410');
end
else if f<16000 then
begin
writeln('spec number=SA-167');
writeln('grade=3');
writeln('type=304');
end
else if f<17000 then
begin
writeln('spec number=SA-167');
writeln('grade=3');
writeln('type=321');
end
else if f<17900 then
begin
writeln('spec number=SA-240');
writeln('grade=M');
writeln('type=316');
end
else if f<18500 then
begin
writeln('spec number=SA-167');
writeln('grade=10');
writeln('type=310');
end;
readln;
end.
IV. Hasil listing