KALIMAT
Dosen Pembina : Asbar Arsyad
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan
makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Kalimat” dapat selesai
seperti waktu yang telah saya rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak
lepas dari untuk memenuhi tugas dari: Bapak Asbar Arsyad dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia Universitas Khairun Ternate.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia .
Makalah ini membahas tentang kalimat.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan
makalah-makalah selanjutnya.
ii
Daftar isi
Kata pengantar................................................................................................ii
Daftar isi....................................................................................................iii-iv
Bab I................................................................................................................5
Pendahuluan....................................................................................................5
1. Latar belakang....................................................................................6
2. Rumusan masalah...............................................................................6
3. Tujuan penulisan.............................................................................6-7
Bab II..............................................................................................................8
Pembahasan....................................................................................................8
1. Pengertian kalimat..............................................................................8
2. Susunan pola kalimat dasar................................................................8
A. Berpola S – P..........................................................................8
B. Berpola S – P – O................................................................8-9
C. Berpola S – P – Pel.................................................................9
D. Berpola S – P – O – Pel........................................................10
E. Berpola S – P – K............................................................10-11
F. Berpola S – P – O – K..........................................................11
G. Berpola S – P – Pel – K...................................................11-12
H. Berpola S – P – O – Pel – K.................................................12
3. Unsur – unsur kalimat.......................................................................12
A. Subjek...................................................................................12
B. Predikat.................................................................................13
C. Objek.....................................................................................13
D. Pelengkap........................................................................13-14
E. Keterangan............................................................................14
4. Jenis kalimat.....................................................................................14
1. Berdasarkan pengucapan......................................................14
A. Kalimat langsung......................................................14
B. Kalimat tidak langsung........................................14-15
2. Berdasarkan jumlah frasa ( struktur gramatikal ).................15
A. Kalimat tunggal........................................................15
B. Kalimat majemuk......................................................15
C. Kalimat berita...........................................................15
D. Kalimat tanya............................................................15
E. Kalimat seruan.........................................................15
3. Berdasarkan unsur kalimat...................................................15
A. Kalimat lengkap........................................................16
B. Kalimat tidak lengkap...............................................16
4. Berdasarkan susunan S – P..................................................16
A. Kalimat inversi..........................................................16
B. Kalimat versi.............................................................16
5. Kalimat inti dan Inti kalimat…………………...........…16-17
iii
6. Kalimat efektif....................................................................................17
Bab III...........................................................................................................18
Penutupan.....................................................................................................18
Kesimpulan...................................................................................................18
Saran.............................................................................................................19
Daftar pustaka...............................................................................................20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Manusia dalam berkomunikasi menggunakan dua cara yaitu lisan dan tertulis.
Walaupun kita mengenal cara-cara lain seperti isyarat, gerak, dan simbol-simbol,
namun cara yang paling efektif dalam berkomunikasi sehari-hari manusia normal
adalah dengan cara lisan maupun tertulis. Hakikatya seseorang menulis adalah
untuk menuangkan sebuah gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran yang ada di
benaknya. Gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebut ditulis dengan jelas
dan utuh sehingga pembaca dapat memahaminya dengan jelas. Tujuan ditulisnya
gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebut juga agar gagasan itu dapat
bertahan bertahan lama dan mempunyai bukti otentik, bahwa kita pernah menulis.
Hal ini sesuai dengan kelebihan dari bahasa tertulis yaitu mempunyai bukti
otentik yang kuat.
Untuk dapat membuat sebuah tulisan yang menarik, perlu kita memahami
terlebiih dahulu bagaimana cara penulisan kalimat yang efektif. Karena sebuah
tulisan yang baik tidak terlepas dari sebuah kalimat yang membangun tulisan
tersebut. kalimat yang baik akan menghasilkan paragraf yang baik, pargraf yang
baik dan padu akan menghasilkan sebuah tulisan yang baik serta enak dibaca.
5
menulis. Hal ini sesuai dengan kelebihan dari bahasa tertulis yaitu mempunyai
bukti otentik yang kuat.
Untuk dapat membuat sebuah tulisan yang menarik, perlu kita memahami
terlebiih dahulu bagaimana cara penulisan kalimat yang efektif. Karena sebuah
tulisan yang baik tidak terlepas dari sebuah kalimat yang membangun tulisan
tersebut. kalimat yang baik akan menghasilkan paragraf yang baik, pargraf yang
baik dan padu akan menghasilkan sebuah tulisan yang baik serta enak dibaca.
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN PENULISAN
7. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kesalahan dalam kalimat efektif.
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kalimat
7
Kalimat umumnya berwujud rentetan kata yang disusun sesuai dengan
kaidah yang berlaku. Setiap kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang
berlaku. Setiap katatermasuk kelas atau kategori kata, dan mempunyai fungsi
dalam kalimat. Pengurutan rentetan kata serta macam kata yang dipakai dalam
kalimat menentukan pula macam kalimat yang dihasilkan.
Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari konstituen dasar,
yang biasanya barupa klausa, dilengkapi dengan konjungsi bila diperlukan,
disertai dengan intonasi final. Kalimat berperan sangat penting dalam sebuah
komunikasi karena kalimat harus mampu menyampaikan informasi,
menanyakan sesuatu, atau bahkan mengekspresikan emosi manusia. Berikut
ini adalah
A. Berpola S-P
Kalimat ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat yang digunakan
dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat.
Contoh :
S: Ani
B. Berpola S-P-O
Kalimat tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek berupa nomina
atau frasa nomina.
Contoh :
P: memasak
8
O: roti
P: mencuci
O: mobil
C. Berpola S- P- Pel
Terdiri dari unsur subjek dan predikat serta ditambah dengan adanya
pelengkap. Biasanya pelengkap berupa kata sifat.
Contoh :
P: minum
Penjelasan :
Saya sebagai subjek, melakukan kegiatan minum sebagai predikat. Dan yang
diminum adalah minuman yang dingin sebagai unsur penjelas dengan
menggunakan kata sifat dingin.
D. Berpola S-P-O-Pel
Contoh :
9
P: makan
O: nasi
Penjelasan :
Dia sebagai subjek, makan merupakan kegiatan predikat, nasi adalah objek
yang dimakan, yang dingin adalah penjelas dari nasi yang menjadi objek.
P: mencuci
O: piring
Penjelasan :
E. Berpola S- P – K
Contoh :
P: datang
K: dari Surabaya
P: makan
K: dengan santai
10
Penjelasan :
F. Berpola S-P- O- K
Contoh :
P: mendorong
O: meja
K: ke dalam kelas
Penjelasan :
G. Berpola S-P-Pel- K
Contoh :
Penjelasan :
H. Berpola S- P- O-Pel- K
Contoh :
11
S P O Pel K
Penjelasan :
Penjelasan :
3. Unsur-unsur kalimat
A. Subjek
Subjek adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh
penulis. Subjek dapat berbentuk kata benda, frasa kata benda, atau kata kerja.
Contoh:
B. Predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh
penulis tentang subjek. Predikat biasanya berbentuk kata kerja, frasa kata
kerja, frasa numeral (bilangan), kata benda, frasa kata benda, frasa preposisi
(kata depan), kata sifat, atau frasa kata sifat.
Contoh:
12
1. Jack makan. (kata kerja)
2. Jack sedang makan. (frasa kata kerja)
3. Adik Jack tiga orang. (frasa numeral)
4. Jack pengusaha. (kata benda)
5. Jack pengusaha properti. (frasa kata benda)
6. Jack ke kantor. (frasa preposisi)
7. Jack tampan (kata sifat)
8. Jack tampan sekali (frasa kata sifat)
C. Objek
Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi kata kerja. Objek dapat
berbentuk kata benda atau frasa kata benda. Bagian kalimat ini terletak setelah
predikat berkata kerja aktif transitif (-kan, -i, me-).
Contoh:
D. Pelengkap
Contoh:
E. Keterangan
Contoh:
13
1. Jack tinggal di Jakarta.
2. Setiap hari Sabtu Jack berwisata kuliner.
Contoh:
4. Jenis kalimat
Jenis-Jenis Kalimat
A. Berdasarkan Pengucapan
Kalimat bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat yang secara seksama
mencontoh ucapan orang. Kalimat langsung juga bisa diartikan kalimat yang
memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini
biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat
tanya atau kalimat perintah.
2. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung merupakan kalimat yang menceritakan kembali
perkataan atau ucapan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi
dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
B. Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Tunggal
Kallimat tunggal merupakan kalimat yang memiliki satu pola (klausa)
yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal ialah kalimat
dasar sederhana. Kalimat-kalimat yang panjang dapat dikembalikan ke
14
dalam kalimat-kalimat dasar yang sederhana dan dapat juga ditelusuri p0la-
pola pembentukannya.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal yang
saling berkomunikasi dengan baik kordinasi maupun subordinasi.
3. Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang isinya menyampaikan sesuatu.
Dalam penulisannya, biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam
pelafalannya dilakukan dengan intonasi menurun. Kalimat ini mendorong
orang untuk memberikan tanggapan.
4. Kalimat Tanya
Kalimat tanya merupakan kalimat yang bertujuan untuk memperoleh
suatu informasi atau jawaban yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan
tanda tanya(?) dalam penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan
intonasi menurun. Kata tanya yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana,
berapa, kapan.
5. Kalimat Seruan
Kalimat seruan merupakan kalimat yang digunakan untuk
mengungkapakan perasa ‘yang kuat’ atau yang mendadak. Kalimat seruan
biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi dalam pelafalannya dan
menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam penulisannya.
C. Berdasarkan Unsur Kalimat
Kalimat dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap merupakan kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri
dari satu buah subjek dan satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke
dalam kalimat lengkap.
2. Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat tidak lengkap merupakan kalimat yang tidak sempurna karena
hanya memiliki subjek saja, atau predikat saja, atau objek saja atau
keterangan saja. Kalimat tidak lengkap biasanya berupa semboyan, salam,
15
perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan dan
kekaguman.
D. Berdasarkan Susunan S-P
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Inversi
Kalimat versi merupakan kalimat yang predikatnya mendahului
subjeknya. Kata atau frasa tertentu yang pertama muncul akan menjadi kunci
yang akan mempengaruhi makna untuk menimbulkankesan tertentu,
dibandingkan jika kata atau frasa ditempatkan pada urutan kedua. Kalimat
ini biasanya dipakau untuk penekanan atau ketegasan makna.
2. Kalimat Versi
Kalimat inversi merupakan kalimat yang susunan dari unsur-unsur
kalimatnya sesuai dengan pola kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K).
Kalimat inti adalah kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan
sekaligus menjadi inti kalimat. Ciri-ciri kalimat inti:
Contoh:
Inti kalimat boleh ditambahi unsur objek (O) atau pelengkap (Pel).
Kehadiran unsur O pada kalimat aktif transitif dan pelengkap bergantung
pada jenis kata yang menempati P.
16
6. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik
ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan
kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang
dimaksudkan oleh penulis.
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki
beberapa syarat sebagai berikut:
1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang
penulis.
3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya
dengan tepat.
4. Sistematis dan tidak bertele-tele.
17
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
18
SARAN
Saran dari saya, setiap dosen yang mengerjakan mata kuliah bahasa indonesia
jangan lupa untuk mengajarkan pula bagaimana cara pengungkapan dan penulisan
dengan tepat, agar mahasiswa tidak keliru dalam penulisan serta penggungkapan
kalimat tersebut.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://riantoaldi.blogspot.com/2016/04/makalah-kalimat-bahasa-indonesia.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kalimat-menurut-para-ahli-dan-
contohnya/
http://www.kakapintar.com/pengertian-pola-kalimat-unsur-dan-contohnya/
https://www.blogodolar.com/5-unsur-kalimat-yang-anda-perlu-ketahui/
https://majalahpendidikan.com/kalimat-pengertian-unsur-struktur-dan-jenis-jenis-
kalimat/
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/09/inti-kalimat.html
https://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-kalimat-efektif-adalah-
beserta-contoh-lengkap.html
http://marlinara.blogspot.com/2014/04/makalah-bahasa-indonesia-tentang-
kalimat.html
20
.
21
.
22
.
23
.
24
.
25
26