Anda di halaman 1dari 8

30 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI Vol. 2 No.

1; Januari 2017:30-37

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII MTsN MEURAXA BANDA ACEH MERINGKAS


TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

oleh

Sri Wahyuni*, Rostina Taib**, & Subhayni**


sri.wahyuni@fkip.unsyiah.ac.id, rostina.taib@fkip.unsyiah.ac.id, &
subhayni@fkip.unsyiah.ac.id

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTsN
Meuraxa Banda Aceh Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi? Penelitian ini bertujuan
mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas VII MTsN Meuraxa Banda Aceh Meringkas
Teks Laporan Hasil Observasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan deskriptif kuantitatif.Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIMTsN
Meuraxa Banda Acehtahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 68 orang.Sampel pada
penelitian ini adalah sebagian dari populasi yaitu sebanyak 32 siswa. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan teknik nontes.Teknik nontes adalah teknik
penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan tes.Teknik ini dilakukan berdasarkan
pengamatan secara teliti dan tanpa menguji peserta didik. Data penelitian ini diolah secara
deskriptif kuantitatif.Proses analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan siswa kelas VII MTsN
Meuraxa Banda Aceh Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi bacaan adalah 68. Nilai
tersebut tergolong dalam kategori cukup yaitu rentang 55-71.
Kata Kunci: Kemampuan siswa, meringkas, teks laporan hasil observasi

ABSTRACT

The problem in this research is how the students of class VII MTsN Meuraxa
Banda Aceh Summarizing Text Reports Observations? This study aims to determine the
level of class VII student ability MTsN Meuraxa Banda Aceh Summarizing Text Reports
Observations.The approach used in this research is quantitative descriptive approach. The
population in this study were students of class VII MTsN Meuraxa Banda Aceh the school
year 2016/2017, amounting to 68 people. Samples in this study are part of the population
that as many as 32 students. Data collection techniques in this study using techniques
nontes. Mechanical nontes is an assessment technique performed without the use of tests.
This technique is based on observations accurately and without testing the learners. This
research data is processed by descriptive quantitative. The process of data analysis in this
study conducted quantitatively. The results of this study showed that the average value of
the ability of students of class VII MTsN Meuraxa Banda Aceh Summarizing Text Reports
Observations reading is 68. Values are classified in enough category 55-71 range.
Keywords: Ability students, summarize, the text of the report on the observation

*
Mahasiswa Jurusan PBSI FKIP Unsyiah
**
Dosen Jurusan PBSI FKIP Unsyiah
Kemampuan Siswa Kelas VII... (Sri Wahyuni, Rostina Taib, & Subhayni) 31

Pendahuluan peristiwa yang terjadi di dunia ini


Salah satu keterampilan yang (Kemendikbud: 2014).
diajarkan dalam pembelajaran bahasa Rusman(2012:134) mengatakan
Indonesia di SMP/MTs adalah bahwa, pembelajaran pada hakikatnya
keterampilan menulis. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara
menulis diajarkan pada mata pelajaran guru dengan siswa, baik interaksi secara
bahasa Indonesia di setiap jenjang langsung seperti kegiatan tatap muka
pendidikan, dari sekolah dasar hingga maupun secara tidak langsung, yaitu
perguruan tinggi. Mata pelajaran bahasa dengan menggunakan berbagai media
Indonesia bertujuan agar peserta didik pembelajaran seperti menampilkan objek
memiliki kemampuan (1) berkomunikasi sebagai pusat perhatian siswa. Tujuan
secara efektif dan efisien sesuai dengan pembelajaran merupakan suatu target
etika yang berlaku baik secara lisan yang ingin dicapai dalam kegiatan
maupun tulis, (2) menghargai dan bangga pembelajaran. Dalam tujuan
menggunakan bahasa Indonesia sebagai pembelajaran harus menentukan
bahasa persatuan dan bahasa negara, (3) kemampuan yang harus dimiliki siswa
memahami bahasa Indonesia dan pada pembelajaran yang diajarkan
menggunakannya dengan tepat dan sehingga setelah selesai pembelajarn
kreatif untuk berbagai tujuan, (4) siswa memiliki kemampuan yang
menggunakan bahasa Indonesia untuk ditentukan sebelumnya.
meningkatkan kemampuan intelektual, Menurut Tarigan (2005:3)
serta kematangan emosional dan sosial, menyebutkan bahwa menulis adalah salah
(5) menikmati dan memanfaatkan karya satu keterampilan berbahasa yang paling
sastra untuk memperluas wawasan, tinggi tingkatnya. Tingkat yang tinggi
memperhalus budi pekerti, serta inilah disebut sebagai bahasa yang
meningkatkan pengetahuan dan terikat. Selain bahasa yang terikat, bahasa
kemampuan berbahasa, (6) menghargai tulis juga memiliki keunggulan yaitu
dan membanggakan sastra Indonesia memiliki dasar yang kuat terhadap siapa
sebagai khazanah budaya dan intelektual pemilik tulisan tersebut atau sulit untuk
manusia Indonesia (Depdiknas, dimanipulasi. Kemampuan menulis perlu
2006:110). mendapatkan perhatian yang sungguh-
Salah satu materi yang dibahas sungguh kepada siswa sejak dari
dalam pembelajaran bahasa Indonesia pendidikan sekolah dasar sampai ke
berbasis kurikulum 2013 adalah Teks perguruan tinggi. Hal tersebut dilandasi
Laporan Hasil Observasi. Pembelajaran bahwa keterampilan menulis dianggap
teks ini dimaksudkan untuk membangun sebagai keterampilan paling sulit
peserta didik mengembangkan wawasan dilakukan oleh siswa. Secara umum,
pengetahuan melalui kegiatan meneroka kesulitan yang dialami oleh siswa pada
alam semesta agar terampil berpikir kritis saat memulai kegiatan menulis yaitu
dan kreatif serta mampu bertindak efektif sulitnya mengembangkan ide,
menyelesaikan permasalahan dalam memainkan kata, menghasilkan kalimat
kehidupan nyata. Teks laporan hasil yang efektif, dan menghubungkan
observasi adalah sebuah teks yang akan antarparagraf serta penggunaan ejaan.
memaparkan hasil observasi secara Penelitian ini penting
sistematik dan objektif berdasarkan dilaksanakan karena beberapa alasan.
kenyataan/fakta yang ada. Teks jenis ini Pertama, pembelajaran meringkas masih
juga mendeskripsikan mengenai bentuk, diajarkan di MTs khususnya kelas VII.
ciri, dan/atau sifat umum suatu objek. Kedua, memudahkan anak dalam
Objek tersebut dapat berupa manusia, pelajaran, karena tanpa kegiatan
benda, hewan, tumbuhan, atau berbagai meringkas, anak tidak dapat menangkap
32 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI Vol. 2 No. 1; Januari 2017:30-37

pelajaran lain. Ketiga, meringkas teks bahasa tulis juga memiliki keunggulan
tercantum pada standar kompetensi yaitu memiliki dasar yang kuat terhadap
keterampilan menulis materi meringkas siapa pemilik tulisan tersebut atau sulit
teks laporan hasil observasi yang terdapat untuk dimanipulasi.
dalam Kompetensi Dasar (KD) 4.4. bunyi Pada pelajaran bahasa Indonesia
kompetensi dasar 4.4 yaitu: meringkas kelas VII semester pertama, materi
teks laporan hasil observasi, tanggapan pertama yang disampaikan yaitu
deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan mengenai teks laporan hasil observasi.
cerita pendek sesuai dengan karakteristik Materi ini berbeda dengan materi kelas
teks yang akan dibuat baik secara lisan VII beberapa tahun ke belakang, hal itu
maupun tulisan. Kompetensi Dasar (KD) disebabkan kurikulum yang berbeda.
meringkas teks laporan hasil observasi Beberapa tahun ke belakang
dengan memperhatikan struktur yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
benar (definisi umum, deskripsi bagian, Pendidikan (KTSP) yang menitikberatkan
deskripsi manfaat) dan dengan pada kekhasan sekolah/madrasah yang
penggunaan kata baku.Keempat, bersangkutan. Namun, beberapa tahun ini
sepengetahuanpeneliti berdasarkan kajian setelah dicanangkan Kurikulum 2013,
pustaka, belum ada penelitian mengenai ada perbedaan materi yang signifikan
kemampuan meringkasteks laporan hasil pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
observasi. Berdasarkan keempat Salah satu materi yang di KTSP tidak
pemikiran tersebut, penulis tertarik disampaikan, tetapi di Kurikulum 2013
melakukan penelitian yang berkenaan disampaikan yakni mengenai Teks
dengan kemampuan siswa kelas VII Laporan Hasil Observasi (LHO).
MTsN Meuraxa Banda Aceh Meringkas Teks laporan hasil observasi
Teks Laporan Hasil Observasi. adalah sebuah teks yang akan
Pembelajaran bahasa dan sastra memaparkan hasil observasi secara
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan sistematik dan objektif berdasarkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi kenyataan/fakta yang ada. Teks jenis ini
baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran juga mendeskripsikan mengenai bentuk,
bahasa, selain untuk meningkatkan ciri, dan/atau sifat umum suatu objek.
kemampuan berpikir dan bernalar, juga Objek tersebut dapat berupa manusia,
memperluas wawasan. Siswa tidak hanya benda, hewan, tumbuhan, atau berbagai
dituntut mampu memahami informasi peristiwa yang terjadi di dunia ini. Jenis
yang disampaikan secara lugas atau atau genre teks yang disebut laporan
langsung tetapi juga dapat memahami (report text) sekilas hampir mirip dengan
informasi yang disampaikan secara teks deskripsi. Keduanya sama-sama
terselubung atau tidak secara langsung. menggambarkan suatu objek.
Mata pelajaran bahasa Indonesia dalam Perbedaannya, teks laporan
KTSP dikembangkan empat aspek yaitu menggambarkan objek yang bersifat
aspek menyimak, aspek berbicara, aspek umum (universal), sedangkan teks
membaca, dan aspek menulis. Dilihat dari deskripsi menggambarkan objek yang
urutan pemerolehannya, keterampilan bersifat khusus (individual).Perbedaan
menulis diperoleh pada urutan keempat. antara teks laporan dan teks deskripsi
Hal ini menunjukan bahwa menulis dapat dilihat pada struktur teksnya. Teks
tidaklah mudah. Menurut Tarigan laporan diawali dengan definisi umum
(2005:3) menyebutkan bahwa menulis dan dilanjutkan dengan deskripsi bagian
adalah salah satu keterampilan berbahasa sedangkan struktur teks deskripsi diawali
yang paling tinggi tingkatnya. Tingkat dengan klasifikasi umum dilanjutkan
yang tinggi inilah disebut sebagai bahasa dengan deskripsi tiap bagian yang
yang terikat. Selain bahasa yang terikat, diklasifikasikan tersebut.
Kemampuan Siswa Kelas VII... (Sri Wahyuni, Rostina Taib, & Subhayni) 33

Teks laporan hasil observasi karya lain. Kemampuan untuk


tersedia struktur yang wajib dipatuhi membahasakan dengan bahasa yang lain
supaya teks menjadi lebih hebat serta itulah yang terkadang membedakan setiap
mudah untuk dicermati pembaca. orang dalam membuat ringkasan.
Struktur teks laporan hasil observasi Kecermatan dalam mengungkap inti
terdiri dari tiga bagian antara lain: bacaan itu.
definisi umum, definisi bagian, dan Menurut Isdriani (2009:152),
definisi manfaat. mengatakan bahwa ringkasan memiliki
Sebuah teks yang baik memiliki banyak pengertian, di antaranya
ciri kesatuan dan kepaduan antargagasan ringkasan (Precis yang berarti memotong
inti dan gagasan penjelas. Untuk menjalin atau memangkas) adalah suatu cara yang
kesatuan dan kepaduan antargagasan efektif untuk menyajikan suatu karangan
tersebut digunakan kata rujukan, yang panjang dalam bentuk singkat.
konjungsi, kata berimbuhan, kelompok Ringkasan berasal dari bentuk dasar
kata (frasa), dan verba relasional. “ringkas” yang berarti singkat, pendek
Teks laporan hasil observasi dari bentuk yang panjang. Suatu
memiliki ciri-ciri sebuah teks dapat ringkasan disajikan dalam bentuk yang
dikatakan menjadi sebuah teks observasi lebih pendek dari tulisan aslinya dengan
serta bisa dipertanggungjawabkan. berpedoman pada keutuhan topik dan
Berikut adalah beberapa ciri-ciri teks gagasan yang ada di dalam tulisan aslinya
laporan hasil observasi, yaitu objektif, yang panjang. “Ringkasan atau sering
universal, sistematis, factual, Objek yang disebut dengan istilah “precis” adalah
diobservasi / dijadikan bahasan bentuk singkat atau ringkas, dari sebuah
merupakan objek tunggal, tidak ada karangan yang masih memperlihatkan
bagian penutup dari penulis laporan, dan sosok dasar dari aslinya” (Nurhadi, 2010:
penulis hanya bertindak sebagai pelapor 137). Inti bacaan dalam ringkasan yang
yang melaporkan objek berdasarkan dibuat, tidak meninggalkan urutan-urutan
analisis dan pengamatan yang telah gagasan yang melandasinya. Kata
dilakukan. “precis” itu sendiri mempunyai makna
Tujuan teks laporan hasil “memangkas” artinya, penyusun
observasi adalah untuk menyampaikan ringkasan hanya memangkas hal-hal yang
informasi tentang klasifikasi mengenai lebih kecil menyelimuti gagasan utama
jenis-jenis sesuatu secara apa adanya bacaan. Dengan demikian, kerangka
sesuai kriteria tertentu sebagai hasil dasarnya masih tampak jelas. Bila Anda
pengamatan (secara sistematis dan memangkas cabang-cabang sebuah
objektif). Untuk memecahkan suatu pohon, sehingga tampak pokok-pokok
persoalan berupa hipotesis hasil pohon beserta cabang-cabang utamanya,
pengamatan. Untuk menemukan teknik itulah membuat ringkasan (Wijayanti
atau cara terbaru terhadap suatu hal. dkk., 2013: 172).
Untuk mengambil keputusan yang lebih Fungsi Ringkasan adalah untuk
efektif. Untuk melakukan pengawasan mengetahui dan memahami gagasan
dan/atau perbaikan. Untuk mengetahui utama dan tujuan penulis melalui
perkembangan suatu permasalahan. tulisannya seperti buku, artikel, dan lain-
Membuat ringkasan adalah lain secara keseluruhan dengan cepat dan
sebuah keterampilan. Tidak semua orang singkat. Dalam sebuah teks terdiri atas
mampu dengan cermat dan tepat beberapa pikiran-pikiran dari seorang
membuat ringkasan dari bahan bacaan penulis. Sebagian pembaca tidak akan
yang dibacanya. Mengapa demikian? membuang waktunya untuk membaca
Karena pada hakikatnya hasil meringkas keseluruhan isi dari tulisan tersebut,
itu adalah sebuah karya reproduksi dari apalagi tulisan tersebut sangat panjang
34 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI Vol. 2 No. 1; Januari 2017:30-37

dan sulit untuk dipahami. Oleh karena atau awal, dan akhir paragraf atau
itu, cara yang digunakan untuk mungkin tersirat (Mulyati, 2007 : 16).
menangani masalah tersebut yaitu buatlah Tujuan ringkasan adalah
ringkasan dari teks atau tulisan. Dalam membantu seseorang memahami dan
meringkas, keindahan gaya bahasa, menguasai isi sebuah buku atau karangan.
ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang Dengan membuat ringkasan, seseorang
rinci dihilangkan sehingga jadilah sari dibimbing dan dituntut untuk membaca
tulisan tanpa hiasan. Meskipun demikian, karangan asli dengan cermat dan
peringkas harus tetap mempertahankan menuliskan kembali dengan cepat. Untuk
urutan pikiran penulis asli beserta membuat ringkasan yang baik, kita perlu
pendekatannya. Karena berbicara dalam membaca buku atau karangan asli dengan
suara penulis asli, peringkas tidak boleh cermat. Dengan membaca secara cermat,
memulai ringkasannya dengan, “Dalam kita dapat menangkap dan membedakan
tulisannya penulis berkata...,” atau gagasan utama dengan gagasan penjelas.
“Dalam buku ini penulis mengatakan... Setiap orang dalam membuat suatu
dan sebagainya”. Peringkas langsung ringkasan tentu mempunyai tujuannya
menyusun ringkasan bacaan dalam masing-masing sesuai dengan
rangkaian kalimat, alinea, bagian alinea, kebutuhannya. Beberapa tokoh
dan seterusnya. Bacaan yang diringkas mengemukakan tujuan dari meringkas itu
dapat berupa buku, bab di dalam sendiri seperti yang dikemukakan oleh
buku/artikel, atau skripsi (Wijayanti dkk., Gorys Keraf dalam Olivia (2009: 29)
2013 : 172). yaitu: membuat ringkasan dapat berguna
Ringkasan adalah suatu cara yang untuk mengembangkan ekspresi serta
efektif untuk menyajikan suatu karangan penghematan kata. Latihan membuat
yang panjang dalam bentuk yang singkat. ringkasan akan mempertajam daya kreasi
Sedangkan meringkas adalah proses dan konsentrasi si penulis ringkasan
belajar menyajikan karangan yang tersebut.
panjang menjadi lebih singkat. Meringkas Penulis ringkasan dapat
suatu teks merupakan salah satu memahami dan mengetahui dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai mudah isi karangan aslinya, baik dalam
oleh seluruh siswa. Dalam pembelajaran penyusunan karangan, cara penyampaian
meringkas teks, siswa dituntut mampu gagasannya dalam bahasa, susunan yang
menuliskan hal-hal penting dari informasi baik, dan cara pemecahan suatu masalah.
yang disajikan dalam suatu teks. Masing-masing memiliki cara
Karangan memiliki sebuah tema tersendiri dalam menyusun ringkasan dari
atau topik utama. Tema atau topik utama sebuah teks laporan hasil observasi. Keraf
itu, kemudian dikembangkan menjadi (2000:263) memberikan beberapa
rangkaian bagian-bagian karangan yang patokan sebagai pegangan, terutama bagi
terdiri atas paragraf-paragraf. Kemudian, mereka yang baru mulai atau yang belum
setiap paragraf memiliki sebuah tema pernah melakukan kegiatan itu. Berikut
atau pokok pikiran utama yang adalah cara atau pedoman yang dapat
mendukung tema atau topik utama digunakan dalam membuat ringkasan teks
karangan. Untuk memahami sebuah laporan yang baik dan teratur sebagai
makna karangan atau buku, pembaca berikut.
harus dapat memahami tema atau pokok 1. Membaca naskah asli
pikiran utama yang terkandung dalam Membaca teks laporan merupakan
setiap paragraf yang membentuk cara pertama yang harus dilakukan
keseluruhan karangan atau buku itu. oleh sesorang dalam pembuatan suatu
Tema atau pokok pikiran utama tersebut ringkasan. Bacalah teks laporan
dapat ditemukan pada bagian awal, akhir, beberapa kali untuk mengetahui
Kemampuan Siswa Kelas VII... (Sri Wahyuni, Rostina Taib, & Subhayni) 35

bagian-bagian penting penulis teks random, pengumpulan data menggunakan


laporan tersebut. instrumen penelitian, analisis data
2. Buatlah atau catat ide utama (gagasan bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
utama) untuk menguji hipotesis yang telah
Setelah membaca teks laporan, maka ditetapkan. Penggunaan metode ini
saatnya mencatat setiap ide pokok bertujuan mendeskripsikan gambaran
atau gagasan utama yang mewakili kemampuan siswa kelas VII MTsN
setiap paragraf dalam teks laporan Meuraxa Banda Aceh meringkas teks
tersebut. Biasanya ide pokok atau laporan hasil observasi.
gagasan utama bisa terletak di awal, Populasi penelitian ini adalah
tengah dan akhir paragraf. Jangan seluruh siswa kelas VII MTsN Meuraxa
lupa untuk membaca kembali teks Banda Aceh tahun ajaran 2016/2017 yang
laporan tersebut, kalimat demi berjumlah 68 siswa tersebar dalam tiga
kalimat dengan teliti dan seksama. kelas yaitu VII1,VII2,VII3.
3. Menyusun kembali gagasan utama Sampel adalah representasi atau
atau membuat reproduksi sebagian dari populasi. Jadi, jumlah
Ide pokok yang telah dicatat populasi secara keseluruhan akan diambil
sebelumnya, selanjutnya akan disusun sebagiannya untuk dijadikan sampel atau
baru tetapi masih menggambarkan objek penelitian. Pada penelitian ini
kembali isi dari teks laporan. Jika dilakukan terhadap sampel bukan
gagasan pokok atau ide pokok terhadap populasi. Sampel penelitian ini
tersebut masih belum jelas, adalah siswa kelas VII MTsN Meuraxa
disarankan baca ulang kembali teks Banda Aceh berjumlah 32 siswa.
laporan agar bisa menentukan ide Teknik pengumpulan data
pokok yang sebenarnya. penelitian ini dengan menggunakan
4. Gunakanlah kalimat tunggal dari pada teknik nontes. Dalam pelaksanaannya,
kalimat majemuk untuk membuat siswa diberikan teks bacaan oleh peneliti
kalimat ringkasan. berupa teks nonsastra dengan judul
5. Perpendeklah tiap kalimat suatu teks “Cinta Lingkungan”. Untuk membaca
laporan menjadi frasa dan frasa teks tersebut, peneliti memberikan waktu
menjadi kata. 2 menit untuk membaca, dengan
6. Jika, kalimat pada sebuah paragraf diberikan sebanyak 78 menit untuk
tidak penting untuk dijadikan sebagai meringkas teks tersebut yang dibuat pada
ide pokok maka dibuang saja. lembar kerja yang dibagikan oleh
7. Wajib mempertahankan struktur, peneliti. Aspek-aspek yang dinilai dari
gagasan, dan sudut pandang karangan hasil kerja siswa adalah ketepatan Ejaan
asli, tidak diperkenankan untuk Yang Disempurnakan (EYD), kesesuaian
memasukan pendapat pribadi dalam isi dengan topic, kesesuaian struktur teks
ringkasan. laporan hasil observasi, dan kesesuaian
kaidah kebahasaan. Kriteria penilaian
Metode Penelitian teks akan diberi skor berdasarkan aspek
Metode yang digunakan dalam penelitian yang dinilai.
ini adalah metode deskriptif Pengolahan data dilakukan untuk
kuantitatif.Sugiyono (2010:149) mengetahui kemampuan siswa dalam
menyatakan bahwa metode penelitian meringkas teks laporan hasil observasi.
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode Setelah data terkumpul, langkah
penelitian yang berlandaskan pada filsafat selanjutnya adalah menganalisis data.
positivisme, digunakan untuk meneliti Data dianalisis dengan menggunakan
pada populasi atau sampel tertentu, teknik teknik analisis kuantitatif, sebab alat
pengambilan sampel berdasarkan analisis menggunakan model statistik dan
36 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI Vol. 2 No. 1; Januari 2017:30-37

hasil analisisnya disajikan dalam bentuk klaSifikasi penilaian dengan


angka serta dijelaskan dalam suatu menggunakan skala (Depdiknas 2006:57)
uraian. Analisis data dilakukan dengan sebagai berikut :
langkah-langkah sebagai berikut.

(1)Menilai hasil kerja siswa dalam Tabel 3.3 Klasifikasi Penilaian


meringkas teks laporan hasil Bentuk Rentang Bentuk
observasi berdasarkan ketepatan Kualitatif Nilai Kuantitatif
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD),
kesesuaian isi dengan topik, Istimewa 96-100 10
kesesuaian struktur teks laporan hasil Baik sekali 86-95 9
observasi, dan kesesuaian kaidah Baik 76-85 8
kebahasaan. Sedang 66-75 7
(2) Menghitung skor rata-rata Cukup 56-65 6
kemampuan siswa dalam meringkas Kurang ≤55 5
teks laporan hasil observasi dengan
berpedoman pada pendapat
Hasil Penelitian
Kurniawan (2009:19) sebagai
Berdasarkan tabulasi kategori
berikut.
nilai serta perhitungan persentasenya,
Nilai akhir =
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑕𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑕𝑖𝑟 kemampuan yang telah diperoleh siswa
𝑥𝑠𝑘𝑜𝑟𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙(100) kelas VII MTsN Meuraxa Banda Aceh
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
(3) Mengurutkan nilai kemampuan meringkas teks laporan hasil observasi
siswa dari nilai tertinggi ke nilai dapat dianalisis sebagai berikut. Siswa
terendah yang memperoleh nilai sangat baik dalam
(4) Menentukan range rentang 88-100 tidak ada (0%). Siswa
Range adalah selisih nilai tertinggi yang memperoleh nilai dengan kategori
dengan nilai terendah dan ditambah baik dalam rentang 72-87 sebanyak 12
satu dengan rumus : orang dengan persentase 37,5 %. Siswa
Rg = H – L + 1 yang memperoleh nilai cukup dalam
(5) Menentukan jumlah kelas (K) rentang 55-71 sebanyak 16 orang dengan
Menentukan jumlah kelas persentase 50 %. Siswa yang memperoleh
menggunakan rumus : nilai kurang dalam rentang 38-54
K = 1 + 3,3 log N sebanyak empat orang dengan persentase
(6) Menentukan lebar kelas(I) 12,5 %, dan siswa yang memperoleh nilai
Penentuan lebar kelas menggunakan dengan kategori sangat kurang dengan
𝑅𝑔 rentang <37 tidak ada (0%). Nilai yang
rumus : I = 𝐾
diperoleh siswa berdasarkan persentase
(7) Menyusun tabel distribusi frekuensi
tersebut tergolong dalam kategori cukup
(8) Menentukan nilai rata-rata (mean)
dengan rentang 55-71.
dengan rumus :
∑𝑓𝑥
M= 𝑛 Penutup
Keterangan : Berdasarkan hasil penelitian,
M = nilai rata-rata (Mean) pengolahan data serta analisis data pada
∑ = jumlah penelitian ini, nilai rata-rata yang
fx = hasil perkalian f dan x diperoleh siswa MTsN Meuraxa Banda
n = banyaknya sampel Ach meringkas teks laporan hasil
(9) Menentukan klarifikasi penilaian observasi dikategorikan ke dalam
Setelah nilai rata-rata (mean) kategori cukup. Hal ini didasarkan pada
diketahui, peneliti menentukan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu
Kemampuan Siswa Kelas VII... (Sri Wahyuni, Rostina Taib, & Subhayni) 37

68. Setelah disesuaikan dengan Kemendikbud. 2014. Buku Siswa Bahasa


klasifikasi nilai 68 berada pada rentangan Indonesia Wahana Pengetahuan.
55-71 dan nilai pada rentang tersebut Jakarta: Kemendikbud.
dikategorikan ke dalam kategori cukup.
Nilai rata-rata kemampuan siswa Keraf, Gorys. 2000. "Komposisi". Flores:
kelas VII MTsN Meuraxa Banda Aceh Penerbit Nusa Indah
meringkas teks laporan hasil observasi
dalam menyesuaikan isi teks dengan Kurniawan, dkk.2009.Penilaian.Jakarta:
topic yang relevan adalah 25. Nilai rata- Depdiknas.
rata kemampuan siswa kelas VII MTsN
Meuraxa Banda Aceh meringkas teks Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus
laporan hasil observasi dalam Lingusitik.Jakarta: Gramedia.
kelengkapan struktur teks yang relevan
adalah 18. Nilai rata-rata kemampuan Mulyati, Yeti. 2007. Keterampilan
siswa kelas VII MTsN Meuraxa Banda Berbahasa Indonesia SD. Jakarta:
Aceh meringkas teks laporan hasil Penerbit Universitas Terbuka.
observasi dalam menyesuaikan kaidah
kebahasaan teks yang relevan adalah 15. Nazir, mohd. 2005. Metode Penelitian.
Nilai rata-rata kemampuan siswa kelas Jakarta: Ghalia Indonesia.
VII MTsN Meuraxa Banda Aceh
meringkas teks laporan hasil observasi Nurhadi. 2010. Bagaimana
dalam menguasai aturan penulisan, ejaan, Meningkatkan Kemampuan
tanda baca, penggunaan huruf kapital, Membaca?. Malang: Sinar Baru
dan penataan paragraf adalah 14. Algensindo.

Daftar Pustaka Olivia, Femi. 2009. Teknik Meringkas.


Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Jakarta. PT. Elex Media
Penelitian Suatu Pendekatan Komputindo.
Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusman, 2012. Model-model
Badudu, JS. 2005. Kamus Kata-Kata Pembelajaran Mengembangkan
Serapan Asing dalam Bahasa Profesionalisme Guru. Jakarta:
Indonesia. Jakarta: Kompas Rajawali Pers.

Chaer, Abdul. 1994. Bahasa Jurnalistik. Sudjana. 2005. Metode Statistik.


Jakarta: Perpustakaan Nasional Bandung: Tarsito.
Republik Indonesia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Depdiknas 2006.Pengembangan Media Pendidikan Pendekatan
Materi Pembelajaran Bahasa Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Bandung: Alfabeta.
Pustaka Utama.
Taib, Rostina. 2012. Sintaksis. Banda
Isdriani, Pudji. 2009. Seribu Pena Aceh: CV. Bina Nanggroe.
Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga. Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis
Sebagai Suatu Keterampilan
Kemendikbud. 2014. Buku Guru Bahasa Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Indonesia Wahana Pengetahuan.
Jakarta: Kemendikbud.

Anda mungkin juga menyukai