BAHASA INDONESIA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Mrs. Rika Dartiara
Disusun oleh:
Tadris Bahasa Inggris Kelas C
Wasalamu’alaikum wr.wb
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Materi 1
Menulis Akademik 3
1. Pengertian menulis 5
2. Fungsi tulisan 6
3. Jenis tulisan akademik………....………………………………………………………………………………7
4. Bagian-bagian tulisan akademik……………………………………………………………………………8
5. Pembuatan lampiran…………………………………………………………………………………………….9
Materi 2
1. Pengertian Kutipan………………………………………………………………………………………….12
2. Cara menulis kutipan….……………………………………………………………………….…………..13
3. Tujuan kutipan…………………………………………………………………………………………………14
4. Kelemahan dan kelebihan kutipan……………………………………………………………………15
5. Pengertian daftar pustaka………………………………………………………………………………..17
6. Cara penulisan daftar pustaka…………………………………………………………………………18
Materi 3
Kalimat Efektif………………………………………………………………………………………………………………19
1. Pengertian kalimat
Efektif………………………………………………………………………………..20.
2. Ciri-ciri kalimat efektif………………………………………………………………………………………22
3. Syarat-syarat yang mendasari kalimat efektif…………………………………………………..23
4. Struktur kalimat efektif…………………………………………………………………………………….25
Materi 4
Wacana………………………………………………………………………………………………………………………..26
3
Materi 5
Berbicara Akademik……………………………………………………………………………………………………34
1. Berbicara akademik………………………………………………………………………………………..35
2. Menyusun bahan dalam bicara………………………………………………………………………36
3. Macam-macam berbicara dalam presentasi…………………………………………………..38
4. Tekhnik bicara dalam presentasi…………………………………………………………………….40
Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………….41
Saran ……………………………………………………………………………………………………………………………42
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………43
4
BAB 1
MENULIS AKADEMIK
BAHASA INDONESIA
PEMBAHASAN
A. PengertianMenulis
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan
dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya, memberi tahu,
meyakinkan, menghibur. Hasil dari proses kreatif menulis ini biasa disebut
dengan istilah tulisan alau karangan. Kedua istilah tersebut mengacu pada
hasil yang sama meskipun ada pendapat yang mengatakan kedua istilah
tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Istilah menulis sering
dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis ilmiah. Sementara, istilah
mengarang sering dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis nonilmiah.
Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang samakarena
menulis berarti mengarang (baca: menyusun atau merangkai, bukan
menghayal) kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf,
menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok
persoalan.Pokok persoalan di dalam tulisan disebut gagasan atau
pikiran.Gagasan tersebut menjadi dasar bagi berkembangnya sebuah
5
tulisan tersebut. Gagasan pada sebuah tulisan bisa bermacam-macam,
bergantung pada keinginan sang penulis.Melalui tulisannya, penulis
biasmengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan,pendapat,kehendak,dan
pengalamannya kepada pihak lain, dalam hal ini para pembaca.
Singkatnya, menulis sebagai sebuah keterampilan berbahasa adalah
kemampuan seseorang dalam mengemukakan gagasan,perasaan, dan
pikiran-pemikirannya kepada oiang atau pihak lain dengan menggunakan
media tulisan. setiap penulis pasti memiliki tujuan dengan tulisannya itu,
antara lain, mengajak, menginformasikan, meyakinkan, membujuk atau
menghibur pembaca.
6
penelitian yang seksama. Data yang dikemukakannya cenderung diwarnai
oleh pendapatnyasendiri, walaupun mungkin saja apa yang
dikemukakannya itu dapatdibuktikan kebenarannya.
Pada tulisan fiktif, cerita dan fakta yang disajikan betul-betulsangat
diwarnai oleh subjektivitas dan imajinasi pengarangnya,
sehinggapenafsiran pembaca terhadap masalah tersebut dapat beraneka
ragam.Hal tersebut lebih diperkuat dengan bahasa yang
dipergunakannya.Karangan fiktif cenderung mempergunakan ragam
bahasa yang bersifatkonotatif.contoh tulisan fiktif sering berupa puisi,
cerpen, novel, dandrama, serta skenario film.
Berdasarkan isi dan sifatnya, tulisan terdiri atas: (1) naratif,
(2)deskriptif, (3) ekspositorik, (4) persuasif, dan (5) argumentatif.
Karenasebuah tulisan dibentuk oleh serangkaianalineal paragraf,
makapenjenisan tulisan berdasarkan hal tersebut dapat ditinjau dari
komposisialineanya.Jika semua atau sebagian besar lulisan dibentuk oleh
alinea naratif, maka tulisan itu merupakan tulisan naratif.Begitu juga
bentuktulisanlainnya.Tulisan naratif merupakan sebuah tulisan yang
sebagian besarberisicerita.Meskipun di dalamnya terdapat gambaran-
gambaran untukmelengkapi cerita tersebut, namun secara utuh tulisan
tersebut bersifatcerita.
Seperti sudah dikemukakan sebelumnya bahwa penulis pasti
memiliki tujuan tertentu dengan tulisannya.Denganmengacupadatujuan
yang hendak dikemukakan penuris merarui turisannya, fungsitulisan dapat
diidentifikasi antara lain sebagai alat untuk: (1) menginfomasikan sesuatu
kepada pembaca, (2) meyakinkan pembaci,(3)mengajak pembaca,(4)
menghibur pembaca, (5) melarang ataumemerintah pembaca, (6)
mendukung pendapat orang lain, dan (7)menolak atau menyanggah
pendapat orang lain.
7
Karya tulis akademik (selanjutnya disingkat dengan KTA) yang
dimaksud di sini adalah karya tulis yang biasa disusun oleh masyarakat
akademik atau sebagai tugas-tugas yang bertalian dengan
kegiatanakademik pada suatu jenjang pendidikantinggi.Karena itu karya
tulis akademik dapat berupa karya tulis mulai yang sederhana sampai
dengan karya tulis yang kompleks.Jenis KTA meliputi: makarah, artiker,
kertas kerja, raporan penelitian, raporan praktikum, raporan buku yang
merupatan tugas-tugas yang diberikan seiring dengan proses kegiatan
akademik.
Laporan buku biasanya berupa penugasan dari dosen.Selain itu ada
KTA yangmerupakan prasyarat penyelesaian suatu jenjang pendidikan
tinggi. Misalnya, jenjang,Diplomalll, Diploma lV ,dengan namanya yang
bervariasitugas Akhir, proyek Akhir, dan ada juga yang menggunakan
istilah [KTI (Karya Turis ilmiah); sedangkan ,program/Jenjang strata l, ll,
dan III namanya hampir seragam di berbagai PT, skripsi (untuk
menyelesaikan program/ jenjang S-1 gelar sarjana),tesis (untuk
menyelesaikan jenjang/ program S-2, bergelar Master atau Magister),dan
Disertasi (untuk jenjang S-3, untuk meraih gelar Doktor).
D. Bagian-bagianKaryaTulisAkademik
Secara umum bagian-bagian karya tulis akademik dapat
dikelompokkan menjadi tiga bagian yakni: bagian depan,bagiantengah,dan
bagian belakang.
Kelengkapan dan urutan untuk setiap bagian KTA
(skripsi,tugasakhir,proyekakhir,dan karya tulis ilmiah) disamping ada
keseragaman juga terdapat keberagaman.Keberagaman ini ditandai dengan
adanya aturan setempat-selingkungan yang berlaku khusus pada suatu
lengbangga pendidikan. Misalnya apayang berlaku di STPD pada suatu
lembaga pendidikan. Mislanya, apa yang berlaku di STPD mungkin
bebeda dengan yang berlaku di STBA.
8
Apa yang menjadi ketentuan di poltekes bias ada perbedaan dengan
apa yang berlaku di polban,misalnya.Berikut ini adalah rincian bagian
bagian KTA yang akan dijelaskanserba singkat satu per satu.
1) Bagian depan: sampul depan, halaman sampul, daftar isi,
katapengantar, halaman persembahan, halaman persetujuan,
halamanpengesahan, halaman daftar tabel, daftar gambarlgrafik,
dan daftarlampiran-serta abstrak.
2) Bagian tengah meriputi seluruh isi karya tulis mulai bab I,
pendahuluan sampai dengan bab terakhir, misalnya, bab V,
yangberisi simpulan dan saran.
3) Bagian belakang meliputi: lembar daftar pustaka, biodata
penulis,lampiran-lampiran, dan sampul belakang.
Berikut ini akan dijelaskan serba ringkas mengenai
ketentuanpembuatan bagian-bagian KTA mulai dari sampul
deparisampaidenganlampiran, dan sampul belakang.
1. Bagian Depan
a) Lembar Sampul
Bagian paling depan sebuah KTA adalah lembar sampur.
Lembarsampul dapat dibedakan atas lembar sampul luar dan
lembar sampuldalam. Pada dasarnya, isi rembar sampul, baik
luar maupun daramsamasaja, lazimnya berisi hal-hal sebagai
berikut:
1) Judul tulisan yang dituris dengan huruf kapitar semuanya;
2) Pernyataan tentang bentuk atau nama tulisan (ktai yang
dibuat, misalnya, skrlpsl, tugas akhir, tesis ditulis dengan
nurufkapital semuanya;
3) Pernyataan tentang maksud-tujuan pembuatan tulisan (kta),
ditulisdengan huruf kecil, kecuali huruf awal kata tulisan
judul dan yangdianggap perlu;
4) Logo atau lambang pt;
9
5) Identitas penulis, meliputi nama dan nim;
6) Lembaga-lembaga (fakurtas, jurusan, prodi), ditulis dengan
huruf awal kapital;
7) Identitas-nama lembaga perguruan tinggi, ditulis dengan
huruf kapital semua;
8) Nama kota tempat lembaga berada, ditulis dengan huruf
kapital semua;dan
9) Angka tahun pembuatan KTA, dituris pada baris paring
bawah.
10) Penulisan lembar sampul dapat dibedakan atas dua macam
yakni, sistem lurus dan sistem simetris.pada lembar sampul
yang ditulis dengan sistem lurus, semua pernyataan ditulis
lurus dari margin sebela kiri; sedangkan yang
menggunakan sistem simetris bertolak pada tengahhalaman,
kemudian diatur panjang ke kiri dan ke kanan secara
simetris.
b) Kata Pengantar
Kata pengantar berfungsi mengantarkan pembaca kepada
isi tulisan.olehsebab.itu, kata p-engantar hendaknya berisi
pernyataan_ pernyataan yang dapat menggambarkan isi tulisan
tersebut. Kata pengantar pada umumnya berisi:
1. Ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT;
2. Gambaran umum materi yang diuraixan;
3. Gambaran umum tentang cara memahami materi yang
diuraikan;
4. Mendorong membangkitkan minat orang untuk membaca
tuntas;
5. Ucapan terima kasih, apresiasi kepada pihak-pihak yang
membantu;
10
6. Harapan akan manfaat dari materi yang disajikan baik bagi
penulis, pembaca, atau pihak lain yang relevan;
7. Harapan penulis akan adanya kritik membangun dari
pembaca.
c) Daftar lsi
Di dalam tulisan ilmiah, daftar isi memiliki peranan
yang cukuppenting, terutama bagi pihak pembaca. Dengan
membaca daftar isi, pembaca akan mengetahui gambaran
permasalahan yang dikemukakanpenulis dengan agak
terinci. Hal ini sangat membantu pembaca dalam hal
mencari bagian-bagian tulisan yang diperlukan. Selain itu,
pembaca pun akan terbantu dalam memahami isi tulisan.
Permasalahan yang luas akan cukup mudah dipahami,
apabila dibagi atas bagianbagian yang lebih atau khusus.
Ketentuan penulisan daftar isi adalah sebagai
berikut:
1) Daftar lsi harus ditulis pada halaman yang utuh,
halaman baru.
2) Perkataan DAFTAR lSl harus ditulis dengan huruf
capital semuanya.
3) Perkataan Daftar lsi harus ditulis di bagian tengah atas
halaman atau di sebelah kiri atas bergantung pada
sistem penulisan lembar sampul.
4) Pada sebelah kanan atas, di bawah perkataan daftar isi
tuliskan kata "halaman" dengan huruf kecilsemuanya.
5) Tuliskanlah semua judul beserta subjudulnya secara
berurutan, tanpa nomor urut .
6) Hubungkan judul/ subjudul dengan nomor halamannya
dengan tanda titik-titik.
11
7) Nomor halaman Daftar lsi dengan angka Romawi kecil
di bagian bawah tengah halaman.
d) Daftar Lampiran
Bila di akhir tulisan kita melampirkan banyak hal,
maka haruspula kita buat daftarnya dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Halaman "daftar lampiran" dibuat pada halaman yang
utuh.
2) Tuliskanlah perkataan "daftar larnpiran,,dengan huruf
kapital secara simetris atau dimulai dari margin sebelah
kiri.
3) Di sudut sebelah kanan halaman di bawah perkataan
“daftar lampiran" tuliskanlah halaman dengan huruf
kecil.
4) Tuliskanlah semua lampiran yang ada secara berurut,
nomor urut.
5) Hubungkanlah setiap judul lampiran dengan
halamannya dengan. tanda titik.
6) Halaman "daftar lampiran" diberi nomor halaman
dengan angka arab di bagian bawah tengah halaman.
12
disertasi. Lembar abstrak atau ekstrak dibuat dengan
ketentuan-ketentuan berikut:
1) Perkataan abstrak/ ekstrak ditulis pada halaman utuh.
2) Perkataan abstrak/ ekstrak ditulis dengan huruf kapital
di bagian atas tengah halaman atau dimulai pada margin
sebelah kiri, bergantung pada sistem penulisan lembar
sampul.
3) Penulisan abstrak/ ekstrak tidak melebihi dua halaman.
4) Penomoran lembar abstrak dengan angka Romawi
kecil di bagian bawah tengah halaman.
2. Bagian Tengah
Bagian tengah tulisan dalam hal ini memuat keseluruhan isi
KTA.Isi tulisan bisa beragam,bergantung,pada keluasan
permasalahan yang dikemukakan dalam KTA. Bila
permasalahannya cukup luas, misalnya, permasalahan di dalam
skripsi/ tesis/ tugas aikhir, bagian tengah KTA biasanya terdiri dari
beberapa bab. Setiap bab, berisi hal-hal sebagai berikut.
Misalnya,BAB I pendahuluan, Bab ll, Landasan teoritis, Bab lll,
Analisis Data, Bab IV, Simpulan dan Saran.
Setiap bab tersebut terdiri atas sub-subbab. Tetapi, bila
permasalahannya tidak terlalu luas, misalnya, permasalahan dalam
sebuah makalah, maka bagian tengahKTA hanya metiputi: bagian
permasalahan (sebagai pendahuluan), bagian data, bagian
pemecahan masalah, dan bagian penutup.Ada empat hal penting
yang harus diperhatikan dalam penulisan bagian tengah-isi. KTA
adalah penomoran halaman,pengutipan,penyajiandata,sistematika
penulisan judul,dan sub judulnya.
1) Penomoran Halaman
Semua bagian tengah halaman KTA, mulai dari bab
I (pendahuluan) sampai dengan bab terakhir yang lasimnya
13
berupa bab simpulan dan saran, dinomori dengan angka
Arab, yakni angka: 1, 2, 3, 4, dst. di sudut kanan atas
haraman. sedangkanhalaman yang berjudul bab,
maksudnya halaman yang ada judul bab, maka nomor
halaman dituliskan di tengah bawah halaman. Halaman
lanjutannya bernomor halaman di sebelah kanan
atas.Penomoran halaman berlaku mulai dari halaman
pertama Bab I sampaidengan halaman akhir lampiran.
2) Pengutipan
Pengutipan dalam penulisan karya tulis akademik
(KTA) merupakan sesuatu yang lumrah, bahkan bisa
dikatakan sebuah keharusan. Pengutipan biasa dibedakan
menjadi dua, yaitu dari segi cara dan kuantitasnya. Dari
segi caranya: ada kutipan langsung dan tidak langsung;
kedua, dari segi kuantitasnya, kita kenal ada kutipan
pendek dan kutipan panjang.Kutipan langsung artinya, si
penulis mengutip suatu pendapat, teori, data, atau definisi
secara langisung apa adanya, seperti tercetak pada sumber
kutipan, tanpa perubaian sedikit pun. sedangkan kutipan
tidak langsung, maksudnya adarah si penulis hanya
mengutip inti sari gagasan, pokok pikiran seorang pakar,
misarnya, sedangkan redaksinya merupakan redaksi-
kalimat si penulis.Kutipan panjang adalah kutipan yang
panjangnya terdiri dari lima baris atau lebih. Sedangkan
kutipan pendek adalah kutipan yang panjangnya hanya
terdiri dari empat baris atau kurang.
Perlu dipahami, ada perbedaan daram cara
menuliskan kutipan Panjang dan pendek. Kutipan pendek,
panjang kutipan empat baris atau Kurang; kutipan diketik
dengan spasi ganda/dua spasi, sama dengan jarak ketika
14
KTA, kutipan diapit oleh tanda kutip; dan kutipan
diserangkaikan dengan kalimat penulis. sedangkan kutipan
pajang,panjang kutipan terdiri dari lima baris atau lebih;
kutipan diketik dengan spasi rapat/ satu spasi; kutipan,
ditempatkan pada alinea tersendiri, dan kutipan tidak
diapit tanda kutip.
3) Penyajian Data
Data baik berupa angka maupun fakta biasanya
disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram. Bila
data disajikan dalam tabel, maka harus diperhatikan empat
hal, yaitu: nomor tabel, judul tabel, sajian data dan sumber
data. Contohnya:
15
Pembuatan daftar pustaka merupakan bagian
pekerjaan dalam penulisan ilmiah. Hal ini sebagai bentuk
tanggung jawab dan etika ilmiah bagi seorang penulis
karena penulisannya -didasarkan atas sejumlah informasi
atau teori yang diperorerr dari sumber-sumber lain.
pembuatan daftar pustaka sangat erai kaitannya dengan
pungutipan di dalam isi tulisan (lihat bahasan pengutipan).
Sumber-sumber pustaka yang dapat dimanfaatkan
dalam penulisan ilmiah meliputi sumber tercetak maupun
elektronik. Ragam sumber itu melipti buku dan publikasi
yang serupa, artikel dan publikasi lain dalam cetakan
brkalaprosiding,pusat sistem informasi (katalog
perpustakaan, database bibliografi, dan sumber elektronik
lain),indeks (surat kabar,majalah,dan
jurnal),biblografi(daftar yang berhubungan dengan
publikasi dan material lainnya), koleksi abstrak (artikel
jurnal dan leturatur lainnya),panduan (guide),
kaus,ensiklopedia,sumberbiografi,buku tahunan (yearbook),
almanak (publikasi tahunan berisi data khususnya statistik
tentang berbagai subjek),atlas (koleksi peta),gezetter
(informasi geografis),sumber-sumber statistik, CD-
ROM,kaset,dsb. Secara konvensi internasional, ada lima
gaya pendokumentasian yang dikenal umum bergantung
pada disiplin keilmuan dan kebijakan lembaga pendidikan
yang diambil.
- APA (American
PsychologicalAssociation).
- MLA (Modern
LanguageAssociation).
- CMS (The
ChicagoManuatofStyle).
16
- CBE (CouncilBiologyEditors).
- COS (Columbia Online Style).
B. Pembuatan Lampiran
17
Bila akan menyusun lampiran, harus kita perhatikan hal-hal
berikur,
1. Kata lampiran ditulis di bagian atas tengah lampiran.
2. Kata LAMPTRAN ditulis dengan huruf kapital semua,
sedangkan nomor lampiran ditulis dengan angka Arab.
Misalnya, LAMPTRAN 7.
3. Judul lampiran ditulis di bawah nomor lampiran dengan
huruf kapital semua.
4. Setiap lampiran dinomori dengan angka Arab di sudut
Kanan atas halaman.
5. Nomor halaman merupakan nomor urut kelanjutan dari
nomor halaman sebelumnya.
18
BAB II
PENGERTIAN KUTIPAN
Definisi Kutipan
Kutipan merupakan pendapat atau pernyataan dari seorang pengarang yangdiambil dari
teks acuan yang berfungsi untuk memperkuat pendapatsehingga memiliki dasar yang dapat
dipertanggungjawabkan. Definisi Secara sederhana, kutipan adalah semua kalimat dan atau
paragraf yang bukan berasal dari ide/tulisan Anda. Biasanya seorang penulis atau pengarang
mengambil tulisan orang lain untuk menjadi bagian dalam tulisannya.
19
.(4)Kutipan langsung panjang tidak diapit dengan tanda petik
Kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau
penelitian dari penulis lain, atau penulis sendiri yang telah (menurut penulis kata telah harus
dihilangkan) terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi
penulisan (Azahari, 2005: 38).
"Hormon leptin yaitu hormon yang mengontrol nafsu makan akan berkurang sehingga membuat
nafsu makan meningkat." (Haryono, 2003:78)
Ruky (2003: 104) mengutip pendapat Spencer & Spencer. Kompetensi adalah
“anunderlyingcharacteristicofan individual thatiscasuallyrelatedtocriterion –
referencedeffectiveand/or superior performance in a joborsituation” (Kompetensi adalah
karakteristik dasar seseorang yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak, membuat
generalisasi terhadap segala situasi yang dihadapi, serta bertahan cukup lama dalam diri
manusia).
Cara menulis kutipan tidak langsung diintegrasikan dengan teks, jarak antar baris kutipan ialah
spasi ganda, kutipan tidak diapit dengan tanda kutip/petik dua ("..."), kemudian ditulis sumber
kutipan. Dalam proses menulis kutipan tidak langsung, penulis dituntut untuk memiliki
pemahaman sebelum menuliskannya kembali. Bisa dikatakan cara menulis kutipan tidak
20
langsung adalah cara penulis menyampaikan kembali ide gagasan dengan gaya bahasanya
sendiri.
Bila dicontohkan dengan sederhana, cara menulis kutipan tidak langsung hanya menambahkan
sedikit kata atau kalimat untuk mengubahnya seolah disampaikan oleh penulis sendiri.
Dimisalkan “Michelle Doe (2016: 27) berpendapat bahwa kecerdasan buatan merupakan suatu
sistem yang di dalamnya terdapat entitas ilmiah yang berfungsi untuk memproses data eksternal
secara cepat dan akurat.”
Ciri paling khas dari cara menulis kutipan tidak langsung, teks yang ditulis tidak akan sama
persis seperti sumber aslinya. Lalu penulis akan tetap mencantumkan sumber referensi pada
setiap kutipan yang dituliskannya. Agar bisa lebih memahami cara menulis kutipan tidak
langsung, simak baik-baik contohnya.
Seorang mahasiswa hendaknya harus dapat menentukan metode penelitian yang akan dia
gunakan saat hendak membuat skripsi, tesis, maupun disertasi. Adapun salah satu metode yang
mesti mereka tentukan adalah kualitatif atau kuantitatif. Jika mahasiswa lebih menyenangi
statistik, maka metode kuantitatif bisa dipilih dan digunakan untuk bahan penelitiannya.
Sebaliknya, jika mahasiswa lebih senang menganalisa suatu peristiwa, maka metode kualitatif
bisa dipilih dan digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan.
Keraf (1983) berpendapat bahwa argumentasi merupakan pendapat yang disampaikan secara
lisan ataupun tertulis untuk meyakinkan pendapat yang diutarakan dan dapat mempengaruhi
keyakinan orang lain.
Menurut hasil penelitian beberapa pakar terhadap CEO (ChiepExecutiveOfficer) yang telah
berhasil di berbagai Negara, sumbangan IQ dalam keberhasilan hidup dan pengembangan karier
21
seseorang hanya mencapai 20% sedangkan 80% justru dipengaruhi kecerdasan emosional
(EmotionalQuotience) seperti dikutip dari jurnal Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya.
Dalam buku "Dasar-Dasar Organisasi Manajemen" yang terbit tahun 1993, Sarwoto
menjelaskan supervisor adalah seseorang di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab
terhadap kelompok kerjanya.
2. Menghargai penulis sebelumnya Ketika Anda menuliskan secara lengkap sumber kutipan dan
daftar pustaka, sebenarnya Anda sedang menghargai orang yang mempunyai ide tersebut.
Selain itu, juga pengakuan bahwa teks pada bagian tersebut adalah dari ide, argumen, dan atau
analisa orang lain.
3. Membantu pembaca yang ingin tahu lebih dalam mengenai sumber kutipan Salah satu
manfaat dari menuliskan sumber kutipan dan daftar pustaka secara lengkap adalah membantu
pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam tentang kutipan tersebut. Kadang-kadang pembaca
tertarik untuk membaca lebih dalam tulisan yang Anda kutip. Dengan demikian, pembaca dapat
menelusuri informasi dari sumber kutipan dan kemudian mendapatkan rincian lengkapnya pada
daftar pustaka.
3.7. Kelemahan Kutipan Masih di ragukan kebenaran kutipan tersebut karena ada banyaknya
kutipan maka dari itu mahasiswa maupun pelajar harus memilih lagi kutipan-kutipan yang
bermutu. Dalam mengerjakan kutipan tersebut secara otomatis hanya bisa di Google docs
karena kutipan atau Citation ini masih berhubungan dengan Google. Dengan hanya bisa Google
docs mahasiswa atau pelajar tidak bisa melakukan cara baru ini di Ms.Word ataupun aplikasi
yang serupa.
24
BAB III
KETERKAITAN ANTAR
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian KalimatEfektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur /
penulisanya secara tepat sehingga dapat di pahami oleh pendengar / pembaca secara tepat
pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memliki kemampuan menimbulkan
gagasan atau pikiran gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain,
kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pemikiran penulis atau pembicara secara
tepat sehingga pendengar / pembaca dapat memahami ikiran tersebut dengan mudah, jelas
dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Efektif mengandung pengertian tepat guna artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada
sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah ketetapan penggunaan kalimat
dan ragam bahasa tertentu dalam situs kebiasaan tertentu pula. Beberapa definisi kalimat
efektif menurut para ahli bahasa, yaitu :
1. Kalimat eektifdalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup , segar,
mudah dipahami, serta mampu menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.
(Rahayu ; 2007).
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehinga mudah dipahami
rang lain secara tepat. (AkhadiahArsjad, dan Ridwan ;2001).
25
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai denga kaidah,
ringkas, dan enak dibaca. (Arifin ;1989).
4. Kalimat efektif dapat dipahami sebagai sebuah kalimat yang dapat
membantu menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas pdat
dan mudah di mengeti dan diartikan. (Arif HP ;2013).
26
B. Ciri – Ciri KalimatEfektif
Kalimat dinyatakan efektif jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut: kesatuan
gagasan, kesepadanan struktur, keparalelan, kehematan, kelogisan, kecermatan,
kebervariasian, ketegasan, ketepatan, kebenaran struktur dan keringkasan.
1. Kesatuangagasan
Kalimat efektif hanya mengandung satu gagasan bukan lebih. Perhatikan
contoh berikut yang mempunyai gagasan lebih dari satu.
2. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan dalam kalimat adalah adanya
keseimbangan pikiran atau gagasan dengan struktur kalimat. Dalam membuat
kalimat yang sepadan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
a. Kalimat memiliki subjek dan predikat yang jelas Tidak diharapkan oleh
bangsa manapun, tetapi kenyataannya kita harus dapatmenerimanya
dengan tabah. (apa dan siapa yang tidak diharapkan oleh bangsa
manapun).2
3. Keparalelan (Kesejajaran)
Keparalelan adalah kesamaan bentuk atau makna yang digunakan di dalam
kalimat.
a. Atma Jaya terpercaya dan dijamin kualitasnya (salah) Atma Jaya
terpercaya dan terjamin kualitasnya(benar)
b. Anita memetiki setangkai bunga (salah) Anita memetik setangkai
bunga (benar)
c.
4. Kehematan
Sebuah kalimat efektif memiliki ciri yang tidak menggunakan katakata yang
mubazir. Ada beberapa cara dalam menghemat kata, yaitu:
(1) tidak mengulang subjek,
(2) tidak memakai bentuksubordinat,
(3) tidak menggunakan kata bersinonim,dan
(4) tidak menjamakkan kata-kata yang sudah jamak
Contohnya :
a. Anda tidak boleh mengikuti ujian jika Anda dating terlambat (salah)
Anda tidak boleh mengikuti ujian apabila dating terlambat(benar)
b. Tetangga saya membeli mobil BMW (salah)
Tetangga saya membeli BMW(benar)
c. Belajar adalah merupakan tanggung jawab mahasiswa
(salah) Belajar merupakan tanggung jawab
mahasiswa(benar)
d. Ada banyak persaingan-persaingan perusahaan dalam penciptaan
teknologi baru(salah)
5. Kelogisan
Kalimat dikatakan efektif jika dapat diterima oleh akal sehat.
a. Waktu dan tempat kami persilakan(salah)
Bapak Sudirman, kami persilakan maju ke mimbar (benar)
b. Untuk mempersingkat waktu, marilah kita…(salah)
Untuk meghemat waktu, marilah kita… (benar) Untuk memanfaatkan waktu,
marilah kita… (benar)
6. Kecermatan
Kalimat efektif harus ditulis secara cermat, tepat dalam diksi sehingga tidak
menimbulkan tafsir ganda. Perhatikan contoh berikut.
a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi Putri Indonesia
tahun ini(salah)
Mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi putri
Indonesia (benar)
b. Bayi yang mendapat ASI lebih sedikit mengandung virus dibandingkan
dengan bayi yang mendapat susu botol(salah)
Bayi yang mendapat ASI akan lebih sedikit mengandung virus dibandingkan
dengan bayi yang mendapat susu botol (benar)
c. Pengumuman itu akan diumumkan kepada umum minggu depan (salah)
Pengumuman itu akan dipublikasikan kepada khalayak minggu
depan(benar)
7. Kebervariasian
Kalimat yang efektif menunjukkan adanya penggunaan kalimat yang tidak
monoton. Contoh kalimat yang tidak monoton:
a. Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang orangtuanya
b. Perhatian dan kasih sayang orang tua dibutuhkananak
c. Dibutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua kepadaanak
8. Ketegasan
Ketegasan dapat dinyatakan dengan memberi penonjokan atau penekanan pada
ide pokok kalimat. Untuk menonjolkan atau menekankan ide poko dapat dilakukan
dengan:
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan di depankalimat
1) Angka kemiskinan makin meningkat sehingga tindak criminal juga makin
banyak (penekanan pada angkakriminal)
2) Tindak criminal makin banyak karena angka kemiskinan makin
meningkat (penekanan pada tindakkriminal)
b. Mengurutkan kata secarabertahap
1) Bukan satu atau dua, melainkan puluhan TKW menderita
karena perlakuan majikan di ArabSaudi
2) Korban tsunami di Jepang ditemukan puluhan, ratusan, bahkanribuan
c. Mempertentangkan ide yangditonjolkan
1) Perusahaan itu tidak bangkrut, tetapi berkembang denganpesat
2) Surti gemuk, tetapigesit
d. Menggunakan partikelpenekanan
1) Buanglah semua prasangkaburukmu!
2) Indonesia pun tidak mau ketinggalan membangun monorel
e. Mengulangkata
1) Siti ibu yang baik, ibu yang senantiasa mau berkorban demianak-anaknya
2) Sudah merupakan kewajiban bagi mahasiswa untuk belajar, belajar
dan belajar
9. Ketepatan
a. Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan aparat kepolisian
berada dalam satu ruangan(salah)
b. Ketujuh korban, saat ditemukan warga dan aparat kepolisian, berada
dalam satu ruangan(benar)
c. Posisi ketujuh korban, saat ditemukan oleh warga dan aparat kepolisian
di dalam satu ruangan(benar)
10. Kebenaran
Struktur Kebenaran struktur dalam bahasa Indonesia artinya tidak menggunakan
unsur-unsur asing atau daerah dalam kalimatnya. Unsur bahasa Inggris, which dan where
tidak dapat disepadankan dengan konjungsi dimana dan yang mana.
a. Kota dimana dia lahir kini hancur karena gempa (salah)
Kota tempat dia lahir kini hancur karena
gempa(benar)
b. Pemerintah akan membangun sebuah jembatan yang mana jembatan itu
dapat menghubungkan kedua daerah itu(salah)
11. Keringkasan
Contoh:
a. Kami mengadakan penelitian anak jalanan di Serang (bentuk panjang) Kami
meneliti anak jalanan di Serang(pendek)
b. Nenek selalu memberi nasihat kepada cucu-cucunya (bentuk panjang)
Nenek selalu menasihati cucu-cucunya(pendek)
1. SudahSesuaidenganEYD
Syarat yang pertama adalah kata-kata dalam kalimat harus sesuai dengan EYD,
yang menjadi kaidah utama dalam penulisan kalimat bahasa Indonesia.
Sehingga penting untuk selalu menggunakan kata-kata baku, yakni penulisannya sudah
sesuai dengan EYD.
Selain itu, kalimat efektif juga harus memiliki tanda baca yang tepat.
Sehingga makna atau maksud dari kalimat tersebut jelas. Kalimat perintah akan
diakhiri dengan tanda seru,kalimat tanya akan diakhiri dengan tanda tanya, dan kalimat
penjelas atau standar akan diakhiri tanda titik.
Ketentuan ini menjadi ketentuan dasar yang wajib dipahami dan diterapkan setiap
kali menyusun karya tulis. Supaya kalimat di dalam karya tersebut memang merupakan
kalimat efektif, sejak lembar pertama sampai lembar terakhir.
2. SusunannyaSistematis
Kalimat juga bisa dikatakan efektif ketika susunannya tepat atau sistematis yang
mengandung semua unsur kalimat yang baik dan benar. Sehingga suatu kalimat belum
bisa disebut efektif meskipun sudah memakai kata-kata baku jika susunannya
amburadul.
Urutan kata dalam kalimat perlu dibuat sistematis, sederhana, dan mudah dipahami
agar tidak membuat pembacanya pusing. Jadi, seorang penulis perlu mengecek kembali
hasil tulisannya. Supaya bisa mengoreksi kalimat yang belakangan baru diketahui tidak
efektif.
Kalimat yang efektif memiliki susunan dimulai dari subjek, predikat, dan disusul
dengan objek atau pelengkap dan keterangan. Urutan ini penting untuk disesuaikan
dengan standar SPOK. Kecuali untuk kalimat tanya dan perintah, maka penempatan
subjek dan keterangan bisa dipindahkan sesuai kebutuhan.
3. TidakBorosKata
Royal terhadap penggunaan kata akan dianggap melanggar syarat kalimat efektif
sehingga tidak diperlukan. Artinya pada saat menyusun suatu kalimat usahakan
memakai kata yang hemat, hanya memakai kata yang diperlukan.
Tidak perlu menambahkan kata yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Hal ini akan membuat kalimat menjadi panjang namun maknanya bisa ambigu atau
bahkan kosong. Sehingga kalimat yang panjang namun tidak efektif justru akan
memusingkan pembacanya. Jauh lebih baik menyusun kalimat pendek yang efektif agar
pembacapaham.
Selain itu, memilih menghemat pemakaian kata akan membantu penulis lebih
produktif. Sebab waktu yang diperlukan untuk menyusun kalimat panjang dengan
kalimat pendek tentu berbeda jauh. Lebih hemat waktu menulis kalimat
3
Salmaa, 06 Mei 2021 (Syarat Kalimat Efektif)
pendek namun efektif, dan hasilnya pun lebih memuaskan karena mudah dipahami.
4. TidakAmbigu
Syarat kalimat efektif berikutnya adalah memiliki makna yang jelas dan tidak
ambigu. Penulis yang menyusun kalimat efektif akan mampu menjelaskan suatu hal
dengan baik dan mudah dipahami. Sehingga mencegah pembaca melakukan multitafsir,
sehingga pesan dalam tulisan tidak tersampaikan dengan baik.
Supaya makna dalam kalimat bebas dari resiko ambigu, maka susunannya perlu
dibuat ringkas dan sederhana. Selain itu penyusunan kata demi kata juga harus
sistematis dengan mengikuti panduan rumus SPOK. Pastikan pula penulis memakai kata
yang baku dan sesuai EYD.
Sehingga semua syarat terpenuhi untuk menjadikan suatu kalimat sebagai kalimat
yang efektif. Kalimat seperti ini adalah kalimat yang benar, enak dibaca, dan mudah
dipahami oleh siapa saja.
D. Struktur KalimatEfektif
Seperti yang ketahui, unsur-unsur penting dalam suatu kalimat ada beberapa,
seperti subjek, predikat dan pemilihan diksi yang tepat. Kalimat seperti ini akan membuat
karya tulis tidak berbelit-belit dan mudah dipahami.
Struktur kalimat efektif sendiri tidak terlepas dari unsur-unsur tersebut. Untuk lebih
jelasnya, berikut ulasan lengkapnya.
1. Struktur Kalimat EfektifUmum
Dalam kalimat efektif umum, unsur-unsur penting dalam kalimat dibagi lagi menjadi
dua, yakni unsur wajib dan juga unsur tidak wajib. Unsur yang termasuk unsur wajib ialah
subjek dan predikat. Sedangkan yang termasuk unsur tidak wajib antara lain adalah kata
kerja bantu. Unsur tidak wajib ini bisa disertakan dalam suatu kalimat atau tidak.
2. Struktur Kalimat EfektifPararel
Struktur kalimat efektif pararel umumnya menggunakan bentuk bahasa yang sama
dalam suatu susunan serial. Kalimat efektif pararel ini banyak ditemukan pada tutorial,
resep atau karya tulis lain yang menggunakan bentuk bahasa sama.
3. Struktur KalimatPeriodik
Berbeda dengan struktur kalimat efektif umum yang langsung pada inti
informasi yang ingin disampaikan. Struktur kalimat periodik justru lebih
mengemukakan unsur tambahan, kemudian disusul dengan unsur inti kalimat.
Penggunaan kalimat periodik dirasa lebih menarik perhatian pembaca, karena
pembaca akan dipancing dan dibuat penasaran terlebih dahulu.
12
BAB IV
PEMBAHASAN
A.Pengertian Wacana
Kata wacana secara umum mengacu pada artikel, percakapan, atau dialog, karangan,
pernyataan. Jika kita membaca Kamus Besar Bahasa Indonesia maka wacana adalah
bahan bacaan, percakapan atau tuturan. Kata wacana digunakan sebagai istilah yang
merupakan padangan dari istilah discourse dalam bahasa Inggris.
Oleh para ahli linguis Indonesia dan negara-negara berbahasa Melayu lainya, istilah
wacana sebagai mana diuraikan diatas, dikenalkan dan digunakan sebagai bentuk
terjemahan dari istilah bahas Inggris ‘discourse’ (Dede Oetomo, 1993:3). Kata
discourse sendiri berasal dari bahasa Latin ‘discursus’ yang berarti ‘lari ke sana
kemari’, ‘lari bolak-balik’. Kata ini dituturkan dari ‘dis’ (dari/dalam arah yang
berbeda) dan ‘currere’ (lari). Jadi discursus berarti ‘lari dari arah yang berbeda’.
Perkembangan asal usul kata itu dapat digambarkan sebagai berikut.
Unsur pembeda antara ‘bentuk wacana’ dengan ‘bentuk bukan wacana’ adalah pada
ada tindakanya kesatuan makna (organisasi semantis) yang dimilikinya. Oleh
karenanya, kriteria yang relatif paling menentukan dalam wacana adalah keutuhan
maknanya. Ketika seseorang di suatu warung makan mengatakan:
Dalam satuan kebahasaan atau hirarki kebahasaan, kedudukan wacana berada pada
posisi paling besar dan paling tinggi (Harimurti Kridalaksana, 1984:334). Hal ini
disebabkan wacana – sebagai satuan gramatikal dan sekaligus objek kajian linguistik
mengandung semua unsur kebahasaan yang diperlukan dalam segala bentuk
komunikasi.Tiap kajian wacana akan selalu mengaitkan unsur-unsur satuan
kebahasaan yang ada dibawahnya, seperti fonem, morfem, frasa, klausa, atau kalimat
disamping itu, kajian wacana juga menganalisis makna dan konteks pemakaiannya.
Dalam wacana ini yang terlibat pembicaraan dalam berkomunikasi. Ada tiga jenis
wacana berdasarkan wacana jumlah peserta yang ikut ambil bagian sebagai
pembicaraan, yaitu monolog, dialog, dan polilog.
a.Wacana Monolog
Pada wacana monolog, pendengar tidak memberikan tanggapan secara langsung atas
ucapan pembicara. Pembicara mempunyai kebebasan untuk menggunakan waktunya,
tanpa diselingi oleh mitra tuturnya. Contoh dari wacana monolog adalah ceramah,
pidato.
b. Wacana Dialog
Kemudian, apabila peserta dalam komunikasi itu ada dua orang dan terjadi pergantian
peran (dari pembicaraan menjadi pendengar atau sebaliknya), wacana yang
dibentuknya disebut dialog. Contoh dari wacana dialog, adalah antara dua orang yang
sedang mengadakan perbincangan di sekolah. Situasinya bisa resmi dan tidak resmi.
c. Wacana Polilog
Adapun apabila peserta dalam komunikasi itu lebih dari dua orang dan terjadi
pergantian peran, wacana yang dihasilkan disebut polilog. Contohnya adalah
perbincangan antara beberapa orang dan mereka memiliki peran pembicaraan dan
pendengar. Situasinya pun bisa resmi dan tidak resmi.
a. Wacana Argumentasi
Karangan argumentasi merupakan salah satu bentuk wacana yang berusaha
mempengaruhi pembaca atau pendengar agar menerima pernyataan yang
dipertahankan, baik yang didasarkan pada pertimbangan logis dan emosional
(Rottenberg, 1988:9). Argumentasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha
membuktikan suatu kebenaran. Lebih jauh sebuah argumentasi berusaha
mempengaruhi serta mengubah sikap dan pendapat orang lain untuk menerima suatu
kebenaran dengan mengajukan bukti-bukti mengenai objek yang diargumentasikan
itu. (Gorys Keraf, 1995:10) dilihat dari sudut proses berfikir adalah suatu tindakan
untuk membentuk penalaran dan menurunkan kesimpulan. Contoh wacana
argumentasi adalah :
Namun, yang menjadi kekawatiran adalah adanya efek negatif akibat dosis vitamin
dan mineral yang dikonsumsi secara berlebihan, terutama oleh mereka yang memiliki
kondisi tubuh yang sehat. Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa multivitamin
tidak terbukti dapat mencegah timbulnya suatu penyakit dan suplemen vitamin juga
tiadak bisa memperbaiki gizi yang buruk akibat pola makan yang sembarangan.
Bahkan meminum jenis vitamin dan mineral dalam dosis tinggi dalam jangka waktu
panjang bisa memicu resiko timbulnya penyakit tertentu. (Reader’sDigest Indonesia,
Oktober 2004).
b. Wacana Eksposisi
Wacana eksposisi bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima
(pembaca) agar bersangkutan memahaminya. Eksposisi adalah suatu bentuk wacana
yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas pandangan atau
pengetahuan pembaca. Wacana ini digunakan untuk menjelaskan wujud dan hakikat
suatu objek, misalnya menjelaskan pengertian kebudayaan, komunikasi, perkebangan
teknologi, pertumbuhan ekonomi kepada pembaca.Wacana ini juga menyajikan
penjelasan yang akurat dan padu mengenai topik-topik yang rumit, seperti struktur
negara atau pemerintahan, teori tentang timbulnya suatu penyakit. Ia juga digunakan
untuk menjelaskan terjadinya sesuatu, beroprasinya sebuah alat dan sebagainya.
Contoh wacana eksposisi:
c.Wacana Persuasi
Wacana persuasi adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk
melakukan perbuatan sesuai yang diharapkan penuturnya. Untuk mempengaruhi
pembacanya, biasanya digunakan segala daya upaya yang membuat mitra tutur
terpengaruh. Untuk mencapai tujuan tersebut, wacana persuasi kadang menggunakan
alasan yang tidak rasional. Persuasi sesungguhnya merupakan penyimpangan dari
argumentasi, dan khusus berusaha mempengaruhi orang lain atau para pembaca. Agar
pendengar atau pembaca melakukan sesuatu bagi orang yang mengadakan persuasi,
walaupun yang dipersuasi sebenarnya tidak terlalu percaya akan apa yang
dikatakannya itu. Persuasi lebih mengutamakan untuk menggunakan atau
memanfaatkan aspek-aspek pesikologis untuk mempengaruhi orang lain. Jenis
wacana persuasi yang paling sering kita temui adalah kampanye dan iklan. Contoh
wacana iklan sebagai berikut.
“pakai Daia, lupakan yang lain. Dengan harga yang semurah ini, membersihkan
tumpukan pakaian kotor Anda, menjadi lebih bersih cemerlang”.
d. Wacana Deskripsi
Wacana deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau
suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu, sepertinya dapat dilihat, dibayangkan
oleh pembaca, seakan-akan pembaca dapar melihat sendiri. Deskripsi memiliki fungsi
membuat para pembacanya seolah melihat barang-barang atau objeknya. Sebuah
diskripsi mengenai rumah diharapkan menyajikan banyak penampilan individu dan
karakteristik dari rumah itu, dan beberapa aspek yang dapat dianalisis, seperti
besarnya, materi konstruksinya, dan rancangan arsitekturnya.Secara singkat deskripsi
bertujuan membuat para pembaca menyadari apa yang diserap penulis melalui panca
indranya, merangsang perasaan pembaca mengenai apa yang digambarkan,
menyajikan suatu kualitas pengalaman langsung. Objek yang dideskripsikan mungkin
sesuatu yang bisa ditangkap dengan panca indra kita, sebuah hamparan sawah yang
hijau dan pemandangan yang indah, jalan-jalan kota, tikus-tikus selokan, wajah
seorang yang cantik molek atau seseorang yang bersedih hati, alunan musik atau
gelegar guntur dan sebagainya. Contoh:
Pada jam pertama perahu besar berbalik arah, lalu memasuki jeram ketiga dengan
bagian buritan terlebih dahulu, sampai akhirnya… brak! Perahu menghantam batu
besar seukuran 4 x 3 meter, dan menempel pada batu dalam keadaan miring. (“Jeram
Maut,” Reader’sDigestIndonesia¸Oktober 2004).
e. Wacana Narasi
Wacana narasi merupakan satu jenis wacana yang berisi cerita. Pada wacana narasi
terdapat unsur-unsur cerita yang penting, seperti waktu, pelaku, peristiwa. Adanya
aspek emosi yang dirasakan oleh pembaca atau penerima. Melalui narasi, pembaca
atau penerima pesan dapat membentuk citra atau imajinasi. Contoh wacana narasi:
Sewaktu aku duduk di ruang pengadilan yang penuh sesak itu, menunggu perkaraku
disidangkan, dalam hatiku bertanya-tanya berapa banyak orang-orang hari ini di sini
yang merasa, seperti apa yang kurasakan bingung, patah hati, dan sangat kesepian.
Aku merasa seolah-olah aku memikul beban berat seluruh dunia di pundaku.
Kekohensifan wacana itu dilakukan dengan mengulang kata pembaruan pada kalimat
(1) dengan kata pembaruan pada kalimat (2); serta mengulang frase perubahan jiwa
pada kalimat (2) perubahan kalimat (3). Adanya pengulangan unsur yang sama itu
menyebabkan wacana itu menjadi koherens dan apik. Namun, pengulangan-
pengulangan seperti di atas yang tampak kohesif, belum tentu menjamin terciptanya
kekoherensian. Jadi syarat terbentunya wacana apabila adanya kohesif dan koherensi.
Selain dengan upaya gramatikal, sebuah wacana yang kohesif dan koherens dapat
juga dibuat dengan baebagai aspek semantik. Caranya, antara lain:
Kemarin hujan turun lebat sekali. Hari ini cerahnya bukan main.
Saya datang anda pergi. Saya hadir, anda absen. Maka, mana mungkin kita bisa
berbicara.
Kuda itu jangan kau pacu terus. Binatang juga perlu istirahat.
Menggunakan hubungan perbandingan antara isi kedua bagian kalimat; atau isi antara
dua buah kalimat dalam satu wacana. Misalnya:
Dengan cepat di sambarnya tas wanita pejalan kaki itu. Bagai elang menyambar anak
ayam.
Lahap benar makanannya. Seperti orang yang sudah satu minggu tidak ketemu nasi.
Menggunakan hubungan sebab-akibat di antara kedua bagian kalimat; atau isi antara
dua buah kalimat dalam satu wacana. Misalnya:
Dia malas, dan sering kali bolos sekolah. Wajarlah kalau tidak naik kelas.
Pada pagi hari bus selalu penuh sesak. Bernafas pun susah di dalam bus itu.
Banyak jembatan layang di bangun di Jakarta. Supaya kemacetan lalu lintas teratasi.
Menggunakan hubungan rujukan yang sama pada dua bagian kalimat atau pada dua
kalimat dalam satu wacana. Misalnya:
Becak sudah tidak ada lagi di Jakarta. Kendaraan roda tiga itu sering di tuduh
memacetkan lalulintas.
Kebakaran sering melanda Jakarta. Kalau dia datang si jago merah itu tidak kenal
waktu, siang atau pun malam.
5. Analisis Wacana
Seperti dikatakan Stubbs (1983:1), analisis wacana merupakan suatu kajian yang
meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk
tulis maupun lisan. Penggunaan bahasa secara alamiah adalah bahwa penggunaan
bahasa, seperti dalam komunikasi sehari-hari. Data dalam wacana dapat berupa teks,
baik teks lisan, maupun teks tulis. Teks merujuk pada bentuk rangkaian kalimat atau
ujaran.
Istilah kalimat digunakan dalam ragam bahasa tulis, sedangkan ujara digunakan
untuk mangacu pada kalimat dalam ragam bahasa lisan.Dalamanalisi wacana berlaku
dua prinsip, yakni prinsip interpretasi lokal dan prinsip analogi. Prinsip interpretasi
lokal adalah interpretasi berdasarkan konteks, baik konteks linguistik maupun
konteks nonlinguistik. Konteks non linguistik yang erupakan koteks lokal tidak hanya
berupa tempat, tetapi juga dapat berupa waktu, ranah penggunaan wacana, dan
partisipan.Prinsip interpretasi analogi adalah prinsip interpretasi suatu wacana
berdasarkan pengalaman terdahulu yang sama atau yang sesuai. Konteks yang
diperhatikan adalah yang paling relevan saja dengan situasi yang sedang berlangsung
karena pengalaman terdahulu sudah cukup membantu untuk memahami wacana.
Dalam analisis wacana juga terdapat istilah kohesi dan koherensi. Istilah tersebut
telah dibahas secara sekilas di awal. Kohesi mengacu pada hubungan antar bagian
dalam sebuah teks yang ditandai oleh penggunaan unsur bahasa sebagai pengikatnya.
Untuk menghubungkan informasi antar kalimat. Contoh kata yang digunakan, seperti
kata selain, sebab, ini, itu, dan. Koherensi adalah kepaduan gagasan antar bagian
dalam wacana. Dalam sebuah wacana pada tiap kalimatnya terdapat gagasan.
BAB V
BERBICARA AKADEMIK
PEMBAHASAN
A. BERBICARA AKADEMIK
Berbicara adalah kemampuan seseorang dalam mengungkapkan atau
mengekspresikan ide, pikiran yang ada dalam diri yang melibatkan orang lain
dalam menyampaikan informasi tersebut dengan menggunakan kata-
kata.Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sering
digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Sebagian besar kegiatan
berkomunikasi didominasi oleh kegiatan berbicara. Hal ini menunjukkan
bahwa kegiatan berbicara dipandang lebih efektif daripada keterampilan
berbahasa lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, berbicara merupakan salah
satu kebutuhan mutlak manusia untuk dapat hidup bermasyarakat secara baik.
Begitu pula dalam ranah pendidikan tinggi, kegiatan berbicara merupakan
salah satu kebutuhan mendasar bagi mahasiswa untuk dapat menyampaikan
gagasan-gagasannya secara baik dan benar.
____________________________________________________
__________________________________
2. Seminar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, seminar diartikan sebagai pertemuan
atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ahli.
Ahli yang dimaksud misalnya dosen, guru besar, pakar, peneliti, dan
sejenisnya.
4.Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar tidak terlepas dari tiga komponen utama, yaitu guru,
siswa, dan bahan ajar. Proses belajar merupakan interaksi antarberbagai unsur,
yakni dengan unsur utama adalah siswa, kebutuhan berbagai sumber, serta
situasi belajar yang memberikan kemungkinan kegiatan belajar. Meskipun
demikian, guru merupakan faktor yang cukup menentukan, seperti melakukan
pengembangan bahan ajar serta perangkat lainnya. BAB III 16 B
_____________________________________________
A. KESIMPULAN
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis
untuk tujuan, misalnya, memberi tahu, meyakinkan, menghibur Berdasarkan keobjektifan
masalahnya tulisan dapat dibedakanmenjadi tiga jenis, yakni: (1) tulisan ilmiah, (2) tulisan
populer, dan (3) tulisan fiktif.
Fungsitulisan dapat diidentifikasi antara lain sebagai alat untuk: (1) menginfomasikan sesuatu
kepada pembaca, (2) meyakinkan pembaca, (3) mengajak pembaca, (4) menghibur pembaca,
(5) melarang atau memerintah pembaca, (6) mendukung pendapat orang lain, dan (7)
menolak atau menyanggah pendapat orang lain. Karya tulis akademik (selanjutnya disingkat
dengan KTA) yang dimaksud di sini adalah karya tulis yang biasa disusun oleh masyarakat
akademik atau sebagai tugas-tugas yang bertalian dengan kegiatanakademik pada suatu
jenjang pendidikan tinggi.
Dari ketiga model penulisan diatas dapat disimpulkan bahwa cara melakukan penulisan
kutipan yang benar yaitu dengan mencantumkan nama, tahun dan halaman sumber dari kata-
kata yang ingin dikutip. Setiap penulis memiliki gaya penulisannya sendiri, namun kita tetap
harus memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar berdasarkan teori yang ada..
Kutipan tidak hanya digunakan untuk menjelaskan sumber dari kutipan yang diambil, tetapi
juga bisa digunakan sebagai penjelasan terhadap sebuah pernyataan / teori. Begitu pula
dengan daftar pustaka. Daftar pustaka tidak harus dicantumkan pada akhir buku saja, tetapi
juga bisa kita tulis per bab dibagian akhirnya.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur / penulisanya
secara tepat sehingga dapat di pahami oleh pendengar / pembaca secara tepat pula. Dengan
kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pemikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pendengar / pembaca dapat memahami ikiran tersebut
dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya.Kalimat dinyatakan efektif jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut: kesatuan
gagasan, kesepadanan struktur, keparalelan, kehematan, kelogisan, kecermatan,
kebervariasian, ketegasan, ketepatan, kebenaran struktur dan keringkasan.Dalam bahasa
Indonesia, kalimat efektif pada dasarnya memiliki empat syarat utama. Yaitu: sudah sesuai
dengan EYD, susunannya sistematis, tidak boros kata, tidak ambigu.Unsur-unsur penting
dalam suatu kalimat ada beberapa, seperti subjek, predikat dan pemilihan diksi yang tepat.
Kalimat seperti ini akan membuat karya tulis tidak berbelit-belit dan mudah dipahami.
Struktur kalimat efektif sendiri tidak terlepas dari unsur-unsur tersebut. Struktur kalimat
efektif, yaitu : Struktur Kalimat Efektif Umum, Struktur Kalimat Efektif Pararel, dan Struktur
Kalimat Periodikberkomunikasi dalam konteks sosial. Satuan bahasa itu dapat berupa
rangkaian kalimat atau ujaran.
Wacana Istilah wacana berasal dari kata sansekerta yang bermakna ucapan atau tuturan. Kata
wacana adalah salah satu kata yang banyak disebut seperti halnya demokrasi, hak asasi
manusia, dan lingkungan hidup. Seperti halnya banyak kata yang digunakan, kadang-kadang
pemakai bahasa tidak mengetahui secara jelas apa pengertian dari kata yang digunakan
tersebut. Ada yang mengartikan wacana sebagai unit bahasa yang lebih besar dari kalimat.
Ada juga yang mengartikan sebagai pembicaraan.
Kata wacana juga banyak dipakai oleh banyak kalangan mulai dari studi bahasa, psikologi,
sosiologi, politik, komunikasi, sastra dan sebagainya. Wacana merupakan satuan bahasa di
atas tataran kalimat yang digunakan untuk dapat berbentuk lisan atau tulis.
Dengan dilatar belakangi factor internal dan eksternal penyebab korupsi bias dicegah dengan
factor- factor berikut antara lain kejujuran , kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja
keras, keberanian, dan keadilan.
B. SARAN
Dalam pembuatan kutipan maupun daftar pustaka, kami menyarankan agar para penulis
memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar menurut aturan / teori yang ada, karena
dengan mengikuti aturan/teori penulisan yang telah ditetapkan maka, sebuah karya tulis dapat
diterima dan dimengerti oleh masyarakat secara luas.
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan. Guna perbaikan
makalah berikutnya. Dan semoga makalah ini berguna untuk kita semua. Amin
Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga bisa bermanfaat
bagi seluruh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA