Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
NYA sehingga makalah yang berjudul “Psikologi dan Pendidikan Anak
Tunawicara” ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Valencia Natalia
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG MASALAH..................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................5
C. TUJUAN PENELITIAN...................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
1.1. BATASAN KELAINAN BICARA DAN BAHASA.......................................6
1.2. KARAKTERISTIK KELAINAN BICARA DAN BAHASA..........................9
1.3. ETIOLOGI KELAINAN BICARA DAN BAHASA.....................................10
1.4. IDENTIFIKASI KELAINAN BICARA DAN BAHASA..............................17
1.5. DAMPAK PERKEMBANGAN DARI KELAINAN BICARA DAN
BAHASA....................................................................................................................19
1.6. INTERVENSI TERHADAP KELAINAN BICARA DAN BAHASA..........20
BAB III............................................................................................................................26
PENUTUP......................................................................................................................26
A. KESIMPULAN...............................................................................................26
B. SARAN...........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................28
2
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Suran & Rizzo (1979) anak yang tergolong luar biasa atau
memiliki kebutuhan khusus, ialah anak yang secara signifikan berbeda
dalam beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya.
Mereka yang secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terlambat dalam
mencapai tujuan-tujuan atau kebutuhan dan potensinya secara maksimal,
meliputi mereka yang tuli, buta, mempunyai gangguan bicara, cacat tubuh,
retardasi mental, dan gangguan emosional dapat dikatagorikan sebagai
anak khusus atau luar biasa, karena memerlukan penanganan yang
terlatih dari tenaga profesional.
3
Bicara dan bahasa merupakan alat komunikasi. Komunikasi sendiri
merupakan proses encoding (mengirim pesan dalam bentuk yang dapat
dipahami) dan proses decoding (menerima dan memahami pesan).
Komunikasi selalu melibatkan pengiriman dan penerimaan berita, namun
tidak selalu melibatkan bahasa, misalnya komunikasi nonverbal.
Hal ini tampak pada anak yang masih kecil, dimana hanya dengan
menunjuk saja, ia sudah bisa memperoleh apa yang diinginkannya.
Namun, pada beberapa kasus, masalah akan menjadi serius apabila anak
semakin besar tidak bisa mengungkapkan sesuatu secara verbal, dan
inilah yang seringkali dikaitkan dengan kelainan bicara dan bahasa.
4
B. RUMUSAN MASALAH
1. APA SAJA BATASAN KELAINAN BICARA DAN BAHASA?
2. BAGAIMANA KARAKTERISTIK DARI KELAINAN BICARA DAN
BAHASA?
3. BAGAIMANA ETILOGI DARI KELAINAN BICARA DAN
BAHASA?
4. BAGAIMANA IDENTIFIKASI TERHADAP KELAINAN BICARA
DAN BAHASA?
5. APA SAJA DAMPAK PERKEMBANGAN KELAINAN BICARA
DAN BAHASA?
6. BAGAIMANA INTERVENSI TERHADAP ANAK KELAINAN
BICARA DAN BAHASA?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. UNTUK MENGETAHUI BATASAN KELAINAN BICARA DAN
BAHASA
2. UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK DARI KELAINAN
BICARA DAN BAHASA
3. UNTUK MENGETAHUI ETILOGI DARI KELAINAN BICARA DAN
BAHASA
4. UNTUK MENGETAHUI IDENTIFIKASI TERHADAP KELAINAN
BICARA DAN BAHASA
5. UNTUK MENGETAHUI DAMPAK PERKEMBANGAN KELAINAN
BICARA DAN BAHASA
6. UNTUK MENGETAHUI INTERVENSI TERHADAP ANAK
KELAINAN BICARA DAN BAHASA
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kelainan Suara
6
variasinya terganggu sehingga kualitas suara terlalu keras atau terlalu
lembut, terlalu rendah atau terlalu tinggi nadanya atau tampaknya
stereotipe.
B. Kelainan Artikulasi
7
mengganggu karena menghambat komunikasi yang jelas dapat
menyebabkan frustasi, baik pada pembicara maupun pendengar.
D. Kelainan Bahasa
8
susunan syaraf pusat yang menghalangi pemahaman atau penggunaan
kata-kata.
9
Doorlag dan Lewis (1991) juga mengatakan bahwa sebagian besar
masalah bicara terdeteksi pada usia dini, misalnya gangguan artikulasi
umum ditemukan terjadi pada anak-anak di usia sekolah awal. Lalu,
gangguan bahasa juga diidentifikasi terjadi pada anak-anak yang lebih
muda tetapi dapat bertahan selama usia sekolah dasar dan menengah
pertama (hal. 313).
10
Menurut Sardjono (1990) Anak tunawicara dapat terjadi karena
gangguan ketika :
11
Penderita akan mengalami kelainan pada pusat syaraf pendengaran
dan akan mengalami ketulian perseptif.
c. infeksi alat pernafasan
Seseorang dapat menjadi tunawicara apabila terjadi gangguan pada
organ pernafasan seperti paru-paru, laring, atau gangguan pada mulut
dan lidah.
Secara spesifik, dikemukakan faktor-faktor yang berkaitan dengan
kelainan bicara dan bahasa, yaitu:
Faktor sentral:
- Yaitu berhubungan dengan susunan syaraf pusat
- Ketidakmampuan berbahasa yang spesifik
- Keterbelakangan mental
- Autisme
- Defisit dalam hal perhatian dan hiperaktivitas
- Luka otak (head injury)
- Gangguan fungsi kognitif
- Lain-lain
Faktor periferal
- Yaitu berhubungan dengan gangguan sensoris atau fisik
- Gangguan pendengaran
- Gangguan penglihatan
- Gangguan fisik
- Gangguan motorik yang berhubungan dengan bicara
Faktor lingkungan dan emosional, dikarenakan oleh faktor
lingkungan fisik dan psikologik:
- Penelantaran dan penganiayaan
- Masalah perkembangan perilaku dan emosi
- Tidak adekuat dalam mempelajari bahasa di rumah
12
Faktor-faktor campuran, yaitu faktor-faktor kombinasi di atas
(Nelson, 1993 dalam Hallahan & Kauffman, 1994; Woolfolk,
1998).
13
2. Etiologi dari Kelainan Artikulasi
14
Pada banyak kasus juga disebabkan oleh karena adanya
keterbelakangan mental dan abnormalitas struktural oral seperti cleft
palate. Sedangkan faktor yang lebih ringan adalah karena tanggalnya gigi,
juga bisa menyebabkan kesulitan artikulasi. Artikulasi yang buruk juga
dapat disebabkan oleh rusaknya pendengaran.
Jika mereka tidak ditangani lebih lanjut, maka anak akan mengalami
ketidakmampuan dalam berkomunikasi, mengembangkan perasaan diri
yang negatif, serta mengalami masalah dalam mengambil kesempatan
kerja atau pendidikan (Conture, 2001; Curlee & Siegel, 1997 dalam
15
Hallahan & Kauffman, 2006). Oleh karena itu, intervensi awal adalah
komponen penting sebelum dapat melakukan perbaikan.
16
berbeda ini banyak terjadi pada kasus-kasus masalah emosional yang
parah atau masalah perilaku, keterbelakangan metal atau autisme.
17
observasi bisa melengkapi data anak dan tes terstandar, meskipun tidak
memiliki norma akan memberikan informasi yang cukup penting.
18
berperan mengobservasi pola pembicaraan sehari-hari siswa tersebut
dengan menggunakan sistem ceklis yang antara lain berisi item kualitas
suara, kelancaran bicara, dan produksi suara.
19
Dalam mengamati konsekuensi kelainan bicara, tampak bahwa tipe-
tipe tertentu dari kelainan bicara, terlepas dari derajat beratnya,
mempunyai efek yang lebih besar terhadap perkembangan. Sebagai
contoh kelainan bahasa yang sedang, mempunyai efek yang lebih serius
terhadap perkembangan pendidikan daripada kelainan artikulasi atau
kelancaran bicara yang tergolong berat.
20
Ashman dan Elkins (1998) mengemukakan beberapa prinsip umum
penting dalam intervensi komunikasi, yaitu:
21
Kelainan-kelainan dalam gangguan komunikasi berbeda-beda sifat
maupun penyebabnya. Namun, perlu untuk diingat bahwa beberapa hal
yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Secara Medis
2. Secara Psikologis
3. Dalam Pendidikan
22
keterampilan bercakap-cakap, misalnya belajar menceritakan pengalaman
dan menceritakan mengapa sesuatu terjadi.
23
Menyediakan pengalaman berbahasa oral bagi anak, misalnya
melalui kegiatan menyanyi, membaca berkelompok atau
percakapan biasa
A. Pendidikan Inklusif
Sampai saat ini sekolah terpadu yang ada baru menampung anak
tunanetra, tunarungu, itupun masih kurang baik perkembangannya. Hal ini
menyebabkan sulitnya anak-anak berkebutuhan khusus memperoleh
pendidikan yang memadai, disamping lokasi SLB yang biasanya berada di
ibu kota kabupaten saja sehingga sulit dijangkau (Mengenal Pendidikan
Inklusif, n.d.)
24
Mereka membutuhkan keterlibatan para ahli patologi bicara (speech
phatologist), pada tingkat departemental atau kebijakan yang
membutuhkan. Di Amerika Serikat, misalnya mungkin saja dibuat subjek
atau mata pelajaran dalam kurikulum dimana siswa berkebutuhan khusus
dapat memperoleh nilai atau rangking yang bagus, serta subjek ynag
memang mengakomodasi anak-anak berkebutuhan khusus.
25
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
26
dan emosional, serta faktor-faktor campuran. Keluarga, orangtua, dan
guru sebagai agen yang banyak berhubungan dengan anak yang
berperan besar dalam identifikasi masalah kesulitan bicara dan bahasa
anak.
B. SARAN
27
DAFTAR PUSTAKA
Ashman, A., & Elkins, J. 1998. Educating Children with Special Needs.
Australia: prentice Hall Australia Pty Ltd.
Doorlag, D.H., & Lewis, R.B. 1991. Teaching special students in The
Mainstream. 3rd ed., USA: MacMillan Publishing Company.
Telford, C. W., & Sawrey, J. M. 1981. The Exceptional Individual. 4th ed.,
28
New Jersey: Prentice Hall Inc.
29