Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ASPEK

MATA KULIAH : SEMANTIK BAHASA INDONESIA


DOSEN PENGAMPU : SRI JUNIATI, S.Pd., M.Pd

KELOMPOK 9
BANGUN VERDHANA 2020.12.1347
HERLINAWATI 2020.12.1363
REVI MARISKA 2020.12.1412
ROBBY SATRIO NUGROHO 2020.12.1357
SEPTIA NINGSIH 2020.12.1350

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PARIS BARANTAI KOTABARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kmi miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Kotabaru, 12 Juni 2023


Penyusun

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
A. Aspek Generik dan Aspek Nongenerik..............................................................2
B. Aspek Statif dan Aspek Dinamis........................................................................2
C. Aspek Duratif dan Aspek Pungtual....................................................................3
D. Aspek Atelis dan Telis........................................................................................3
E. Aspek Ingresif, Kontinuaitf, dan Egresif............................................................4
F. Aspek Prospektif dan Reteospektif....................................................................5
G. Aspek Perfektif dan Aspek Progresif.................................................................5
BAB III PENUTUP.....................................................................................................6
A. Kesimpulan.........................................................................................................6
B. Saran...................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peristiwa yang diungkapkan oleh sebuah Verba atau predikat ada
bermacam-macam. Keberagamannya dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, ada peristiwa yang sifatnya statis dalam artian tidak berubah-ubah
atau tidak ada yang mengharapkan akan berubah. Ada peristiwa yang terjadi
secara seketika dalam hitungan waktu yang sangat singkat. Ada peristiwa
yang dapat dilihat mulai, berlangsung dan berakhirnya. Ada peristiwa yang
terjadinya berulang-ulang. Berbagai macam peristiwa itu, selain diungkapkan
karena watak verbanya, juga memungkinkan disebabkan oleh afiks-afiks yang
melekat pada verb aitu, kata-kata bantu yang menyertai verba atau predikat,
atau satuan ekspresi yang merupakan argumennya. Berbagai sudut pandang
yang diungkapkan oleh verba atau predikat itu disebut dengan aspek yang
akan menjadi pembahasan dalam materi ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek yang ada di dalam semantik

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat Mengetahui aspek yang ada dalam semantik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aspek Generik dan Aspek Nongenerik


Aspek generik adalah aspek yang mengungkapkan kebenaran abadi (eternal
truth), tidak ada seseorang yang mengharapkan keadaanya berubah. Keadaan
yang dilukiskan tidak terbatas (unbounded).
Contoh:
(1) Harimau berbulu loreng
(2) Selat Bali memisahkan Bali dengan pulau jawa
(3) Dua ditambah dua sama dengan empat

Sedangkan Aspek Nongenerik merupakan aspek yang mengungkapkan


kebeneran yang tidak abado, atau keadaan yang dilukisakan terbatas.

Contoh:
(1) Amin Sakit
(2) Bangun di Gunung Kidul

B. Aspek Statif dan Aspek Dinamis


Aspek statif terdapat verba yang bersifat statif adapula yang verba bersifat
dinamis, Verba bersifat dinamis menggambarkan perubahan dari satu situasi ke
situasi yang lain.
Verba statif mengungkapkan situasi-situasi berikut ini:
1. Keadaan Perasaan, seperti ingin, senang, menyesal, rindu, benci, dan
sebagainya.
2. Keadaan Mental, seperti percaya, ragu, yakin, curiga, tahu, tertarik, dan
sebagainya.
3. Hubungan dengan dua entitas, seperti termasuk, tergolong, terdiri, berharga,
sama, berbeda, lain, cocok dan sebagainya.
4. Posisi tubuh, seperti duduk, berdiri, bersandar, terbaring¸dan sebagainya.

2
5. Bukan tindakan, seperti tinggal, bermukim, menunggu, menanti, dan
sebagainya

Sementara itu, verba dinamis mengungkapkan situasi berikut ini:

1. Gerak fisik, seperti datang, pergi, melompat, berputar, dan sebagainya.


2. Berkomunikasi, seperti berdebat,berbicara, berdiskusi, dan sebagainya
3. Persepsi yang berhubungan dengan melakukan sesuatu, seperti melihat,
mendengar, meraba, merasakana, dan sebagainya.

C. Aspek Duratif dan Aspek Pungtual


Aspek duratif merupakan verba atau prediket yang mengungkapkan keadaan
lazimnya mengungkapkan keberlangsungan yang secara teknis.
Contoh :
(1) Ani tinggal di jalan Salak
(2) Ayah menunggu di Stasiun Lempunyangan

Sedangkan, Aspek Pungtual merupakan verba atau predikat yang


mengungkapkan keadaan yang diungkapkan dengen seketika. Verba pungtual
dapat digunakan untuk melukiskan sesuatu yang akan direncanakan.

Contoh:

(1) Avis menendang bola selama lima menit


(2) Tokon ini buka esok pagi

D. Aspek Atelis dan Telis


Verba dapat dibedakan berdasarkan jelas atau tidaknya batas akhir
berlangsungnya. Verba yang jelas batasnya disebut sebagai verba telis,
sedangkan verba yang tidak jelas batas akhirnya disebut sebagai verba atelis.

3
Contoh:
(1) Mereka bertanam jagung dan singkong
(2) Salfa menulis surat untuk pacarnya

E. Aspek Ingresif, Kontinuaitf, dan Egresif


Situasi yang diungkapkan oleh sebuah verba atau predikat dapat pula
dilihat dari awal, saat, dan akhir berlangsungnya. Kesemua situasi ini mungkin
disebabkan oleh watak verba atau jenis predikat itu atau elemen-elemen yang
menyertainya. Aspek yang mengungkapkan mulai berlangsungnya sebuah situasi
disebut dengan aspek ingresif, AAspek yang mengungkapkan saat atau tengah
berlangsungnya situasi disebut aspek kontinuatif, sedangkan aspek yang
mengungkapkan berakhirnya sebuah situasi disebut aspek egresif.
a. Aspek Ingresif
Aspek ingresif mengungkapkan mulai berlangsungnya situasi yang
diekspresikan oleh verba atau predikat. Misalnya, Kata sampai, tiba.
Mendapatkan, mulai, menaruh dan menjadi, serta menemukan berikut ini
menggambarkan saat permulaan situasi.
Contoh:
(1) Alfi sampai di Banjarmasin
(2) Pesawat itu tiba di Jakarta
b. Aspek Kontinuatif
Aspek kontinuatif mengungkapkan berlangsungnya situasi. Verba
yang dapat mengungkapkan hal ini misalnya tetap, masih, membiarkan,
memiliki, mengingat, berlangsung, berjalan dan sebagainya.
Contoh:
(1) Ayah memiliki mobil
(2) Toni mengingatkan jawabannya

4
c. Aspek Egresif
Aspek egresif adalah aspek yang melukiskan berakhirnya suatu
peristiwa. Contoh verba jenis ini adalah meninggalkan, berangkat,
mengambil, memindahkan, kehilangan, lupa, berakhir, selesai dan
sebagainya.
Contoh:
(1) Kereta meninggalkan Surabaya
(2) Ali lupa jawabannya

F. Aspek Prospektif dan Reteospektif


Aspek Prospektif adalah aspek melukiskan situasi yang akan terjadi atau
mendahului peristiwa yang diungkapkan oleh klausa inti. Sementara itu, Aspek
retrospektif adalah hal yang sebaliknya. Misalnya verba meminta, memohon,
menyuruh dan berniat selalu diikuti oleh klausa yang mengungkapkan peristiwa
yang terjadi kemudian. Dalam hal ini apakah perbuatan itu dilakukan atau tidak
bukanlah hal yang relevan sifatnya.
Contoh:
(1) Seto meminta Puji mengurungkan niatnya.
(2) Ike memohon (menyuruh) suaminya melambatkan kendaraannya

G. Aspek Perfektif dan Aspek Progresif


Aspek Perfektif adalah aspek yang melukiskan situasi yang sudah selesai,
tetapi dipandang masih relevan dengan situasi yang ada sekarang. Bahasa
Indonesia mengungkapkan aspek ini dengan kata sudah atau telah. Sedangkan
Aspek Progresif melukiskan situasinyang sedang berlangsung atau terjadi.
Contoh:
(1) Rumah itu ramai sekarang
(2) Ia bekerja sebagai dosen
(3) Ali/Mereka tengah menghadapi cobaan

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam semantik bahasa indonesia terdapat beberapa aspek, yaitu aspek
generik, aspek Nongenerik, aspek statif, aspek dinamis, aspek duratif, aspek
pungtual, aspek atelis, aspek telis, aspek ingresif, aspek kontinuatif, aspek
egresif, aspek prospektif, aspek retrospektif, aspek perfektif, aspek progresif.

B. Saran
Kami mengharapkan bagi pembaca makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai bidang analisis wacana. Berdasarkan makalah yang
telah dijelaskan, maka penulis menyadari masih terdapat banyak keterbatasan
dan kekurangan dari segi materi serta sumber yang didapatkan. Namun,semoga
makalah ini memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi teman-teman. Kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk menyempurnakan
makalah-makalah yang akan kami selesaikan selanjutnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Wijana Dewa. I P, 2019. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Yogyakarta:


Program
Studi S2 Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai