Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KALIMAT

DISUSUN OLEH

JOSA PRATAMA 2022230008

WINDI YULINDA 2022230015

BELLA SEPIRAH 2022230025

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


INFORMATIKA
UNIVERSITAS PRABUMULIH
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat , taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikannya
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagian salah satu acuan,petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini kami masih banyak kekurangan


kekurangan baik pada teknis penyusunan maupun materi, mengingat kemampuan
yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih


kepada dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas
terhadap kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbahan yang


setimpal pada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah,amin Yaa Robbal ‘Alamin

Prabumulih, September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

A. Latar Belakang..............................................................................................3

B. Batasan Masalah...........................................................................................4

C. Rumusan Masalah.........................................................................................4

BAB II......................................................................................................................5

KAJIAN TEORITIS................................................................................................5

A. Mengaplikasikan Unsur,Struktur Pola Kalimat untuk membuat Kalimat


Efektif...................................................................................................................5

B. Jenis Kalimat Menurut Fungsinya................................................................6

C. Kohesi dan Koherensi...................................................................................9

BAB III..................................................................................................................11

PENUTUP..............................................................................................................11

A. Simpulan.....................................................................................................11

B. Saran............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam berbahasa, baik secara lisan maupun tulis, kita sebenarnya tidak
mengunakan kata-kata secara lepas. Akan tetapi, kata-kata itu terangkai
mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku sehingga terbentuklah
rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau
perasaan. Rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran,
atau perasaan itu dinamakan kalimat. Kalimat yang kita gunakan
sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang
sangat terbatas.

Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari
beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-
masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya
itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku. Berdasarkan
uraian diatas, maka makalah ini membahas mengenai pola kalimat
berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku. Latar belakang pembuatan
makalah tentang kalimat ini adalah untuk memenuhi tugas Bahasa
Indonesia juga untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai kalimat,
yang bersangkutan dengan mengaplikasikan unsur ,struktur pola kalimat
untuk membuat kalimat efektif, jenis kalimat menurut fungsinya dan
sebagainya.

3
B. Batasan Masalah
Agar pembahasan tentang kalimat ini tidak berbelit-belit dan akan menuju
ke arah yang tidak berkepentingan, maka diberi lah batasan-batasan
masalah, diantaranya :

A. Mengaplikasikan Unsur,Struktur Pola Kalimat untuk membuat


Kalimat Efektif
B. Jenis Kalimat Menurut Fungsinya
C. Kohesi dan Koherensi

C. Rumusan Masalah

Dikerenakan luasnya bahasan mengenai makalah kalimat ini, maka perlu


kiranya kami membatasi masalah yang akan kami sampaikan nantinya,
secara garis besar batasan masalah kelompok kami.

4
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Mengaplikasikan Unsur,Struktur Pola Kalimat untuk membuat


Kalimat Efektif

A. Unsur kalimat efektif

Unsur kalimat efektif terdiri atas subyek, predikat, obyek, dan keterangan.
Syarat untuk membuat kalimat dapat dipenuhi minimal dengan unsur dan
predikat.

Namun dalam kalimat efektif, perlu kehadiran obyek atau keterangan agar
kalimat terkesan utuh. Berikut penjabaran singkat unsur kalimat efektif:

 Subyek: bagian dari kalimat yang menunjukkan pelaku yang dapat


berupa orang, tempat, atau benda
 Predikat: bagian kalimat yang menunjukkan apa yang dilakukan
oleh subyek, biasanya berupa kata kerja
 Obyek: bagian kalimat yang menunjukkan hal atau benda yang
menjadi sasaran, biasanya berupa nomina
 Keterangan: kalimat yang menunjukkan tujuan cara, waktu,
tempat, atau sebab-akibat. Biasanya ditandai dengan penggunaan
konjungsi atau kata hubung.

B. Struktur kalimat efektif

Struktur kalimat efektif mengikuti jenis kalimat. Struktur penempatan


subyek, predikat, obyek, dan keterangan menyesuaikan jenis kalimat yang

5
akan dibuat. Selama syarat untuk menyusun kalimat efektif sudah ditaati,
maka strukturnya hanya tinggal menyesuaikan jenis kalimat.

Contoh kalimat efektif

 Pihak sekolah (subyek) memasang (predikat) CCTV (obyek) untuk


keamanan sekolah (keterangan tujuan).
 Ibu (subyek) belanja (predikat) buah, sayur, telur, daging sapi, dan
beras (obyek) di pasar (keterangan tempat).
 Putri (subyek) mengayuh (predikat) sepeda (obyek) dengan
kencang (keterangan cara).

B. Jenis Kalimat Menurut Fungsinya


Menurut fungsinya, jenis kalimat dapat diperinci menjadi kalimat
pernyataan, kalimat pertanyaan, kalimat perintah, dan kalimat seruan.
Semua jenis kalimat itu dapat disajikan dalam bentuk positif dan negatif.
Dalam bahasa lisan, intonasi yang khas menjelaskan kapan kita
berhadapan dengan salah satu jenis itu. Dalam bahasa tulisan,
perbedaannya dijelaskan oleh bermacam-macam tanda baca.

A. Kalimat Pernyataan (Deklaratif)

Kalimat pernyataan dipakai jika penutur ingin menya takan sesuatu


dengan lengkap pada waktu ia ingin menyampaikan informasi kepada
lawan berbahasanya. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca titik).

Misalnya:

Positif

1) Presiden SBY mengadakan kunjungan ke luar negeri.


2) Indonesia menggunakan sistem anggaran yang berimbang.

6
Negatif

1) Tidak semua nasabah bank memiliki kredit macet.

2) Dalam pameran tersebut para pengunjung tidak mendapat

informasi yang memuaskan tentang bisnis kondominium di

kota-kota besar.

B. Kalimat Pertanyaan (Interogatif)

Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi


atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. (Biasanya, intonasi menurun;
tanda baca tanda tanya). Pertanyaan sering menggunakan kata tanya
seperti bagaimana, di mana, mengapa, berapa, dan kapan.

Misalnya:

Positif

1) Kapan Saudara berangkat ke Singapura?


2) Mengapa dia gagal dalam ujian?

Negatif

1) Mengapa gedung ini dibangun tidak sesuai dengan bestek yang


disepakati?
2) Mengapa tidak semua fakir miskin di negara kita dapat
dijaminpenghidupannya oleh negara?

7
C. Kalimat Perintah dan Permintaan (Imperatif)
Kalimat perintah dipakai jika penutur ingin "menyuruh" atau
"melarang" orang berbuat sesuatu. (Biasanya, intonasi menurun; tanda
baca titik atau tanda seru).

Misalnya:

Positif

1) Maukah kamu disuruh mengantarkan buku ini ke Pak Sahluddin!


2) Tolong buatkan dahulu rencana pembiayaannya.

Negatif

1) Sebaiknya kita tidak berpikiran sempit tentang hak asasi


manusia.
2) Kita tidak boleh menolak membayar zakat jika kita sudah
termasuk orang yang mampu.

D. Kalimat Seruan

Kalimat seruan dipakai jika penutur ingin mengung kapkan perasaan


"yang kuat" atau yang mendadak. (Biasanya, ditandai oleh menaiknya
suara pada kalimat lisan dan dipakainya tanda seru atau tanda titik pada
kalimat tulis).

Misalnya:

Positif

1) Bukan main, cantiknya.

2) Nah, ini dia yang kita tunggu.

Negatif

8
1) Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
2) Wah, target KONI di Sea Games XXIII tahun 2005 di Manila tidak
tercapai.

C. Kohesi dan Koherensi


A. Kohesi

Kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan


unsur yang lainnya dalam wacana sehingga tercipta pengertian yang apik
atau koheren. Atau lebih singkatnya kohesi adalah keterpaduan bentuk.

Contoh :

1. Pak Budi mengajar Matematika dan Kesenian. Pelajaran tersebut


merupakan pelajaran yang dikuasainya dan mampu diajarkannya
dengan baik.

Pada contoh di atas, dalam kalimat kedua terdapat kata - kata "pelajaran
tersebut" yang maksudnya adalah pelajaran "Matematikan dan Kesenian",
menunjukkan kedua kalimat tersebut memiliki kohesi.

2. Ayah dan ibu berangkat kerja bersama menggunakan mobil. Mereka


berangkat sangat pagi, saat saya belum bangun.

Pada contoh di atas, kata "mereka" merujuk pada ayah dan ibu di kalimat
pertama.

B. Koherensi

Koherensi merupakan pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan,


fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah

9
memahami pesan yang dihubungkannya. Atau lebih singkatnya koherensi
adalah keterpaduan makna.

Contohnya:

1. Belajarlah yang rajin. Kamu bisa meraih cita-cita setinggi langit.

Pada contoh tersebut, kalimat pertama dan kedua terlihat berbeda, namun
kalimat kedua merupakan pendukung gagasan pada kalimat pertama.

2. Meja ini terlihat tua namun masih bagus. Pak Kamso adalah pemiliknya,
ia rajin merawatnya.

Pada contoh tersebut, kalimat kedua mendukung gagasan yang termuat


dalam kalimat pertama.

10
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Kalimat merupakan satuan Bahasa terkecil namun terlengkap maknanya
dan mempunyai intonasi final yang mengakhirinya. Sebuah kalimat dalam
Bahasa Indonesia secara sederhana biasanya terdiri dari dua unsur yang
membangunnya, yaitu unsur Subjek (S) dan Predikat (P).Kalimat tunggal
adalah jika kalimat tersebut hanya memiliki satu gagasan dan hanya terdiri
dari subjek (S) dan predikat (P) saja. Kalimat majemuk adalah jika kalimat
itu terdiri dari dua atau lebih klausa yang membangunnya, dan biasanya
memiliki lebih dari satu Predikat (P).

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menjelaskan gagasan penulis


kepada pembacasecara utuh tanpa ada kebimbangan atau keraguan dalam
menafsirkannya

B. Saran

Adapun yang menjadi saran dalam penyusunan makalah ini yaitu


penyusun menyadari bahwa penyusun hanyalah manusia biasa yang tidak
pernah luput dari sifat khilaf, salah dan dosa. Oleh karenanya penyusun
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca apabila terdapat kekeliruan
dalam memberikan penjelasan materi mengenai makalah Kalimat ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

E.Zainal Arifin.2010.Cermat Berbahasa Indonesia.Jakarta:Penerbit


Akademika Pressindo

Admin.2022. Pengertian Kohesi & Koherensi Menurut Ahli dan Contohnya.


Terlihat pada https://www.sastrawacana.id/2022/03/contoh-kohesi-
koherensi.html?m=1.Diakses pada September 29, 2022

Nailufar,Nibras Nada.2020. Kalimat Efektif: Pengertian, Ciri, Syarat, Unsur,


Struktur, dan Contoh.Terlihat pada https://www.kompas.com/skola/
Read/2020/12/03/180624569/kalimat-efektif-pengertian-ciri-syarat-
Unsur-struktur-dan-contoh?page=all#page2.Diakses pada September
29,2022

12

Anda mungkin juga menyukai