Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Mengetahui Pendoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Makalah ini diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen pengampu : Humairoh, S Ag. M Pd
Kelompok 5 :
1.Siti Rouhatul Kamila : (231110144)
2.Muhammad Aushaf Nabil : (231110124)
3.Sofa Mutmainah : (231110137)
4.Khaerul Ismunandar : (2311101320)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA


HASANUDDIN BANTEN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadiran ALLAH Swt. Yang telah melimpahkan
Rahmatdan hidayah Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia.
Atas dukungan moral dan materi yang di berikan dalam menyusun makalah ini, maka
penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Humairoh S Ag. M. Pd selaku dosen
pembibing mata kuliah Bahasa Indonesia, yang telah memberikan arahan dan kesempat
untuk kami menyelesaikan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di
praktikan dalam kehidupan sehari – hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini karena pengalaman kami mebuat
makalah masih kurang. Tidak lupa Kami ucapkan terima kasih terhadap bantuan
kerjasama dari kelompok lima yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun Dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, September 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI III
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN MAKALAH 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH 3
B. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH 3
C. JENIS KARYA TULIS ILMIAH 3
D. KUTIPAN 6
E. JENIS KUTIPAN 6
F. CATATAN KAKI 11
G. TEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA 15
BAB III PENUTUP 18
A. KESIMPULAN 18
B. SARAN 18
DAFTAR PUSTAKA 19

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya ilmiah adalah karangan yang berisi gagasan ilmiah yang disajikan
secara ilmiah serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah
mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah
berupa gagasan-gagasan ilmiah, baik berupa hasil kajian ilmiah maupun hasil-
hasil penelitian yang disajikan dalam karya tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu
merupakan gambaran perkembangan ilmu pengetahuan yang terekam dalam
tulisan ilmiah.
Dengan kata lain, karya tulis ilmiah merupakan karangan yang menyajikan
fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan
metodologi yang tepat. Dalam ruang lingkup perguruan tinggi, karya ilmiah
disebut juga sebagai teks akademik. Salah satu contoh karya tulis ilmiah atau teks
akademik adalah laporan hasil penelitian khususnya jenjang pendidikan S1 atau
yang lazim disebut dengan skripsi. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang
ditulis oleh mahasiswa tingkat akhir sebagai persyaratan utama untuk memeroleh
gelar kesarjanaan.
Penulisan skripsi oleh mahasiswa pada umumnya selalu dituntut
kecermatan untuk menghasilkan sebuah skripsi yang berkualitas. Skripsi yang
berkualitas tentu harus memenuhi ciri-ciri keilmiahan sebuah karya tulis ilmiah.
Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks
akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis.
Akan tetapi, selama ini pula belum ada bukti-bukti empiris yang diajukan untuk
memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian
sederhana, padat, objektif, dan logis tersebut. Hal ini kemudian menjadi sesuatu
yang perlu ditindak lanjut sehingga ciri keilmiahan sebuah teks tidak hanya
dipahami secara naluri, akan tetapi didasarkan pada data atau teori tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan teknik penulisan karya tulis ilmiah
2. Apakah pengertian karya tulis ilmiah

1
3. Apa saja jenis – jenis karya tulis ilmiah
4. Apakah pengertian dari kutipan
5. Apa saja jenis – jenis kutipan
6. Apa yang dimaksud dengan catatan kaki
Dan tata cara Penulisan Catatan Kaki
7. Bagaimana cara mengusun daftar pustaka

C. Tujuan Makalah
1. Agar dapat membuktikan Pengetahuan dan potensi ilmiah oleh mahasiswa
dalam menghadapi dan memecahkan masalah dalam bentuk karya ilmiah
yang bersangkutan setelah mendapat pengetahuan.
2. Supaya melatih keterampilan dasar melakukan penelitian hingga tercipta
ilmu pengetahuan baru
3. Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah
4. Untuk mengilustrasikan atau memperkuat pendapat dari tulisan yang
sendiri atau asli
5. Sebagai landasan teori dari karya ilmiah atau satu karangan dan sebagai
penguat argument atau pendapat dari tulisan yang sendiri atau asli.
6. Digunakan untuk menuliskan summber kutipan yang di cantumkan pada
sebuah artikel sangatlah banyak sehingga membutuhkan ruang terpisah
untuk menulis agar tidak menganggu struktur Paragraf.
7. Untuk membuktikan apresiasi kepada penulis yang karya nya telah di
cantumkan dalam penelitian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

B. Pengertian
Mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk menulis karya tubs ihniah
adalah tujuan lembaga institusi perguruan tinggi. Maka yang mesh dimiliki oleh
lulusan perguruan tinggi adalah mampu berpikir dan menghasilkan karya tulis
ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Karya tulis ilmiah adalah hasil
pemikiran secara tertulis melalui prosedur dan metode ilmiah yang mengacu pada
sistematika penulisan akademik. Suatu karya/ tulisan bersifat ilmiah apabila
mengikuti prosedur dan teknik penulisan yang mngacu pada tradisi akademik.
Sedangkan metode ilmiah merupakan langkah-langkah , strategi, dan tata cara
penulisan berdasarkan pendekatan-pendekatan ilmiah.
C. Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah
Karya bilis ilmiah yang blasa berlaku di lingkungan akademis bagi mahasiswa
yang sedang menempuh kuliah strata satu berupa makalah, laporan buku, dan
resensi buku. Sedangkan skripsi, tesis, dan disertasi diwajibkan penyusunan dan
laporannya bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan suatu program pendidikan
tinggi untuk memperoleh gelar kesarjanaan.
1. Makalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), makalah adalah (1) tulisan
resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum
dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan; (2) karya tubs
pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan higas sekolah atau higas
perguruan tinggi. Menurut Parera (1982), seperti dikutip dalam Syihabuddin
(2006), makalah adalah karya bilis yang memerlukan studi, baik secara langsung,
misalnya melalui observasi lapangan, maupun tidak langsung (studi kepustakaan).
Makalah merupakan sebuah hasil pemikiran mengenai suatu topic tertentu yang
memerlukan pengkajian lebih mendalam. Karena ita sebaiknya makalah ditulis
secara argumentative berdasarkan hasil suatu bacaan dan pengamatan terhadap

3
suatu topik. Tidak ada ketentuan yang pasti mengenai ketebalan makalah, karena
jumlah halamannya bergantung pada kebutuhan, tetapi biasanya antara 8 sampai
15 halaman termasuk lampiran tabel, gambar, dan daftar pustaka. Sedangkan buku
yang dijadikan rujukan dalam pembuatan makalah paling tidak sebanyak 5 judul
buku.
2. Laporan Buku
Laporan buku (book report) adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang dibuat
dalam bentuk laporan yang bersifat rangkuman atau ikhtisar dan satu buku atau
lebih yang memiiki topik yang sama. Ia bisa mengungkapkan apa saja yang
berkaitan dengan buku tersebut secara obyektif mulai dan judul, pengarang, jenis
ukuran, penerbitan, huruf dan cetakan hingga masalah inti yang dibahas dalam
buku tersebut atau untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen dalam suatu
perkulialian. Sama dengan makalah, ketebalan book report tidak ditemukan secara
pasti, tetapi biasanya panjang tulisannya antara 5-10 halaman.
3. Resensi Buku
Menurut Widjono (2012) resensi buku adalah ulasan atau penilaian sebuah
hasil karya, buku, film, produk teknologi, dan lain-lain. Pertilaian ini menyajikan
kualitas sebuah karya, baik yang berhubungan dengan kualitas yang terkait
dengan keunggulan maupun kekurangan kekurangannya.
Resensi buku berupaya menyajikan penilaian objektivitas kualitas buku sehingga
dapat menjembatani keinginan penulis kepada pembacanya. Penilaian
berhubungan dengan keablian dan pengalaman pengarang atas karya yang
diresensikan, analisis penyajian maten, analisis teknik penyajian, analisis
kebahasaan, keunggulan atau kekuatan topik dan pembahasan, kekuatan ekspresi,
kekuatan intelektual, dan lain-lain yang dapat memotivasi pembaca resensi untuk
membaca bukunya secara langsung. Tapi harus tetap diingat bahwa tujuan utama
dan resensi buku adalah menyajikan pandangan dan buah pikiran penulis yang
meresensi buku, bukan pengarang buku. Mengenai ketebalan, resensi buku bisa
berkisar antara 4-6 halaman.
4. Skripsi
Skripsi adalah jenis karya tulis ilmiah yang ditulis untuk memenuhi
persyaratan dalam rangka menyelesaikan program pendidikan strata satu (Si).

4
Pendapat penulis yang tertuang di dalam skripsi itu harus didukung oleh data
obyektif, baik berdasarkan penelitian lapangan maupun kepustakaan. Jumlah
halaman skripsi yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar
berkisar antara 60 (minimal) sampai denga 75 (maksimal), sedangkan yang
menggunakan bahasa asing (Inggris atau Arab) jumlah halaman berkisar antara 45
sampai dengan 60. Masalah yang dibahas dalam skripsi dapat diangkat dan
pengalaman empirik atau teoritik namun sifatnya tidak begitu analitis dan
mendalam, tetapi cukup bersifat deskriptif dan interpretatif. Skripsi bisa ditulis
dengan menggunakan data kualitatif atau kuantitatif. Jumlah ref erensi yang
digunakan dalam penulisan skripsi minimal 15 buah judul buku.
5. Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang disusun dalam rangka menyelesaikan studi
pada program strata dua (S2). Uraian masalah yang disajikan dalam tesis
hendaknya bersifat analitis-kritis terhadap suatu fenomena sosial atau suatu teori
tertentu. Dengan kata lain, tulisan ini merupakan upaya pendalaman dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bidang keihnuan
mahasiswa yang bersangkutan. Jumlah hakman tesis yang menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar antara loo sampai dengan 150 halaman.
Sedangkan tesis yang mempergunakan bahasa asing (Arab dan Inggris) antara 70
sampai 100 halaman. Jumlah referensi yang digunakan dalam penulisan tesis
minimal sebanyak 30 buah judul buku.
6. Disertasi
Disertasi adalah karya bilis yang disusun –dalam rangka menyelesaikan studi
pada program strata liga (S3), tesis merupakan tulisan yang berusaha melakukan
pembahasan terhadap suatu persoalan secara filosofis dalam suatu bidang
keilmuan yang akan dikembangkan menjadi keablian. Masalah yang dibahas
dalam disertasi bisa diangkat dan pengalaman empirik atau pemikiran teoritik.
Pembahasan atau penguraian suatu masalah sifatnya lebih analisis-kritis dan
mendalarn, sehingga bisa diharapkan mampu memberi sumbangan teoritik dalam
bidang keilmuan yang ditekuninya. Jumlah halaman disertasi antara 200 sampai
300 halaman. Jumlah refererisi yang digunakan dalam disertasi minimal sebanyak
60 buah judul buku.

5
D. Kutipan
Pengetahuan ilmiah merupakan akumulasi dan pengetahuan-pengetahuan
yang dihasilkan sebagai rangkaian dealetika hasil penelitian yang dilakukan orang
dalam berbagai bidang. Suatu proses yang akan selalu bergulir selama ilmuwan
masih berusaha memenuhi rasa penasaran dan keingintahuannya terhadap
berbagai fenomena mistendam dan kehidupan. Oleh sebab itu, tidak
mengherankan ketilca seseorang hendak meneliti suatu masalah ja akan menengok
hazanah pengetahuan ke belakang, untuk mengetahui apa yang sudah untuk
dijadikan rujukan dan penguat argument dan apa yang belum diteliti orang sebagai
pijakan pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya. Kutipan, saduran menurut
Widjono (2012) adalah salman kalimat, paragraf, atau pendapat dan seorang
pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat
dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronilc. Kutipan
ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran
menggunakan sumber penulisan. Kutipan menurut Muawanah (2015) adalah
setiap istilah, ungkapan, kalimat, pernyataan, gagasan dan wacana yang diambil
baik secara langsung maupun tidak langsung dan karya orang lain.
E. Jenis Kutipan
Setiap karya ilmiah yang ditulis berdasarkan gagasan atau pernyataan orang lain
melalui pengutipan haruslah diakui penulisam-iya/ pengutipannya secara tegas
dengan cara menyebutkan sumber rujukan dan mana kutipan diambil. Kegagalan
dalam melakukan ini bisa mengarah pada plagiarism atau tindakan plagiat, suatu
tindakan yang sangat tercela dalam dunia keilmuan/ akademis dengan sanksi
mulaidan teguran keras, pengguguran atau pembatalan karya ilmiah hingga
pemecatan sebagai mahasiswa dan lembaga pendidikan tinggi bersangkutan.
Pengutipan ini bisa dilakulan dengan cara: kutipan langsung, dan kutipan tidak
langsung.
1. Kutipan disertai Catatan Kaki (Footnote)
Menurut Widjono (2012) kutipan langsung adalah salman yang persis sama
dengan sumbernya tanpa perubahan. (a) kutipan langsung kurang dan lima bans
ditulis benintegrasi ke dalarn teks, spasi sama, pias (margin) juga sama, diapit
tanda petik, dan pada akhir kutipan diberi nomor untuk catatan kaki.

6
Contoh kutipan kurang dan lima bans: Dalam pedoman Ejaan yang
Disempurnakan disebutkan bahwa “urisun pinjaman yang pengucapan dan
penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini
diusahakan agar ejaannya hanya diubah sepenlunya sehingga bentuk Indonesianya
masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.”
Dendi Sugono (Penanng.Jwb.), Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan, (Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2004),
hlm.23
(b) kutipan langsung lima bans ke atas ditulis tenpisah dan teks, spasi rapat (satu
spasi) margin kin masuk ke dalam teks lima spasi, dan margin kanan liga spasi,
dan pada akhir kutipan diberi nomor catatan kaki. Contoh kutipan langsung lima
baris ke atas :
Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia disebutkan bahwa:
Ragam bahasa standar memiliki sifat kemantapan
dinamia, yang berupa kaidah dan aturan yang tetap.
Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat.
Kaidah pembentukan kata yang menerbitkan perasa
dan perumus dengan taat asas harus menghasilkan
bentuk perajin dan perusak dan bukan pengrajin dan
pengrusak.
Ketatabahasaan ragam baku ini dalam penulisan ilmiah perlu dilaksanakan secara
konsisten sehingga menghasilkan ekspresi pemikiran yang objektif.
Moeliono, Anton M. (Ed), Tata Bahasa baku Bahasa
Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka, 1988), h.13.
2) Kutipan tidak langsung: menyadur, mengambil ide dan suatu sumber dan
menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri. Penulisan
diintegrasikan ka dalam teks, tidak diapit tanda petik, spasi sama dengan teks, dan
tidak mengubah isi atau ida penulis ash. Penulisan disertai data pustaka sumber
yang dikutip, dapat berupa catatan kaki atau data pustaka dalam teks.
Cara menyadur ada dua macam, masing-masing berbeda cara, tujuan, dan
manfaatnya.

7
a) Cara pertama meringkas: yaitu menyajikan suatu karangan atau bagian
karangan yang panjang dalam bentuk ringkas. Meringkas bertujuan untuk
mengembangkan ekspresi penulisan, menghernat kata, memudahkari pemahaman
naskah ash, dan memperkuat pembuktian. Proses meringkas karangan
berdasarkan urutan sebagai berikuti.
1. bertolak dan karangan ash, dengan membaca secara cermat keseluruhan naskah
asli dan tema sampai dengan kesimpulan, dan merangkum pikiran-pikiran utama,
2. mereproduksi karya ash dalam bentuk ningkas dengan menyajikan pikiran-
pikiran utama seluruh karangan dalam hubungan logis; memotong, memangkas,
atau menghilangkan unsur-unsur berikut ini:
a) latar belakang,
b) keindahan gaya bahasa,
c) ilustrasi,
d) penjelasan, rincian, dan detail,
e) kutipan,
f) sumber kutipan,
g) data pustaka,
h) desknipsi data, dan
j) contoh-contoh
3. Menyusun ringkasan dengan mempertahankan keaslian naskah:
a) pikiran pengarang,
b) pendekatan naskah,
c) urutan pikiran,
d) istilah-istilah,
e) data yang sudah diolah (hasil analisis),
f) kesimpulan, dan
g) sudut pandang pengarang ash.
Pengetikan: spasi, huruf, dan margin sama dengan uraian dalam teks pentbuat
ringkasan.
Contoh ringkasan:
Direktur strategi bisnis melaporkan kinerjanya dengan tema upaya memecahkan
masalah perusahaan, FE Exelco, yang cenderung merugi. Fi’ Exelco pembuat

8
perlengkapan kamar mandi modern dihadapkan pada pilihan meminjam uang di
bank untuk pembenahan sistem produksi dan manajemen atau menjual perusahaan
dengan barga yang relatif rendah. Kajan analisis, pilihan pertama menjual
perusahaan berarti kerugian, mengingat produk perusahaan itu pada tahun 1990-
2004 berkualifikasi standar internasional (ISO 9001) dan pelanggan sudah
mencapai 20 persen di Asia, 5 persen di Eropa, dan 2 persen di Amerika.
Masalahnya produk terbatas karena ketinggalan teknologi dan mekanisme
manajemen yang tidak efisien. Pilihan kedua meminjam modal di bank sebesar
lima miliar rupiah dengan perincian untuk pembenahan teknologi produksi
sebesar empat miliar rupiah dan sisanya untuk pembenahan manajemen dan
rekruitmen tenaga ahli potensial. Cara ini lebih menguntungkan. Kesimpulan:
menggunakan pilihan kedua. Direktur Strategi Bisnis, lapangan Pertanggung
jawaban Strategi Bisnis, (Jakarta, PT Waringin, 2002)h. 1-20.
b) Cara kedua ikhtisar: yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam
bentuk ringkas, bertolak dan naskah ash, tetapi tidak mempertabarikan urutan,
tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan yang terkait
dengan masalah yang hendak dipecahkan. Ikhtisar memerlukan ilustrasi untuk
menjelaskan intl persoalan. Pengetikan: spasi, huruf, dan margin sama dengan
teks.
Contoh ikhtisar:
Setelah melakukan kajian yang mendalam laporan Direktur Strategi Bisnis PT
Exelco, Direktur utama beserta para pemegang saham memutuskan kebijakan
bisnis yang lebih menguntungkan yaitu meminjam modal di bank untuk
pembenahan teknologi produlcsi dan sistem manajemen. Direktur Strategi Bisnis,
Ibid., hIm. 15.
2. Kutipan (Referensi) dengan Endnote
Artikel dan makalah pendek yang tidaic menggunakan catatan kaki (footnote)
dapat menggunakan data pustaka dalam teks (endnote). Pemikiran yang mendasari
penulisan demikian, antara lain:1) kelaziman endnote dalam penulisan artikel
Jurnal Ilmiah,
2) artikel lazim dimuat dalam surat kabar dan majalah popular,
3) ruang untuk menuliskan catatan kaki dan bibiliografi terbatas,

9
4) penulisan cenderung menggunakan ragain bahasa popular,
5) pembaca artikel bermacam-macam latar belakang ilmu pengetahuan,
6) pertimbangan akademis bukan unsur utama karena yang dipentingkan fungsi
informasi,
7) surat kabar dan majalah mengutamakan efektivitas dan efesiensi, setiap baris/
kolom diperhitungkan secara komersial,
8) Pemuatan catatan kaki (footnote) dan bibliografi dinilai memboroskan ruang,
yang dapat memperkecil talai komersial,
9) Penulisan artikel yang pendek tidak menuntut catatan kaki dan bibliografi.
Data pustaka dalam teks digunakan dalain menulia karangan pendek, miaalnya
artikel di aurat kabar: Data pustaka dapat ditempatkan pada awal kutipan
(saduran) dan dapat pula pada akhir kutipan (saduran). Data pustaka yang
dituliskan: pencipta ide, penulis buku, nama buku, tahun dan halaman.
Contoh penulisan pada awal kutipan
1) Hatch dan Gardner (dalam Daniel Goleman, Inteligence Emotional, 2001 :166)
mengidentifïkasi kecerdasan antar pribadi berdasarkan keterampilan esensial
dalam (1) mengorganisasi kelompok, (2) mencegah konflik dalam merundingkan
pemahaman, (3) empati dalam menjalin, mengenali, dan merespon hubungan
pribadi, (4) mengungkapkan perasaan dan keprihatinan secara tepat,(5) melakukan
analisis sosia! dalam mendeteksi perasaan orang lain menuju bentuk terbaik
sehingga diperoleh suatu ketajaman antar pribadi, dan (6) memanfaatkan unsur
pembentuk daya tariic,keberhasilan sosial, dan karisma.
2) Data pustaka pada akhir kutipan:
Kecerdasan antarpribadi adalah kemampuan untuk memahami orang lain apa yang
memotifasi mereka, bagaimana mereka bekerja, bagaimana bekerja bahu
membahu dengan mereka. Sedangkan kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan
yang korelatif, tetap! terarah ke dalam din sendiri yang teliti dan mengacupada din
sendiri seria kemampuan menggunakan model untuk menempuh kehidupan yang
efektif (Howard Gardner, Multiple Inteligence, dalam Daniel Goleman,
Inteligence Emotional, 2001:52)
Catatan:

10
Setiap sumber data pustalca baik dalam teks maupun catatan kaki, selain
disebutkan sumbernya dalam teks, harus dicantumkan pula dalarn bibliografi pada
akhir karangan.
F. Catatan kaki (Footnote)
Catatan kaki adalah keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki
halaman karangan yang bersangkutan (Gorys ¡(eral, 1994:193). Catatan kaki dapat
berupa rujukan bahan penulisan yang dijadikan suniber dan dapat pula berupa
keterangan tambahan.
Fungsi catatan kaki:
A. Catatan kaki yang berupa referensi
1) Fungsi Akademis:
a. rnernberikan dukungan argumentasi atau pembuktian,
b. pembuktian (rujukan) kutipan naskah,
c. memperluas makna informasi bahasan dalam naskah,
d. penunjukan adanya bagian lain dalam naskah yang dapat ditelusuri kebenaran
faktanya,
e. menunjukkan objektivitas kualitas karangan,
f. memudahkan penilaian sumber data,
g. memudahkan pembedaan data pustaka dan keterangan tambahan,
h. mencegah pengulangan penulisan data pustaka,
i. memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi,
j. memudahkan penyuntingan- data pustaka, dan
k, menunjukkan kualitas kecerdasan akademi penulisnya.
2) Fungsi etika (moral):
a) pengakuan dan penghargaan kepada penulis sumber informasi,
b) menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi,
c) menunjukkan kecermatan yang lebih akurat,
d) menunjukkan etika dan kejujuran intelektual, bukan plagiat, dan
e) menunjukkan kesantunan akademis pribadi penulisnya.
3) Fungsi Estetika:
a) mempertinggi pilai keindahan perwajahan (halaman),
b) membentuk variasi format penulisan,

11
c) memberikan kesan dinamis sehingga lebih menarik, dan
d) menyenangkan pembacanya.
B. Catatan kaki yang berupa keterangan tambahan:
1) memberikan penjelasan (keterangan) tambahan,
2) memperjelas konsep, istilah, definisi, komentar,
atau uraian,
3) tidak mengganggu fokus analisis atau pembahasan,
4) meningkatkan kualitas karangan, dan
5) mempertinggi nilai estetika.
Tempat Catatan Kaki
l) Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah digunakan
dalam skripsi, tesis, disertasi, buku, atau karangan ilmiah formal lainnya.
2) Catatan kaki pada akbir bah digunakan untuk karangan popular.
3) Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang berbentuk
artikel untuk surat kabar; jurnal, majalah, laporan yang tidak menggunakan
pembagian bab, atau esai dalam buku kumpulan esai. Penempatan catatan kaki
harus konsisten. Misalnya, penempatan ini dilakulcan seterusnya dengan cara
yang sama sampai dengan halaman terakhir. Jika menggunakan cara penempatan
pada kaki hab, cara yang sama harus dilakukan sampai dengan akhir seluruh hab.
1. Penulisan Catatan kaki (footnote)
2) Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dan naskah halaman yang sama.
3) Antar-catatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.
4) Catatan kaki lebth dan dua bans diketik dengan sain spasi.
5) Catatan kaki diketik sejajar dengan margin.
6) Catatan kaki jenis karangan ihniah formal, diberi nomor urut mulai dan nomor
sain untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab.
Pada setiap awal bab baru berikutnya catatan kaki dimulai dan nomor satu.
Laporan atan karangan tanpa bab misalnya esai, catatan kaki ditulis pada akhir
karangan.
6) Nomor urut angka arab dan tidaic diberi tanda apapun.
7) Nomor urut ditulis lebih kecil dm1 huruf lainnya, misalnya fonts.

12
Catatan kaki yang merupakan rujukan atan data pustaka ditulis berdasarkan cara
berikut ini:
1) Mama pengarang tanpa dibalik urutan nya atau saran dengan narna pengarang
yang tertulis pada buku diikuti koma.
2) Jika nama dalam buku tertulia lengkap disertai gelar akademis, catatan kaki
tidaic mencantumkan gelar tersebut.
3) Judul karangan, buku yang diterbitkan dengan ISBN, dicetak miring, diikuti
koma.
4) Nama penerbit dan angka tahun diapit tanda kurung diikuti koma.
5) Nomor halaman dapat disingkat him atau h. Angka nomor halaman diaichiri
titik (.) penggunaan singkatan hlm atan h dilakukan secara konsisten, pilih salah
satu.
Contoh penulisan:
Masfuq Zuhdi, Isiani dan Keiuarga Berencana di Indonesia, (Surabaya: Bina Ilinu,
1976) hlnL.13.
Lies Marcoes, Peta Pandan gait Keaganzaan tentang Keluarga Berencana (Bekasi:
Yayasan Rumah Kita Bersama, 2013) Mm. 20.
Mahyudin, Masad Fiqhiyah, (Jakarta: Kalaxn Mulia, 1998) Min. 58.
Soffa Ihsan, Ban yak Anak Banyak Pejuang, (Jakarta: Daulat Press. Cet 1,2012)
blm. 12.
2. Ibid., Op.cit. dan loc.cit.
Singkatan ini digunakan untuk memendekkan penulisan informasi pustaka
dalam catatan kaki. Penulisan harus memperhafikan persyaratan baku yang sudah
lazim.
1. Ibid
a) Ibid singkatan kata ibiduin berarti di tempat yang sama dengan di atasnya.
b) Ibid ditulis di bawah catatan kaki yang mendahuluinya.
c) Ibid tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang menyelinginya.
2. Op.cit
a) Op.cit singkatan kata latin opera citato yang berarti dalam karya yang dikutip.
b) Op.Cit digunakan untuk mengacu kepada sumber yang telah disebutkan
sebelumnya.

13
3. Loc.cit
a) Loc.cit singkatan dan loco citato yang berarti tempat kutipan yang sama.
b) Loc.cit digunakan untuk merujuk balaman yang sama persia dengan yang
sebelumnya dirujuk.
Rangkaian contoh pentilisan catatan kaki berikut untuk memperjelas penggunaan
ibid, OP cit, dan loc.cit.
‘Faziur Ratonan, Islamic Methodology in History (3
(Islamabad: Islamic Research Institute, 1984), P.149.
‘Ibid
‘Ibid, 175
(Catatan kaki nomor 2 mengacu kepada halaman yang sama yang dirujuk pada
halaman teks sebelumnya, yakni bukunya Rabman tanpa diselingi oleh rujukan
yang lain. Sedangkan catatan kaki nomor 3 mengacu kepada halaman lain dan
karya Ratonan yang sama, lagi-lagi belum diselingi oleh rujukan lain.)
4.Kate Zebiri, Malimud Shaltut and Islamic Modernism, (Oxford: Clarendon
Press, 1993), p.128.
5.Rahman, loc.cit.
(Catatan kaki nomor 5, menggunakan nama akhir penulis, mengacu kepada
halaman yang sama dengan rujukan pada halaman teks sebelumnya dalam karya
Rahman, tetapi karena telah diselingi oleh rujukan pada buku Zebiri sehingga
tidak boleh menggunakan Ibid, maka gunakan loc.cit.)
6Zebbi, op.cit, p. 88.
(Catatan kaki nomor 6 merujuk pada buku Kate Zebiri, tetapi rujukannya berbeda
dengan halaman yang dirujuk sebelumnya, oleh sebab itu digunakan op.cit, bukan
loc.cit)
7.Fazlur Rahrnan, Islam, (Chicago: The University of Chicago Press,
2ft”ed.,1979),p.43.
8.Aziz Al-Azmeh, Islam and Modernilies, (London: Verso, 1993), p.29.
9.Rahman, Islam, op.cit., p.17.
1O.Rahman, Islam Methology, loc.cit.
(Karena dua buku Rahman sudah dikutip sebelurnnya, semua rujukan pada salah
satu dan keduanya harus disebutkan nama akhir dalam judul singkat bukunya baru

14
diikuti dengan op.cit., dan tuliskan pula halaman berbeda yang dikutip seperti
contoh catatan kaki nomor 9. Apabila halaman yang sama dirujuk ulang, loc.cit
digunakan seperti ditunjukkan dalam contoh catatan kaki nomor 9).
Bagi pengarang yang menulis buku tertentu dalam beberapa jiid dan buku-buku
tersebut dirujuk dalam karya ilmiah, setiap rujukan yang diaxnbil dan buku yang
sudah disebutkan sebelumnya harus mencantumkan nauta dan nomor jilid buku
yang relevan. Rangkaian ilustrasi catatan kaki berikut juga diharapkan semakin
memperjelas cara penulisan rujukan secara tepat.
G. Teknik Penulisan Daftan Pustaka
Pada bagian daftar pustaka, memuat semua sumber yang disajikan rujukan dalam
karya ihniah baik secara langsung maupun tidak. Dalam penyusunan daftan
pustaka yang bersumber bahasa Indonesia dan Inggris hal-hal berikut perlu
diperbatikan secara cermat:
1. Daftar pustaka dituliskan dengan satu spasi tanpa nomor urut diawali maupun
diakhini;
2. Baris pertama daftar pustaka diletakkan lurus dengan margin teks, bans kedua
dan seterusnya ditulis masuk ke dalam dengan jarak delapan spasi dan margin kiri
teks. Bila menggunakan komputer, pengaturan ini bisa dilakukan secara otomatis;
3. Jarak antar daftar pustaka yang sain dengan yang lainnya adalah dua spasi;
4. Daftar pustaka dituliskan secara alfabets berdasarkan nama akhin penulis atau
penyunting atau editor pertama tanpa menyebutkan gelar, nauta kedua tidak perlu
dibalik, dipertahankan sebagaimana adanya;
5. Semua nama yang minimal mengandung dua kata, penulisannya dibalik, balk
nama yang memiliki nama keluarga, nama akhir, flama marga, ataupun tidak;
6. Untuk buku yang ditulis lebih dan satu orang, hanya nama orang pertama saja
yang dibalik nama selebihnya tidak perlu dibalik;
7. Berbeda dengan penulisan catatan kaki, tempat penerbit, nama penerbit tidak
perlu ditulis dalam kurung;
8. Penulisan tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis dan sebelum judul;
Berikut adalah contoh daftar pustaka dart sumber bahasa Indonesia dan Inggris;
Al-Jaziri, Abdurrahman. T.th. al-fiqh ‘Ala Madzahth al-arba’alz. BeirutDar al-
Qatam.

15
Al-Juhaili, Wahbah. 2005. al-Fiqh al-Islaini Wa adilathu. Damaskus: Dar al-Fiqr
al-Mu’ asshim. Jilid V, Cet. Ke-8.
Al asqalani, Ibnu Majar. Terjernah Bulo gol Marain. Surabaya: Mutiara Ilmu.
Al Heykal , Muhammad. 2010. Lembaga Keuanagn Islam. Tinjauan Teoritis dan
Praktis, Jakarta: Nurul Muda.
All, Mukti. 2013.Siapa Bilang KB Haram. Bekasi: Yayasan Rumah Kita Bersama.
Antonio, Muhammad Safi’i. 1999. Bank Syariah Wacana Ulama dan
Cendekiawan. Jakarta: Alvabet
Ae..Sarakhsi, al-Mabeud. 1978. Syarh al-Kabir U Dardir, Beirut,Dar Fikr.
Bruner, J.S. 1960, The Process of Education. Cambridge: Harvard University
Press.
Carya, As. 2006. Akad dan Produk Bank Syariah Jakarta: rajawali pers.
Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dunkin, M.J. and Biddle. B.J. 1974. The Study of Teaching. New York: Rinehart
and Winston Inc.
Fathurrahinan. 1995. Metode Ijti had Majlis Tarjih Muhannnadiyah. Jakarta:
Logos.
Fuad Fachruddin, Muhammad. 1985 Riba dalam Bank, Koperasi, Perseroan dan
Asuransi Bandung: Al-Ma’arif.
Ghazaly, Rahrnan. 2010. Fiqh Muamalat. Jakarta: Fajar Interpratama.
Haroen, Nasrun. 2000. Fiqh Muamalah. Jakarta: Caya Media Pratama.
Hasan, Alt. 2000. Masad Fiqhiyyah Cet. Ke III, Jakarta: Raja Grapindo Perkasa.
Iban, Botta. 2012. Banyak Anak banyak Pejuang. Jakarta: Daulat Press. Cet 1.
Indra, Surya. 1980. Lika- liku Seks dan Keluarga Berencana. Surabaya: Karya
Indra.
Karim, Adi warman. 2005. Islamic Banking. Jakarta: Rajawali pers.
2004. Bank Islam . Jakarta: Rajawali pers.
Mahyudin. 1998. Masail Fiqhiyah. Jakarta: Kalam Mulia.
Marcoes, Lies. 2013. Pete pandan gen Keagamaan tentang Keluarga Berencana.
Bekasi: Yayasan Rumah Kita Bersama.
Poerwadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai
Pustaka, Jakarta

16
Rahmat. 1986. Keluarga Berencana Dihnjau dan Hukum Islam. Bandung:
Penerbit Pustaka.
Sabiq, Sayyid. 2006. Fiqh al-Sunnah. Beirut: Dar al-Fikr. Sagala, Saeful. 2008.
Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Saithout, Mahmud. Tt. al-Fatawa.Kairo:Darul Qalam.
Suhendi, Hendi. 2002. Fiqih Muamalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sunarto, Achinad.Tt. Terjemah fat-hul Qarib. Surabaya: Al Hidayah.
Syarifuddin, Amir. 2003 Garis-garis Besar Fiqh. Jakarta: Kencana.
Tahil Mansuri, Muhammad. 2006. Islamic Law of Contract and Buss mes and
Transaction New Delhi: Adam Publishers and Distributors.
Wardi Muslich, Abmad. 2010. Fiqih Muamalah. Jakarta: Amzah.
Williams, Arthur Jr. 1987. Risk Management and insurance. London: MC Crow
Hill Book Company.
Wirdjono Prodjodikoro, Wirdjono. 1986. Hukum Asuransi di Indonesia, Jakarta:
PT. Intermas.
Zuhaili, Wahba. 2007. Al Fiqh Islami wa Adillatiha Syiria: Darul fikri.
Zuhdi, Masftiq. 1988. MasaiL Fiqhiyah. Jakarta: CV H Mas
Agung.
________ Islam dan Keluarga Berencana di Indonesia, (Surabaya:
Bina Ilmu, 1976).

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Karya tulis ilmiah merupakan gabungan dari tiga suku kata. Menurut kamus
besar bahasa Indonesia. Karya, dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha, upaya,
perbuatan atau ciptaan, Sedangkan tulis, atau menulis memiliki arti segala
kegiatan yang terkait dengan huruf angka, pena, atau media tulis yang lain. Yang
ketiga adalah ilmiah berarti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau
memenuhi syarat (Kaidah) ilmu pengetahuan.
Adapun jenis karya tulis ilmiah ada tiga bentuk karya tulis ilmiah diantaranya
adalah karya tulis ilmiah, populer, semi formal dan formal.
Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain,
terutama ketika ekspresi yang di kutip itu terkenal atau secara tersurat dan di
hubungkan dengan kutipan kw sumber yang asli dan ditandai oleh tanda kutip.
Catatan kaki adalah keterangan tambahan dari suatu karya tulis ilmiah.
Dinamakan catatan kaki karena letaknya berarti berada di kaki naskah tulisan atau
berada di bawah tulisan. Normalnya penulisan catatan kaki memiliki ukuran yang
lebih kecil di banding naskah utama karya tulis. Untuk membandingkan apresiasi
kepada penulis yang karyanya telah di cantumkan dalam penelitian hal ini juga
memudahkan pembaca untuk mengetahui lebih dalam tentang tapi penelitian
dengan mempelajari, pustaka atau referensi mempelajari yang di gunakan dalam
penulis.

B. SARAN
Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan
saranya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas. Sekian penutup
dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aiwi, Hasan. dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.
Alamsyah, Teuku. 2008. Bahasa Indonesia: MKU untuk Mahasiswa Banda Aceh:
FKIP Unsyiah.
Arifin, Zairial. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.
Arifin, Zaenal E. 2012. Metode Penulisan Ilmiah. Jakarta: Pustaka Mandiri.
Atmazaki. 2006. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang. Cifra Budaya.
Arifin, Zaenal dan Junaiyah H.M. 2007. Morfologi untuk Strata Satu. Jakarta:
Grasindo.
Badudu, J.S. 1975. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Cetakan IX. Bandung: Pustaka
Prima.
Badudu, J.S. 1983. Iriilah Bahasa Indonesia yang Bertar. Jakarta:
Gramedia.
Badudu, J.S. 1980. Membina Bahasa Indonesia Baku. Sen 1. Bandung: Pustaka
Prima.
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2010. Sosiotinguistik Perkenatan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer AbduL 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Goleman, Daniel. 2001. Emotional Inteligence. Jakarta: Gramedia.
Depdikbud RI. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Perum Balai
Pustaka.
Diknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Firman Mujahid, 2021. Alunad, Tema-tema Utama Linguistik dalam Adab Al
Katib Karya Monumental Ibn
Qutaibah, Penerbit A Empat, Edisi 1. Finoza, Lamuddin. 2013. Komposisi Bahasa
Indonesia Revisi Keenam Jakarta: Diksi.
Hasan, Alwi. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta:
Balai Pustaka.
Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa nasional. Jakarta: Pusat Bahasa.
Hs, Widjono. 2012 . Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

19
Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Ðeskri psi. Ende Plores. Nusa Indah.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores:
Nusa Indah.
Kumar, R. 1996. Research Methodology. London: Sage Publications Ltd.
Lembaga Penjaminan Muta. 2014. Institut Agama Islam Negeri, Kurikulum
Kerangkan Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Muttaqin, Zainal dkk. 2004. Kaidah dan Pelatihan Bahasa Indonesia. Bandung.
Insan Mandiri.
Mu’awwanah, Uyu. 2015. Bahasa Indonesia 1. Depok: Madani Publishing.

Maimunah, Siti Annijat 2011. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tin ggi.
Malang: UIN-Maliki Press.
Nasution, A dan Thomas M. 1961. Buku Penuntun untuk Membuat Tesis. Jakarta:
Jaya Sakti.
Nasuha, Yakub. Muhammad Robmadi, Agus Budi Wahyudi. 2009. Bahasa
Indonesia untuk Penulisan Karya Tu lis Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa.
Nurjamal, Daeng. 2013. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.
Pedoman Penulisan Karya Ilmiab, 2014. Fakultas Syariah Institut Agama Islam
Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2004. Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Biritang Indonesia.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Pufrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika).
Singaraja: Refika Aditama.
Ramlan. M. 1978. Morfologi. Yogyakarta: Karyono.
Ramlan, M. 1980. Kata Depan atau Preposisi dalam Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Karyono.
Ramlan, M. 1984. Sintaksis. Yogyakarta: karyono.
Razak, Abdul. 1992. Kalimat Efrktij Struktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Prima.

20
Santoso, Kusno Budi. 1990. Problematika Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Saukah, . Aiim. dkk. 1996. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Skripsi, Tesis,
Disertasi, Arhkel, Makalah, Laporan
Penelitian. Satgas Operasiorìal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Malang.
Singgih, Amin. 1970. Menuju Bahasa Indonesia Umum. Bandung: Angkasa.
Soejito. 1991. Kalimat Efektzf. Bandung. Rosda.
Subana, M. dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilrniah. Bandung: CV.
Pustaka laya.
Sumadiria. AS Hans. 2004. Menu lis Artikel dan Tajuk Rencana. Bandung:
Simbiosa.
Syafli, Imam. 1990. Bahasa Indonesia Profesi. Malang: IKIP Malang.
Syihabudin. 2006. Ihwal Menulis Akademik dalam MPK Bahasa Indonesia di
Perguruan Tin ggi. Makalah.
Tarigan, Djago. 1996. Membina Keterarn pilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
Tanjung, BN. Dan Ardial. 2010. Pedoinan Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Utorodewo, Felicia, Lucy R. Montolalu, L. Pamela Kawira. 2004. Bahasa
Indonesia Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Depok: Program PDPT Universitas
Indonesia.
Wijayanti, Sri hapsari, dkk. 2015. Baliasa Indonesia Penulisan dan Penijajian
Karya Ilmiah Depok: Rajawali Pers.
Yunus, Suparno Muhamad. 2006. Keterarn pilan Dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.

21

Anda mungkin juga menyukai