Anda di halaman 1dari 26

BAHASA INDONESIA

KALIMAT
Dosen Pembina : Asbar Arsyad

DISUSUN OLEH :

NAMA : AHMAD FAUZI SYAMSUL


KELAS : 1 A AKUNTANSI
NPM : 02271811035

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE


EKONOMI DAN BISNIS 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan
makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Kalimat” dapat selesai
seperti waktu yang telah saya rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak
lepas dari untuk memenuhi tugas dari: Bapak Asbar Arsyad dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia Universitas Khairun Ternate.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan  penyusun, makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia .
Makalah ini membahas tentang kalimat.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan
makalah-makalah selanjutnya.

Ternate, 06 November 2018

Ahmad Fauzi Syamsul

ii
Daftar isi
Kata pengantar................................................................................................ii
Daftar isi....................................................................................................iii-iv
Bab I................................................................................................................5
Pendahuluan....................................................................................................5
1. Latar belakang....................................................................................6
2. Rumusan masalah...............................................................................6
3. Tujuan penulisan.............................................................................6-7

Bab II..............................................................................................................8
Pembahasan....................................................................................................8
1. Pengertian kalimat..............................................................................8
2. Susunan pola kalimat dasar................................................................8
A. Berpola S – P..........................................................................8
B. Berpola S – P – O................................................................8-9
C. Berpola S – P – Pel.................................................................9
D. Berpola S – P – O – Pel........................................................10
E. Berpola S – P – K............................................................10-11
F. Berpola S – P – O – K..........................................................11
G. Berpola S – P – Pel – K...................................................11-12
H. Berpola S – P – O – Pel – K.................................................12
3. Unsur – unsur kalimat.......................................................................12
A. Subjek...................................................................................12
B. Predikat.................................................................................13
C. Objek.....................................................................................13
D. Pelengkap........................................................................13-14
E. Keterangan............................................................................14
4. Jenis kalimat.....................................................................................14
1. Berdasarkan pengucapan......................................................14
A. Kalimat langsung......................................................14
B. Kalimat tidak langsung........................................14-15
2. Berdasarkan jumlah frasa ( struktur gramatikal ).................15
A. Kalimat tunggal........................................................15
B. Kalimat majemuk......................................................15
C. Kalimat berita...........................................................15
D. Kalimat tanya............................................................15
E. Kalimat seruan.........................................................15
3. Berdasarkan unsur kalimat...................................................15
A. Kalimat lengkap........................................................16
B. Kalimat tidak lengkap...............................................16
4. Berdasarkan susunan S – P..................................................16
A. Kalimat inversi..........................................................16
B. Kalimat versi.............................................................16
5. Kalimat inti dan Inti kalimat…………………...........…16-17

iii
6. Kalimat efektif....................................................................................17
Bab III...........................................................................................................18
Penutupan.....................................................................................................18
Kesimpulan...................................................................................................18
Saran.............................................................................................................19
Daftar pustaka...............................................................................................20

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Manusia dalam berkomunikasi menggunakan dua cara yaitu lisan dan tertulis.
Walaupun kita mengenal cara-cara lain seperti isyarat, gerak, dan simbol-simbol,
namun cara yang paling efektif dalam berkomunikasi sehari-hari manusia normal
adalah dengan cara lisan maupun tertulis. Hakikatya seseorang menulis adalah
untuk menuangkan sebuah gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran yang ada di
benaknya. Gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebut ditulis dengan jelas
dan utuh sehingga pembaca dapat memahaminya dengan jelas. Tujuan ditulisnya
gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebut juga agar gagasan itu dapat
bertahan bertahan lama dan mempunyai bukti otentik, bahwa kita pernah menulis.
Hal ini sesuai dengan kelebihan dari bahasa tertulis yaitu mempunyai bukti
otentik yang kuat.

Untuk dapat membuat sebuah tulisan yang menarik, perlu kita memahami
terlebiih dahulu bagaimana cara penulisan kalimat yang efektif. Karena sebuah
tulisan yang baik tidak terlepas dari sebuah kalimat yang membangun tulisan
tersebut. kalimat yang baik akan menghasilkan paragraf yang baik, pargraf yang
baik dan padu akan menghasilkan sebuah tulisan yang baik serta enak dibaca.

Manusia dalam berkomunikasi menggunakan dua cara yaitu lisan dan


tertulis. Walaupun kita mengenal cara-cara lain seperti isyarat, gerak, dan simbol-
simbol, namun cara yang paling efektif dalam berkomunikasi sehari-hari manusia
normal adalah dengan cara lisan maupun tertulis. Hakikatya seseorang menulis
adalah untuk menuangkan sebuah gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran yang
ada di benaknya. Gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebut ditulis dengan
jelas dan utuh sehingga pembaca dapat memahaminya dengan jelas. Tujuan
ditulisnya gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebut juga agar gagasan itu
dapat bertahan bertahan lama dan mempunyai bukti otentik, bahwa kita pernah

5
menulis. Hal ini sesuai dengan kelebihan dari bahasa tertulis yaitu mempunyai
bukti otentik yang kuat.

Untuk dapat membuat sebuah tulisan yang menarik, perlu kita memahami
terlebiih dahulu bagaimana cara penulisan kalimat yang efektif. Karena sebuah
tulisan yang baik tidak terlepas dari sebuah kalimat yang membangun tulisan
tersebut. kalimat yang baik akan menghasilkan paragraf yang baik, pargraf yang
baik dan padu akan menghasilkan sebuah tulisan yang baik serta enak dibaca.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan kalimat?

2. Bagaimana susunan pola kalimat dasar?

3. Apa saja unsur-unsur dalam kalimat?

4. Apa saja yang menjadi pembagian dalam jenis kalimat?

5. Apa itu kalimat inti dan inti kalimat?

6. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?

7. Apa saja yang menjadi kesalahan dalam kalimat?

3. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari kalimat

2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi unsur-unsur dalam kalimat

3. Untuk mengetahui susunan pola kalimat dasar.

4. Untuk mengetahui pembagian jenis kalimat.

5. Untuk mengetahui kalimat inti dan inti kalimat.

6. Untuk mengetahui apa itu kalimat efektif.

7. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kesalahan dalam kalimat efektif.

6
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kalimat

7
Kalimat umumnya berwujud rentetan kata yang disusun sesuai dengan
kaidah yang berlaku. Setiap kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang
berlaku. Setiap katatermasuk kelas atau kategori kata, dan mempunyai fungsi
dalam kalimat. Pengurutan rentetan kata serta macam kata yang dipakai dalam
kalimat menentukan pula macam kalimat yang dihasilkan.
Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar,
yang biasanya barupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan,
disertai dengan intonasi final. Kalimat berperan sangat penting dalam sebuah
komunikasi karena kalimat harus mampu menyampaikan informasi,
menanyakan sesuatu, atau bahkan mengekspresikan emosi manusia. Berikut
ini adalah

2. Susunan Pola Kalimat Dasar

Pada umumnya kalimat Bahasa Indonesia memiliki 8 pola kalimat


yang dapat dikembangkan. Berikut ini adalah pembahasannya

A. Berpola S-P

Kalimat ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat yang digunakan
dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat.

Contoh :

Ani sedang memasak.

S: Ani

P (Verbal): sedang memasak

Penjelasan : Ani adalah subjek yang melakukan pekerjaan memasak,


sedangkan memasak adalah pekerjaan yang sedang dilakukan. Predikat diatas
termasuk predikat kata kerja.

B. Berpola S-P-O

Kalimat tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek berupa nomina
atau frasa nomina.

Contoh :

Kariza memasak roti.


S: Kariza

P: memasak

8
O: roti

Ayah mencuci mobil.


S: Ayah

P: mencuci

O: mobil

Penjelasan : Yang menjadi subjek adalah ayah, pekerjaan yang dilakukan


adalah mencuci (predikat), yang dicuci atau dikenai pekerjaan adalah mobil
(objek).

C. Berpola S- P- Pel

Terdiri dari unsur subjek dan predikat serta ditambah dengan adanya
pelengkap. Biasanya pelengkap berupa kata sifat.

Contoh :

Saya minum yang dingin


S: Saya

P: minum

Pel: yang dingin

Penjelasan :

Saya sebagai subjek, melakukan kegiatan minum sebagai predikat. Dan yang
diminum adalah minuman yang dingin sebagai unsur penjelas dengan
menggunakan kata sifat dingin.

D. Berpola S-P-O-Pel

Contoh :

Dia makan nasi yang dingin


S: Dia

9
P: makan

O: nasi

Pel: yang dingin

Penjelasan :

Dia sebagai subjek, makan merupakan kegiatan predikat, nasi adalah objek
yang dimakan, yang dingin adalah penjelas dari nasi yang menjadi objek.

Ibunya mencuci piring yang kotor.


S: Ibunya

P: mencuci

O: piring

Pel: yang kotor

Penjelasan :

Subjeknya adalah (ibunya), melakukan kegiatan mencuci (predikat), yang


dicuci adalah piring (objek yang menjadi korban). Yang kotor adalah penjelas
dari kondisi piring.

E. Berpola S- P – K

Contoh :

Ibu datang dari Surabaya.


S: Ibu
Baca Juga: 20 Contoh Majas Klimaks dan Penjelasannya

P: datang

K: dari Surabaya

Saya makan dengan santai.


S: Saya

P: makan

K: dengan santai

10
Penjelasan :

Saya (subjek) melakukan pekerjaan, pekerjaan yang dilakukan saya adalah


makan (predikat). Keterangan yang dipakai adalah dengan santai merupakan
keterangan cara saat si subjek melakukan pekerjaan makan.

F. Berpola S-P- O- K

Contoh :

Kami mendorong meja ke dalam kelas.


S: Kami

P: mendorong

O: meja

K: ke dalam kelas

Nenek membeli bubur tadi pagi.


SPOK

Penjelasan :

Nenek menjadi subjek karena melakukan pekerjaan yaitu membeli (predikat).


Yang dibeli nenek adalah bubur (objek), keterangan waktunya adalah tadi
pagi.

G. Berpola S-P-Pel- K

Contoh :

Saya meminum yang panas dengan santai.


S P Pel K

Penjelasan :

Subjeknya adalah saya, melakukan pekerjaan meminum (predikat). Yang


dikenai pekerjaan atau yang diminum adalah yang panas (pelengkap). Dengan
santai adalah keterangan cara meminum.

H. Berpola S- P- O-Pel- K

Contoh :

Dinda mengirimi surat cinta setiap bulan.

11
S P O Pel K

Penjelasan :

Dinda menjadi subjek yaitu yang melakukan pekerjaan. Pekerjaan yang


dilakukan adalah mengirim (predikat). Yang dikirim adalah surat (objek) ,
cinta adalah pelengkap dari kata sifat jenis surat. Setiap bulan adalah
keterangan waktu.

Kakek makan nasi yang dingin dengan lahap.


S P O Pel K

Penjelasan :

Kakek melakukan pekerjaan jadi ia adalah subjek. pekerjaan yang dilakukan


adalah makan (predikat), yang dikenai pekerjaan adalah nasi (objek). Nasi
dalam keadaan yang dingin sebagai (pelengkap) dan dilakukan dengan lahap
(keterangan cara).

3. Unsur-unsur kalimat

berikut adalah lima unsur kalimat yang Anda perlu ketahui.

A. Subjek

Subjek adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh
penulis. Subjek dapat berbentuk kata benda, frasa kata benda, atau kata kerja.

Contoh:

1. Rafi sedang membaca. (kata benda)


2. Pacar Rafi cantik. (frasa kata benda)
3. Memancing hobi Rafi. (kata kerja)

B. Predikat

Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh
penulis tentang subjek. Predikat biasanya berbentuk kata kerja, frasa kata
kerja, frasa numeral (bilangan), kata benda, frasa kata benda, frasa preposisi
(kata depan), kata sifat, atau frasa kata sifat.

Contoh:

12
1. Jack makan. (kata kerja)
2. Jack sedang makan. (frasa kata kerja)
3. Adik Jack tiga orang. (frasa numeral)
4. Jack pengusaha. (kata benda)
5. Jack pengusaha properti. (frasa kata benda)
6. Jack ke kantor. (frasa preposisi)
7. Jack tampan (kata sifat)
8. Jack tampan sekali (frasa kata sifat)

C. Objek

Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi kata kerja. Objek dapat
berbentuk kata benda atau frasa kata benda. Bagian kalimat ini terletak setelah
predikat berkata kerja aktif transitif (-kan, -i, me-).

Contoh:

1. Jack mencintai Maya. (kata benda)


2. Jack telah memasukkan laptop barunya ke dalam tas itu. (frasa kata benda)
3. Jack memerankan Sang Kodok. (frasa kata benda)

D. Pelengkap

Pelengkap atau komplemen sering disamakan dengan objek. Padahal,


pelengkap beda dengan objek karena tidak dapat menjadi subjek jika kalimat
dipasifkan. Pelengkap mengikuti predikat yang berimbuhan ber-, ter-, ber-an,
ber-kan, dan kata-kata khusus (merupakan, berdasarkan, dan menjadi).

Contoh:

1. Jack bertubuh kekar.


2. Jack tersandung batu.
3. Jack bercucuran keringat.
4. Kamar Jack berhiaskan lampu warna-warni.
5. Jack merupakan warga negara Korea.
6. Keputusan Jack berdasarkan hukum.
7. Jack menjadi manajer.

E. Keterangan

Keterangan adalah bagian kalimat yang berfungsi meluaskan atau membatasi


makna subjek atau predikat.

Contoh:

13
1. Jack tinggal di Jakarta.
2. Setiap hari Sabtu Jack berwisata kuliner.

Ada dua ciri keterangan. Pertama, posisinya dapat dipindahkan ke awal,


tengah, atau akhir kalimat.

Contoh:

1. Jack menonton berita politik dengan serius.


2. Jack dengan serius menonton berita politik.
3. Dengan serius Jack menonton berita politik.

Kedua, keterangan dapat berupa keterangan tambahan, keterangan pewatas,


atau keterangan aposisi.

4. Jenis kalimat

Jenis-Jenis Kalimat
A. Berdasarkan Pengucapan
Kalimat bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat yang secara seksama
mencontoh ucapan orang. Kalimat langsung juga bisa diartikan kalimat yang
memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini
biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat
tanya atau kalimat perintah.
2. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung merupakan kalimat yang menceritakan kembali
perkataan atau ucapan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi
dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
 
B. Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Tunggal
Kallimat tunggal merupakan kalimat yang memiliki satu pola (klausa)
yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal ialah kalimat
dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke

14
dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri p0la-
pola pembentukannya.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang
saling berkomunikasi dengan baik kordinasi maupun subordinasi.
3. Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang isinya menyampaikan sesuatu.
Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam
pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong
orang untuk memberikan tanggapan.
4. Kalimat Tanya
Kalimat tanya merupakan kalimat yang bertujuan untuk memperoleh
suatu informasi atau jawaban yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan
tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan
intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana,
berapa, kapan.
5. Kalimat Seruan
Kalimat seruan merupakan kalimat yang digunakan untuk
mengungkapakan perasa ‘yang kuat’ atau yang mendadak. Kalimat seruan
biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan
menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.
 
C. Berdasarkan Unsur Kalimat
Kalimat dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:

1. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap merupakan kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri
dari satu buah subjek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke
dalam kalimat lengkap.
2. Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat tidak lengkap merupakan kalimat yang tidak sempurna karena
hanya memiliki subjek saja, atau predikat saja, atau objek saja atau
keterangan saja. Kalimat tidak lengkap biasanya berupa semboyan, salam,

15
perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan
kekaguman.
 
D. Berdasarkan Susunan S-P
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Inversi
Kalimat versi merupakan kalimat yang predikatnya mendahului
subjeknya. Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci
yang akan mempengaruhi makna untuk menimbulkankesan tertentu,
dibandingkan jika kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua. Kalimat
ini biasanya dipakau untuk penekanan atau ketegasan makna.
2. Kalimat Versi
Kalimat inversi merupakan kalimat yang susunan dari unsur-unsur
kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K).

5. Kalimat inti dan inti kalimat

Kalimat inti adalah kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan
sekaligus menjadi inti kalimat. Ciri-ciri kalimat inti:

1. Hanya terdiri atas dua kata


2. Kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat
3. Tata urutannya adalah subjek mendahului predikat
4. Intonasinya adalah intonasi ”berita yang netral”. Artinya: tidak
boleh menyebabkan perubahan atau pergeseran makna laksikalnya.

Inti kalimat adalah unsur-unsur inti dalam kalimat. Unsur-unsur tersebut


wajib ada dan hadir dalam sebuah struktur kalimat. Sebuah kalimat harus
memiliki unsur subjek (S) dan predikat (P). Jadi, inti kalimat adalah subjek
dan predikat.

Contoh:

1. Adik menangis. (SP)


2. Ibu memasak. (SP)
3. Kayla bernyanyi. (SP)

Inti kalimat boleh ditambahi unsur objek (O) atau pelengkap (Pel).
Kehadiran unsur O pada kalimat aktif transitif dan pelengkap bergantung
pada jenis kata yang menempati P.

16
6. Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik
ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu  menimbulkan
kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang
dimaksudkan oleh penulis.
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki
beberapa syarat sebagai berikut:
1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang
penulis.
3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya
dengan tepat.
4. Sistematis dan tidak bertele-tele.

17
BAB III

PENUTUPAN

KESIMPULAN

Dari pembahasan tenteng kalimat maka diperoleh beberapa kesimpulan ,


yaitu :
1.      Kalimat merupakan bagian ujaran/tulisan yang mempunyai struktur minimal
subjek (S), predikat (P) dan intonasi finalnya menunjukkan bagian ujaran/tulisan
itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita, tanya, atau perintah).
2.      Kalimat dapat dibeda-bedakan menjadi beberapa jenis menurut (a) jumlah
klausa pembentuknya,(b) fungsi isinya,(c) kelengkapan unsurnya, (d) susunan
subjek dan predikatnya,dan (e) sifat hubungan aktor-aksi.
3.      Kalimat inti berbeda dengan inti kalimat. Kalimat inti adalah kalimat yang
terdiri atas S dan P. Sedangkan inti kalimat adalh kalimat yang terdiri atas inti-inti
kalimat atau unsur-unsur kalimat yaitu S-P-O.
4.      Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penutur/
penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar /
pembaca secara tepat pula. Dengan kata lain kalimat efektif adalah kalimat yang
dapat mencapai sasarannya dengan baik sebagai alat komunikasi. Kalimat efektif
memiliki diksi (pilihan kata)yang tepat, tidak mengalami kontaminasi frasa ,
sesuai ketentuan EYD, baik penulisan tanda baca dan penulisan kata.Selain itu
kalimat efektif juga memiliki enam syarat keefektifan ,yaitu adanya (1) kesatuan ,
(2) kepaduan (3) kepararelan, (4) ketepatan, (5) kehematan, dan (6) kelogi

18
SARAN

Saran dari saya, setiap dosen yang mengerjakan mata kuliah bahasa indonesia
jangan lupa untuk mengajarkan pula bagaimana cara pengungkapan dan penulisan
dengan tepat, agar mahasiswa tidak keliru dalam penulisan serta penggungkapan
kalimat tersebut.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://riantoaldi.blogspot.com/2016/04/makalah-kalimat-bahasa-indonesia.html

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kalimat-menurut-para-ahli-dan-
contohnya/

http://www.kakapintar.com/pengertian-pola-kalimat-unsur-dan-contohnya/

https://www.blogodolar.com/5-unsur-kalimat-yang-anda-perlu-ketahui/

https://majalahpendidikan.com/kalimat-pengertian-unsur-struktur-dan-jenis-jenis-
kalimat/

https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/09/inti-kalimat.html

https://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-kalimat-efektif-adalah-
beserta-contoh-lengkap.html

http://marlinara.blogspot.com/2014/04/makalah-bahasa-indonesia-tentang-
kalimat.html

20
.

21
.

22
.

23
.

24
.

25
26

Anda mungkin juga menyukai