Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengertian Analisis Wacana

Analisis wacana adalah sebuah kajian yang menenliti atau menganalisis


bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan
terhadap para pengguna sebagai suatu elemen masyarakat. Kajian terhadap suatu
wacana dapat dilakukan secara struktural dengan menghubungkan antara teks dan
konteks, serta melihat suatu wacana secara fungsional dengan menganalisis tindakan
yang dilakukan seseorang untuk tujuan tertentu untuk memberikan makna kepada
partisipan yang terlibat. Data yang digunakan dalam analisis wacana yaitu dengan
cara berfokus kepada pengkontruksian secara kewacanaan yang meliputi teks tulis
yang berupa ragam tulisan, dan teks lisan yang berupa ragam tuturan.

Analisis Wacana atau Discourse analysis adalah cara atau metode utk
mengkaji wacana atau discourse yang ada atau terkandung dalam pesan-pesan
komunikasi baik itu secara tekstual ataupun kontekstual. Analisis wacana berkenaan
dengan isi pesan komunikasi yang sebagian diantaranya berupa teks, naskah pidato,
transkrip sidang atau perdebatan di forum, sidang parlemen, artikel ay termuat disurat
kabar, buku (essay, novel dan Roman), serta iklan kampanya Pemilu.

Manfaat Analisis wacana yaitu untuk memahami suatu bahasa yang tentu bermanfaat
dalam proses belajar bahasa dan perilaku berbahasa serta meningkatkan pemerolehan
kompetensi komunikatif. Analisis wacana memungkinkan kita melihat bagaimana
pesan diorganisasikan, digunakan serta dipahami. Selain itu, analisis wacana juga
dapat memungkinkan kita melacak variasi cara yang digunakan oleh komunikator
baik penulis, pembicara dan sutradara dalam mencapai tujuan atau maksud tertentu
melalui pesan berisi wacana-wacana tertentu yang disampaikan.

Pengertian analisis wacana menurut para ahli :

1. Brown (1983:1)

Analisis wacana adalah penggunaan bahasa yang tidak dibatasi pada bentuk-
bentuk linguistik yang terlepas dari tujuan-tujuan dan fungsi-fungsi dalam
kehidupan manusia.

2. Cook

Analisis wacana adalah kajian yang embahas tentang wacana.


3. Deboran Schiffrin

Analisis wacana adalah upaya menemukan konstituen-konstituen (unit-unit


linguistik yang lebih kecil) yang memiliki hubungan tertentu antar konstituen
dalam sejumlah tatanan yang terbatas.

4. Firth

Analisis wacana adalah usaha memahami makna, tuturan dalam konteks, teks
dan situasi.

5. Labov

Analisis wacana adalah analisis yang berkaitan dengan pemahaman bahasa


dalam tindak berbahasa.

6. Mc Carthy (1993)

Analisis wacana adalah studi tentang hubungan antara bahasa dan konteks
pemakainya.

7. Stubbs (1983:1)

Analisis wacana adalah suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa
yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulisan maupu lisan.

8. Widdowson

Analisis wacana adalah pembahasan kaidah pemakaian bahasa di dalam


masyarakat.

Dari beberapa pendapat ahli linguistik di atas, penyusun dapat memberi


kesimpulan bahwa analisis wacana memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Bentuk kajian tentang pembahasan wacana.

2. Bersifat alamiah baik dalam bentuk tulisan maupun lisan.

3. Bersifat interpretatif-pragmatis baik bahasanya maupun maksudnya.

4. Inferensif, yaitu mempunyai simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks


penggunaannya.
5. Wujud bahasa yang lebih jelas, karena didukung oleh situasi yang tepat.

6. Upaya untuk menangkap makna dari penyapa (addressor) kepada pesapa


(addressee)

7. Upaya untuk mengetahui konstelasi kekuatan dalam proses produksi dan


reproduksi makna.

2. Jenis-jenis Analisis Wacana

Dengan melihat posisi dari peneliti dalam perspektif kritis, analisis wacana
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian. Bertolak dengan cara tersebut maka
analisis wacana dalam kajian komunikasi terbagi menjadi 4 jenis, yakni:

1) Wacana Respresentasi

Wacana Respresentasi (discourse of representation) adalah jenis wacana ini


bersifat positivistik modernisme. Peneliti terpisah dari objek yang diteliti dan
mempersepsi objek serta membuat representasi realitas dalam bentuk
pengungkapan bahasa dan tidak bersifat kritikal.

2) Wacana Pemahaman

Wacana pemahaman atau wacana interpretif (discourse of postmodernism)


adalah jenis wacana ini bersifat interpretive modernism. Antara peneliti dengan
objek atau realitas yang diteliti tidak terpisah. Realitas didefiniskan oleh peneliti
melalui interaksi antara yang mengetahui subjek penelitian atau informan dengan
pengetahuan terutama dari sumber-sumber literatur. Peneliti menstruktur observasi
yang diketahui atau realitas dan tidak bersifat kritikal.

3) Wacana Keragu-raguan

Wacana keragu-raguan (discourse of suspicion) adalah jenis wacana ini


bersifat struktural dan critical modernism. Peneliti mengkonstruksi realitas
berdasarkan frame social arrangement dan bersifat kritikal.
4) Wacana Posmodernisme

Wacana posmodernisme (discourse of posmodernisme) adalah jenis wacana


yang bersifat poststructural dengan menolak segala social arrangement dan
bersifat kritikal.

3. Metode Analisis Wacana

Dalam melakukan analisis wacana kita membutuhkan metode kerja, terdapat


12 metode analisis wacana yang disebutkan alam buku Metode Analisis Teks &
Wacana (Titscer, Stefan, dkk, penerjemah Gasali, dkk, 2009). 12 Wacana tersebut
yaitu:

a. Metode Analisis Isi

b. Grounded Theory

c. Metode Etnografi

d. Metode MCD Etnometodologis

e. Metode Analisis Percakapan Etnometodologis

f. Metode Semiotik Naratif

g. Metode SYMLOG

h. Metode CDA

i. Metode Pragmatik Fungsional

j. Metode Teori Pembedaan

k. Metode Hermeneutik Objektif

l. Metode Friming

4. Cara Analisis Wacana


Analisis wacana berfokus pada ragam tulisan dan ragam tuturan untuk
memahami makna partisipan dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan. Beberapa
pendekatan yang digunakan dalam analisis wacana adalah sebagai berikut :

1) Teori wacana Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe adalah penjauhan yang
berfokus pada wacana yang mengkonstruk makna dalam dunia sosial karena
bahasa tidak stabil dan tidak pernah permananen dan karena itu kita mesti
telanjang dan benar-benar bersih.

2) Analisis wacana kritis adalah pendekatan yang menekankan peran aktif wacana
dalam mengonstruk perubahan di dunia sosial, karena penggunaan bahasa
kongkret berdasarkan kesepakatan masyarakat yang mapan.

3) Psikologi kewacanaan adalah pendekatan yang menganalisis wacana dalam


skala besar dan memiliki fokus persoalan khusus pengguna bahasa dalam
interaksi sosial yaitu psikologi kewacanaan seseorang dalam suatu masyarakat.

5. Contoh Analisis Wacana

A. Wacana
Kursi mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah-rumah mewah di
luar negeri itu ternyata berasal dari Cirebon. Barang itu merupakan hasil karya tangan
dan jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon. Dengan alat sederhana, para
pengrajin memotong-motong rotan. Kemudian, menciptakan berbagai bentuk kursi
dan meja. Setelah kerangka itu diamplas, lalu dipasang anyaman pengganti rotan yang
terbuat dari kertas semen. Kertas semen itu dipilin-pilin menjadi seutas tali, lalu
dianyam. Tali itu dianyam dengan mesin pada kawat yang telah dibungkus kertas
semen. Dengan demikian, terbentuklah anyaman tali kertas seperti lembaran kertas
yang disebut loom. Bahan baku berupa lembaran anyaman kertas ini masih
didatangkan dari Eropa.

B. Analisis

Jenis

Wacana tersebut adalah wacana tulis karena merupakan wacana yang


diwujudkan pada bahasa tulis, selain itu untuk menerima dan memahami isinya
kita harus membacanya.
Ditinjau dari cara penyusunan isi dan sifatnya, wacana di atas merupakan
wacana deskriptif, karena pada dasarnya berupa rangkaian tuturan yang
memaparkan atau melukiskan sesuatu, baik berdasarkan pengalaman maupun
pengetahuan penuturnya. Wacana di atas adalah wacana yang mendeskripsikan
tentang cara pembuatan kursi mewah.

Konteks

1. Kursi mewah yang banyak di pakai di hotel, vila, dan rumah-rumah


mewah di luar negeri itu ternyata berasal dari Cirebon.

2. Barang itu merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak
desa di daerah Cirebon.

Pada (2) ujaran barang yang merupakan hasil karya tangan dan jiwa seni anak-
anak di daerah Cirebon dimaksudkan adalah kursi mewah karena ujaran itu
dirangkaikan oleh penghubung dari ujaran sebelumnya. Kata barang pada (2)
menjelaskan bahwa ujaran adalah hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak desa
di daerah Cirebon yang dimaksudkan adalah kursi mewah.

C. Topik, Tema dan Judul

a. Topik wacana yaitu tentang Kursi Mewah

b. Judul wacana yaitu Cara Pembuatan Kursi Mewah

c. Tema wacana yaitu Kesenian


KONSEP ANALISIS WACANA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Analisis Wacana Bahasa Indonesia,
yang Diampuh Oleh

Dr. Dakia N. Djou, M.Hum

Oleh

Aryanti 311417045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA


DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020

Anda mungkin juga menyukai