Anda di halaman 1dari 2

Urgensi Mengenal Allah

Marifatullah (mengenal Allah) merupakan kebutuhan mendesak setiap insan. Dia merupakan landasan agama yang sangat penting. Seseorang tidaklah disebut muslim yang benar hingga ia mengenal, kemudian bersaksi bahwsanya hanya Allah Taala saja yang berhak disembah. Marifatullah dan Ibadah Tujuan penciptaan jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Taala semata. Seorang hamba tidak akan dapat merealisasikan tujuan tersebut, jika dia tidak mengenal Allah Taala. Allah Taala berfirman, Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzaariyaat : 56) Syaikh as-Sady rahimahullah mengatakan, Hal itu erat kaitannya dengan marifatullah. Karena sesungguhnya kesempurnaa ibadah dipengaruhi oleh marifatullah. Bahkan, setiap kali bertambah pengenalan seorang hamba kepada Allah, maka akan semakin sempurna ibadahnya. (Taisiirul Kariimir Rahmaan hal. 755) Kewajiban Pertama Kewajiban pertama bagi seorang hamba ialah marifatullah, yaitu mengenal keesaan Allah dalam uluhiyah (peribadatan). Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengutus Muadz radhiyallahu anhu ke Yaman, beliau bersabda kepadanya, . . . Engkau akan mendatangi sekelompok orang dari ahli kitab. Maka hendaklah perkara yang pertama kali engkau serukan kepada mereka ialah beribadah kepada Allah. Jika mereka telah mengenal Allah . (kemudian beliau menyebutkan kewajiban-kewajiban lainnya -pent). (HR. Bukhari no.1458 dan Muslim no.31) Dalam lafadz yang lain : . . Maka serulah mereka supaya men-tauhid-kan (mengesakan) Allah. Jika mereka telah mengenal Allah (HR. Bukhari no.7372) Dalam lafadz yang lain : .

Maka serulah mereka supaya bersaksi bahwsanya tiada sesembahan yang benar selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah. Jika mereka telah mentaati hal itu . (HR. Bukhari no.1395, dan Muslim no.29) Dan beberapa lafadz lain yang hampir sama. Dengan menggabungkan lafadz-lafadz hadis di atas, dapat diketahui bahwasanya marifatullah (yang dalam bab ini berarti tauhid, atau dua kalimat syahadat) merupakan kewajiban pertama seorang hamba. (lihat Fathul Baari 13 / 367, Masail Ushuulud Diin hal. 49 86) Semoga Allah senantiasa memberikan taufik kepada kita semua untuk dapat mengenal-Nya dan beribadah kepanya dengan benar. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Muhammad, keluarga beliau, para shahabat, dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka.

Referensi: - Taisiirul Kariimir Rahman, Syaikh as-Sady, Muassasah ar-Risaalah cet. II - Fathul Baariy, Ibnu Hajar al-Atsqalaaniy, Dar ar-Rayyan at-Turaats cet. III - Masaail Ushuulud Diin, Dr. Kholid abdul lathiif, Darul Atsariyyah cet. I

Anda mungkin juga menyukai