Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MAKALAH

PENGEMBANGAN PENULISAN KALIMAT EFEKTIF, TUNGGAL DAN


MAJEMUK

DISUSUN OLEH :

Yunard Fadhil Aqilla


NIM : 3202232033

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2022
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5
2.1 Kalimat Efektif...............................................................................................5
2.1.1 Pengertian Kalimat Efektif......................................................................5
2.1.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif..........................................................................5
2.1.3 Syarat-syarat Kalimat Tunggal...............................................................5
2.1.4 Contoh Kalimat Efektif...........................................................................8
2.2 Kalimat Tunggal.............................................................................................9
2.2.1 Pengertian Kalimat Tunggal...................................................................9
2.2.2 Ciri-ciri Kalimat Tunggal......................................................................10
2.1.3 Jenis-jenis Kalimat Tunggal..................................................................10
2.2 Kalimat Majemuk.........................................................................................12
2.2.1 Pengertian Kalimat Majemuk...............................................................12
2.2.2 Ciri-ciri Kalimat Majemuk....................................................................12
2.2.3 Jenis Kalimat Majemuk........................................................................12

BAB III
PENUTUP..............................................................................................................20
3.1 Kesimpulan...................................................................................................20
3.2 Saran.............................................................................................................20
Daftar Pustaka....................................................................................................21

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah swt. Karena atas karunia-
Nya kami masih diberikan kesehatan dan kelancaran dalam pembuatan tugas
makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul“Pengembangan Penulisan
Kalimat Efektif, Tunggal, Dan Majemuk”.
Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Bahasa
Indonesia yang telah membimbing kami serta pihak-pihak yang ikut berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini.
Dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca serta meningkatkan ilmu pengetahuan dalam mata kuliah ini.
Kami jauh dari kata sempurna dari segi penyusunan maupun bahasa. Oleh
karena itu kami perlu kritik dan saran dari pembaca agar kami bisa lebih baik
untuk kedepannya. Sekian dari kami terima kasih.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa merupakan alat komunikasi manusia,bahasa itu sendiri berisikan
pikiran,keinginan,atau perasaan yang mewakili seseorang serta menjadi identitas
diri.Untuk berbahasa yang baik kita perlu memerhatikan kalimat yang ingin kita
sampaikan. Salah letak dan ketidakjelasan dalam menempatkan unsur fungsi
kalimat akan memperhambat pembaca memahami isi bacaan bahkan bisa disalah
artikan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar menjadi kalimat yang baik
yaitu :
1. Kalimat tersebut dapat mewakili gagasan penulis
2. Kalimat tersebut mampu menghasilkan gagasan yang tepat dalam fikiran
pembaca
Kalimat yang dapat dipahami secara tepat oleh pendengar dan pembaca disebut
kalimat efektif.
Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata,frasa dan klausa.
Kamu sudah tahu kan, unsur apa saja yang ada dalam sebuah kalimat? Betul,
terdapat lima unsur untuk membuat kalimat yang lengkap, yaitu subjek, predikat,
objek, keterangan, dan pelengkap.Akan tetapi, jika dalam susunan kata tersebut
hanya ada subjek dan predikat, itu tetap disebut sebagai kalimat, bahkan jika
terdapat predikat saja juga bisa disebut sebagai kalimat.
Jika dalam sebuah kalimat tidak terdapat kedua unsur tersebut, maka
pernyataan itu bukanlah kalimat, melainkan hanya sebuah frasa. Kalimat memiliki
ciri,unsur dan jenisnya sendiri yang membedakan antar kalimat. Dalam hal ini
penulis akan lebih lanjut membahas tentang kalimat efektif, tunggal dan kalimat
majemuk.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian kalimat efektif?

3
2. Apa ciri dan syarat kalimat efektif?
3. Apa saja contoh kalimat efektif?
4. Apa pengertian kalimat tunggal?
5. Apa saja ciri dan jenis kalimat tunggal?
6. Apa saja contoh kalimat tunggal?
7. Apa pengertian kalimat majemuk?
8. Apa ciri dan jenis kalimat majemuk?
9. Apa saja contoh kalimat majemuk?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kalimat efektif, tunggal dan majemuk.
2. Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif, tunggal dan majemuk.
3. Mengetahui jenis-jenis kalimat tunggal dan majemuk.
4. Mengetahui penerapan kalimat efektif, tunggal dan majemuk.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kalimat Efektif


2.1.1 Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
penulis atau pembicara dengan susunan kaidah yang berlaku. Kalimat efektif
juga diartikan sebagai kalimat yang membawa pengaruh kemudahan bagi
pembaca.
2.1.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif
1. Memiliki unsur penting minimal subjek dan predikat
2. Menggunakan diksi yang tepat
3. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa
4. Melakukan penekanan ide pokok
5. Mengacu pada kehematan penggunaan kata
6. Menggunakan variasi struktur kalimat
2.1.3 Syarat-syarat Kalimat Tunggal
1. Kelogisan
Informasi disampaikan dalam kalimat harus dapat diterima akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
 Waktu dan tempat kami persilahkan. (salah)
 Kepada ketua panitia, kami persilahkan.(benar)
2. Ketegasan
Yaitu melakukan penonjolan terhadap ide pokok dari suatu
kalimat.
Contoh:
 Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan
negara dengan kemampuan yang ada pada masing individu.
 Jihanlah yang bertanggung jawab atas kejadian ini.

5
3. Kehematan
Susunan kalimat efektif tidak bertele-tele sehingga pembaca dapat
mengetahui informasi yang disampaikan. Penggunaan kata, frasa,
atau bentuk lain yang tidak dibutuhkan harus dihindari. Seperti:
a. Hindari pengulangan subjek
 Bapak itu menjual nasi,sebelumnya dia juga menjual sate.
(salah)
 Sebelum menjual nasi, bapak itu menjual sate. (benar)
b. Hindari sinonim kata
 Tita bekerja dari pagi hingga sampai malam. (salah)
 Tita bekerja dari pagi hingga malam. (benar)
c. Perhatikan bentuk kata jamak
 Para hadirin dimohon berdiri. (salah)
 Hadirin dimohon berdiri. (benar)
4. Ketepatan
Pemilihan kata dalam kalimat efektif tidak boleh mengandung
makna yang berlawanan sehingga perlu memerhatikan beberapa hal
yaitu; memakai kata yang tepat, kata berpasangan harus sesuai dan
hindari peniadaan preposisi.
Contoh:
 Jam tangan ayah yang antik itu dijual dengan harga murah.
(salah)
 Jam tangan antik milik ayah dijual dengan harga murah.
(benar)
5. Kecermatan
Karakteristik ini berkaitan dengan tujuan utama kalimat efektif,
yaitu memberikan gagasan secara jelas kepada pembaca atau
pendengar. Maka dari itu perlu memerhatikan penggunaan kata
yang menyimpang.

6
Contoh:
 Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima
hadiah. (salah)
 Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah. (benar)
 Mahasiswa dari perguruan tinggi itu menerima hadiah. (benar)
6. Kepaduan
Kepaduan artinya informasi yang disampaikan tidak pecah dan
tidak bertele-tele. Kepaduan bisa rusak apabila penulis salah
menempatkan pola kalimat atau menyisipkan kata yang tidak sesuai
dengan predikat dan objek.
Contoh:
 DPR membahas daripada kehendak rakyat. (salah)
 DPR membahas kehendak rakyat. (benar)
7. Kesejajaran
Maksud kesejajaran kalimat yaitu kalau betuk pertama
menggunakan kata benda,maka bentuk selanjutnya harus
menggunakan kata benda. Kalau bentuk pertama menggunakan
kata kerja,maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan
kata kerja.
Contoh:
 Kami telah merancanakan membangun pabrik,membuka
hutan,pelebaran jalan desa dan pembuatan tali air.(salah)
 Kami telah merancanakan membangun pabrik,membuka
hutan,melebarkan jalan desa dan membuat tali air.(benar)
 Guru menjelaskan dan penerapan cara mitigasi bencana
alam yang aktif. (salah)
 Guru menjelaskan dan memaparkan cara mitigasi
bencana alam yang aktif. (benar)
8. Kesepadanan

7
Yang dimaksud dengan kesepadanan yaitu keseimbangan antara
gagasan dan struktur yang dipakai. Ciri-cirinya yaitu subjek dan
predikatnya jelas, tidak terdapat subjek ganda, predikat tidak
didahului kata ‘yang’.
Contoh:
 Bahasa indonesia yang berasal dari Melayu. (salah)
 Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. (benar)
 Untuk para pasien segera mengisi biodata. (salah)
 Para pasien segera mengisi biodata. (benar)
2.1.4 Contoh Kalimat Efektif
Contoh 1 :
Kebanyakan orang yang kecanduan internet ini dikarenakan mereka
menemukan kepuasan di internet. (salah)
Kebanyakan orang kecanduan internet karena mereka menemukan
kepuasan di internet. (benar)
1. Kata ‘yang’ dan ‘ini’ dihilangkan karena tidak memiliki fungsi
dalam kalimat.
2. Kata ‘dikarenakan’ harus diganti. Kata ‘karena’ bukan kata kerja
sehingga tidak perlu diberi imbuhan.
Contoh 2 :
Baik mahasiswa baru atau mahasiswa lama dikenakan peraturan yang
sama. (salah)
Seluruh mahasiswa dikenakan peraturan yang sama. (benar)
1. Kata ‘baik’ tidak perlu karena tidak memiliki fungsi di dalam
kalimat tersebut
2. Kata ‘mahasiswa baru’ dan ‘mahasiswa lama’ memiliki arti yang
sama yaitu mahasiswa.
Contoh 3 :
Brian ini merupakan salah satu dari mahasiswa Universitas Indonesia,
kebetulan saat ini Brian kontrak rumah di daerah dekat rumah sakit
dengan demikian Jadi untuk pergi kuliah Brian perlu menggunakan

8
alat transportasi umum yaitu, kereta. Selain dari Brian, banyak para
mahasiswa lain di Universitas Indonesia yang tinggal di daerah yang
dekat rumah sakit yang juga menggunakan fasilitas kereta sebagai
sarana transportasi yang digunakan oleh Brian setiap melaksanakan
kegiatan kuliah. (salah)

Brian merupakan mahasiswa dari Universitas Indonesia, dan


kebetulan Brian kontrak rumah di daerah dekat dengan rumah sakit.
Untuk pulang dan pergi kuliah, Brian menggunakan transportasi
umum seperti kereta. Selain Brian, ada banyak mahasiswa dari
Universitas Indonesia yang juga tinggal di daerah dekat rumah sakit
tersebut. Mereka juga menggunakan fasilitas umum yang sama
dengan Brian, yaitu menggunakan kereta sebagai sarana transportasi
pulang dan pergi dari kegiatan perkuliahan. (benar)
Contoh 4:
Pertama-tama,saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada para hadirin sekalian yang sudah hadir di acara yang
amat sangat meriah ini. Saya merasa sungguh-sungguh senang sekali
bisa bediri di hadapan para hadirin sebagai perwakilan siswa. (salah)

Pertama,saya ingin berterima kasih kepada para hadirin yang sudah


hadir di acara yang sangat meriah ini. Saya merasa senang sekali bisa
berdiri di disini sebagai perwakilan siswa. (benar)

2.2 Kalimat Tunggal


2.2.1 Pengertian Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal merupakan kalimat yang disusun oleh satu pola unsur
lengkap yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Kalimat tunggal
sering disebut kalima sederhana atau kalimat simpleks, yaitu kalimat hanya
terdiri dari satu predikat saja atau satu klausa bebas.
Contoh:
 Ibu (s) mencuci (p)

9
 Novi(s) mengerjakan (p) tugas (0)
 Para siswa (p) membuat (p) kerajinan (o)
 Masyarakat (p) mengantri (p) sembako (o) di balai desa (k)
2.2.2 Ciri-ciri Kalimat Tunggal
Agar bisa membedakan kalimat tunggal dengan kalimat lainnya kita
harus tahu apa saja ciri-ciri dari kalimat tunggal.
1. Tidak mengandung kata penghubung atau konjungsi
Kata hubung berfungsi sebagai menghubungkan dua kata, frasa,
kalimat, maupun paragraf. Kalimat tunggal hanya memiliki satu
klausa. Maka,kalimat tunggal tidak memiliki kata hubung.
2. Memiliki satu unsur penyusun kalimat
Unsur yang dimiliki kalimat tunggal terdiri dari predikat, subjek,
objek dan keterangan. Jika unsur penyusunnya lebih dari satu
maka kalimat tersebut bukan kalimat tunggal melainkan kalimat
majemuk.
Contoh:
 Zahwa(s) memakan(p) durian(o) di dapur(k)
 Nazwa(s) terlihat cantik(p)
 Aulia (s) seorang mahasiswa(p)
3. Hanya memiliki satu peristiwa
Karena tidak menggunakan konjungsi, maka kalimat tunggal hanya
menyatakan satu peristiwa.
Contoh:
 Kevin memperbaiki televisi
 Ica mengantar Dela ke kampus
2.1.3 Jenis-jenis Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri dari 5 jenis. Berikut ini adalah jenis
kalimat tunggal beserta contohnya.
1. Kalimat tunggal nomina

10
Kalimat tunggal nomina adalah jenis kalimat tunggal yang
predikatnya bukan kata kerja,melainkan kata benda.
Contoh:
 Tono adalah seorang polisi
 Lala cucu pak RT
 Bayangan hitam itu ternyata pencuri
2. Kalimat tunggal adjektiva
Kalimat tunggal adjektiva adalah kalimat tunggal
yang memiliki predikat kata sifat.
Contoh:
 Gedung-gedung itu sangat tinggi
 Pakaian itu sangat bagus
 Lukisan itu terlihat seram
3. Kalimat tunggal numeral
Kalimat tunggal numeral adalah jenis kalimat
tunggal yang predikatnya berupa kata bilangan.
Contoh:
 Lama pembangunan gedung itu sekitar dua
tahun
 Biaya SPP SMA Kartika adalah Rp 200.000
per bulan
 Kakak berulang tahun ke-18
4. Kalimat tunggal verba
Pada kalimat tunggal verba predikat yang
digunakan adalah kata kerja.
Contoh:
 Nizam menggunakan pakaian formal
 Ibu Linda mengajar mata kuliah agama
 Pemerintah memberikan subsidi kepada
masyarakat

11
5. Kalimat tunggal preposisional
Kalimat tunggal preposisional adalah kalimat
tunggal yang memiliki predikat berupa kata
depan.
Contoh:
 Air terjun itu di tengah hutan
 Matahari tepat di atas kepala
 Nenek dari bandara Supadio

2.2 Kalimat Majemuk


2.2.1 Pengertian Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah sebuah kalimat yang mempunyai dua
pola atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata
penghubung yang berbeda,sehingga jenis kalimat tersebut
dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang
digunakan.
2.2.2 Ciri-ciri Kalimat Majemuk
Berikut ciri-ciri kalimat majemuk sebagai berikut:
 Terdiri dari dua klausa yang berkaitan dan menggunakan
konjungsi.
 Jika kalimat digabung maka menghasilkan pola kalimat
baru.
 Menggunakan kata hubung yang sifatnya kesetaraan.
 Mempunyai lebih dari satu subjek atau predikat.

12
2.2.3 Jenis Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk dibagi menjadi empat jenis,yaitu kalimat
majemuk setara,rapatan,campuran dan bertingkat. Simak
penjelasan berikut ini!.
1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara terdiri dari klausa-klausa yang
memiliki hubungan setara. Konjungsi yang digunakan
adalah konjungtor koordinatif seperti dan, atau, tetapi,
sedangkan, lalu dan kemudian. Berikut adalah jenis-jenis
kalimat majemuk setara beserta contohnya.
a. Kalimat majemuk setara berjalan
Yaitu dua klausa atau lebih yang memiliki kedudukan sejalan.
Contoh:
 Dita menyapu rumah dan ibu memasak.
 Botol Nita jatuh ketika sampai di kampus.
 Kakak pulang kerja lalu istirahat di kamar.
b. Kalimat majemuk setara berlawanan
Dua klausa atau lebih yang saling berlawanan.
Contoh:
 Bisma suka matematika sedangkan Intan suka biologi.
 Zahwa bisa pergi ketika ibu sudah pulang.
 Bapak Deri bukan seorang guru,melainkan seorang dokter.
c. Kalimat majemuk setara hubungan sebab-akibat
Dua klausa yang menunjukkan hubungan sebab akibat.
Contoh:
 Seli memakan makanan pedas,akibatnya dia terkena diare.
 Putra rajin mengumpulkan tugas sehingga nilainya selalu
aman.
 Novi mengikuti lomba tingkat nasional agar bisa
mendapatkan beasiswa.

13
d. Kalimat majemuk setara penguat
Kalimat ini memiliki klausa yang berfungsi sebagai penguat
klausa lainnya.
Contoh:
 Pak Rudi terkenal pelit,terlebuh pada orang yang tidak ia
sukai.
 Putri seorang multitalenta,terlebih di bidang seni.
 Najla anak yang sopan,terlebih pada guru dan orang tua.
e. Kalimat majemuk setara pemilihan
Kalimat majemuk ini memiliki dua klausa atau lebih yang
merupakan pilihan.
Contoh:
 Saya harus membersihkan rumah terlebih dahulu atau tidak
diijinkan untuk pergi ke bioskop nanti malam.
 Aulia bingung harus mengambil jurusan sistem informasi
atau teknik informatika.
f. Kalimat majemuk setara berurutan
Kalimat majemuk setara berurutan merupakan kalimat
majemuk yang memiliki kelompok kata yang saling berurutan.
Contoh:
 Sebelum ke kampus, Nazwa menjemput Intan dirumahnya.
 Setelah pulang dari pantai kemudian kami ke rumah
makan.
2. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan merupakan kalimat majemuk yang
memiliki beberapa kalimat tunggal untuk dijadikan sebagai satu
kalimat utuh. Kalimat ini biasanya akan dipisah atau digabung
dengan tanda baca koma(,). Konjungsi yang biasa digunakan yaitu
dan,juga,serta dan lain lain.
Contoh:

14
 Zahwa membeli kerupuk, sayur, mie, cabai dan sosis untuk
membuat seblak.
 Cinta mendapat peringkat 1 dikelasnya serta menjuarai
olimpiade sains tingkat daerah.
 Contoh sumber daya alam yaitu batu bara, minyak bumi, gas
alam, bahan bakar fosil, dan lain-lain.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat


Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri satu suku
kalimat bebas dan satu suku kalimat tidak bebas. Konjungsi yang
digunakan adalah meskipun, walaupun, supaya, agar, karena,
sehingga, sebab, maka, ketika, apabila, bahwa, dan sebagainya.
Berikut adalah jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat.
a. Kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu
Kalimat ini memiliki konjungsi seperti ketika,sejak sampai,dan
lain-lain.
Contoh:
 Bisma pergi ke rumah nenek ketika Chikal kerumahnya.
 Saat Nada pulang,Ibunya belum ada dirumah.
 Ani datang ke rumah Alya sampai Ibu Alya pulang.
b. Kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat
Kalimat ini menggunakan kata penghubung seperti apabila,
jika, andai dan lainnya.
Contoh:
 Jika aku tidak telat pasti aku diperbolehkan masuk ke
dalam kelas.
 Putri pasti menang seandainya kemarin dia latihan.
 Apabila kekurangan bahan,kerajinan ini tidak akan selesai.
c. Kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan

15
Kalimat ini menggunakan kata penghubung seperti agar,
supaya, biar, dan lainnya.
Contoh:
 Nayla membereskan kamar agar tidak dimarah ibu.
 Supaya wajah tidak kusam,kita harus menggunakan
skincare.
 Lia mendengarkan lagu agar pikirannya tenang.

d. Kalimat majemuk bertingkat hubungan perbandingan


Kalimat ini menggunakan kata penghubung seperti ibarat,dari
pada,bagaikan dan lainnya.
Contoh:
 Seperti buah pinang yang dibelah dua, wajahnya sangat
mirip dengan saudaranya.
 Gani lebih menyukai fisika daripada kimia.
 Seperti langit dan bumi, Risa sangat berbeda dengan kakak
pertamanya.
e. Kalimat majemuk bertingkat hubungan perlawanan
(konsesif)
Kalimat ini menggunakan kata konjungsi seperti walaupun,
kapanpun, biarpun, dan lain-lain.
Contoh:
 Meskipun dirinya sekarang menjomblo, dirinya tidak
merasa kesepian.
 Usahanya memang sudah gagal, meskipun sudah bekerja
sekeras mungkin.
 Ayah selalu siap kapanpun Ibu membutuhkan bantuan.
f. Kalimat majemuk bertingkat hubungan sengkalan

16
Kalimat ini memiliki kata konjungsi seperti seakan – akan,
seolah – olah, dan lain-lain.
Contoh:
 Terkadang orang yang berbicara menyakiti orang lain
seolah-olah hanya dirinyalah yang  hidup di muka bumi ini.
 Fani bertengkar dengan Tias, seakan-akan semua emosinya
di luapkan.
 Joko memakan semua makanan di meja, seakan-akan
belum makan selama satu tahun.

g. Kalimat majemuk bertingkat hubungan penyebab.


Kalimat ini menjelaskan mengenai hubungan sebab dan induk
kalimat. Biasanya kalimat ini menggunakan kata penghubung
seperti sebab, karena, oleh karena dan lain-lain.
Contoh:
 Dia sedang merasa senang karena ibunya yang sudah lama
pergi kini sudah pulang dari Makassar.
 Rangga menderita penyakit jantung karena dia suka
menghisap rokok.
 Oleh karena terlalu sering berolahraga, kaki ayah jadi kram
dan pegal-pegal.
h. Kalimat majemuk bertingkat hubungan akibat
Kalimat ini menggunakan kata konjungsi seperti sampai-
sampai,maka,sehingga dan lain-lain.
Contoh:
 Andi memukul Alya sehingga ibu Alya marah kepada
Andi.
 Karena lapar,maka ular itu memakan ayam.
 Andi pulang larut malam sampai-sampai ibunya marah.
i. Kalimat majemuk bertingkat hubungan cara

17
Kalimat ini menjelaskan keterangan dari anak kalimat ke induk
kalimat. Biasanya kalimat ini menggunakan kata dengan.
Contoh:
 Pasien itu bernafas dibantu dengan alat medis.
 Dengan sosial media,kita bisa mencari banyak
pengetahuan.
 Dengan adanya aplikasi jual beli online,memudahkan para
pelanggan untuk berbelanja.

j. Kalimat majemuk bertingkat hubungan alat


Kalimat majemuk jenis ini terdapat penjelasan mengenai cara
atau alat yang digunakan dalam kejadian,biasanya ditandai
dengan konjungsi dengan atau tanpa.
Contoh:
 Menteri keuangan mengontrol perekonomian dengan
menaikkan pajak bagi rakyat.
 Kompor listrik bisa menghangatkan makanan tanpa
menggunakan api
 Gisela menjemur pakaian di halaman belakang dengan
menggunakan jemuran yang terbuat dari tali.
k. Kalimat majemuk bertingkat hubungan hasil
Kalimat ini memiliki konjungsi berupa kata “makanya”.
Contoh:
 Manda anak yang nakal makanya ibu sering marah
padanya.
 Diva anak yang baik makanya banyak yang ingin berteman
denganya.
l. Kalimat majemuk tingkat hubungan penjelas

18
Kalimat ini menjelaskan makna yang diturunkan dari kalimat
utama. Konjungsi yang biasanya digunakan dalam kalimat ini
yaitu bahwa.
Contoh:
 Ani memberitahu Ria bahwa seseorang menculik adiknya
ketika dia pulang dari sekolah.
 Ani belajar mandiri dengan mendengarkan nasehat
ayahnya bahwa kemandirian akan membuatnya lebih
sukses.
 Pembawa acara berita itu dengan penuh semangat
menjelaskan kronologi kecelakaan itu, bahwa mobil itu
menabrak seorang warga di pinggir jalan.
m. Kalimat majemuk bertingkat hubungan kenyataan
Kalimat ini memiliki konjungsi seperti padahal dan
sedangkan.
Contoh:
 Riska sedang bermain dengan ponselnya meskipun adiknya
menangis mencarinya.
 Dian pergi ke Jakarta ketika ibunya sendirian di desa tanpa
saudara.
 Kerajinan ini sangat sederhana, meskipun sulit dilakukan.
n. Kalimat majemuk bertingkat hubungan atribut.
Klausa ini menggunakan konjungsi “yang”.
Contoh:
 Itu yang makan pisang adalah adik saya.
 Ibu berbaju biru adalah ibuku.
 Masalah yang menimpa Aulia sangat pelik.
4. Kalimat Majemuk Campuran

19
Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan dari kalimat
setara dan kalimat bertingkat. Selain itu, kalimat ini dapat diketahui
dengan ciri mempunyai tiga klausa dalam satu kalimatnya.
Contoh:
 Keinginan itu selalu tertunda karena Dedi lebih berkonsentrasi
ke lembaga pendidikan di luar negero, sedangkan orang tuanya
memilih pendidikan di dalam negeri.
 Ketika malam mulai mencekam, kutarik selimu itu dan
kupejamkan mata ini,tetapi rasa takut itu tidak juga hilang dari
hati dan pikiranku.
 Karena tidak perna menyimak pelajaran di sekolah, Bobi
mendapat nilai jelek dan harus tinggal kelas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penulis
atau pembicara dengan susunan kaidah yang berlaku, sedangkan Kalimat tunggal
adalah kalimat yang disusun oleh satu pola kalimat,yaitu terdiri dari subjek,
predikat dan bisa di lengkapi dengan objek atau keterangan. Kalimat majemuk
adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa utama atau lebih yang masing-masing
kalimat dapat berdiri sebagai kalimat lepas.

3.2 Saran
Dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca serta meningkatkan ilmu pengetahuan dalam mata kuliah ini
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini kami belum
sepenuhnya sempurna,maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi perbaikan kedepannya.

20
Daftar Pustaka
Dewanty, Fitri. “Kalimat Efektif Bahasa Indonesia: Pengertian, Karakteristik dan
Contohnya” www.pahamify.com Diakses pada 5 Mei 2021.
https://pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-bahasa/kalimat-efektif-
bahasa-indonesia/

Hidayah, Nurul.”100 Contoh Kalimat Tunggal berdasarkan Jenis-


Jenisnya,Lengkap!” www.ruangguru.com Diakses pada 1 Oktober 2021.
https://www.ruangguru.com/blog/contoh-kalimat-tunggal-berdasarkan-
jenisnya

Selviana Dewi, Dinda.” Pengertian dan Contoh Kalimat Majemuk berdasarkan


Jenis-Jenisnya” www.ruangguru.com Diakses pada 27 September 2022.
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-kalimat-majemuk

Syabanira Dewantari, Tiara. “Apa itu Kalimat Efektif? Pahami Pengertian, Ciri-
ciri dan Contohnya” www.brainacademy.id Diakses pada 7 juni 2022.
https://www.brainacademy.id/blog/cara-memahami-kalimat-efektif

21

Anda mungkin juga menyukai