Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Kendali
KATA PENGANTAR
Tujuan adanya penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas akhir dan semoga makalah ini
dapat digunakan sebagai sarana belajar di Perguruan Tinggi mengenai bidang Sistem Kendali.
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agoeng Hardjatmo Rahardjo ST.,
MT. yang telah membimbing sehingga tersusunnya makalah ini. Khususnya pada pembahasan
makalah kali ini, lebih menitikberatkan pada beberapa materi diantaranya:
Dengan uraian yang sistematik di setiap bab , makalah ini diharapkan dapat memudahkan para
pembaca untuk memahami materi yang dibahas oleh penulis.
Mudah-mudahan makalah ini dapat mengisi kekosongan acuan dalam bidang system kendali , dan
dapat dipakai sebagai pedoman di Universitas, Institut, dan terkhususnya Politeknik Negeri Bandung.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang pembahasan makalah ini, penulis berinisiatif membahas beberapa
persoalan diantaranya:
PEMBAHASAN
1. Pengertian
P&ID ( piping and instrumentation diagram ) dapat diartikan sebagai sebuah alat bantu untuk
menerangkan konsep desain dari suatu proses dan kebutuhan pabrik atau unit produksi yang perlu
atau akan dibangun.
P & ID adalah ilustrasi skematik secara mendetail mengenai hubungan fungsional perpipaan,
instrumentasi dan komponen sistem peralatan didalam suatu pabrik.
P&ID memuat informasi penting mengenai semua komponen pabrik, baik ketika pabrik didalam
fase desain, fase konstruksi maupun fase operasional. Dari P&ID kita dapat mengetahui bagaimana
suatu pabrik proses bekerja, pipa ukuran apa saja yang digunakan, instrumentasi apa saja yang
digunakan dan lain sebagainya.
Intinya, P&ID adalah media komunikasi antara para insinyur fasilitas produksi dari berbagai disiplin
ilmu mengenai pabrik. Oleh sebab itu pengetahuan membaca P&ID merupakan salah satu kebutuhan
dasar yang penting dari seorang insinyur yang memulai karir profesionalnya dibidang keteknikan.
Perlu ditekankan bahwa arti membaca disini bukan berarti lantas akan mengerti karena dua kata
tersebut berbeda makna. Orang bisa membaca suatu tulisan, belum tentu bisa mengerti. Orang yang
mengerti, sudah pasti bisa membaca. Oleh sebab itu untuk bisa mengerti, tentunya harus bisa
membaca dulu bukan?
Sesungguhnya, P&ID merupakan rangkuman operating manual suatu pabrik, sehingga bagaimana
pabrik itu dioperasikan, dapat terlihat dengan jelas. Terkadang, jika lebih jeli, maka konsep safety
dari suatu pabrik dapat pula dilacak. Semuanya sangat tergantung, sampai sejauh mana kita gali.
Adalah hal yang penting bagi para pembaca P&ID untuk mengerti unit operasi yang menjadi subyek
di dalam P&ID.
Syarat untuk dapat mengkajinya:
1. Adanya PFD (Process Flow Diagram)
2. Mengerti dasar-dasar/prinsip kerja unit operasi serta kelakuan masukan dan keluarannya
serta keterkaitan antar unit operasi
3. Mengerti dasar-dasar process control atau pengendalian proses
4. Mengerti tentang process safety
2 INFORMATION ON ATYPICAL P & ID
2.1 Kind of Information
Piping and Instrumentation Diagram disingkat P&ID adalah ilustrasi skematik secara mendetail
mengenai hubungan fungsional perpipaan, instrumentasi dan komponen sistem peralatan didalam
suatu pabrik. Informasi penting pada P&ID adalah semua komponen pabrik, baik ketika pabrik
didalam fase desain, fase konstruksi maupun fase operasional. Dari P&ID kita dapat mengetahui
bagaimana suatu pabrik proses bekerja, pipa ukuran apa saja yang digunakan, instrumentasi apa saja
yang digunakan dan lain sebagainya.
P&ID harus memuat process sistem secara umum (di offshore dan onshore, jika berbicara Oil & Gas
Fieldi), kemudian utilities area, juga pengintegrasian piping dalam unit-unit tersebut. Selain itu
semua equipment dengan tag number tertentu, special piping, ukuran pipa, spesifikasi pipa, berapa
buah pipa yang ada, semua instrumentasi dan kontrol yang sudah ada, pengintegrasian intrumentasi
dengan panel-panel kontrol dan control room, set pressure dari PSV, control valves dan posisi
failurenya, elevasi dari vessel/column atau heat exchanger yang mungkin kritikal, juga termasuk
penotasian internal yang kritikal dari vessel/column misalnya, juga semua keperluan minimum
menghadapi masa komisioning dan start-up.
Supaya lebih mudah membaca P&ID, sangat disarankan membaca gambaran pabrik secara
keseluruhan, yaitu dengan membaca Process Flow Diagram (PFD) terlebih dahulu. Dari PFD ini kita
bisa melihat gambaran besar cara kerja pabrik.
Setelah cukup jelas, kita bisa beralih ke P&ID yang merupakan penjabaran detil dari PFD untuk
mengikuti alur proses disitu, serta mencoba memahami segala fungsi peralatan dan instrumentasi
yang ada di gambar P&ID.
2.2 Anatomi Gambar P&ID
Kemampuan untuk memahami informasi di semua area ini hampir sama pentingnya dengan
memahami P&ID, oleh sebab itu kita akan membahasnya satu-persatu.
1. Title block
Title block atau blok judul dari P&ID biasanya terletak dibawah atau dipojok kanan bawah suatu
gambar, berisikan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi gambar dan memverifikasi
validitas gambar tersebut. Berikut adalah gambar contoh blok judul.
A. Area pertama dari blok judul
Area pertama dari blok judul berisikan judul gambar, nomor gambar dan daftar
lokasi/lapangan/vendor. Judul gambar dan nomor gambar digunakan untuk identifikasi dan tujuan
pendokumentasian. Biasanya nomor gambar adalah unik untuk setiap gambar dan terdiri atas kode
yang berisikan informasi gambar mengenai lapangan, sistem maupun tipe gambar. Nomor gambar
bisa juga berisikan informasi seperti nomor lembar (sheet number), jika gambar tersebut terdiri dari
beberapa halaman, atau bisa juga berisikan tingkatan revisi. Gambar-gambar biasanya
didokumentasikan berdasarkan nomor gambar karena judul gambar bisa menjadi terlalu umum atau
tidak unik.
Meskipun demikian, informasi yang terdapat pada blok judul bisa berbeda-beda tergantung lapangan
ataupun vendor, seperti misalnya ditambahkan nomor kontrak. Ketiga area diatas tidak selalu juga
dapat ditemui dalam setiap P&ID, tetapi biasanya area pertama dan area kedua selalu ada di P&ID.
2.4 Revision block
1. Perpipaan Proses
Umumnya, simbol perpipaan diwakili oleh simbol garis lurus biasa dengan warna hitam, bisa juga
ketebalan garisnya dibedakan untuk membedakan pipa utama dan pipa cadangan. Beberapa
perusahaan tertentu kadangkala membuat pewarnaan pada simbol perpipaan untuk mendeskripsikan
jenis dari fluida proses yang dialirkan melalui pipa tersebut. Misalnya warna merah untuk gas, hijau
untuk minyak, biru untuk air dan ungu untuk kondensat.
2. Unit operasi
Bejana bertekanan, kompresor, pompa, alat penukar kalor, unit dehidrator, ekspander, dll.
3. Katup dan katup kendali
Globe, ball, butterfly, gate, katup kendali dll.
4. Instrumentasi,
kontrol dan Safety Instrumented System gauge, transmitter, kontroler, switch, flowmeter, PSV,
SDV, BDV,dll.
2.7 Description/Gambaran
Contoh: Kompressor Sentrifugal
Kompresor sentrifugal memainkan peranan yang sangat penting di pabrik pengolahan minyak dan
gas bumi, khususnya pada daerah konsesi yang sudah mature atau pada daerah yang tekanannya
sudah menurun. Ketika tekanan di sumur sudah tidak mampu mengangkat fluida dan
mentransportasikannya ke tempat tujuan, salah satu alat yang digunakan untuk memfasilitasinya
adalah kompresor. Mengingat pentingnya peranan kompresor sentrifugal tersebut, maka saya
memasukkannya sebagai daftar unit proses yang harus diketahui oleh para pekerja di lapangan, para
process dan facility engineer, dan orang yang mau mengerti cara mengkaji P&ID. Gambar berikut
adalah gambar-gambar sederhana P&ID suatu sistem kompresor sentrifugal.
Gambar 3.1
Dalam beberapa situasi secara skematis masing-maring proses dan line utilitis digambarkan
dalam diagram ini, sehingga diagram ini menjadi sumber informasi teknisi instrumen dalam
melakukan pekerjaan, dan perubahan-perubahan atau modifikasi sering juga dibuat pada saat
pekerjaan sedang berjalan.
Pada diagam ini semua peralatan proses dan sistem instrumentasi digambarkan dalam
bentuk simbol-simbol standar “Instrument Society of America” yang biasa disebut ISA
Standart.
Berdasarkan line simbol ini dapat dibedakan sistem instrumentasi yang terpasang
apakah pneumatic, electric atau hidrolic. Berikut ini beberapa line simbol
Pneumatic Signal
Hydraulic Signal
Gambar Symbol Keterangan
LI LT T LG T
126 127 A 117 A LG
N N 117
Tank Tank K K
Level Indicator Fload Capacitance or dielec- Gage Glass integrally Gage Glass externally
tipe with gage board tric type level element mounted on tank. connected
or tape indicator connected to level
mounted above tank transmitter (tag level
element LE 127)
T LI T receiver T
A 20 A LT A
N N 121 N LT
K K K 121
Level Indicator float Level transmiter internal float type
or displacer type or displacer type mounted on side Level transmitter differential pres-
oftank sure type, externally connected
with dip type
PI
142 PI PIT PI
244 245 245
Pressure indicator Local pressure indicator and pressure indicating transmitter with
direct connected common tap and board mounted pressure receiver indicator
FT FQI
85 82
FE FT
receiver Positive displacement 39 40
type flow totalizing
Unclassified primary indicator Orifice plate with Orifice plate with flange
flow element integrit flange or corner taps tap connected to diffe-
transmitter rential pressure type.
FT
FE FT 25A
75 55
FFRC
Orifice plate in quick Orifice plate with vena 25 FCV
change fitting contracta, radius, or 25
pipe taps connected to FT
differential pressure 25B
type flow transmiter
Flow ratio controller with one pen record flow ratio
FT
234 FDSH
123
FRC FCV
234 234
Alarm
PCV TT
20 222
TRC
222 TCV
223 222
Two way valve, Fail open Two way valve, Fail closed
FC A
A B
C B
FO C
D
Three way valve
Four way valve Fail open to path A-C
Fail open topaths A-C and D-B
PCV PSE
21 22
S E/H
S S
R R
Pneumatic control Valve Piston operated valve Selenoid valve three way
With positioner
4. INSTRUMENT IDENTIFICATION
Umumnya suatu kawasan industri atau proses produksi mempunyai unit- unit proses
kecil yang satu dengan lainnya saling berkaitan. Fungsi instrumen adalah untuk
memonitor, mengatur dan menjaga agar proses berjalan nornal. Untuk memudahkan
mengenal instrumen yang dipasang pada satu plan maka setiap instrument perlu diberi
tanda pengenal (instrument identification). Dari tanda pengenal berupa “tag number”
dapat diketahui Parameter yang diukur, fungsi instrumen, lokasi dipasang, dan nomor
urut dari instrumen tersebut. Cara identifikasi instrumen adalah dengan huruf dan angka.
Dengan adanya tag number dari maring-masing instrumen yang terpasang dan dibantu
dengan gambar-gambar instrumen (piping and instrumen diagram, loop drawing,
hookup drawing) seorang ahli instrumen dapat dengan mudah mencari instrumen-
instrumen yang perlu mendapat perawatan
T RC -100 -02
Huruf pertama Huruf kedua, Nomor Unit Nomor loop
ketiga
Menunjukkan fungsi Menunjukkan rangkaian /loop
INSTRUMENT IDENTIFICATION / TAG NUMBER
.
Arti dari huruf dan angka tersebut adalah:
T : Variabelyang diukur, Temperature
Gambar diatas merupaka contoh P&ID pengontrolan pH secara kontinu, yaitu P&ID
proses pembuatan disodium phospate menggunakan pH dan flow control.\
Cara kerja secara garis besar sistem ini terbagi menjadi dua, yaitu flow control dan pH
control. Bagian kiri mengontrol masukan reagent soda ash menggunakan orifice plate yang
bekerja sebagai flow sensor. Feedback dari sensor diteruskan pada flow indicator dan
controller melalului flow transmiter dengan sinyal listrik, sedang flow transmitter sendiri
terhubung dengan orifice plate melalui proses connesction. Sinyal kontrol berupa sinyal
pneumatic dari flow indicator and controller digunakan untuk mengontrol flow control valve
yang akan mengontrol input soda ash kedalam tangki pengadukan berisi mixer yang
digerakan motor.
Bagian kanan mengontrol masukan reagent Phosporic Acid menggunakan pH
analyzer yang bekerja sebagai analisis sensor/analisis element. Feedback dari sensor
diteruskan pada analisis indicator dan controller melalui Analisis Element dengan sinyal
listrik,sedang Analisis Element sendiri terhubung dengan keluaran (berupa garam disodium
phospate) melalui proses connection. Sinyal kontrol berupa sinyal pneumatic dari analisis
indikator dan controller digunakan untuk mengontrol analisis control valve yang akan
mengontrol input Phosporic Acid kedalam tangki pengadukan berisi mixer yang digerakan
motor
Pada bagian flow control tidak terdapat feedback dari bagian output (produk disodium
phospate), sehingga dapat dianggap sebagai input terkontrol biasa. Sedangkan pada bagian
pH control terdapat Feedback (berupa nilai pH ) dari bagian output. Sehingga dapat
diprediksi Feedback sistem ini berupa nilai pH dari produk, sehingga pH merupakan
meassured variabel. Set point serta proses variable nya juga berupa pH level, sedangkan
manipulated variable nya adalah jumlah masukan Soda Ash
Paa bagian flow control terdapat Flow Transmitter karena Orifice Plate merupaka
instrumentasi sensor flow tanpa transmitter, sehingga hanya menghasilkan outputyang bukan
berupa sinyal yang dapat dibaca controller ( hanya berupa perbedaan tekanan dari tabung
venturi), sehingga dibutuhkan Flow Transmiter untuk mengkonversi output sensor menjadi
sinyal listrik standar industri (4-20mA) yang dapat dibaca Flow Indicator dan
Controller.sedang pada bagian pH control tidak terdapat analisis transmitter dikarenakan
analisis element di pasaran sudah termasuk dengan transmitter yang dapat mengkonversi
output sensor menjadi sinyal listrik standar industri (4-20mA) yang dapat dibaca oleh
Analisis indicator dan Controller
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kendali (di akses 18 juni 2020)
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/28817/BAB%20II.pdf?
sequence=5&isAllowed=y (di akses 19 juni 2020)
https://ekoharsono.files.wordpress.com/2011/09/piping-and-instrumentation-diagram1.pdf (di
akses 19 juni 2020)
https://id.scribd.com/doc/265492742/Piping-and-Instrumentation-Diagram-P-ID-Sederhana
(di akses 19 juni 2020)
https://www.ilmumigas.com/2017/05/pengenalan-tentang-p-piping-instrument.html?m=1 (di
akses 19 juni 2020)