Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH: BAHASA INGGRIS KIMIA

REKAYASA IDE

DOSEN PENGAMPU:

Oleh:
ARIA NANDA 4183131021

JURUSAN KIMIA

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT, hanya dengan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini dengan tema
word Informatin. Rekayasa Ide ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Inggris Kimia yang dilaksanakan di Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan Rekayasa Ide ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dengan tulus dan sedalam-dalamnya
kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini dapat selesai
terutama kepada dosen pengampu mata kuliah ini yaitu ibu Dr.Sri Adelila Sari,S.Pd.,M.Si..

Penulis menyadari bahwa penyusunan Rekayasa ide ini ini jauh dari kesempurnaan untuk
itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis
harapkan. Semoga Rekayasa Ide ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca untuk
melakukan hal yang lebih baik lagi dan semoga bermanfaat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Medan, 12 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR
ISI................................................................................................i
i
ABSTRACT.............................................................................1
BAB. I. PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

MASALAH...................................................2

B. RUMUSAN

MASALAH..............................................................2

C. TUJUAN.....................................................................

..........2
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN...............................................3

E. KEGUNAAN..........................................................

.........3
BAB. II.TINJAUAN PUSTAKA.........................................................3
A. TEORI YANG

DIGUNAKAAN.......................................................... 4

B. TELAH PUSTAKA YANG TELAH

DIGUNAKAN............................... 5

BAB. III. METODE


PELAKSANAAN........................................................6
A. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN......................................6
B.RANCANGAN
KEGIATAN...........................................................6
C. TEKNIK PENGUMPULAN

DATA..................................................7

D. TEKNIK PENGOLAHAN

DATA......................................................7

BAB. IV. PEMBAHASAN


ANALISIS GAGASAN

IDE..........................................................8

BAB. V. PENUTUP
A.Kesimpulan
...................................................................................9
B.
Saran............................................................................................
.9

RINGKASAN MATERI
pembentukan kata, khususnya, memiliki efek yang kuat pada fonologi bahasa Inggris:
kehadiran sebagai tekanan sekunder pada suku kata kedua kondensasi memiliki segala
sesuatu yang berkaitan dengan ada tekanan utama pada suku kata yang sesuai dari basisnya.
untuk mengambil contoh lain, tekanan preante kedua dari belakang dan string tiga suku kata
tanpa tekanan dalam adverbia seperti secara signifikan, lucu, dan pribadi, sebaliknya sangat
tidak biasa dalam bahasa Inggris, jelas berkaitan dengan derivasi mereka dari kata-kata
ajudikasi, obyektif, lucu, dan pribadi.

Istilah 'Pembentukan Kata' berarti membuat kata baru yang bermakna dari kata dasar
atau kata dasar. Mungkin dengan proses derivasi, peracikan dan reduplikasi. Meskipun
demikian, infleksi juga datang di bawah sistem formasi tetapi ini bukan yang produktif. Jadi,
derivasi, peracikan, reduplikasi adalah produktif dan infleksi tidak produktif. Pembentukan
kata secara sistematis adalah cabang morfologi. Namun, itu lebih baik terkait dengan
mempelajari struktur kata. Ini bisa disebut sebagai tipologi kata.
Cakupan pembentukan kata dalam bahasa Inggris cukup luas. Salah satu cara yang
paling banyak digunakan untuk membentuk kata-kata baru adalah afiksasi, yang terdiri dari
awalan dan sufiksasi. Sedangkan coining, clipping, blending, acronym, dan compounding
memiliki aturan sendiri dalam membentuk kata-kata baru. Karena confixation tidak dikenal
dalam bahasa Inggris, seseorang memiliki kesulitan untuk menentukan bagaimana sebuah
kata dengan morfem yang terikat pada kedua sisi akar terbentuk. Sebuah pertanyaan dapat
muncul, morfem mana yang pertama kali dilampirkan, awalan atau akhiran. Awalan dan
akhiran tidak dapat dilampirkan secara bersamaan karena konfiksasi tidak tersedia dalam
bahasa Inggris.

BAB I
PENDAHULUAN
WORD FORMATION

A. Latar belakang
Kata-kata memiliki peran penting dalam komunikasi baik dalam bentuk tertulis maupun
lisan.Tanpa kata-kata, komunikasi tidak mungkin terjadi. Tanpa komunikasi, kehidupan bisa
tidak ada lagi. Begitu pentingnya kata-kata yang kita gunakan dan yang kita miliki untuk
memilihnya dengan hati-hati ketika kita berbicara. Artikulasi atau pilihan kata merupakan
faktor penting untuk pertimbangkan sebelum kita berbicara atau menulis.

Kata-kata baru diperlukan tidak hanya untuk meningkatkan kosa kata kita tetapi juga
untuk membuat kalimat kata baru. Kata baru dapat diperoleh dengan proses pembentukan
kata yang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Satu cara yang paling umum digunakan
untuk membentuk kata-kata baru adalah afikasi baik melalui prefiksasi atau suffixation.
Confixation atau infixation hampir tidak pernah digunakan dan dibuktikan dalam bahasa
Indonesia. Bahasa metode lain dari pembentukan kata termasuk Coining, Clipping, Blending,
Acronym dan penggabungan.Kesulitan muncul ketika seseorang harus memutuskan morfem
mana yang lebih dahulu, jika kita menemukan sebuah kata dengan morfem terikat di kedua
sisi, kerena dua morfem yang terikat tidak secara bersamaan melekat pada root. Konfiksasi
terjadi ketika morfem dibatasi kedua ujungnya root secara bersamaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan word formation?
2. Apa saja jenis-jenis dari word formation?
3. Bagaimana peran serta fungsi word formation dalam pembentukan sebuah kata
ataupun sebuah kalimat?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas Rekayasa Ide dari matakuliah Bahasa Inggris kimia.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan word formation dan jenis-jenisnya.
3. Untuk mengetahui peranan serta fungsi dari word formation dalam pembentukan
sebuah kata maupun kalimat.
4. Untuk meningkatkan pemahaman serta memudahkan peserta didik dalam
mengaplikasikan word formation dalam kehidupan sehari-hari.

D. Luaran yang Diharapkan


Bila dilihat dari segi penggunaanya, word formation masih terbatas penggunaannya
pada kalangan peserta didik. Pengaplikasian word formation ini diharapkan dapat merubah
paradigma tersebut. Dengan adanya materi word formation ini diharapkan peserta didik dapat
lebih mudah dalam mempelajari serta memahami bahasa inggris. Pengaplikasian word
formation dalam ilmu kimia diharapkan peserta didik dapat mengetahui bahwa dalam ilmu
kimia juga terdapat penggunakan word formation dalam metode pembelajarannya.

E. Kegunaannya
1. Untuk membentuk kata dengan menggabungkan atau merangkai dua kata menjadi
bentuk baru.
2. Membentuk kata dengan cara memotong kata dasarnya sehingga terbentuk kata
baru.
3. Merubah kata tanpa merubah bentuk kata aslinya.
4. Menggabungkan dua kata dengan cara menghilangkan bagian kata lainnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang digunakan
Berorientasi pada struktur-struktur tradisioal analisis struktur word formation tidak
lagi sesuai dengan persyaratan yang beroriantasi pada manusia baru. Pendekatan yang
mewakili kata formasi dalam batas tiga serangkai “Berpikir-Bahasa-Budaya”, yang
komponen saling berhubungan dan interpenden, karena keakraban aktivitas kepribadian
linguistik memiliki kesadaran linguistik. Word formation melayani penjelmaan manusia
pengalaman kognitif, memperluas kesadaran linguistik mereka. Pembentukan kata kegiatan
mengambil bagian dalam distribusi unit kesadaran bahasa dan kognitif kesadaran , tidak
hanya verbalisasi elemen non verbal dari kognitif ruang semantik, tetapi juga mengubah
dan generalisasi kognisi tingkat verbal. Sebuah kata baru muncul tidak hanya secara tiba
tiba saja, tetapi itu mencerminkan korelasi multi aspek antara objek-objek realitas dan tanda
bahasa(Dr.Larisa Abrosimova, 2013).
komponen pembentukan kata dianggap sebagai komponen independen dari deskripsi
linguistik yang saling berhubungan dengan komponen leksikal dan terpisah dari komponen
sintaksis. tidak ada hubungan langsung antara pembentukan kata dan sintaksis. dua
komponen independen ini terkait melalui komponen leksikal. link ke komponen sintaksis
secara eksklusif melalui komponen formasi.word leksikal dibagi, meskipun tidak
dipisahkan, dari morfologi infleksional. relasinya tidak searah. komponen pembentukan
kata memberi makan leksikon dengan unit penamaan yang disediakan dengan fitur
influksional sesuai dengan paradigma masing-masing. perbedaan mendasar antara
pembentukan kata dan infleksi berasal dari fakta bahwa yang pertama, dan bukan huruf,
menghasilkan unit penamaan. sementara pembentukan kata terhubung langsung dengan
realitas linguistik tambahan, tidak ada hubungan semacam itu antara infleksi dan realitas
linguistik ekstra( Pavol Stekauer ,2000).
Semua proses pembentukan kata biasa berbasis kata. rumusan kendala ini
mensyaratkan bahwa kata baru dibentuk dengan menerapkan WPR reguler ke satu kata.
kedua unit lebih kecil dari kata-kata misalnya, batang dan akar, dan unit yang lebih besar
dari kata-kata. misalnya frase sintaksis, dilarang oleh basis yang mungkin untuk
pembentukan kata(Rudolf P. BOTHA,1988).
kata-kata kompleks yang seluruhnya terdiri dari bentuk-bentuk bebas menunjukkan di
antara unsur-unsurnya jenis hubungan yang sama yang ditemukan dalam kalimat-misalnya
kata sifat-kata sifat atribut, seperti dalam kata benda hitam, kata kerja-objek, seperti dalam
lupa-aku-tidak-dan karena alasan ini kadang-kadang mereka dianggap berada di batas antara
sintaks dan word formation(Valerie Adams,2013)

B. Telah pustaka yang digunakan


Abrosimova,l., 2013. WORD-FORMATION IN THE CONTEXT OF MULTI-
DISCIPLINARY COGNITIVE PARADIGM. International Journal of Cognitive
Research in science, engineering and education. No .1, vol.1
Stekauer,Pavol dan Rochelle Lieber. 2005. Handbook of word formation.
Netherlands: springer
Tubingen, Gunder narr verlag tubingen. 2000. Enghlish word formation.German:
Gunder Narr Verlag tubingen
Botha, Rudolf P. 1988. Form and meaning in word formation. New York: Cambridge
University Press
Adams, Valerie.2013. In Introcuction to modern English word formation.London:
Routledge
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Metode pelaksanaan kegiatan
Metode pelaksanaan kegiatan penelitian ini akan kami lakukan disebuah sekolah
menengah pertama negeri atau SMPN yang usianya sekitar 13-15 tahun, dengan tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan sampai mana pengetahuan siswa
terhadap word formation atau formasi kata yang digunakan dalam bahasa inggris yang
dipelajari disekolah tersebut. Adapun media yang kami gunakan untuk melakukan
penelitian tersebut yaitu dengan menggunakan sterofom dan beberapa kertas warna yang
dituliskan dengan beberapa kalimat yang mengandung kata word formation. Adapun untuk
metodenya yaitu metode pemahaman siswa terhadap word formation dengan menggunakan
media yang telah kami buat. Dengan adanya metode ini kami berharap peserta didik bisa
memahami apa itu word formation dan menggabungkan kata-katanya yang sesuai sehingga
terbentuk kata-kata yang benar.
B. Rancangan kegiatan
Adapun untuk rancangan kegiatan yang akan kami lakukan di sebuah sekolah
menengah pertama negeri atau SMPN yaitu:
1. Dengan pengenalan diri kami dan masing-masing peserta didik.
2. Menjelaskan kepada para siswa mengenai apa itu word formation, jenis-jenisnya
serta penggunaanya dalam bahasa inggris.
3. Dalam praktiknya kami akan menyediakan 10 pasangan kosa-kata dengan materi
word formation yang berhubungan dengan materi kimia
4. Kami juga menyediakan papan yang terbuat dari sterofom yang berguna untuk
menempelkan 10 pasangan kosa-kata yang telah kami sediakan.
5. Agar peserta didik tidak merasa bosan dengan materi yang kami berikan, kami
mengajak peserta didik untuk bermain sambil belajar dengan cara mencari pasangan
kata-kata yang akan ditempelkan di sterofom.
6. Dari penyusunan kata yang telah dilakukan pesera didik tersebut, kami akan
mengoreksi mana susunan yang tepat serta mana susunan yang kurang tepat
7. Dari pengoreksian tersebut nantinya kami akan dapat mengetahui seberapa paham
peserta didik tersebut mengenai word formation.

C. Teknik pengumpulan data


Dalam teknik pengumpulan datanya kami mengacu pada seberapa banyak kata-kata
yang disusun peserta didik yang benar pada proyek yang telah kami berikan yang
nantinya kami akan dapat mengetahui seberapa paham peserta didik tersebut
mengenai materi word formation serta pengaplikasian dalam bahasa inggris.

D. Teknik pengolahan data


Teknik pengolahan data yang kami lakukan yaitu dengan cara mengkasifiksikan
siswa yang mana yang paham dan siswa yang mana yang kurang pahamterhadap
materi yang kami berikan, sehingga kami nantinya dapat mengukur seberapa banyak
pemahaman peserta didik tersebut mengenai word formation.
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis gagasan ide
Pengajaran bahasa inggris disuatu sekolah adalah kunci pokok penopang keberhasilan
interaksi suatu sekolah. Keberhasilan menguasai bahasa ini mempermudah alur persamaan
antara sekolah yang ada di Indonesia dengan sekolah yang ada diluar negeri. Karenanya
diperlukan kebebasan mempelajari dan memahami bahasa secara utuh. Pengajaran bahasa
inggris disekolah diharapkan mejadi bekal peserta didik dalam hal menguasai berbagai
macam keterampilan seprti menulis, membaca, bercakap dan menyimak.
Pergantian kurikulum tidak pernah mengubah tujuan dasar pebelajaran bahasa inggris
di sekolah. Lebih dari tujuh puluh tahun sudah pendidikan bahasa inggris menjadi bagaian
dari sistem pendidikan disekolah konfensional.Bukan waktu yang singkat untuk membentuk
sebuah peradaban. Modrenitas suatu bangsa dinilai dari penguasaan bahasa inggris sebagai
bahasa dunia. Jika sandainya pelajaran bahasa inggris disekolah dihapuskan atau tidak
dipelajari lagi maka itu akan berdampak kepada kemajuan bangsa kita, disini otomatis
bangsa kita akan mengalami keterbelakangan dan akan sulit bersosialisasi dengan bangsa
lain.
Disini kami menemukan beberapa ide untuk menanamkan pemahaman bahasa inggris
kepada peserta didik, namun dengan cara yang berbeda yang mampu menarik minat peserta
didik dalam mempelajari bahasa inggris. Akan tetapi, kami juga berusaha untuk tidak
menghilangkan bahasa asli kita. Adapun materi yang akan kami bawa dalam praktiknya
yaitu mengenai “ Word Formation” atau kita kenal juga dengan sebutan formatsi kata.
Namun, kami menggunakan word formation ini hanya dalam bentuk yang sederhana
sehingga tidak terlalu sulit dipahami.
Didalam materi kami yang mengenai word formation, kami memakai kata-kata yang
mengandung kalimat yang berbau kimia seperti boiling, sehingga disini nantinya para
peseta didik tidak hanya belajar tentang bahasa inggris saja, namun juga belajar tentang
kimia secara tidak langsung sehingga para peserta didik tadi mendapatkan dua ilmu dalam
waktu bersamaan. Dalam praktiknya kami akan berusaha untuk menyampaikan materi
tersebut dengan semenarik mungkin. Karena kita ketahui bersama bahwa sebagian besar
peserta didik kurang menyukai atau menganggap pelajaran bahasa inggris itu adalah
pelajaran yang sangat membosankan dan juga merupakan bahasa asing sehingga mereka
menganggap bahasa inggris itu tidak penting untuk dipelajari.
Oleh karena itu, kami juga berharap kepada para peserta didik untuk ikut
berpartisispasi dalam mencerdaskan serta memajukan bangsa indonesia dengan belajar
bahasa inggris, namun tidak menghilangkan bahasa kita sendiri.

BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Word formation disebut juga dengan morfoliogi. Sedanfkan morfologi artinya
subsistem yang berupa proses pengolahan huruf menjai kata. Dari sini kita dapat
menyimpulkan bahwa word formation itu adalah gabungan beberapa huruf yang bentuk
kata. Adapun kesimpulan lainnya dari pemaparan saya diatas, sya menyimppulkan bahwa:
1. Pemahaman peserta didik terhadap bahasa inggris itu tergantung pada metode
pembelajaran yang diberikan oleh guru terhadap peserta didik pada pembelajaran
bahasa inggris.
2. Banyaknya peserta didik yang bosan terhadap pembelajaran bahasa inggris itu
dikarenakan metode pembelajarannya tidak menarik minat peserta didik.
3. Dari proyek yang kami gunakan, kami dapat mengetahui seberapa pemahaman pesrta
didik terhadap pembelajaran mengenai word formation.
4. Peserta didik tidak mendapat satu ilmu saja melainkan dua ilmu sekaligus yaitu ilmu
bahasa inggris serta ilmu kimia.
5. Dari proyek yang telah kami berikan, kami juga bisa melihat pertisipasi peserta didik
dalam menyusun kata-kata yang telah kami berikan.
6. Dari reakaya ide ini kami dapat memberikan sebuah metode pembelajaran yang
menarik minat peserta didik terhadap pembelajaran bahasa inggris.

2. SARAN
1. Sebaiknya metode pembelajaran bahasa inggris yang diberikan oleh guru haruslah
menarik minat peserta didik.
2. penyajian, penyusunan kata-kata yang digunakan dalam proyek ini juga memiliki
kekurangan yang perlu direvisi lagi.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai