Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah hirabbil alamin. Segala puji bagi Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Esa,
Maha Besar, Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan
hidayat-Nya kepada orang-orang yang dikehendakinya. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W, kepada
keluarga dan sahabatnya.
Penyusun bersyukur mendapatkan perlindungan dari Allah berupa kesempatan dan
kemampuan untuk menyusun dan menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “”
Dalam proses penyusunan, tidak jarang penyusun menemui hambatan, namun berkat
adanya motivasi, dukungan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, maka penyusun dapat
menyelesaikan tugas ini walau dalam bentuk yang belum sempurna. Untuk itu penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam menyelesaikan tugas ini.
Tak lupa penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga di dalam
penyusunan laporan selanjutnya dapat lebih baik lagi. Harapan penyusun semoga laporan ini
berguna bagi penyusun dan pembaca lainnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tanjung Morawa, Februari 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................................
2
Daftar Isi.................................................................................................................................................
3
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................................................ 4
B. Latar Belakang................................................................................................................ 4
C. Tujuan ............................................................................................................................
4
Bab II Pembahasan
A. Pengertian .......................................................................................................................
5
B. Tahapan Perkembangan Bahasa Pada Anak ................................................................... 6
C. Bentuk Gangguan Bicara dan Bahasa Pada Anak............................................................ 7
D. Etiologi Gangguan Bicara dan Bahasa Pada Anak.......................................................... 7
E. Penatalaksanaan Gangguan Bicara dan Bahasa .............................................................. 9
Bab III Penutup

A. Kesimpulan.....................................................................................................................
11
B. Saran ...............................................................................................................................
11
Dafar Pustaka..........................................................................................................................................
11

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia perlu berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya. Agar
komunikasi berjalan dengan lancar, diperlukan kemampuan berbahasa dengan memadai, baik secara
ekspresif (bersifat menyatakan) maupun secara reseptif (menerima/memahami pesan yang
disampaikan).

2
Kemampuan berkomunikasi seseorang berbeda satu sama lain, bahkan diantaranya ada anak
yang sulit berkomunikasi dikarenakan adanya gangguan dalam kemampuan berbicara dan
berbahasanya. Gangguan dalam berkomunikasi tidak saja dialami anak tunarungu, namun juga
terdapat pada anak berkebutuhan lainnya. Anak yang mengalami gangguan komunikasi atau secara
lebih spesifik lagi gangguan dalam bahasa ekspresif dan reseptif, perlu diintervensi sedini
mungkin,karena kemampuan berbahasa sangat diperlukan dalam mengembangkan potensipotensi
yang masih dimiliki anak terutama dalam mengembangkan kemampuan akademiknya.
Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa keterlambatan bicara sering dikaitkan dengan
gangguan perkembangan, gangguan perilaku, gangguan motorik oral dan gangguan fungsi motorik
lainnya. Bila berbagai gangguan yang tyerjadi hampir bersamaan tersebut tidak disikapi dengan
baik,maka akan mengganggu tumbuh dan berkembangnya anak di masa depan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gangguan bicara dan bahasa?
2. Bagaimana tahapan perkembangan bahasa pada anak?
3. Apa saja bentuk gangguan bicara dan bahasa pada anak?
4. Apa etiologi gangguan bicara dan bahasa pada anak?
5. Bagaimana penatalaksanaan gangguan bicara dan bahasa?

C. Tujuan
a) Tujuan Umum
Makalah ini dapat berguna bagi penyusun dan pembaca lainnya sebagai bahan
bacaan dan referensi keilmuan kedepannya.
b) Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian gangguan bicara dan bahasa
2. Mengetahui tahapan perkembangan bahasa pada anak
3. Mengetahui bentuk gangguan bicara dan bahasa pada anak
4. Mengetahui etiologi gangguan bicara dan bahasa pada anak
5. Mengetahui penatalaksanaan gangguan bicara dan bahasa
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Bahasa merupakan suatu sistem simbol-simbol bahasa/kata-kata yang diorganisasikan dan
dipergunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Seseorang yang mengalami gangguan bahasa
menunjukkan adanya gangguan dalam memahami serta menggunakan lambang/symbol bahasa, baik

3
secara lisan maupun tulisan sehingga menghambat kemampuannya untuk berkomunikasi dengan
lingkungannya.
Terdapat perbedaan mendasar antara bicara dan bahasa. Bicara adalah pengucapan yang
menunjukkan ketrampilan seseorang mengucapkan suara dalam suatu kata. Bahasa berarti
menyatakan dan menerima informasi dalam suatu cara tertentu. Bahasa merupakan salah satu cara
berkomunikasi. Bahasa reseptif adalah kemampuan untuk mengerti apa yang dilihat dan apa yang
didengar. Bahasa ekspresif adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara simbolis baik visual
(menulis, memberi tanda) atau auditorik.

Menurut Berry and Eisenson, gangguan pada berbicara ialah:


1. Tidak mudah didengar,
2. Tidak langsung terdengar dengan jelas,
3. Secara vocal terdengar tidak enak,
4. Terdapat kesalahan pada bunyi-bunyi tertentu,
5. bicara itu sendiri sulit diucapkannya, kekurangan nada dan ritme yang normal,
6. Terdapat kekurangan dari sisi linguistik,
7. Tidak sesuai dengan umur, jenis kelamin, dan perkembangan fisik pembicara,
8. Terlihat tidak menyenangkan bila ia berbicara.

Gangguan bicara dan bahasa terdiri dari masalah artikulasi, suara, kelancaran bicara (gagap),
afasia (kesulitan dalam menggunakan kata-kata, biasanya akibat cedera otak) serta keterlambatan
dalam bicara atau bahasa. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor
termasuk faktor lingkungan atau hilangnya pendengaran. Gangguan bicara dan bahasa juga
berhubungan erat dengan area lain yang mendukung proses tersebut seperti fungsi otot mulut dan
fungsi pendengaran. Keterlambatan dan gangguan bisa mulai dari bentuk yang sederhana seperti
bunyi suara yang “tidak normal” (sengau, serak) sampai dengan ketidakmampuan untuk mengerti atau
menggunakan bahasa, atau ketidakmampuan mekanisme motorik oral dalam fungsinya untuk bicara
dan makan.

B. Tahapan Perkembangan Bahasa Pada Anak


Tahap Perkembangan Bicara dan Bahasa pada Anak :
Umur Kemampuan Reseptif Kemampuan Ekspresif
Lahir Melirik ke sumber suara Menangis
2 – 4 bulan Memperlihatkan ketertarik-an Tertawa dan mengoceh tanpa arti
terhadap suara-suara
6 bulan Memberi respon jika nama-nya Mengeluarkan suara yang merupakan kombinasi
dipanggil huruf hidup (vowel) dan huruf mati (konsonan)
9 bulan Mengerti dengan kata-kata yang Mengucapkan “mama”, “dada”

4
rutin (dada)
12 bulan Memahami dan menuruti Bergumam, Mengucapkan satu kata
perintah sederhana
15 bulan Menunjuk anggota tubuh Mempelajari katakata dengan perlahan
18 – 24 bulan Mengerti kalimat Menggunakan/merangkai dua kata
24 – 36 bulan Menjawab pertanyan Frase 50% dapat dimengerti Membentuk 3 (atau
Mengikuti 2 langkah perintah lebih) kalimat, Menanyakan “apa”
36 – 48 bulan Mengerti banyak apa yang Menanyakan “mengapa”, Kalimat 75% dapat
diucapkan dimengerti, bahasa sudah mulai jelas,
menggunakan lebih dari 4 kata dalam satu kalimat
48 – 60 bulan Mengerti banyak apa yang Menyusun kalimat dengan baik, Bercerita, 100%
dikatakan, sepadan dengan fungsi kalimat dapat dimengerti
kognitif

Perkembangan kosa kata


Usia Kemampuan yang dicapai
12 Bulan Dua Kata selain “mama” dan “dada”
14 Bulan Tiga kata di tambah “mama” dan “dada”
16 Bulan Lima kata tidak termasuk “mama” dan “dada”
18 Bulan Sepuluh Kata Vocabulary (Kosa Kata)

24 Bulan Sedikitnya 300 kata dalam Kosa Kata Berbicara

30 Bulan Kosa Kata berjumlah 450 kata


36 Bulan Kosa Kata mendekati 1000 kata
42 Bulan Kosa Kata berjumlah 1200 kata
48 Bulan Kosa Kata berjumlah 1500 kata
54 Bulan Kosa Kata berjumlah 1900 kata
60 Bulan Kosa Kata berjumlah 2200 kata

(Wahidi. 2009. Perkembangan Bicara pada Anak. http://whandi.net/)

C. Bentuk Gangguan Bicara dan Bahasa Anak dan Faktor yang Mempengaruhinya

1. Kesalahan dalam bahasa


o Kesalahan dalam mengartikan suatu kata
o Kesalahan dalam mengorganisir kata dalam kalimat
o Kesalahan bentuk kata
2. Kegagalan bicara
o Gagap
o Kekurangan dalam artikulasi

5
o Kerusakan alat artikulasi
 Faktor-faktor yang mempengaruhi anak berbicara
Awal masa kanak-kanak terkena sebagai masa tukang ngobrol, karena sering kali
anak dapat berbicara dengan mudah tidak terputus-putus bicaranya. Adapun faktor-faktor
yang terpenting didalam anak banyak bicara yaitu :
o Inteligensi
Yaitu semakin cerdas (pintar) anak, semakin cepat anak menguasai keterampilan
berbicara.
o Jenis disiplin
Yaitu anak-anak yang cenderung dibesarkan dengan cara disiplin lebih banyak bicaranya
ketimbang pada suatu kekerasan.
o Posisi urutan
Yaitu anak sulung cenderung/didorong ortu untuk banyak berbicara daripada adiknya.
o Besarnya keluarga
o Status sosial ekonomi
o Status ras
o Berbahasa dua
o Penggolongan peran seks

D. Etiologi Gangguan Bicara dan Bahasa

Penyebab gangguan atau keterlambatan bicara adalah sebagai berikut:


1. Gangguan pendengaran
Anak yang mengalami gangguan pendengaran kurang mendengar pembicaraan
disekitarnya. Gangguan pendengaran selalu harus difikirkan bila ada keterlambatan bicara.
2. Kelainan organ bicara
Kelainan ini meliputi lidah pendek, kelainan bentuk gigi dan mandibula (rahang bawah),
kelainan bibir sumbing (palatoschizis/cleft palate), deviasi septum nasi, adenoid atau kelainan
laring.
3. Retardasi Mental
Redartasi mental adalah kurangnya kepandaian seorang anak dibandingkan anak lain
seusianya.
4. Genetik Heriditer

6
Gangguan karena kelainan genetik yang menurun dari orang tua. Biasanya juga terjadi
pada salah satu atau ke dua orang tua saat kecil. Biasanya keterlambatan.
5. Kelainan Kromosom
Gangguan karena kelainan genetik yang menurun dari orang tua. Biasanya juga terjadi
pada salah satu atau ke dua orang tua saat kecil. Biasanya keterlambatan.
6. Kelainan Sentral  (Otak)
Gangguan berbahasa sentral adalah ketidak sanggupan untuk menggabungkan
kemampuan pemecahan masalah dengan kemampuan berbahasa yang selalu lebih rendah. Ia
sering menggunakan mimik untuk menyatakan kehendaknya seperti pada pantomim. Pada
usia sekolah, terlihat dalam bentuk kesulitan belajar.
7. Autisme
Gangguan bicara dan bahasa yang berat dapat disebabkan karena autism. Autisme adalah
gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan
keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial.
8. Mutism Selektif
Mutisme selektif biasanya terlihat pada anak berumur 3-5 tahun, yang tidak mau bicara
pada keadaan tertentu, misalnya di sekolah atau bila ada orang tertentu. Atau kadang-kadang
ia hanya mau bicara pada orang tertentu, biasanya anak yang lebih tua. Keadaan ini lebih
banyak dihubungkan dengan kelainan yang disebut sebagai neurosis atau gangguan motivasi.
9. Gangguan emosi dan perilaku lainnya
Gangguan bicara biasanya menyerta pada gangguan disfungsi otak minimal, gejala yang
terjadi sangat minimal sehingga tidak mudah untuk dikenali. Biasanya diserta kesulitan
belajar, hiperaktif, tidak terampil dan gejala tersamar lainnya
10. Alergi makanan
Alergi makanan ternyata juga bisa mengganggu fungsi otak, sehingga mengakibatkan
gangguan perkembangan salah satunya adalah keterlambatan bicara pada anak.  Bila alergi
makanan sebagai penyebab biasanya keterlambatan bicara terjadi usia di bawah 2 tahun, di
atas usia 2 tahun anak tampak sangat pesat perkembangan bicaranya.
11. Deprivasi lingkungan
Dalam keadaan ini anak tidak mendapat rangsang yang cukup dari lingkungannya.
Berbagai macam keadaan lingkungan yang mengakibatkan keterlambatan bicara adalah :
a) Lingkungan yang sepi
Bicara adalah bagian tingkah laku, jadi ketrampilannya melalui meniru. Bila stimulasi
bicara sejak awal kurang, tidak ada yang ditiru maka akan menghambat kemampuan
bicara dan bahasa pada anak.
b) Status ekonomi sosial

7
Menurut penelitian Mc Carthy, orang tua guru, dokter atau ahli hukum mempunyai
anak dengan perkembangan bahasa yang lebih baik dibandingkan anak dengan orang tua
pekerja semi terampil dan tidak terampil.
c) Tehnik pengajaran yang salah
Cara dan komunikasi yang salah pada anak sering menyebabkan keterlambatan
perkembangan bicara dan bahasa pada anak, karena perkembangan mereka terjadi karena
proses meniru dan pembelajaran dari lingkungan.
d) Sikap orang tua atau orang lain  di lingkungan rumah yang tidak menyenangkan
Bicara bisa mengekspresikan kemarahan, ketegangan, kekacauan dan ketidak
senangan seseorang, sehingga anak akan menghindari untuk berbicara lebih banyak untuk
menjauhi kondisi yang tidak menyenangkan tersebut.
e) Harapan orang tua yang berlebihan terhadap anak
Sikap orang tua yang mempunyai harapan dan keinginan yang berlebihan terhadap
anaknya, dengan memberikan latihan dan pendidikan yang berlebihan dengan harapan
anaknya menjadi superior. Anak akan mengalami tekanan yang justru akan menghambat
kemampuan bicarnya.
f) Anak kembar
Pada anak kembar didapatkan perkembangan bahasa yang lebih buruk dan lama
dibandingkan dengan anak tunggal. Mereka satu sama lain saling memberikan lingkungan
bicara yang buruk, karena biasanya mempunyai perilaku yang saling meniru. Hal ini
menyebabkan mereka saling meniru pada keadan kemampuan bicara yang sama –sama
belum bagus.
g) Bilingual ( 2 bahasa)
Pemakaian 2 bahasa kadang juga menjadi penyebab keterlambatan bicara, namun
keadaan ini tidak terlalu mengkawatirkan. Umumnya anak akan memiliki kemampuan
pemakaian 2 bahasa secara mudah dan baik.
h) Keterlambatan fungsional
Dalam keadaan ini biasanya fungsi reseptif sangat baik, dan anak hanya mengalami
gangguan dalam fungsi ekspresif: Ciri khas adalah anak tidak menunjukkan kelainan
neurologis lain.

E. Penatalaksanaan
1. Oral peripheral Mechanism Examiniation (Pemeriksaan Mekanisme Mulut dan
Sekitarnya)
a) Pada bentuk:
 Warna yang tidak normal pada lidah, palatal atau pharynx.

8
 Ketinggian atau kelebaran yang tidak normal pada palatal arch (lengkung
palatal).
 Kesimetrisan pada wajah atau palatal. Biasanya berhubungan dengan adanya
gangguan neurologi atau kelemahan pada otot.
 Deviasi dari lidah dan/ atau uvula ke kanan atau kekiri. Indikasi dari
gangguan neurologi biasanya kearah sisi yang lebih lemah.
 Pembesaran dari tonsil.
 Gigi yang hilang/ ompong Tergantung pada gigi yang hilang, artikulasi dapat
terganggu.
b) Pada kekuatan:
 Kelemahan pada tekanan Indra-oral.
 Lingual frenum yang pendek. Dapat mengakibatkan gangguan pada
artikulasi.
 Kelemahan atau tidak adanya gag reflex. Biasanya menandakan adanya
kelemahan pada otot.
 Kelemahan pada bibir, lidah dan atau rahang.
c) Pada pergerakan:
 Secara informal, terapis dapat mengobservasi terhadap penggunaan organ
bicara tersebut yang digunakan untuk hal lainnya seperti makan dan minum
(pergerakan untuk mengisap, mengunyah, menelan dan lainnya).
 Secara formal dengan pengambilan Diadochokinetik Rate (evaluasi
kemampuan untuk secara cepat melakukan gerakan bicara yang berganti-
ganti): Misalnya: mengulang/papapapa/; /tatatata/; /kakakaka/ dan
/patakapatakapataka/ dalam hitungan 1 (satu) menit.

2. Artikulasi atau pengucapan


Terapi yang diberikan:
1. Latihan dengan tahap:
 Isolasi (isolation): Latihan pengucapan konsonan itu sendiri tanpa huruf
hidupnya (Konsonan tunggal);
 Suku Kata (CV Combination): Latihan pengucapan konsonan dengan
kombinasi Konsonan Vocal: KV;
 VCV; VK (Posisi: Awal-Pertengahan-Akhir). Aktifitas yang dapat diberikan
antara lain dengan menirukan atau Menggunakan kartu suku kata;
 Kata: Latihan pengucapan konsonan untuk tingkat kata (Posisi: Awal-
Pertengahan-Akhir). Aktifitas yang dapat diberikan antara lain dengan

9
menamakan benda atau gambar sesuai dengan konsonan yang mengalami
kesulitan. Misalnya: /r/ awal:rumah,rambut,robot,roti, dan lainnya;
 Kalimat: Latihan menggunakan konsonan yang mengalami kesulitan dalam
kalimat atau bacaan (bila anak sudah dapat membaca). Misalnya: konsonan
/r/: ruri memberi ira sebutir beras.
 Tentunya untuk latihan pemakaian secara fungsional atau sehari-hari dalam
berbicara (carry over).

3. Bahasa dan Bicara (Reseptif dan Eksprosif)


Bahasa dibagi menjadi dua bagian yang disebut reseptif/ pemahaman dan ekspretif
atau pengungkapan secara verbal.
Terapi yang dapat diberikan:
 Phonology (bahasa bunyi);
 Semantics (kata), termasuk pengembangan kosa kata;
 Morphology (perubahan pada kata),
 Syatax (kalimat), termasuk tatabahasa;
 Discourse (Pemakaian bahasa dalam konteks yang lebih luas),
 Metalinguistics (Bagaimana cara bekerjanya suatu Bahasa) dan
 Pragmatics (Bahasa dalam konteks sosial).

4. Suara
Terapi yang dapat diberikan:
 Terapi Suara (VoiceTherapy): Permasalahan pada Nada, volume, kualitas yang dapat
dibantu dengan Facilitation Technique.
5. Pendengaran
Bantun dan Terapi yang dapat diberikan:
 Alat bantu ataupun lainnya yang bersifat medis akan di rujuk pada dokter yang terkait
 Terapi penggunaan sensori lainnya untuk membantu komunikasi

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berbicara dikatakan terganggu bila berbicara itu sendiri membawa perhatian yang tidak
menyenangkan pada si pembicara, komunikasi itu sendiri terganggu, atau menyebabkan si
pembicara menjadi kesulitan untuk menempatkan diri.

Kesalahan dalam bahasa terdiri dari kesalahan dalam mengartikan suatu kata, kesalahan
dalam mengorganisir kata dalam kalimat, kesalahan bentuk kata. Kegagalan bicara terdiri dari
gagap, kekurangan dalam artikulasi. Penatalaksanannya terbagi dalam lima kelompok yaitu
Oral peripheral Mechanism Examiniation (Pemeriksaan Mekanisme Mulut dan Sekitarnya),
artikulasi atau pengucapan, bahasa dan bicara (reseptif dan eksprosif), suara, dan pendengaran.

B. SARAN

11
Dengan dibuatnya makalah gangguan bicara dan bahasa pada anak ini, diharapkan
nantinya akan memberikan manfaat bagi para pembaca terutama pemahaman yang berhubungan
dengan bagaimana melakukan sebuah proses asuhan terutama pada anak yang mengalami
gangguan bicara dan bahasa.

Namun penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah ini, dengan demikian penulisan makalah ini bisa bermanfaat
bagi penulis atau pihak lain yang membutuhkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Santrock John W. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Santrock John W. 2007. Perkembangan Anak Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Andik. 2007. Kendala dan Gangguan Keterlambatan Bicara pada Anak dan Balita.
http://blogkita.net/. Malang, 6 November 2014. 16.00 (access online)

Perawat. 2008. Gangguan Bicara dan Bahasa. http://perawat2008a.wordpress.com/. Malang, 6


November 2014. 16.00 (access online)

Diah. 2007. Etiologi dan Patogenesis Gangguan Bicara dan Bahasa pada Anak.
http://diahseptilina.blogspot.com/. Malang, 6 November 2014. 16.00 (access online)

Indonesian Children. 2009. Definisi Gangguan Bicara dan Bahasa Pada Anak.


http://speechclinic.wordpress.com/. Malang, 6 November 2014. 16.00 (access online)

12
Indonesian Children. 2009. Penatalaksanaan Gangguan Bicara dan Bahasa Pada Anak.
http://speechclinic.wordpress.com/. Malang, 6 November 2014. 16.00 (access online)

Wahidi. 2009. Perkembangan Bicara pada Anak. http://whandi.net/. Malang, 6 November 2014.
16.00 (access online)

13

Anda mungkin juga menyukai