“WACANA”
1. Asman (30100122033)
2. Susanti (30100122063)
3. Satria (301001119064)
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
الحمد هللا الصال ة والسالم على رسول هللا وعلى اله وصحا بته ومن تبعهم يا حسان إلى يوم الد ين
وبعد
Alhamdulillah, itulah kata yang pantas kita ucapkan karena atas limpahan
rahmat dan hidayah dari Allah subhanahu wa ta’ala sehingga kita masih dalam
keadaan sehat wal afiyat seperti yang kita rasakan saat ini. Shalawat serta salam tak
lupa kita curahkan kepada baginda Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam, dialah
manusia terbaik yang diciptakan dipermukaan bumi ini sebagai suri tauladan untuk
kita semua dan sudah sepantasnya kita sebagai ummatnya mengikuti apa yang telah
bahasa yang terdiri dari sebuah kalimat atau beberapa kalimat yang menyatakan satu
pesan atau satu amanat yang utuh. Sebuah wacana sebagai satuan terbesar di dalam
hirarki kebahasaan bisa berupa satu kalimat. Akan tetapi, lazimnya terdiri dari
sejumlah kalimat yang membentuk suatu paragraf. Setiap paragraf dalam wacana
memiliki sebuah pikiran pokok dan sejumlah pikiran penjelas. Olehnya itu dalam
makalah ini akan dimuat tentang bagaimana eksistensi dakwah ini dalam menghadapi
i
Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembibing, yang
telah mengarahkan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………..…………1
B. Rumusan Masalah……………………………..……………………………...2
C. Rumusan Masalah……………………………..……………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Wacana………………………………………….………………...3
B. Syarat-syarat Wacana.....…………………………………………………..….5
C. Jenis-jenis Wacana………………………………….…………………...........6
A. Kesimpulan………………………….……………………………………….14
B. Saran…………………………….……………….…………………………..14
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pengajaran bahasa ada suatu tingkatan disiplin ilmu yang dipelajari.
dan keputusan akhir. Seperti yang diketahui, bila ditinjau dari segi ukuran, urutan
tersebut adalah dari kecil ke ukuran palingg besar. Secara tidak langsung bisa diambil
kesimpulan bahwa wacana adalah satuan yang paling besar untuk mengenal wacana
ini lebih dekat maka perlu diketahui jenis-jenis atau klasifikasi wacana ini, sehingga
dari hal itu akan tergambar jelas apa sebenarnya yang disebut dengan wacana.
Sebagai suatu disiplin ilmu, wacana tentu mempunyai ruang lingkup yang sangat
besar.
Dapat dipahami bahwa sebuah wacana melebihi sebuah kalimat. Hal ini sesuai
dengan pengertian bahasa secara sederhana, yakni “alat komunikasi”. Sebagai alat
gagasan, pikiran, perasaan tersebut dapat berupa kalimat berangkai. Selain itu,
1
faktor budaya masyarakat pemakai bahasa. Inilah yang dimaksudkan dengan wacana
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang disebut dengan wacana.
2. Untuk mengetahui dan memahami apa saja syarat-syarat yang diperlukan
dalam pembentukan wacana.
3. Untuk mengetahui dan memahami jenis wacana.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wacana
Wacana berasal dari bahasa Inggris “discourse”, yang artinya antara lain
Pengertian lain, yaitu ”Komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan, yang
resmi dan teratur.” Jadi, wacana dapat diartikan sebagai sebuah tulisan yang teratur
bahasa yang lengkap, maka dalam wacana itu berarti terdapat konsep, gagasan,
pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa dipahami oleh pembaca (dalam wacana tulis)
atau pendengar (dalam wacana lisan) tanpa keraguan apapun. Sebagai satuan
gramatikal dapat dipenuhi kalau dalam wacana itu sudah terbina kekohesifan, yaitu
adanya keserasian hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam wacana sehingga isi
Istilah wacana mempunyai acuan yang lebih luas dari sekedar bacaan. Wacana
merupakan satuan bahasa yang paling besar di gunakan dalam komunikasi. Satuan
bahasa di bawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata dan bunyi.
3
Secara berurutan, rangkaian bunyi merupakan bentuk kata. Rangkaian kata
a. Hawthorn (1992)
d. Aminuddin
peristiwa komunikasi.
e. Harimurti Kridalaksana
4
B. Syarat-syarat Wacana
a. Topik
topik yang bersangkutan. Wujud kongkret tuturan itu adalah kalimat, atau untaian
1) Referensi (hubungan antara referen dan lambang, bentuk bahasa, yang dipakai
untuk mewakilinya)
2) Elips (peniadaan kata atau satuan lain yang wujud asalnya dapat diramalkan
frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau
paragraf dengan paragraf. Preposisi seperti di, dan dari; konjungsi seperti dan,
dan atau)
5
4) Subsitusi (proses atau hasil penggantian unsur bahasa oleh unsur lain dalam
satuan yang lebih besar untuk memproleh unsur-unsur pembda atau untuk
gramatikal)
wacana, yakni hubungan yang serasi antara proposisi satu dan yang alain, atau antara
C. Jenis-jenis Wacana
b) Wacana bahasa lokal atau daerah (bahasa Jawa) adalah wacana yang
6
Wacana menurut media yang digunakan sebagai sarana untuk
a) Wacana tulis adalah wacana yang disampaikan dengan bahasa tulis atau melalui
media tulis.
b) Wacana lisan adalah wacana yang disampaikan dengan bahasa lisan atau media
lisan.
berdasarkan bahasa yang digunakan, maka diperoleh jenis wacana bahasa Indonesia
tulis ragam baku (misalnya wacana surat menyurat resmi), wacan bahasa Indonesia
tulis ragam tak baku (misalnya surat-surat pribadi), wacana bahasa Indonesia lisan
ragam baku (seperti pidato kenegaraan), dan wacana bahasa Indonesia lisan ragam
oleh seorang diri tanpa melibatkan orang lain untuk ikut berpartisipasi secara
7
Berdasarkan bentuknya, wacana dapat diklasifikasikan menjadi :
1) Wacana prosa adalah wacana yang disampaikan dalam bentuk prosa (dalam
2) Wacana puisi adalah wacana yang disampaikan dalam bentuk puisi (dalam
3) Wacana drama adalah wacana yang disampaikan dalam bentuk drama, dalam
1) Wacana Narasi
Narasi berasal dari kata bahasa Inggris narration yang berarti cerita dan
narrative (yang menceritakan). Wacana narasi yang disebut juga sebagai wacana
penceritaan atau wacana penuturan adalah wacana yang menceritakan suatu hal atau
wacana narasi harus selektif dalam memilih peristiwa. Persitiwa yang dipilih yaitu
peristiwa yang :
8
Mengenai fungsi yang terkandung dalam wacana narasi yaitu amanat. Amanat
adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.Jenis wacana narasi ada dua yaitu :
pengalaman.
2. Wacana Deskripsi
Kata deskripsi berasal dari kata bahasa Latin describere yang berarti
menggambarkan atau memberikan sesuatu. Dari segi istilah deskripsi adalah suatu
bentuk wacana atau karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang
mendetail dari berbagai segi, sehingga objek tersebut dapat dilihat, didengar, ataupun
b) Agar deskripsi karangan menjadi hidup, penulis didalam menulis deskripsi harus
9
b) Kecermatan pengamatan dan keluasan pengetahuan penulis mengenai sifat,
3. Wacana Eksposisi
Eksposisi berasal dari kata bahasa Inggris exposition yang berarti membuka
atau memulai. Wacana atau karangan eksposisi disebut juga wacana pembeberan.
Wacana eksposisi adalah wacana yang menjelaskan atau memaparkan suatu pokok
a) Data faktual, yakni sesuatu yang benar-benar terjadi atau bersifat historis
seperti bagaimana cara kerja suatu mesin giling padi, bagaimana suatu operasi
diperkenalkan
c) Mungkin berupa fakta mengenai seseorang yang berpegang teguh pada suatu
Ada tiga langkah yang dapat diterapkan dalam menyusun wacana atau
10
c. Merencanakan paparan dengan membuat kerangka yang lengkap dan tersusun
baik.
4. Wacana Argumentasi
Wacana argumentasi adalah wacana yang berisi ide atau gagasan yang
dilengkapi dengan data-data sebagai bukti, dan bertujuan untuk meyakinkan pembaca
sebagai berikut.
c) mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau pernyataan yang
mendukung,
a. Sebab akibat
Pola urutan ini bermula dari topik/gagasan yang menjadi sebab berlanjut
b. Akibat sebab
Pola urutan ini dimulai dari pernyataan yang merupakan akibat dan
11
Pola urutan ini bermula dari aspek-aspek yang menggambarkan masalah
5. Wacana Persuasi
Kata persuasi merupakan alihan bentuk kata persuasion dalam bahasa Inggris.
Bentuk kata persuasion diturunkan dari kata to persuade yang berarti membujuk atau
meyakinkan. Wacana persuasi adalah wacana yang berisi rayuan, ajakan, himbauan,
atau harapan. Wacana persuasi bertujuan untuk mempengaruhi orang lain agar
sekarang dan yang akan datang. Wacana persuasi disebut juga sebagai wacana
fungsinya.
b. Nada, ialah nada pembicaraan yang berkaitan dengan sikap pengarang dalam
menyampaikan gagasannya.
c. Detail ,dalam wacana persuasi merupakan uraian terhadap ide pokok sampai
a) Penting tidaknya detail itu untuk keperluan persuasi dan pemahaman pembaca
12
c) Macam detail yang seharusnya diangkat untuk mendukung ide pokok
e) Ada tidaknya korelasi dan relevansi detail dengan ide pokok yang sebaiknya
diangkat
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wacana adalah satuan bahasa yang terdiri dari sebuah kalimat atau beberapa
kalimat yang menyatakan satu pesan atau satu amanat yang utuh. Sebuah wacana
sebagai satuan terbesar di dalam hirarki kebahasaan bisa berupa satu kalimat. Akan
tetapi, lazimnya terdiri dari sejumlah kalimat yang membentuk suatu paragraf. Setiap
paragraf dalam wacana memiliki sebuah pikiran pokok dan sejumlah pikiran penjelas.
Pikiran pokok tersebut direalisasikan dalam sebuah kalimat utama yang selalu
kalimat penjelas yang wujudnya berupa kalimat terikat. Di dalam wacana, kalimat
tidak dapat berdiri sendiri karena satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Alwi,
dkk. (1998:419) mengatakan bahwa wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan
yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain dan
membentuk kesatuan.
Wacana harus memiliki syarat yaitu topik ,kohesi dan koherensi serta
B. Saran
14
Demikianlah makalah ini kami buat, dengan harapan bisa bermanfaat untuk diri
kami pribadi dan para pembaca sekalian. Kami sadari bahwasanya dalam penulisan
makalah ini begitu banyak kekurangan-kekurangan, olehnya itu kami berharap atas
saran dan masukan para pembaca agar kedepannya bisa kami jadikan sebagai bahan
Wassalamu ‘alaykum…..
15
DAFTAR PUSTAKA
http://andreyuris.wordpress.com/2008/08/08/studi-analisis-wacana-kritis/
16