Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

P&ID ( Piping and Instrumentation Diagram )

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Kendali

Nama Anggota : Akbar Romadhon(181711002)

Artya Pujiatni (181711004)

Rizkia Fajar S (181711024)

Kelas : 2A Teknik Konversi Energi

Dosen Mata Kuliah : Agoeng Hardjatmo Rahardjo ST., MT.

PROGRAM STUDI D-III KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020

KATA PENGANTAR

Assalamua’laikum Wr. Wb.

Tujuan adanya penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas akhir dan semoga makalah ini
dapat digunakan sebagai sarana belajar di Perguruan Tinggi mengenai bidang Sistem Kendali.
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agoeng Hardjatmo Rahardjo ST.,
MT. yang telah membimbing sehingga tersusunnya makalah ini. Khususnya pada pembahasan
makalah kali ini, lebih menitikberatkan pada beberapa materi diantaranya:

 Teori tentang P&ID


 Contoh penerapan di industri
 Penjelasan cara kerja sistem

Dengan uraian yang sistematik di setiap bab , makalah ini diharapkan dapat memudahkan para
pembaca untuk memahami materi yang dibahas oleh penulis.

Mudah-mudahan makalah ini dapat mengisi kekosongan acuan dalam bidang system kendali , dan
dapat dipakai sebagai pedoman di Universitas, Institut, dan terkhususnya Politeknik Negeri Bandung.

Bandung,19 Juni 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat (kumpulan alat) untuk


mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah sistem kendali ini dapat
dipraktikkan secara manual untuk mengendalikan stir mobil pada saat kita mengendarai/menyetir
mobil kita, misalnya, dengan menggunakan prinsip loloh balik. Dalam sistem yang otomatis, alat
semacam ini sering dipakai untuk peluru kendali sehingga peluru akan mencapai sasaran yang
diinginkan. Banyak contoh lain dalam bidang industri / instrumentasi dan dalam kehidupan kita
sehari-hari di mana sistem ini dipakai. Alat pendingin (AC) merupakan contoh yang banyak kita
jumpai yang menggunakan prinsip sistem kendali, karena suhu ruangan dapat dikendalikan sehingga
ruangan berada pada suhu yang kita inginkan.
Pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai P&ID ( piping and instrumentation diagram )
yang akan difokuskan kepada penjelasan mengenai apa itu p&id , contoh penerapan p&id di industry
dan juga penjelasan cara kerja system . Hal ini diperlukan dalam sebuah industri dikarenakan Untuk
membantu kelancaran pekerjaan instrumentasi dilapangan teknisi- teknisi instrumentasi harus
memahami beberapa dokumen yang dapat menjelaskan lokasi, fungsi, dan parameter yang diukur
atau dikontrol, spesifikasi, instalasi, kalibrasi, riwayat instrumen, Selain itu untuk penggambaran
instrumen dalam diagram mengikuti standar internasional juga harus dipahami.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang pembahasan makalah ini, penulis berinisiatif membahas beberapa
persoalan diantaranya:

 Apa itu P&ID ( piping and instrumentation diagram ) ?


 Bagaimana pemanfaatan P&ID ( piping and instrumentation diagram ) dalam dunia
industry?
 Bagaiman acara kerja system P&ID ( piping and instrumentation diagram )?

3. TUJUAN PENULISAN MAKALAH


 Untuk membantu kelancaran pekerjaan instrumentasi dilapangan teknisi- teknisi
instrumentasi harus memahami beberapa dokumen yang dapat menjelaskan lokasi,
fungsi, dan parameter yang diukur atau dikontrol, spesifikasi, instalasi, kalibrasi, riwayat
instrument.
 Untuk penggambaran instrumen dalam diagram mengikuti standar
internasional juga harus dipahami.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian

P&ID ( piping and instrumentation diagram ) dapat diartikan sebagai sebuah alat bantu untuk
menerangkan konsep desain dari suatu proses dan kebutuhan pabrik atau unit produksi yang perlu
atau akan dibangun.
P & ID adalah ilustrasi skematik secara mendetail mengenai hubungan fungsional perpipaan,
instrumentasi dan komponen sistem peralatan didalam suatu pabrik.
P&ID memuat informasi penting mengenai semua komponen pabrik, baik ketika pabrik didalam
fase desain, fase konstruksi maupun fase operasional. Dari P&ID kita dapat mengetahui bagaimana
suatu pabrik proses bekerja, pipa ukuran apa saja yang digunakan, instrumentasi apa saja yang
digunakan dan lain sebagainya. 
Intinya, P&ID adalah media komunikasi antara para insinyur fasilitas produksi dari berbagai disiplin
ilmu mengenai pabrik. Oleh sebab itu pengetahuan membaca P&ID merupakan salah satu kebutuhan
dasar yang penting dari seorang insinyur yang memulai karir profesionalnya dibidang keteknikan.
Perlu ditekankan bahwa arti membaca disini bukan berarti lantas akan mengerti karena dua kata
tersebut berbeda makna. Orang bisa membaca suatu tulisan, belum tentu bisa mengerti. Orang yang
mengerti, sudah pasti bisa membaca. Oleh sebab itu untuk bisa mengerti, tentunya harus bisa
membaca dulu bukan?
 Sesungguhnya, P&ID merupakan rangkuman operating manual suatu pabrik, sehingga bagaimana
pabrik itu dioperasikan, dapat terlihat dengan jelas. Terkadang, jika lebih jeli, maka konsep safety
dari suatu pabrik dapat pula dilacak. Semuanya sangat tergantung, sampai sejauh mana kita gali.
Adalah hal yang penting bagi para pembaca P&ID untuk mengerti unit operasi yang menjadi subyek
di dalam P&ID.
 Syarat untuk dapat mengkajinya:
1. Adanya PFD (Process Flow Diagram)
2. Mengerti dasar-dasar/prinsip kerja unit operasi serta kelakuan masukan dan keluarannya
serta keterkaitan antar unit operasi
3. Mengerti dasar-dasar process control atau pengendalian proses
4. Mengerti tentang process safety
2 INFORMATION ON ATYPICAL P & ID

2.1 Kind of Information
Piping and Instrumentation Diagram disingkat P&ID adalah ilustrasi skematik secara mendetail
mengenai hubungan fungsional perpipaan, instrumentasi dan komponen sistem peralatan didalam
suatu pabrik. Informasi penting pada P&ID adalah semua komponen pabrik, baik ketika pabrik
didalam fase desain, fase konstruksi maupun fase operasional. Dari P&ID kita dapat mengetahui
bagaimana suatu pabrik proses bekerja, pipa ukuran apa saja yang digunakan, instrumentasi apa saja
yang digunakan dan lain sebagainya.
P&ID harus memuat process sistem secara umum (di offshore dan onshore, jika berbicara Oil & Gas
Fieldi), kemudian utilities area, juga pengintegrasian piping dalam unit-unit tersebut. Selain itu
semua equipment dengan tag number tertentu, special piping, ukuran pipa, spesifikasi pipa, berapa
buah pipa yang ada, semua instrumentasi dan kontrol yang sudah ada, pengintegrasian intrumentasi
dengan panel-panel kontrol dan control room, set pressure dari PSV, control valves dan posisi
failurenya, elevasi dari vessel/column atau heat exchanger yang mungkin kritikal, juga termasuk
penotasian internal yang kritikal dari vessel/column misalnya, juga semua keperluan minimum
menghadapi masa komisioning dan start-up.

Supaya lebih mudah membaca P&ID, sangat disarankan membaca gambaran pabrik secara
keseluruhan, yaitu dengan membaca Process Flow Diagram (PFD) terlebih dahulu. Dari PFD ini kita
bisa melihat gambaran besar cara kerja pabrik.

PFD menjelaskan hal-hal sbb:


* Perpipaan proses
* Simbol peralatan utama
* Katup kendali atau kontrol utama
* Interkoneksi dengan sistem lain
* Jalur bypass dan jalur resirkulasi
* Neraca massa dan neraca energi

Setelah cukup jelas, kita bisa beralih ke P&ID  yang merupakan penjabaran detil dari PFD  untuk
mengikuti alur proses disitu, serta mencoba memahami segala fungsi peralatan dan instrumentasi
yang ada di gambar P&ID.
2.2 Anatomi Gambar P&ID

Gambar P&ID secara umum dapat dikelompokkan menjadi 5 area utama.


1. Title block
2. Grid system
3. Revision block
4. Notes and legends
5. Engineering drawing (porsi grafis)

Kemampuan untuk memahami informasi di semua area ini hampir sama pentingnya dengan
memahami P&ID, oleh sebab itu kita akan membahasnya satu-persatu.

1. Title block
 Title block atau blok judul dari P&ID biasanya terletak dibawah atau dipojok kanan bawah suatu
gambar, berisikan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi gambar dan memverifikasi
validitas gambar tersebut. Berikut adalah gambar contoh blok judul. 
A. Area pertama dari blok judul
Area pertama dari blok judul berisikan judul gambar, nomor gambar dan daftar
lokasi/lapangan/vendor. Judul gambar dan nomor gambar digunakan untuk identifikasi dan tujuan
pendokumentasian. Biasanya nomor gambar adalah unik untuk setiap gambar dan terdiri atas kode
yang berisikan informasi gambar mengenai lapangan, sistem maupun tipe gambar. Nomor gambar
bisa juga berisikan informasi seperti nomor lembar (sheet number), jika gambar tersebut terdiri dari
beberapa halaman, atau bisa juga berisikan tingkatan revisi. Gambar-gambar biasanya
didokumentasikan berdasarkan nomor gambar karena judul gambar bisa menjadi terlalu umum atau
tidak unik.

B. Area kedua dari blok judul (approval


Area kedua dari blok judul berisikan tanda tangan dan tanggal-tanggal persetujuan (approval) dari
pihak-pihak yang terkait. Area ini menyediakan informasi kapan dan oleh siapa komponen/sistem ini
didesain dan kapan serta oleh siapa gambar ini dibuat serta diverifikasi dalam tahap akhir
persetujuan. Informasi ini dapat sangat berharga ketika kita hendak mencari data lebih jauh mengenai
sistem/komponen desain atau operasi. Nama-nama yang tercantum disitu besar kemungkinan dapat
membantu mencari solusi antara perbedaan gambar dengan sumber informasi lainnya.

C. Area ketiga dari blok judul, referensi


 Area ketiga dari blok judul adalah blok referensi. Blok referensi berisikan daftar gambar-gambar lain
yang berhubungan dengan sistem/komponen, atau dapat juga berisikan daftar gambar lain yang saling
mereferensikan, bergantung pada konvensi di lapangan atau vendor. Blok referensi ini dapat sangat
bermanfaat dalam mencari informasi tambahan pada sistem atau komponen di P&ID.

Meskipun demikian, informasi yang terdapat pada blok judul bisa berbeda-beda tergantung lapangan
ataupun vendor, seperti misalnya ditambahkan nomor kontrak. Ketiga area diatas tidak selalu juga
dapat ditemui dalam setiap P&ID, tetapi biasanya area pertama dan area kedua selalu ada di P&ID.

2.3 Grid System


 Suatu gambar bisa saja menjadi sangat besar maupun rumit, mencari suatu titik atau peralatan
tertentu saja bisa sulit. Ini menjadi semakin nyata ketika satu kabel atau pipa disambungkan dengan
gambar dilembar kedua. Untuk membantu mencari titik tertentu pada gambar yang telah dicetak,
kebanyakan gambar khususnya P&ID dan gambar skematik elektrik mempunyai sistem kisi atau grid
system. Kisi dapat terdiri dari huruf, angka atau keduanya yang melintang secara horizontal dan
vertikal disekitar gambar. Seperti halnya peta kota, gambar dibagi menjadi blok-blok yang lebih
kecil, yang mana setiap bloknya mempunyai pengidentifikasi dua huruf atau angka. Sebagai contoh,
suatu pipa dilanjutkan dari satu gambar ke gambar yang lain, tidak hanya gambar kedua
mereferensikan gambar pertama, tetapi koordinat kisi juga ikut membantu peletakan pipa sambungan
tersebut. Sehingga pencarian pipa yang terdapat dalam suatu blok akan lebih mudah dilakukan
daripada mencari diseluruh gambar. 

2.4  Revision block

 Ketika perubahan-perubahan terhadap komponen atau sistem dilakukan, gambar-gambar yang


merefleksikan komponen atau sistem yang bersangkutan harus digambar ulang atau diterbitkan
kembali (reissued). Ketika gambar pertama kali diterbitkan, disebut sebagai revisi 0 dan blok revisi
menjadi kosong. Setiap kali revisi gambar dibuat, sebuah entri akan diletakkan pada blok revisi. Entri
ini dilengkapi dengan nomor revisi, judul atau ringkasan dari revisi, dan tanggal revisi. Nomor revisi
bisa saja ditampilkan pada nomor gambar atau pada blok yang terpisah.
 
Ketika komponen atau sistem dimodifikasi, gambar tersebut dimutakhirkan untuk merefleksikan
perubahan, nomor revisi akan dinaikkan satu angka, dan kemudian nomor revisi di blok revisi akan
diubah untuk mengindikasikan nomor revisi baru. Sebagai contoh, jika gambar dengan Revisi 2
dimodifikasi, maka gambar baru yang menunjukkan modifikasi terakhir akan mempunyai nomor
gambar yang sama, tetapi dengan level revisinya menjadi 3. Gambar Revisi 2 akan didokumentasikan
serta dipertahankan didalam sistem pengarsipan untuk kepentingan historikal. Terdapat dua metode
yang umum dipakai untuk menunjukkan bahwa revisi telah mengubah gambar yang berisikan
diagram sistem. Metode pertama adalah metode awan (cloud method), dimana setiap perubahan
diletakkan didalam bentuk awan. Metode kedua menggunakan segitiga (atau lingkaran atau bentuk
lainnya) dengan nomor revisi didalamnya yang kemudian diletakkan porsi gambar yang terkena
revisi. Metode pertama dengan awan hanya menunjukkan perubahan dari revisi yang terakhir,
sedangkan metode kedua menunjukkan semua perubahan dari proses revisi-revisi sebelumnya karena
semua segitiga masih diletakkan didalam gambar.

2.5  Notes and legend Gambar


 terdiri dari simbol dan garis yang merepresentasikan komponen atau sistem. Meskipun kebanyakan
dari simbol dan garis terjelaskan dengan sendirinya atau standar, beberapa simbol yang unik dan
konvensi harus diterangkan untuk setiap gambar seperti terlihat pada gambar dibawah. Catatan dan
legenda gambar (notes and drawing legend) biasanya memberikan penjelasan simbol dan konvensi
pada gambar tersebut. Biasanya dicantumkan juga catatan dari desainer atau draftsman yang dirasa
perlu untuk menggunakan dan memahami gambar secara benar. Karena pentingnya pemahaman dari
semua simbol dan konvensi yang digunakan didalam gambar, maka catatan dan legenda gambar
harus dipelajari terlebih dahulu sebelum membaca sebuah gambar. 
Dibawah ini adalah contoh Notes dan Legend dari sebuah P&ID. Anda bisa membaca Notes &
Legend dari P&ID pabrik anda. 

2.6  Engineering drawing (porsi grafis)


 Ini adalah jantung dari P&ID secara keseluruhan. Gambar mengenai aliran proses, perpipaan dan
instrumentasi dideskripsikan dibagian ini. Semua simbol-simbol dan kode-kode yang dipakai didalam
P&ID merupakan kesepakatan dan dapat dilihat artinya dari legenda gambar. Simbol yang digunakan
sebenarnya bersifat sederhana dan terjelaskan dengan sendirinya (self-explanatory), sehingga tidak
terlampau sulit untuk sekedar membaca P&ID yang terpampang dimeja kita. Meskipun demikian,
mengenal dan mengetahui arti dari simbol-simbol dan kode-kode di P&ID akan sangat membantu
dalam pembacaan P&ID. Pengenalan Simbol P&ID Simbol-simbol P&ID yang perlu diketahui
adalah simbol-simbol dasar yang mewakili perpipaan/koneksi (line), unit operasi (operating unit),
katup (valve) dan peralatan instrumentasi (instrumentation). Diharapkan dengan mengetahui simbol-
simbol diatas, pemahaman pembacaan P&ID pabrik mulai sedikit jelas. Misalnya:

1. Perpipaan Proses
Umumnya, simbol perpipaan diwakili oleh simbol garis lurus biasa dengan warna hitam, bisa juga
ketebalan garisnya dibedakan untuk membedakan pipa utama dan pipa cadangan. Beberapa
perusahaan tertentu kadangkala membuat pewarnaan pada simbol perpipaan untuk mendeskripsikan
jenis dari fluida proses yang dialirkan melalui pipa tersebut. Misalnya warna merah untuk gas, hijau
untuk minyak, biru untuk air dan ungu untuk kondensat. 
2. Unit operasi
 Bejana bertekanan, kompresor, pompa, alat penukar kalor, unit dehidrator, ekspander, dll.
3. Katup dan katup kendali
 Globe, ball, butterfly, gate, katup kendali dll.
4. Instrumentasi,
 kontrol dan Safety Instrumented System gauge, transmitter, kontroler, switch, flowmeter, PSV,
SDV, BDV,dll.

2.7 Description/Gambaran
Contoh:  Kompressor Sentrifugal
 Kompresor sentrifugal memainkan peranan yang sangat penting di pabrik pengolahan minyak dan
gas bumi, khususnya pada daerah konsesi yang sudah mature atau pada daerah yang tekanannya
sudah menurun. Ketika tekanan di sumur sudah tidak mampu mengangkat fluida dan
mentransportasikannya ke tempat tujuan, salah satu alat yang digunakan untuk memfasilitasinya
adalah kompresor.   Mengingat pentingnya peranan kompresor sentrifugal tersebut, maka saya
memasukkannya sebagai daftar unit proses yang harus diketahui oleh para pekerja di lapangan, para
process dan facility engineer, dan orang yang mau mengerti cara mengkaji P&ID.   Gambar berikut
adalah gambar-gambar sederhana P&ID suatu sistem kompresor sentrifugal.  
Gambar 3.1

3. LINE INSTRUMENT SYMBOL

Dalam beberapa situasi secara skematis masing-maring proses dan line utilitis digambarkan
dalam diagram ini, sehingga diagram ini menjadi sumber informasi teknisi instrumen dalam
melakukan pekerjaan, dan perubahan-perubahan atau modifikasi sering juga dibuat pada saat
pekerjaan sedang berjalan.
Pada diagam ini semua peralatan proses dan sistem instrumentasi digambarkan dalam
bentuk simbol-simbol standar “Instrument Society of America” yang biasa disebut ISA
Standart.

Berdasarkan line simbol ini dapat dibedakan sistem instrumentasi yang terpasang
apakah pneumatic, electric atau hidrolic. Berikut ini beberapa line simbol

Gambar Symbol Keterangan

Pipa Proses (main line)

Pneumatic Signal

Electric / Electronic Signal

Hydraulic Signal
Gambar Symbol Keterangan

Electromagnetic atau Sonic


signal

x x x x Capilary tubing (filled


system)

1.1 Instrument Symbol


Penggambaran instrumen kedalam diagram biasanya berupa lingkaran dan diberi
idektifikasi
Locally Mounted on local Mounted on central Mounted in rear centrol
mounted control panel controlpanel control panel

LI LT T LG T
126 127 A 117 A LG
N N 117
Tank Tank K K

Level Indicator Fload Capacitance or dielec- Gage Glass integrally Gage Glass externally
tipe with gage board tric type level element mounted on tank. connected
or tape indicator connected to level
mounted above tank transmitter (tag level
element LE 127)

T LI T receiver T
A 20 A LT A
N N 121 N LT
K K K 121
Level Indicator float Level transmiter internal float type
or displacer type or displacer type mounted on side Level transmitter differential pres-
oftank sure type, externally connected
with dip type

PI
142 PI PIT PI
244 245 245

Pressure indicator Local pressure indicator and pressure indicating transmitter with
direct connected common tap and board mounted pressure receiver indicator

FT FQI
85 82

FE FT
receiver Positive displacement 39 40
type flow totalizing
Unclassified primary indicator Orifice plate with Orifice plate with flange
flow element integrit flange or corner taps tap connected to diffe-
transmitter rential pressure type.

FT
FE FT 25A
75 55
FFRC
Orifice plate in quick Orifice plate with vena 25 FCV
change fitting contracta, radius, or 25
pipe taps connected to FT
differential pressure 25B
type flow transmiter
Flow ratio controller with one pen record flow ratio

FT
234 FDSH
123
FRC FCV
234 234
Alarm

High differential pressure switch


Recording flow control station board mounted

PCV TT
20 222

TRC
222 TCV
223 222

Back pressure regulator


Self contained Recording temperature control station board
mounted
FO FC

Two way valve, Fail open Two way valve, Fail closed

FC A
A B
C B

FO C
D
Three way valve
Four way valve Fail open to path A-C
Fail open topaths A-C and D-B

PCV PSE
21 22

Back pressure regulator


With external pressure tap Rapture disk or safety head for vacuum relief
S S

Air Supply Air Supply

Preffered alternative Optional alternative


Diaphragm, spring offset, with + and over riding pilot valve that pressuresed whwn actuated

S E/H

Single acting Double acting Selenoid


Electro Hydraulic
Cylinder without positioner or other pilot

S S

R R

Manual reset Remote reset

Single acting cylinder Selenoid actuator and typically with


electric signal for remote reset , with
manual reset alternative.
S
M R

Pilot valve three way Motor operated valve Selenoid valve


or Diverter valve with manual reset

Pneumatic control Valve Piston operated valve Selenoid valve three way
With positioner

4. INSTRUMENT IDENTIFICATION

Umumnya suatu kawasan industri atau proses produksi mempunyai unit- unit proses
kecil yang satu dengan lainnya saling berkaitan. Fungsi instrumen adalah untuk
memonitor, mengatur dan menjaga agar proses berjalan nornal. Untuk memudahkan
mengenal instrumen yang dipasang pada satu plan maka setiap instrument perlu diberi
tanda pengenal (instrument identification). Dari tanda pengenal berupa “tag number”
dapat diketahui Parameter yang diukur, fungsi instrumen, lokasi dipasang, dan nomor
urut dari instrumen tersebut. Cara identifikasi instrumen adalah dengan huruf dan angka.
Dengan adanya tag number dari maring-masing instrumen yang terpasang dan dibantu
dengan gambar-gambar instrumen (piping and instrumen diagram, loop drawing,
hookup drawing) seorang ahli instrumen dapat dengan mudah mencari instrumen-
instrumen yang perlu mendapat perawatan
T RC -100 -02
Huruf pertama Huruf kedua, Nomor Unit Nomor loop
ketiga
Menunjukkan fungsi Menunjukkan rangkaian /loop
INSTRUMENT IDENTIFICATION / TAG NUMBER
.
Arti dari huruf dan angka tersebut adalah:
T : Variabelyang diukur, Temperature

R : Fungsi alat ukur, Recorder


C : Fungsi Alat ukur, Kontroler

Symbol Huruf Pertama Huruf berikutnya Fungsi keluaran


A Analisys Alarm
B Burner Flame Control
C Conductifivity Controller

Symbol Huruf Pertama Huruf berikutnya Fungsi keluaran


D Density, SG, Differential
E Voltage (emf)
F Flow Rate, Flow Ratio Primari Element
G Gaging
H Hand, High
I Current Glass
J Power, Scan High
K Time, Time Schedule Indicator
L Level Low, Light (pilot)
M Moisture, Humidity Middle
N
O Orifice
P Pressure,Vacuum Point
Q Quantity, Event, Integrated
Totalized
R Radio Activity Recorder
S Speed Safety Switch
T Temperature
U
V Viscosity
W Weigh
X
Y
Z Position

5. PENJELASAN DAN CARA KERJA SISTEM

Gambar diatas merupaka contoh P&ID pengontrolan pH secara kontinu, yaitu P&ID
proses pembuatan disodium phospate menggunakan pH dan flow control.\
Cara kerja secara garis besar sistem ini terbagi menjadi dua, yaitu flow control dan pH
control. Bagian kiri mengontrol masukan reagent soda ash menggunakan orifice plate yang
bekerja sebagai flow sensor. Feedback dari sensor diteruskan pada flow indicator dan
controller melalului flow transmiter dengan sinyal listrik, sedang flow transmitter sendiri
terhubung dengan orifice plate melalui proses connesction. Sinyal kontrol berupa sinyal
pneumatic dari flow indicator and controller digunakan untuk mengontrol flow control valve
yang akan mengontrol input soda ash kedalam tangki pengadukan berisi mixer yang
digerakan motor.
Bagian kanan mengontrol masukan reagent Phosporic Acid menggunakan pH
analyzer yang bekerja sebagai analisis sensor/analisis element. Feedback dari sensor
diteruskan pada analisis indicator dan controller melalui Analisis Element dengan sinyal
listrik,sedang Analisis Element sendiri terhubung dengan keluaran (berupa garam disodium
phospate) melalui proses connection. Sinyal kontrol berupa sinyal pneumatic dari analisis
indikator dan controller digunakan untuk mengontrol analisis control valve yang akan
mengontrol input Phosporic Acid kedalam tangki pengadukan berisi mixer yang digerakan
motor
Pada bagian flow control tidak terdapat feedback dari bagian output (produk disodium
phospate), sehingga dapat dianggap sebagai input terkontrol biasa. Sedangkan pada bagian
pH control terdapat Feedback (berupa nilai pH ) dari bagian output. Sehingga dapat
diprediksi Feedback sistem ini berupa nilai pH dari produk, sehingga pH merupakan
meassured variabel. Set point serta proses variable nya juga berupa pH level, sedangkan
manipulated variable nya adalah jumlah masukan Soda Ash
Paa bagian flow control terdapat Flow Transmitter karena Orifice Plate merupaka
instrumentasi sensor flow tanpa transmitter, sehingga hanya menghasilkan outputyang bukan
berupa sinyal yang dapat dibaca controller ( hanya berupa perbedaan tekanan dari tabung
venturi), sehingga dibutuhkan Flow Transmiter untuk mengkonversi output sensor menjadi
sinyal listrik standar industri (4-20mA) yang dapat dibaca Flow Indicator dan
Controller.sedang pada bagian pH control tidak terdapat analisis transmitter dikarenakan
analisis element di pasaran sudah termasuk dengan transmitter yang dapat mengkonversi
output sensor menjadi sinyal listrik standar industri (4-20mA) yang dapat dibaca oleh
Analisis indicator dan Controller
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kendali (di akses 18 juni 2020)
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/28817/BAB%20II.pdf?
sequence=5&isAllowed=y (di akses 19 juni 2020)
https://ekoharsono.files.wordpress.com/2011/09/piping-and-instrumentation-diagram1.pdf (di
akses 19 juni 2020)
https://id.scribd.com/doc/265492742/Piping-and-Instrumentation-Diagram-P-ID-Sederhana
(di akses 19 juni 2020)
https://www.ilmumigas.com/2017/05/pengenalan-tentang-p-piping-instrument.html?m=1 (di
akses 19 juni 2020)

Anda mungkin juga menyukai