Anda di halaman 1dari 22

JURNAL POLITIK PEMERINTAHAN, Agustus 2017, Hlm. 15 – 36 Volume 10, No.

1, Agustus 2017

PENGARUH EFEKTIVITAS KOMUNIKATOR/NARASUMBER


TERHADAP PENGETAHUAN APARATUR DESA/KELURAHAN
DI KOTA AMBON

Oleh: Idrus Buamona dan Rikha Murliasari


Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
e-mail: rikha.murliasari@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine how much influence the credibility of
communicators/informant on Knowledge Level Government Apparatus Village/Sub, how
much influence Logic Design Links to the Knowledge Level Government Apparatus Village/
Sub, and how much influence the credibility of the communicator/Informant and Logic Design
Book the level of Government Personnel Knowledge Village/Sub. This type of research used
in this research is quantitative research eksplanatif which depict or describe a problem that
the results are generalizable. Quantitative eksplanatif.
The result of this research is that there is a direct influence simultaneously between
variables Credibility Communicators and Design Links to the Knowledge Level of 0,260
or 26%, which implies that the influence of independent variables (credibility and message
design) on the dependent variable (the level of knowledge) is approximately 26%. With high
credibility communicator/resource will be easily trusted by the communicant.
Keywords: credibility; communicators/speaker; knowledge

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kredibilitas
komunikator/Narasumber terhadap Tingkat Pengetahuan Aparatur Pemerintah Desa/
Kelurahan, seberapa besar pengaruh Logika Desain Pesan terhadap Tingkat Pengetahuan
Aparatur Pemerintah Desa/Kelurahan, dan seberapa besar pengaruh antara Kredibilitas
komunikator/Narasumber dan Logika Desain Pesan terhadap Tingkat Pengetahuan Aparatur
Pemerintah desa/kelurahan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif eksplanatif di mana menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah
yang hasilnya digeneralisasikan. kuantitatif eksplanatif.
Hasil Penelitian ini adalah terdapat pengaruh langsung secara simultan antara variabel
Kredibilitas Komunikator dan Desain Pesan terhadap Tingkat Pengetahuan sebesar 0,260
atau 26%, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (kredibilitas dan
desain pesan) terhadap variabel terikat (tingkat pengetahuan) adalah sebesar 26%. Dengan
kredibilitas yang tinggi seorang komunikator/narasumber akan mudah dipercaya oleh
komunikan.
Kata kunci: kredibilitas; komunikator/narasumber; pengetahuan
16 Idrus Buamona dan Rikha Murliasari DHARMA PRAJA

PENDAHULUAN keberhasilan pembangunan di tingkat


desa/kelurahan.

A khir-akhir ini tuntutan akan kualitas


dan kemampuan aparatur di Daerah
semakin kuat seiring dengan semakin
Peningkatan kapasitas aparat
Pemerintah desa dan kelurahan dalam hal
pengetahuan dan kemampuan mereka saat
meningkatnya tingkat pendidikan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
masyarakat dan kesadaran akan perlunya perlu dilakukan untuk mengimbangi
aparatur Daerah yang mampu bekerja dinamika dan perkembangan masyarakat
secara profesional, akuntabel, taat hukum yang ada di desa/kelurahan. Tanpa adanya
dan transparan serta mampu memberikan upaya tersebut mustahil pembangunan
pelayanan terbaik kepada masyarakat. akan berhasil mengingat keterbatasan
Kondisi yang demikian ini menuntut sumber daya yang ada di tingkat desa/
hadirnya pemerintah yang mampu kelurahan.
memenuhi berbagai tuntutan disegala Menurut Masdar (2005) ada empat
aspek kehidupan masyarakat. misi utama dalam mengembangkan
Saat ini kualitas sumber daya aparatur aparatur, yaitu: (1) mewujudkan sistem
pemerintah di Daerah (termasuk desa dan penyelenggara negara yang profesional,
kelurahan) belum dikolola secara baik (2) mengembangkan etika birokrasi
sehingga persoalaan ini menjadi fokus dan budaya kerja yang transparan, (3)
Kemenpan dan RB, hal ini tercermin akuntabel, peka dan tanggap terhadap
dari delapan program pada roadmap aspirasi masyarakat, (4) mewujudkan
reformasi birokrasi 2010-2014, salah satu sistem manajemen pelayanan publik yang
di antaranya adalah program peningkatan cepat, tepat dan memuaskan.
kualitas pelayanan publik (Perpres Nomor Mengingat kompleksnya aspek-aspek
81 Tahun 2010). Sama halnya dengan atau bidang yang hendak dibangun di
Kemenpan dan RB, Kemendagri melalui tingkat pemerintahan terendah tersebut,
Dirjen Bina Pemdes telah menentukan maka salah satu aspek yang terlebih
arah kebijakan dalam pengaturan Desa dahulu perlu dibangun adalah peningkatan
yang salah satunya, yaitu membentuk kemampuan aparat Pemerintah Desa/
pemerintahan Desa yang profesional, Kelurahan dalam pelaksanaan tugas-tugas
efisien dan efektif, terbuka serta administrasi pemerintahan, di samping
bertanggung jawab. (Perpres Nomor 11 memperkuat partisipasi masyarakat dan
Tahun 2015). kelembagaannya serta aspek-aspek lainnya.
Dengan mengacu dari dua hal Tahun 2014 merupakan tonggak baru
tersebut, maka peningkatan kapasitas dalam pelaksanaan Otonomi Daerah. UU
aparatur di Daerah (Desa dan Kelurahan) Pemerintahan Daerah yang ditopang oleh
melalui pelatihan-pelatihan menjadi suatu tiga pilar utamnya, yakni Otonomi Daerah,
keharusan dan merupakan agenda utama Pemerintahan Desa, dan Pemilukada telah
dalam pembangunan di daerah, sebab dipisah dan diatur dengan UU tersendiri.
Pemerintah Desa/Kelurahan memiliki Aspek positif dari pemisahan UU
peran yang strategis dan sebagai kunci tersebut sangat dirasakan oleh desa-desa
DHARMA PRAJA Idrus Buamona dan Rikha Murliasari 17

di Kota Ambon, Desa berdasarkan UU fungsinya. Kondisi ini harus dicermati


nomor 06/2014 bukan hanya memiliki secara baik oleh para pengambil kebijakan
kewenangan yang begitu luas, namun di Daerah sehingga tidak memunculkan
juga diberikan dana transfer yang begitu kecemburuan yang berlebihan mengingat
fantastis. Akan tetapi permasalahan yang keberadaan Desa maupun Kelurahan
muncul kemudian adalah bagaimana merupakan representasi dari kehadiran
kesiapan aparatur desa dalam menata dan pemerintah di tengah-tengah masyarakat.
mengelola administrasi Pemerintahan Pemerintah Kota Ambon dalam
termasuk pengelolaan Dana Desa (DD) agenda pembangunan lima tahunnya telah
dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang memasukan issue penguatan kapasitas
nilainya bisa menyentuh milyaran rupiah aparatur Pemerintah Daerah ke dalam
ini. Proritas dan Sasaran Pembangunan Kota
Hal ini harus menjadi perhatian serius Ambon (RPJMD Kota Ambon 2011-2016),
sekaligus tantangan dari Pemerintah Kota di mana salah satu misinya adalah “Menata
Ambon khususnya BPPMD Kota Ambon dan meningkatkan profesionalisme
untuk melakukan pembinaan-pembinaan, birokrasi dalam pelayanan masyarakat.”
sehingga Desa dalam pengeloaannya dapat Dalam misi tersebut terdapat dua tujuan
berjalan dengan baik. yang ingin dicapai, yaitu terwujudnya
Aspek negatifnya adalah malah terjadi birokrat yang profesional, dan terwujudnya
pada Kelurahan di Kota Ambon. Sebagai standar pelayanan minimal.
unit Pemerintahan yang setingkat dengan Tantangan yang dihadapi Pemerintah
Desa, Kelurahan mengalami degradasi Kota Ambon terkait penguatan kapasitas
fungsi dan kedudukan. Pada Undang- atau kemampuan aparatur dalam
Undang Nomor 32 Tahun 2004 kelurahan melaksanakan tugas dan fungsinya antara
adalah SKPD dan diberikan kewenangan lain:
oleh Kepala Daerah dan diberikan
1. Masalah Pemantapan Otonomi Daerah
kewenangan pengelolaan keuangan
dan Peningkatan Tata Pemerintahan
sendiri.
meliputi;
Berdasarkan Undang-Undang Nomor a. Masih rendahnya kualitas sumber
23 Tahun 2014, kedudukan Kelurahan daya aparatur yang dimiliki
bukan lagi sebagai SKPD dan tidak pemerintah Kota Ambon.
lagi memiliki kewenangan pengelolaan
b. Masih rendahnya mutu pelayanan
keuangan dan hanya merupakan perangkat
publik.
kecamatan serta tidak diberikan dana
transfer seperti Desa padahal ada c. Belum jelasnya pola standar
masyarakat juga di Kelurahan seperti kemampuan dan pengembangan
halnya Desa. Di samping itu Peraturan pola karier pegawai.
Pemerintah dari UU 23 Tahun 2014 sampai 2. Masalah peningkatan birokrasi dan
saat ini belum ada, hal ini sedikit banyak pelayanan publik meliputi;
memberikan pengaruh terhadap Aparat a. Belum maksimal tata kelola pe-
Pemerintah Kelurahan dalam menjalankan merintahan melalui pening­katan
18 Idrus Buamona dan Rikha Murliasari DHARMA PRAJA

kinerja secara terpadu, berinteg- sedangkan output dari program belum


ritas, akuntabel, berwi­bawa, taat menjadi perhatian.
kepada hukum dan transparan. Keberadaan program peningkatan
b.
Belum maksimal kualitas kapasitas aparatur desa/kelurahan
pelayanan publik yang ditopang dipandang perlu untuk bisa menjawab
oleh kelembagaan dan kapsitas permasalahan di atas. Memberdayakan
pegawai pemerintah yang aparat Pemerintah Desa/Kelurahan
memadai. dan masyarakat tidaklah mudah,
Secara spesifik, kapasitas aparatur pe- dibutuhkan suatu strategi yang tepat
merintah desa/kelurahan di Kota Ambon dalam merumuskan program-program
dinilai belum maksimal dalam menjalan­ yang akan dilaksanakan. Oleh sebab itu,
kan perannya dan berpotensi menghambat sangat dibutuhkan sinergitas dari semua
pelaksanaan pembangunan, disebabkan pihak dalam upaya menanggulangi
karena beberapa hal: berbagai permasalahan baik itu masalah
1. Kualitas SDM atau aparatur yang yang dihadapi aparat Pemerintah Desa/
ada di pemerintah desa/kelurahan be- Kelurahan dan masyarakat itu sendiri.
lum memadai sehingga belum dapat Strategi pada dasarnya merupakan
menunjukkan kinerja yang optimal penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh
dalam penyelenggaraan pemerintahan suatu organisasi, pemilihan cara bertindak
dan pembangunan di daerah. (course of action) yang dapat dilakukan
2. Masih kurangnya pengetahuan dan pe- untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
mahaman aparatur tentang bagaimana dan alokasi sumber daya manusia serta
mengelola pemerintahan desa/kelurah- sumber-sumber ekonomi yang dimiliki
an yang baik, serta taat asas dan taat oleh suatu organisasi.
hukum. Ahmad (1994:43) mengatakan bahwa
3. Masih minimnya kegiatan-kegiatan strategi merupakan alat pengubah, yang
penguatan kapasitas aparatur desa/ pertama berkaitan dengan asas-asas dan
kelurahan yang dilakukan oleh SKPD generalisasi-generalisasi mengenai unsur-
teknis. unsur dalam situasi komunikasi serta
Kondisi-kondisi yang demikian ini kombinasi-kombinasi ke dalam, sedangkan
disebabkan karena konsep pengembangan yang ke dua berkaitan dengan perubahan
aparatur selama ini lebih berorientasi pada tingkah laku manusia yang terjadi
pencapaian target program dan kebutuhan sebagai hasil atau akibat komunikasi.
birokrasi semata, sementara potensi Komunikasi pada dasarnya adalah alat
aparatur belum dikembangkan sepenuhnya (instrument) yang dipakai manusia untuk
misalkan pengetahuan, sikap mental, etos melakukan interaksi sosial, baik secara
kerja dan kreativitas sebagaimana yang individu dengan individu, individu dengan
diharapkan. Maksud dari pernyataan kelompok ataupun kelompok dengan
ini adalah unit-unit organisasi hanya kelompok.
mengejar target capaian program dan Sasaran atau basis pelaksanaan
penyerapan anggaran (kuantitas) semata Program Peningkatan Kapasitas Aparatur
DHARMA PRAJA Idrus Buamona dan Rikha Murliasari 19

Desa/Kelurahan (Kegiatan pelatihan meningkatkan kapasitas aparatur


Aparatur Pemerintah Desa dalam bidang Pemerintah Desa/Kelurahan, tetapi
manajemen Pemerintah Desa dan Kegiatan bagaimana menciptakan ide atau pesan
pelatihan manajemen Pemerintah melalui penyebaran informasi yang
Kelurahan) adalah seluruh aparatur berguna secara efektif sesuai dengan
desa/kelurahan yang menempati posisi kebutuhan dan prioritas aparatur desa/
strategis atau memiliki jabatan struktural kelurahan sehingga dapat membawa
di mana untuk Desa (Kades,Sekdes dan perubahan, keterampilan dan sikap
Kaur/Kepala Urusan) dan Kelurahan terutama dapat meningkatkan pengetahuan
(Lurah,Seklur dan Kasie/Kepala Seksi). aparatur desa dan kelurahan sehingga
Sasaran atau target dengan mereka mampu melihat masalahnya dan
pendekatan strategi pada program yang menyelesaikan masalahanya sendiri tanpa
akan dilaksanakan tentunya harus bisa bergantung dari pihak lain.
mempertimbangkan pemilihan strategi Maksud dan tujuan dilaksanaan
komunikasi yang baik, dimulai dari unsur Program Peningkatan Kapasitas Aparatur
komunikator dalam melakukan sosialisasi, Pemerintahan Desa/Kelurahan yang di
penyuluhan, pelatihan serta bimtek, dan dalamnya terdapat kegiatan pelatihan
lain-lain terhadap aparat Pemerintah desa aparatur Desa dalam bidang manajemen
dan kelurahan. Pemerintah Desa dan pelatihan manajemen
Komunikator adalah pihak yang Pemerintah Kelurahan adalah:
mengirimkan pesan kepada khalayak. 1. Untuk meningkatkan pengetahuan
Oleh karena itu, komunikator biasa disebut dan kemampuan bagi aparatur
pengirim, sumber, source atau encoder. desa/kelurahan sebagai aktor
Sebagai pelaku utama dalam proses penyelenggaraan Pemerintahan Desa/
komunikasi, komunikator memegang Kelurahan dalam menjalankan roda
peranan penting, terutama dalam Pemerintahan.
mengendalikan jalannya komunikasi. 2. Pelatihan ini merupakan salah satu
Untuk itu, seorang komunikator harus wadah pembelajaran dalam rangka
terampil berkomunikasi, dan juga kaya menghasilkan Sumber Daya Manusia
ide serta penuh daya kreativitas, Cangara (Perangkat Desa/Kelurahan) yang
(2010:85). Seorang komunikator harus memiliki kinerja tinggi dalam
pandai dalam mengemas/mendesain penyelenggaraan pemerintahan di
pesan yang akan disampaikan, pesan yang tingkat Desa/Kelurahan sebagai basis
dikemas harus mampu membangkitkan utama serta ujung tombak pelayanan
perhatian sasaran komunikasi, memilih publik.
media yang tepat dan tentu saja harus
3. Untuk membina dan meningkatkan
disesuaikan dengan kebutuhan sasaran
kemampuan manjerial yang mumpuni
(needs).
namun sadar akan hukum bagi
Peran komunikator pada Organisasi aparatur desa/kelurahan, sehingga
BPPMD Kota Ambon diharapkan tidak ada lagi produk yang dikelurkan
bukan hanya menyangkut bagaimana bertentangan dengan norma hukum.
20 Idrus Buamona dan Rikha Murliasari DHARMA PRAJA

4. Dan setelah mengikuti proses pela- terhadap Tingkat Pengetahuan


tihan ini diharapkan baik aparatur Aparatur Pemerintah desa/kelurahan.
desa/kelurahan mempunyai penge- 3. Untuk mengetahui seberapa besar
tahuan yang cukup sehingga mampu pengaruh antara Kredibilitas
menyelesaikan permasalahan dan per- komunikator/Narasumber dan Logika
soalan di tingkat desa/kelurahan. Desain Pesan terhadap Tingkat
Selanjutnya, target utama (jangka Pengetahuan Aparatur Pemerintah
panjang) dalam pelaksanaan pelatihan ini desa/kelurahan.
adalah aparatur Pemerintah Desa/Kelurah-
Morgan dalam Soeprapto 2010:10),
an bisa menguasai Administrasi kebijakan
kapasitas adalah kemampuan,
Desa/Kelurahan artinya bagaimana apara-
keterampilan, pemahaman, sikap, nilai-
tur desa/kelurahan memahami bagaimana
nilai, hubungan, perilaku, motivasi,
kebijakannya, bagaimana mengetahui ke-
sumber daya, dan kondisi-kondisi yang
wenangannya dan bagaimana melakukan
memungkinkan setiap individu, organisasi,
perencanaannya.
jaringan kerja/sektor, dan sistem yang
Pendekatan komunikasi interpersonal lebih luas untuk melaksanakan fungsi-
dan komunikasi kelompok memegang fungsi mereka dan mencapai tujuan
peranan penting bagi keberhasilan pembangunan yang telah ditetapkan dari
Komunikator/narasumber dalam waktu ke waktu.
menyajikan materi pelatihan. Pada
Brown dalam Soeprapto (2010:09)
prinsipnya, semua level komunikasi
mendefinisikan kapasitas sebagai sebagai
mempunyai fungsi dan tujuan yang sama, di
suatu proses yang dapat meningkatkan
mana fungsi (komunikator): mengirimkan
kemampuan seseorang, suatu organisasi
informasi, menyatakan perasaan,
atau suatu sistem untuk mencapai tujuan-
menghibur, mendidik, memengaruhi
tujuan yang dicita-citakan.
dan mempertemukan berbagai harapan
sosial. Sedangkan tujuan (komunikan): Berdasarkan uraian di atas dapat
mengetahui informasi, membuat orang disimpulkan bahwa kapasitas merupakan
lain menghayati, menikmati, menambah suatu kemampuan yang dimiliki oleh
pengetahuan, perubahan sikap dan terjadi individu, suatu organisasi atau suatu
proses integrasi sosial. Alo Liliweri sistem dalam melaksanakan fungsi-
(2015:77). fungsinya secara efektif, efisien, dan
Berdasarkan penjabaran tersebut di berkelanjutan sesuai dengan aturan yang
atas maka tujuan penelitian ini adalah berlaku untuk mencapai tujuan bersama
dalam pembangunan.
1. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Kredibilitas komunikator/ Dalam meningkatkan kapasitas,
Narasumber terhadap Tingkat menurut Soeprapto (2010: 14) dapat
Pengetahuan Aparatur Pemerintah dilaksanakan melalui berbagai level/
desa/kelurahan. tingkatan:
2. Untuk mengetahui seberapa besar  Pada Tingkatan Sistem; Terutama
pengaruh Logika Desain Pesan dilakukan baik melalui pengembangan
DHARMA PRAJA Idrus Buamona dan Rikha Murliasari 21

kebijakan, peraturan (Regulasi dan dinamakan dengan kualitas SDM. Menurut


deregulasi) agar sistem yang ada dapat Ruky (2003:57) kualitas sumber daya
berjalan secara efektif dan efisien manusia adalah “Tingkat pengetahuan,
untuk menjamin tercapainya tujuan kemampuan, dan kemauan yang dapat
individu maupun organisasi tersebut. ditunjukkan oleh sumber daya manusia”.
 Pada Tingkatan Organisasi; Koswara (2001:266-267) menyatakan
Secara umum dilakukan dengan bahwa konteks kualitas sumber daya
pengembangan aturan main aparatur di era otonomi adalah kemampuan
organisasi, sistem kepemimpinan, profesional dan keterampilan teknis para
sistem manajemen, pengembangan pegawai yang termasuk kepada unsur staf
sumberdaya manusia, serta dan pelaksana di lingkungan Pemerintah
pengembangan jaringan organisasi. Daerah.
 Pada Tingkatan individual; Secara Mengaju pada konsep-konsep di atas,
umum dilakukan dengan pendidikan, maka pada tataran Program Peningkatan
pengajaran dan pembelajaran secara Kapasitas Aparatur Desa/Kelurahan yang
luas kepada individu itu sendiri dengan meliputi dua kegiatan, yakni Pelatihan
berbagai macam metode baik metode Manajemen Aparatur Pemerintah Desa
pendidikan dengan pendekatan dan Pelatihan Manajemen Aparatur
pedagogi maupun dengan pendekatan Pemerintah Kelurahan yang dilaksanakan
andragogi. Tidak hanya dilakukan oleh BPPMD Kota Ambon, seorang
melalui pendidikan formal tapi juga komunikator/narasumber diharapkan
melalui nonformal seperti kursus- mampu memberikan informasi/pesan,
kursus, pelatihan, magang, sosialisasi pengetahuan dan keterampilan yang
dll. dimilikinya kepada aparat Desa/Kelurahan
Dalam penelitian ini, peneliti memberi (komunikan), sehingga terbentuk
batasan penelitian, di mana dalam mengkaji keselarasan dan kesepahaman dalam
kapasitas aparatur/kualitas sumber daya melaksanakan pembangunan di Daerah.
aparatur dilihat dari tingkat pengetahuan 1. Komunikasi Langsung (Direct
aparatur desa dan kelurahan. Di mana Communication)
Pengetahuan adalah hasil dari tingkah Komunikasi langsung merupakan
laku dan ini terjadi setelah seseorang komunikasi antara komunikator
melakukan suatu pengindraan terhadap dengan komunikan secara tatap muka
suatu objek tertentu. atau saling melihat (face to face).
Penginderaan terjadi melalui Komunikasi dalam bentuk ini terbagi
pancaindra manusia, yaitu indra dalam komunikasi interpersonal
penglihatan, penciuman, rasa, raba dan (interpersonal communication)
pengucapan. sebagian pengetahuan dan komunikasi kelompok (group
manusia diperoleh melalui mata dan communication).
telinga (Soekidjo Notoatmojo, 2002:3). 2. Komunikasi Kelompok
Berbicara mengenai kapasitas aparatur Komunikasi kelompok merupakan
erat hubungannya dengan apa yang komunikasi yang terjadi antara seorang
22 Idrus Buamona dan Rikha Murliasari DHARMA PRAJA

komunikator dengan komunikan yang Dalam komunikasi baik interpersonal


jumlahnya lebih dari dua. maupun kelompok, hal yang terpenting
Menurut Effendy (1992:3) adalah bagaimana agar suatu pesan yang
Komunikasi kelompok dibagi menjadi dua disampaikan oleh komunikator itu dapat
yakni: (1) komunikasi kelompok kecil, memberikan dampak atau efek kepada
dapat dimaknai antara komunikator dengan komunikan, dampak atau efek yang
komunikan dapat terjadi dialog atau tanya ditimbulkan dapat dibedakan menjadi (a)
jawab. Komunikasi kelompok kecil lebih dampak kognitif, di mana sesuatu yang
bersifat rasional, artinya dalam situasi timbul pada diri komunikan atau terjadi
komunikasi seperti itu pesan komunikator peningkatan intelektualitasnya. Pesan yang
yang disampaikan harus terarah pada rasio disampaikan komunikator bertujuan untuk
komunikan, bukan kepada emosinya. mengubah pikiran komunikan. (b) dampak
Biasanya anggota dalam kelompok ini afektif, pada bagian ini tujuan komunikator
lebih homogen. (2) Komunikasi kelompok bukan hanya sekedar membuat komunikan
besar diartikan sebagai proses komunikasi menjadi tahu, akan tetapi membuat
di mana seorang komunikator berperan komunikan tergerak hatinya, menimbulkan
sebagai pengirim pesan mengirimkan perasaan tertentu. (c) dampak konatif
pesan kepada sejumlah besar khalayak (behavioral), yakni sesuatu yang timbul
yang tidak saling mengenal. pada komunikan dalam bentuk perilaku,
tindakan atau kegiatan. Secara nyata
Proses aliran pesannya linier teori ini memberikan penjelasan semakin
atau searah dari komunikator kepada kredibel sumber maka akan semakin mudah
komunikan, di mana proses dialog atau memengaruhi cara pandang audiens.
tanya jawab akan sulit terjadi dan lebih
Kredibilitas sumber menurut
bersifat formal karena anggota kelompok
pandangan Belch and Belch (2001: 173),
lebih heterogen.
terkait pada bagaimana komunikan melihat
Selanjutnya Deddy Mulyana (2001) sumber memiliki pengetahuan yang
mendefinisikan komunikasi kelompok relevan, keterampilan (skill), pengalaman,
adalah komunikasi antara seseorang dengan kejujuran dan memberikan informasi
sekelompok orang yang lebih dari sekedar yang tidak bias dan objektif. Dalam
tatap muka. Kelompok sekumpulan orang pandangannya, seorang komunikator yang
yang mempunyai tujuan bersama, mengenal credible akan memengaruhi komunikan
satu sama lainnya dan memandang pada keyakinan-keyakinannya, opini-
mereka sebagai bagian dari kelompok opininya, sikap dan perilakunya melalui
tersebut. Sementara menurut Eilers (2001) proses internalisasi. Proses ini diartikan
Komunikasi kelompok adalah komunikasi sebagai proses yang terjadi di mana
yang terjadi di antara dua orang atau lebih komunikan mengadopsi apa yang
yang membentuk suatu kelompok tertentu. disampaikan komunikator.
Di dalam kelompok tersebut biasanya Aristoteles dalam Cangara (2007:91),
ditemukan orientasi nilai bersama, peran kredibilitas bisa diperoleh jika seorang
yang tetap, suatu komunikasi interpersonal komunikator mempunyai ethos, pathos
yang terorgansir. dan logos. Ethos ialah kekuatan yang
DHARMA PRAJA Idrus Buamona dan Rikha Murliasari 23

dimiliki pembicara dari karakter 4. Kepribadian (personality), menunjuk­


pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya kan apakah pembicara memi­ liki
dapat dipercaya. Pathos ialah kekuatan pribadi yang hangat dan bersahabat.
yang dimiliki seorang pembicara dalam Kesan yang didapat oleh aparatur
mengendalikan emosi pendengarnya. desa/kelurahan terhadap seorang
Logos ialah kekuatan yang dimiliki komunikator dapat disimpulkan pada
komunikator melalui argumentasinya. perilakunya disaat membawakan
Berlo seorang pakar komunikasi materi.
menambahkan bahwa kredibilitas 5. Dinamika (dynamism), menunjukkan
seorang komunikator bisa diperoleh apakah hal-hal yang disampaikan
bila komunikator tersebut memiliki itu menarik atau sebaliknya justru
keterampilan berkomunikasi secara membosankan. Aparatur Desa/
lisan dan tertulis (communications skill), Kelurahan akan memberi perhatian
pengetahuan yang luas tentang apa lebih kepada seorang komunikator
yang dibahas (knowledge), sikap jujur ketika komunikator tersebut
dan bersahabat (attitude) serta mampu memberikan informasi dengan penuh
beradaptasi dengan sistem sosial dan semangat dan keyakinan.
budaya (social and culture system) di mana
Kredibilitas merupakan persepsi
khalayaknya berada (Cangara, 2007:97).
komunikan terhadap sejumlah kelebihan-
James Mc Croskey dalam Cangara kelebihan yang ditunjukkan oleh
(2007:92) lebih jauh menjelaskan bahwa komunikator/narasumber. Komunikasi bisa
kredibilitas seorang komunikator dapat dikatakan berhasil jika seorang komunikator
bersumber dari: mampu menunjukkan Source Credibility
1. Kompetensi (competence), adalah artinya menjadi sumber kepercayaan.
penguasaan yang dimiliki komuni­ Kepercayaan komunikan kepada
kator pada masalah yang dibahasnya. komunikator mencerminkan bahwa pesan/
Dengan kata lain kualitas seorang informasi yang disampaikan dianggap benar
komunikator yang dinilai oleh aparatur dan sesuai kenyataan. Hal ini sesuai dengan
desa/kelurahan. teori kredibilitas sumber, Hovland (1953)
2. Sikap (character), menunjukkan yang menyebutkan bahwa seseorang akan
pribadi komunikator, apakah ia tegar lebih mudah dipengaruhi apabila sumbernya
atau toleran dalam prinsip. Dengan memiliki kredibilitas yang cukup.
kata lain, sikap seorang komunikator Dengan kredibilitas yang tinggi
dinilai oleh aparatur desa/kelurahan. komunikator/narasumber dapat
3. Tujuan (intention), menunjukkan mempersuasi aparatur desa dan kelurahan
apakah hal-hal yang disampaikan itu sehingga mampu meningkatkan
mempunyai maksud baik atau tidak. pengetahuan mereka. Engel (dalam
Dengan kata lain, maksud yang albania 2011: 18) mengatakan bahwa
baik dari seorang komunikator akan pengetahuan adalah informasi yang
membuat aparatur desa/kelurahan tersimpan dalam ingatan sehingga tingkat
percaya padanya. pengetahuan merupakan seberapa banyak
24 Idrus Buamona dan Rikha Murliasari DHARMA PRAJA

informasi yang tersimpan ketika seseorang Populasi dalam penelitian ini adalah
menerima informasi, apakah tinggi, sedang seluruh aparatur pemerintah desa/kelurahan
atau rendah. Ini artinya pengetahuan peserta kegiatan pelatihan manajemen
merupakan sejumlah informasi/pesan aparatur pemerintah desa dan kelurahan, yakni
yang dapat diingat dari aktivitas sensoris 145 orang yang tersebar dari 5 kecamatan.
oleh mata dan telinga. Teknik sampling yang digunakan
Dengan demikian, pengetahuan adalah Multi Stage Random Sampling,
aparatur desa dan kelurahan dalam yakni penarikan sampel secara random
pelatihan dapat dipengaruhi oleh seberapa yang dilakukan melalui dua tahap sebagai
banyak pesan atau informasi bisa diterima berikut.
dan dianggap benar yang disampaikan a. Menentukan jumlah desa dan
oleh komunikator/narasumber yang kelurahan dari setiap kecamatan
memiliki kredibilitas tinggi. aparatur desa/ b. Menentukan jumlah aparatur desa/
kelurahan dalam pelatihan manajemen kelurahan yang terpilih sebagai
pemerintah desa dan kelurahan”. sampel

METODE PENELITIAN Dengan teknik ini, maka dapat


ditentukan jumlah sampel sebanyak 75
Jenis penelitian yang digunakan dalam
aparatur desa dan kelurahan. Pengukuran
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
Skala digunakan untuk mengukur
eksplanatif di mana menggambarkan atau
pertanyaan-pertanyaan yang tersedia
menjelaskan suatu masalah yang hasilnya
pada instrument dalam penelitian ini
digeneralisasikan. kuantitatif eksplanatif.
(kuesioner) demi mengumpulkan data
Pengertian metode kuantitatif eksplanatif
primer. Pengukuran skala pada penelitian
menurut Bungin (2001: 29) adalah di mana
ini menggunakan skala likert. Skala
penelitian tidak terlalu menitikberatkan
Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pada kedalaman data, yang penting dapat
pendapat dan persepsi seseorang atau
merekam data sebanyak-banyaknya dari
sekelompok orang tentang kejadian atau
populasi yang luas. Penelitian eksplanatif
gejala sosial (Azwar; 2008).
dilakukan terhadap sampel dan hasil
penelitian tersebut dapat digeneralisasikan Penggunaan skala likert ini untuk
terhadap populasinya. menunjukkan suatu pengukuran bahwa
semakin tinggi skor atau nilai berarti
Dasar penelitian dari penelitian ini
memiliki indikasi yang positif, sedangkan
adalah metode survei. Survei adalah
skor atau nilai rendah menunjukkan
pengamatan atau penyelidikan secara
indikasi yang negatif.
kritis untuk mendapatkan keterangan
yang tetap terhadap suatu persoalan dan 1. Sangat/Selalu, nilai/skor 5 untuk
objek tertentu, di daerah, kelompok, kategori jawaban yang sangat
komunitas atau lokasi tertentu yang akan mendukung pertanyaan.
ditelaah (Ruslan, 2004: 210). Penelitian 2. Cukup/Sering, nilai/skor 4 untuk
survei menggunakan kuesioner sebagai kategori jawaban yang sangat
instrumen penelitian. mendukung pertanyaan
DHARMA PRAJA Idrus Buamona dan Rikha Murliasari 25

3. Biasa saja/Kadang-kadang, nilai/ a. Jika nilai signifikansi lebih besar


skor 3 untuk kategori jawaban yang dari 0,05 simpulannya adalah
mendukung pertanyaan tidak terjadi heterokedastisitas
4. Kurang/Jarang, nilai/skor 2 untuk b. Jika nilai signifikansi lebih kecil
kategori jawaban yang kurang dari 0.05 simpulannya adalah
mendukung pertanyaan terjadi heterokedastisitas
5. Tidak/Tidak pernah, nilai/skor 1 4. Uji Liniearitas
untuk kategori jawaban yang tidak Hasil uji linearitas menunjukkan
mendukung pertanyaan. bahwa tingkat hprediktor (X) dengan
Berdasarkan hasil uji tersebut nilai variabel kriterium (Y) kesemuanya
korelasi antara pertanyaan-pertanyaan memiliki tingkat signifikansi lebih
untuk kelima indikator dalam variabel kecil dari nilai probabilitas 0,05. Ini
kredibilitas diketahui bahwa nilai total berarti bahwa terdapat hubungan
korelasi > 0,30 dan nilai signifikansi linear antara variabel prediktor (X)
dengan variabel kriterium (Y).
< 0,05, jadi dapat disimpulkanbahwa
masing-masing pertanyaan adalah Rumus statistik yang digunakan dalam
valid. penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda dengan rumusnya adalah sebagai
berikut (Sugiyono, 1997:251):
• Uji Asumsi Klasik
Y = ao + b1X1 + b2X2 + …+ bkXk
1. Uji Multikolinieritas
Hasil perhitungan nilai variance Keterangan:
inflation factor (VIF) juga
Y: Nilai Y yang diharapkan (prediksi)
menunjukkan hal yang sama, di mana
tidak ada satu variabel independen X: Variabel bebas yang masuk dalam model
yang memiliki nilai VIF lebih dari a: intercept (konstanta), yakni nilai Y
10, jadi dapat disimpulkan bahwa semua nilai X sama dengan 0.
tidak ada Multikolinieritas antara b: slope (koefisien regresi), yakni
variabel independen dengan model bilangan yang menunjukkan berapa
regresi. nilai Y naik/tumn, apabila nilai X
tertentu naik/turun satu satuan.
2. Uji Autokorelasi
k: jumlah variabel bebas yang ada dalam
Nilai DW sebesar 1.821, sehingga
model
dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat Autokorelasi (1.821 berada
HASIL PENELITIAN DAN
pada rentang -2 s.d. +2).
PEMBAHASAN
3. Uji Heterokedastisitas
Pada penelitian ini, uji Diskripsi Objek Penelitian
heterokedastisitas diuji menggunakan
uji Glejser. Dasar Pengambilan 1. Aparatur Pemerintah Kota Ambon
keputusan pada Uji Glejser adalah Aparatur pemerintah Kota Ambon
sebagai berikut yang berjumlah ± 7.623 orang memiliki
26 Idrus Buamona dan Rikha Murliasari DHARMA PRAJA

tingkat pendidikan yang ditamatkan e. Pengelolaan keuangan daerah


sangat bervariasi. Dari hasil penelitian secara optimal, efisien, sistematis
diperoleh, Aparatur Pemerintah Kota dan akuntabel
Ambon yang laki-laki menamatkan f. Peningkatan pengawasan dan
pendidikan SD/Sederajat sebanyak akuntabilitas kinerja Pemerintah
52 orang, SMP/Sederajat sebanyak Kota dan Legislatif.
54 orang, SMA/Sederajat sebanyak Desa dan kelurahan yang memadai
1041 orang, Diploma sebanyak 307 pada prinsipnya sangat berpengaruh
orang, S1 sebanyak 738 orang, S2 pada pencapaian tujuan-tujuan
sebanyak 62 orang, sedangkan untuk organisasi dalam hal ini memberikan
perempuan SD/Sederajat sebanyak pelayanan kepada masyarakat secara
2 orang, SMP/Sederajat sebanyak cepat dan tepat serta taat asas dan taat
9 orang, SMA/Sederajat sebanyak hukum.
1348 orang, Diploma sebanyak 1685
Dari 20 kelurahan yang ada di Kota
orang, S1 sebanyak 2306 orang, S2
Ambon dengan total jabatan struktural
sebanyak 19 orang.
sebanyak 120 jabatan (tidak termasuk
2. Aparatur Kelurahan staf), yang terisi sebanyak 89 jabatan
Dalam rangka menjalankan roda dengan berbagai klasifikasi atau 74,17
Pemerintahan serta mempercepat %.
pelayanan kepada masyarakat, 3. Aparatur Desa
Pemerintah Kota Ambon dalam visi
Berbeda dengan Kelurahan, Desa
misinya 2011-2016 “Ambon yang
dalam tata kelola Pemerintahan
Maju, Mandiri, Religius, Lestari dan
memiliki keistemewaan tersendiri,
Harmonis” menitikberatkan pada
ini disebabkan Desa diatur dengan
8 (delapan) sasaran pembangunan,
Undang-undang tersendiri sebagai
di mana salah satu pointnya adalah
konsekuensi dari semangat reformasi,
Menata dan meningkatkan
dalam UU nomor 06 Tahun 2014,
profesionalisme birokrasi dalam
Desa memiliki kewenangan yang
pelayanan masyarakat dengan
begitu luas mulai dari pengelolaan
sasaran/tujuan, yaitu:
administrasi pemerintahan sampai
a. Peningkatan pelayanan publik pada pengelolaan keuangan Desa.
yang prima Dari 30 Desa yang ada di Kota Ambon,
b. Penataan Kelembagaan dan institusi dengan total jabatan struktural
sesuai standar SPM dan SOP sebanyak 150 jabatan yang tersedia
c. Peningkatan kualitas Aparatur telah terisi secara keseluruhan dengan
Pemerintahan Kota Ambon agar berbagai klasifikasi atau 100 %.
mampu mengakomodasi tuntutan Dari hasil olahan data memperlihatkan
aspirasi masyarakat bahwa sebanyak 56,67 % atau 41
d. Penggalian sumber-sumber responden memberikan penilaian
pendapatan untuk meningkatkan sangat tinggi, 41,33 % atau 31
pendapatan daerah responden memberikan penilaian
DHARMA PRAJA Idrus Buamona dan Rikha Murliasari 27

tinggi dan 4 % atau 3 responden Dari hasil olahan data memperlihatkan


memberikan nilai sedang. bahwa sebanyak 56,67% atau 41
responden memberikan penilaian
Hasil Penelitian sangat tinggi, 41,33 % atau 31
responden memberikan penilaian
Dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga)
tinggi dan 4 % atau 3 responden
variable, yaitu: Kredibilitas komunikator/
memberikan nilai sedang.
narasumber (X₁), Logika Desain Pesan
(X₂) dan Tingkat Pengetahuan Aparatur b. Sikap.
Desa/Kelurahan (Y). Pengumpulan Data Indikator Sikap terdiri dari 3 item
untuk Variabel (X₁) dan (X₂) menggunakan pernyataan dengan masing-masing
kuesioner dengan responden 75 aparatur alternatif jawaban di beri skor 1
desa/kelurahan. Sedangkan pengumpulan sampai 5, dari 3 item pernyataan
data (Y) menggunakan data hasil Tes diperoleh nilai gabungan dengan
setelah melaksanakan pelatihan. nilai minimal 3 dan nilai maksimal
• Kredibilitas Komunikator 15, kemudian dikategorikan ke
Dalam penelitian ini, Kredibilitas dalam 5 (lima) kelas, yaitu sangat
Komunikator terdiri dari 18 item tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat
pernyataan dengan 5 indikator yakni: rendah. Pembagian kategori ini
Kompetensi, Sikap, Tujuan, Kepribadian bertujuan untuk mengetahui seberapa
dan Dinamika. Jawaban responden atas besar komunikator/narasumber
masing-masing indikator sangat beragam. menunjukkan pribadi komunikator,
sehingga diperoleh hasil dari masing- apakah ia tegar atau toleran dalam
masing indikator sebagai berikut. prinsip selama pelatihan manajemen
aparatur desa/kelurahan berlangsung.
a. Kompetensi Dari hasil olahan data memperlihatkan
Indikator Kompetensi terdiri dari bahwa sebanyak 52 % atau 39
4 item pernyataan dengan masing- responden memberikan penilaian
masing alternatif jawaban diberi skor sangat tinggi, 41,33 % atau 31
1 sampai 5, dari 4 item pernyataan responden memberikan penilaian
diperoleh nilai gabungan dengan tinggi dan 6,67 % atau 5 responden
nilai minimal 4 dan nilai maksimal memberikan nilai sedang.
20, kemudian dikategorikan ke
dalam 5 (lima) kelas, yaitu sangat c. Tujuan
tinggi, tinggi, sedang, rendah, Indikator tujuan terdiri dari 3 item
sangat rendah. Pembagian kategori pernyataan dengan masing-masing
ini bertujuan untuk mengetahui alternatif jawaban di beri skor 1
seberapa besar penguasaan yang sampai 5, dari 3 item pernyataan
dimiliki komunikator/narasumber diperoleh nilai gabungan dengan
pada masalah yang dibahas dalam nilai minimal 3 dan nilai maksimal
pelatihan manajemen aparatur desa/ 15, kemudian dikategorikan ke
kelurahan. dalam 5 (lima) kelas, yaitu sangat
28 Idrus Buamona dan Rikha Murliasari DHARMA PRAJA

tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat nilai minimal 4 dan nilai maksimal
rendah. Pembagian kategori ini 20, kemudian dikategorikan ke
bertujuan untuk mengetahui seberapa dalam 5 (lima) kelas, yaitu sangat
besar komunikator/narasumber tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat
menunjukkan apakah hal-hal yang rendah. Pembagian kategori ini
disampaikan itu mempunyai maksud bertujuan untuk mengetahui seberapa
baik atau tidak. besar komunikator/narasumber
Dari hasil olahan data memperlihatkan menunjukkan apakah hal-hal yang
bahwa sebanyak 46,67 % atau 35 disampaikan itu menarik atau
responden memberikan penilaian sebaliknya.
sangat tinggi, 37,33 % atau 28 Dari hasil olahan data memperlihatkan
responden memberikan penilaian bahwa sebanyak 29,33 % atau 22
tinggi dan 16 % atau 12 responden responden memberikan penilaian
memberikan nilai sedang. sangat tinggi, 50,67 % atau 38
d. Kepribadian responden memberikan penilaian
Indikator kepribadian terdiri dari tinggi dan 20 % atau 15 responden
4 item pernyataan dengan masing- memberikan nilai sedang.
masing alternatif jawaban di beri skor • Logika Desain Pesan
1 sampai 5, dari 4 item pernyataan Dalam penelitian ini, Logika Desain
diperoleh nilai gabungan dengan nilai Pesan terdiri dari 15 item pernyataan
minimal 4 dan nilai maksimal 20, dengan 3 indikator yakni: Logika
kemudian dikategorikan ke dalam Ekspresif, Logika Konvensional dan
5 (lima) kelas, yaitu sangat tinggi, Logika Retorika. Jawaban responden
tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. atas masing-masing indikator sangat
Pembagian kategori ini bertujuan beragam. sehingga diperoleh hasil
untuk mengetahui seberapa besar dari masing-masing indikator sebagai
komunikator/narasumber memiliki berikut.
pribadi yang hangat dan bersahabat. a. Logika Ekspresif
Dari hasil olahan data memperlihatkan Indikator ekspresif terdiri dari 5 item
bahwa sebanyak 41,33 % atau 31 pernyataan dengan masing-masing
responden memberikan penilaian alternatif jawaban di beri skor 1
sangat tinggi, 49,33 % atau 37 sampai 5, dari 5 item pernyataan
responden memberikan penilaian diperoleh nilai gabungan dengan
tinggi dan 9,33 % atau 7 responden nilai minimal 5 dan nilai maksimal
memberikan nilai sedang. 25, kemudian dikategorikan ke
e. Dinamika dalam 5 (lima) kelas, yaitu sangat
Indikator dinamika terdiri dari 4 item tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat
pernyataan dengan masing-masing rendah. Pembagian kategori ini
alternatif jawaban di beri skor 1 bertujuan untuk mengetahui seberapa
sampai 5, dari 4 item pernyataan besar komunikator/narasumber
diperoleh nilai gabungan dengan menggunakan logika ekspresif.
DHARMA PRAJA Idrus Buamona dan Rikha Murliasari 29

Dari hasil olahan data memperlihatkan Dari hasil olahan data memperlihatkan
bahwa sebanyak 12 % atau 9 bahwa sebanyak 89,33 % atau 67
responden memberikan penilaian responden memberikan penilaian
sangat tinggi, 62,67 % atau 47 sangat tinggi, 10,67 % atau 8 responden
responden memberikan penilaian memberikan penilaian tinggi.
tinggi dan 25,33 % atau 19 responden d. Tingkat Pengetahuan Aparatur
memberikan nilai sedang. Pertanyaan-pertanyaan dalam tes ini
b. Logika Konvensional sepenuhnya bersumber dari materi-
Indikator konvensional terdiri dari materi yang diberikan dalam pelatihan.
5 item pernyataan dengan masing- Dalam pelaksanaannya jumlah soal
masing alternatif jawaban di beri skor dikelompokan ke dalam 2 (dua)
1 sampai 5, dari 5 item pernyataan bagian, yaitu pertama tes pemahaman
diperoleh nilai gabungan dengan aparatur desa/kelurahan dan yang
nilai minimal 5 dan nilai maksimal kedua adalah tes pengetahuan terhadap
25, kemudian dikategorikan ke materi pelatihan yang disajikan.
dalam 5 (lima) kelas, yaitu sangat Jawaban atas pertanyaan di
tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat lambangkan dengan (B) untuk benar
rendah. Pembagian kategori ini dan (S) untuk salah. bobot nilai untuk
bertujuan untuk mengetahui seberapa jawaban benar adalah 4 (empat)
besar komunikator/narasumber dan jawaban salah adalah 0 (nol).
menggunakan logika konvensional. Berdasarkan output tabel di atas,
Dari hasil olahan data memperlihatkan dari 75 rang yang melaksanakan tes
bahwa sebanyak 86,67 % atau 65 diketahui sebanyak 20 aparatur atau
responden memberikan penilaian 26,67% (mayoritas) mendapat nilai
sangat tinggi, 13,33 % atau 10 84 dari total 100 sementara sisanya
responden memberikan penilaian memperoleh nilai yang beragam.
tinggi.
c. Logika Retorika Regresi Linier Berganda
Indikator retorika terdiri dari 5 item Dalam penelitian ini, teknik analisis
pernyataan dengan masing-masing Regresi Linier Berganda digunakan untuk
alternatif jawaban di beri skor 1 mengetahui pengaruh dari dua variabel
sampai 5, dari 5 item pernyataan bebas (Kredibilitas Komunikator dan
diperoleh nilai gabungan dengan Logika Desain Pesan) terhadap Tingkat
nilai minimal 5 dan nilai maksimal Pengetahuan Aparatur Desa/Kelurahan,
25, kemudian dikategorikan ke adapun rumus regresi berganda, yaitu:
dalam 5 (lima) kelas, yaitu sangat
Y = a + b₁ X₁ + b₂ X₂ + e…
tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat
rendah. Pembagian kategori ini Di mana:
bertujuan untuk mengetahui seberapa Y= variabel tidak bebas (subjek dalam
besar komunikator/narasumber variabel tak bebas/depende yang
menggunakan logika retorika. diprediksi)
30 Idrus Buamona dan Rikha Murliasari DHARMA PRAJA

X= variabel bebas (subjek pada variabel 0,000 < 0,05, artinya variabel kredibilitas
independen yang mempunyai nilai berpengaruh signifikan terhadap variabel
tertentu) tingkat pengetahuan. Sehingga hipotesis
a = nilai intercept (konstan) atau harga Y yang menyatakan bahwa terdapat
bila X = 0 pengaruh kredibilitas komunikator/
b= koefisien regresi, yaitu angka narasumber terhadap tingkat pengetahuan
peningkatan atau penurunan variabel aparatur desa/kelurahan dalam pelatihan
dependen yang didasarkan pada dapat diterima (Ha 1 diterima).
variabel independen. Bila b (+) maka
naik, bila b (-) maka terjadi penurunan. • Pengaruh X₂ terhadap Y
e = kesalahan pengganggu (error) Coefficientsa
T Sig.
1. Analisis Regresi Sederhana 7.212 .000
2.182 .032
Analisis regresi sederhan digunakan
untuk meprediksi atau menguji pengaruh a. Dependent Variable: T_Pengetahuan
satu variabel bebas/independent terhadap Dari hasil olahan data, diperoleh nilai
variabel terikat/dependent. Bila skor t hitung sebesar 2,182 dengan nilai sig
variabel bebas diketahui maka skor variabel 0,032 < 0,05, artinya variabel logiKadesain
terikat dapat diprediksi besarannya. Dasar pesan berpengaruh signifikan terhadap
pengambilan keputusan regresi sederhana variabel tingkat pengetahuan. Sehingga
dapat mengacu pada dua hal, yakni dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat
membandingkan nilai t hitung dengan t pengaruh logika desain pesan terhadap
tabel, atau dengan membandingkan nilai tingkat pengetahuan dan pemahaman
signifikan dengan nilai probabilitas 0,05. aparatur desa/kelurahan dalam pelatihan
a. Jika t hitung > t tabel atau nilai dapat diterima (Ha 2 diterima).
diterima (Ha2 diterima). sementara fak
sig < 0,05, artinya variabel bebas
• Koefisien Korelasi (R) penelitian ini m
berpengaruh terhadap variabel terikat Koefisien Korelasi ( R )
Model Summary Uji F
b. Jika t hitung < t tabel atau nilai sig
> 0,05, artinya variabel bebas tidak Model Summary Uji F digunak
Model R R Square Adjusted Std. Error
berpengaruh terhadap variabel terikat. R Square of the model regresi
Estimate
• Pengaruh X₁ terhadap Y 1 .510a .260 .240 5.967 memprediksi v
Coefficientsa a. Predictors: (Constant), D_Pesan, Kredibilitas Disamping itu
a. Predictors: (Constant), D_Pesan, Kredibilitas
variabel ind
T Sig. Dari output model summary diatas
11.634 .000 Dari output model summary di atas mempunyai pe
terlihat bahwa nilai R (koefisien korelasi)
3.850 .000 terlihat bahwa nilai R (koefisien korelasi) terhadap depend
sebesar 0,510
sebesar 0,510yangyang
berarti berarti
bahwa variabel
bahwa
a. Dependent Variable: T_Pengetahuan
variabel
dependentdependent
dan dan independent dapat
independent dapat
Dari hasil olahan data, diperoleh nilai dikategorikan memiliki hubungan linier ANOVAa
dikategorikanmemiliki hubungan linier
t hitung sebesar 3,850 dengan nilai sig yang kuat. Model S
yang kuat. S
Regressio
n
1
4.7.3 Koefisien Determinasi ( R² ) Residual 2
Total 3
a. Dependent Variable:
Model Summary
b. Predictors: (Constan
Model R R Square Adjusted Std. Error
R Square of the Karena nilai F
Estimate
dependent dan independent dapatmempunyai pengaruh secara bersama-sama
terlihat bahwa nilai R (koefisien korelasi)
dikategorikanmemiliki hubungan linierterhadap dependent.
a
ANOVA
sebesar 0,510 yang berarti bahwa variabel Model Sum of df Mean F Sig.
yang kuat. Squares Square
dependent dan independent dapat Regressio
901.604 2 450.802 12.660 .000b
n
a1
dikategorikanmemiliki hubungan( R²linier ANOVA
4.7.3 Koefisien Determinasi ) Residual 2563.782 72 35.608
Model Total Sum of3465.387df Mean
74 F Sig.
DHARMA PRAJA
yang kuat. Idrus Buamona
Squares dan RikhaSquareMurliasari 31
a. Dependent Variable: T_Pengetahuan
Model Summary Regressio
901.604 2 450.802 12.660 .000b
b.
n Predictors: (Constant), D_Pesan, Kredibilitas
• 4.7.3
Koefisien
KoefisienDeterminasi
Model R (R²)
R Square Adjusted
Determinasi ( R² )
R Square
Std. Error
of the
1
Karena nilai
Residual
Karena nilai F
F hitung
2563.782 72
hitung >> FFtabel
35.608
tabeldan dansigsig <
Model Summary
Estimate < 0,05 maka keputusan adalah tolak.
Total 3465.387 74

.510a 0,05Variable:
a. Dependent
Dengan makaT_Pengetahuan
tingkat keputusan
signifikansi adalah 5 %tolak. Dengan
didapat
Model1Summary .260 .240 5.967
b. Predictors: (Constant), D_Pesan, Kredibilitas
Model a. Predictors:
R R Square Adjusted
(Constant), Std. Error
D_Pesan, Kredibilitas simpulan bahwa model
tingkat signifikansi regresi kesimpulan
5 % didapat dapat
R Square of the Karena nilai F hitung > F tabel dan sig <
Dari tabel diatas, nilai R Square digunakan
Estimate bahwa model untukregresi
memprediksi variabeluntuk
dapat digunakan
1 .510a .260 .240 5.967 0,05
tingkat maka keputusan adalah
pengetahuan aparaturtolak.atauDengan
semua
yaitu sebesar 0,260. Hasil ini menunjukan memprediksi variabel tingkat pengetahuan
a. Predictors: (Constant), D_Pesan, Kredibilitas variabel
tingkat independent
signifikansi secarakesimpulan
5 % didapat simultan
bahwa (Constant),
a. Predictors: baik D_Pesan,
variabel Kredibilitas mempaengaruhi
Kredibilitas aparatur atauvariabel
semua dependent.
variabel independent
Dari tabel diatas, nilai R Square bahwa model regresi dapat digunakan untuk
Dari tabel di atas,
Komunikator dannilai R Square,
Desain Pesanyaitudapat secara simultan mempaengaruhi variabel
yaitu sebesar 0,260. Hasil ini menunjukan memprediksi variabel tingkat pengetahuan
sebesar 0,260. Hasil ini menunjukkan
menjelaskan terhadap variabel Tingkat • Uji t
dependent.
bahwa
bahwa baik
baik variabel
variabel Kredibilitas
Kredibilitas aparatur atau semua variabel independent
Pengetahuan sebesar 26 %. Karena dari Hasil
Uji t uji t dapat dilihat pada tabel
Komunikator
Komunikator dan dan Desain
Desain PesanPesan dapat
dapat secara simultan mempaengaruhi variabel
dua variabel berikut.
menjelaskan terhadappenelitian
variabel baruTingkatdapat Hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut :
menjelaskan terhadap variabel Tingkat dependent.a
Pengetahuan
menjelaskan sebesar
sebesar 2626 %,%. halKarena
ini berarti Coefficients
Coefficientsa
Pengetahuan sebesar 26 %. Karena
dari dua variabel penelitian baru dapat Uji t dari
masih ada variabel lain sebesar 74 %. t Sig.
menjelaskan
dua variabelsebesar 26 %, hal
penelitian ini berarti
baru dapat Hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut :
masih Maksud dari pernyataan
ada variabel lain%,sebesar ini
74 %. adalah 3.692 .000
menjelaskan sebesar 26 hal ini berarti Coefficientsa 4.400 .000
Maksud dari pernyataan
Tingkat Pengetahuan ini adalah Tingkatoleh
dipengaruhi t 2.982 Sig. .004
masih ada variabel lain sebesar 74 %.
Pengetahuan
banyak faktor,dipengaruhi oleh yang
dua faktor banyakditeliti a. Dependent Variable: T_Pengetahuan
faktor,
Maksud
sementara dua faktor
faktor pernyataan
dari yang
lain diteliti baru
di luar
ini mampu
adalah
dari 26 %, a. Dependent
Berdasarkan3.692 hasil
Variable: T_Pengetahuan .000 pada tabel
uji t hitung
baru
menjelaskan mampu menjelaskan
sebesar 26 %, sebesar
sementara faktor 4.400 .000
Tingkat Pengetahuan dipengaruhi oleh Berdasarkan2.982 hasil uji : t hitung
.004 pada
penelitian ini menjelaskan sebesar 74 %. diatas, diketahui bahwa
lain di luar dari penelitian ini menjelaskan a. Dependent Variable: T_Pengetahuan
banyak faktor, dua faktor yang diteliti tabel di atas, diketahui bahwa:
sebesar
Uji F 74 %. 21 | P a g e
baru mampu menjelaskan sebesar 26 %, Berdasarkan
 Nilai t hasil uji tuntuk
hitung hitung(X pada ) tabel
sebesar
1
Uji F digunakan untuk mengetahu apakah
ted Std. Error
• Uji F 4,400
diatas, dengan
diketahui bahwasignifikansi
: 0,000<
are of the modelUjiregresi dapat digunakan
F digunakan untuk mengetahu untuk 0,05 maka dapat disimpulkan veriabel
Estimate 21 | P a g e
240 5.967 apakah model
memprediksi regresi
variabel dapat atau
dependent digunakan
tidak. kredibilitas berpengarung signifikan
untuk memprediksi variabel dependent terhadap tingkat pengetahuan.
dibilitas Disamping itu menunjukan apakah semua
atau tidak. Di samping itu menunjukkan  Nilai t hitung untuk (X2) sebesar 2,982
variabel independent dalam model
mmary diatas apakah semua variabel independent dengan signifikansi 0,004 < 0,05 maka
mempunyai
dalam modelpengaruh secarapengaruh
mempunyai bersama-sama
secara dapat disimpulkan veriabel logika
sien korelasi)
bersama-sama terhadap
terhadap dependent. dependent. desain pesan berpengarung signifikan
ahwa variabel terhadap tingkat pengetahuan.
ANOVAa
dent dapat
ungan linier ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square Analisis Regresi Berganda
Regressio
901.604 2 450.802 12.660 .000b
n
1 Analisis regresi berganda digunakan
( R² ) Residual 2563.782 72 35.608
Total 3465.387 74 untuk mengetahui pengaruh variabel
a. Dependent Variable: T_Pengetahuan independent (kredibilitas komunikator,
Std. Error
b. a. Dependent
Predictors: (Constant),Variable: T_Pengetahuan
D_Pesan, Kredibilitas
desain pesan) terhadap variabel dependent
of the Karena nilai F (Constant),
b. Predictors: hitung > D_Pesan,
F tabel dan sig <
Kredibilitas (tingkat pengetahuan).
Estimate
5.967 0,05 maka keputusan adalah tolak. Dengan
dibilitas tingkat signifikansi 5 % didapat kesimpulan
ai R Square bahwa model regresi dapat digunakan untuk
menunjukan memprediksi variabel tingkat pengetahuan
Kredibilitas aparatur atau semua variabel independent
Analisis Regresi Berganda sebesar 0,378, artinya apabila variabel
Analisis Regresi Berganda Desain Pesan meningkat satu satuan dengan
Analisis regresi berganda digunakan untuk Desain Pesan meningkat satu satuan dengan
Analisis regresi berganda digunakan untuk asumsi variabel bebas lain konstan, maka
mengetahui pengaruh variabel independent asumsi variabel bebas lain konstan, maka
mengetahui pengaruh variabel independent Tingkat Pengetahuan akan meningkat
(kredibilitas komunikator, desain pesan) Tingkat Pengetahuan akan meningkat
(kredibilitas komunikator, desain pesan) sebesar 0,378 satuan.
32terhadap variabel
Idrus Buamona dependent
dan Rikha
Murliasari (tingkat sebesar 0,378 satuan. DHARMA PRAJA
terhadap variabel dependent (tingkat D. Pembahasan
pengetahuan). D. Pembahasan
Descriptive
pengetahuan). Statistics Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi linier
Descriptive Statistics Berdasarkan hasil analisis regresi linier
Descriptive StatisticsMean berganda terhadap Kredibilitas
Std. Deviation N Berdasarkan hasil analisis regresi
berganda terhadap Kredibilitas
T_Pengetahuan Mean 84.85 Std. Deviation 6.843 N 75 linier berganda terhadapLogika
Komunikator/Narasumber, Kredibilitas
Desain
T_Pengetahuan
Kredibilitas 84.85
73.16 6.843
9.813 7575 Komunikator/Narasumber,
Komunikator/Narasumber, Logika Desain
Logika Desain
Pesan, maka diperoleh kesimpulan untuk
Kredibilitas 73.16 9.813 75
Pesan,maka
Pesan, makadiperoleh
diperolehkesimpulan
simpulan untukuntuk
Dari output diatas, rata-rata tingkat menjawab hipotesis pada perumusan
Dari output di atas, rata-rata tingkat menjawab menjawab hipotesis
hipotesis pada pada perumusan
perumusan
Dari output diatas, rata-rata tingkat masalah sebagai berikut :
pengetahuan
pengetahuan 75 75 aparatur
aparatur desa Desa dan dan masalah sebagai berikut.
pengetahuan
kelurahan 75 aparatur Desa dan masalah sebagai berikut :
Kelurahanadalah adalah 84,8584,85 dengandengan standar standar 1. HipotesisPertama
1. Hipotesis Pertama
deviasi
Kelurahan 6,843. adalah 84,85 dengan standar 1. Hipotesis Pertama
Pengaruh
Pengaruh kredibilitas
kredibilitas komunikator
komunikator
deviasi 6,843.
Pengaruh kredibilitas
terhadap tingkat komunikator
deviasi 6,843.
Coefficientsa terhadap tingkat pengetahuan
pengetahuan aparatur
aparatur
Coefficients a dalam hasil
Coefficients
Model a
Unstandardized Standa t Sig. terhadap tingkatpenelitian
pengetahuanmenunjukkan
aparatur
dalam hasil penelitian menunjukan hasil
Model
Coefficients
Unstandardized Standa
rdized
t Sig. hasil signifikan, ini dilihat dari
Coefficients
Coeffi
rdized dalam hasil penelitian menunjukan hasil
cients
Coeffi nilai koefisien
signifikan, ini dilihatregresi
dari nilaiberganda
koefisien
B Beta
Std. cients signifikan, ini dilihat dari nilai koefisien
B Error sebesarberganda
regresi 0,314 sebesar
artinya0,314apabila
artinya
Std. Beta
(Constant) 37.707 Error
10.214 3.692 .000 variabel
regresi Kredibilitas
berganda Komunikator
sebesar 0,314 artinya
1 (Constant)
Kredibilitas 37.707
.314 10.214 .071 .450 3.6924.400 .000
.000 apabila variabel Kredibilitas
1 D_Pesan
Kredibilitas .378 .071
.314 .127 .450 .305 4.4002.982 .000
.004 meningkat
apabila satu satuan,
variabel maka Tingkat
Kredibilitas
D_Pesan .378 .127 .305 2.982 .004
Komunikator
Pengetahuan akan meningkat
meningkat satu sebesar
satuan,
Komunikator
0,314 Tingkat meningkat
satuan. Kredibilitas satu satuan,
Pengetahuan seseorang
a. Dependent Variable: T_Pengetahuan
maka akan
a. Dependent Variable:
Berdasarkan T_Pengetahuan
tabel diatas, maka persamaan mempunyai peranan
maka Tingkat
meningkat
Pengetahuan yang penting
sebesar 0,314
akan
satuan.
a. Dependent Variable:
Berdasarkan T_Pengetahuan
tabel diatas, maka persamaan
dalam
meningkat mempersuasi
sebesar 0,314 lainsatuan.
orang untuk
menentukan pandangannya.22 | P a g e
22 | P a g e
Berdasarkan tabel di atas, maka 2. Hipotesis Kedua
persamaan regresinya adalah:
Terdapat hubungan atau pengaruh yang
signifikan antara Desain Pesan (X₂)
Y = 37,707 + 0,314 X1 + 0,378 X₂ terhadap Tingkat Pengetahuan Aparatur
(Y). Pengaruh logika desain pesan
Dari hasil persamaan regresi berganda terhadap tingkat pengetahuan aparatur
di atas, maka didapat Kredibilitas dalam hasil penelitian menunjukkan
Komunikator X₁ (b₁) sebesar 0,314, hasil signifikan, ini dilihat dari nilai
artinya apabila variabel Kredibilitas koefisien regresi berganda sebesar
Komunikator meningkat satu satuan 0,378, artinya apabila variabel Desain
dengan asumsi variabel bebas lain Pesan meningkat satu satuan maka
konstan, maka Tingkat Pengetahuan akan Tingkat Pengetahuan akan meningkat
meningkat sebesar 0,314 satuan. Besarnya sebesar 0,378 satuan.
koefisien regresi variabel Desain Pesan 3. Hipotesis Ketiga
X₂ (b₂) sebesar 0,378, artinya apabila Terdapat Pengaruh secara simultan
variabel Desain Pesan meningkat satu antara variabel Kredibilitas
satuan dengan asumsi variabel bebas lain Komunikator dan variabel Logika
konstan, maka Tingkat Pengetahuan akan Desain Pesan terhadap Tingkat
meningkat sebesar 0,378 satuan. Pengetahuan.
DHARMA PRAJA Idrus Buamona dan Rikha Murliasari 33

SIMPULAN DAN SARAN harga signifikansi dari F hitung lebih


kecil dari 0,05, maka model regresi
Simpulan dapat digunakan untuk memprediksi
Hasil analisis dapat disimpulkan variabel dependent.
beberapa hal, antara lain:
Implikasi
1. Dari uji t diperoleh nilai t hitung
sebesar 4.400 dengan signifikansi 1. Implikasi Teoretis
sebesar 0,000 < 0,05, artinya Dalam Penelitian ini, teori-teori yang
variabel kredibilitas berpengaruh digunakan, yaitu teori kredibilitas
signifikan terhadap variabel tingkat komunikator (Mc.Croskey) dan
pengetahuan. Pada tabel koefisien, Logika Desain Pesan (O’Keefe),
nilai konstanta (a) sebesar 37.707 dan untuk melihat efektivitas komunikasi
nilai kredibilitas (b) sebesar 0,314, ini yang dilakukan. Hasil penelitian ini,
artinya bahwa setiap penambahan satu menunjukkan bahwa Kredibilitas
nilai kredibilitas, maka nilai tingkat Sumber dan Logika Desain Pesan
pengetahuan akan bertambah sebesar dengan pendekatan komunikasi
0,314 interpersonal dan kelompok dapat
2. Dari uji t diperoleh nilai t hitung meningkatkan pengetahuan Aparatur
sebesar 2,982 dengan signifikansi Pemerintah desa/kelurahan. Namun
sebesar 0,004 < 0,05. Besarnya hasil dari penggunaan dua variabel
kontribusi variabel logika desain ini baru mampu menjelaskan sebesar
pesan terhadap tingkat pengetahuan 26 %, artinya masih ada variabel
aparatur desa/kelurahan sebesar 0.061 lain sebesar 74 % di luar model
atau 6,1%. Pada tabel koefisien, nilai ini. Terhadap penelitian lanjutan
konstanta (a) sebesar 37.707 dan nilai yang ingin mengetahui pengaruh
desain pesan (b) sebesar 0,378, ini efektivitas komunikasi yang dibangun
artinya bahwa setiap penambahan satu dilihat dari sisi kredibilitas dan
nilai desain pesan, maka nilai tingkat desain pesan, pendekatan kuantitatif/
pengetahuan akan bertambah sebesar kualitatif bisa digunakan dengan
0,378 menambah faktor lain. Relevansi hasil
3. Terdapat pengaruh langsung secara penelitian dengan penggunaan teori-
simultan antara variabel Kredibilitas teori ini adalah bahwa kredibilitas
Komunikator dan Desain Pesan komunikator dan logika desain pesan
terhadap Tingkat Pengetahuan sebesar mutlak diperlukan komunikator dalam
0,260 atau 26%, yang mengandung mempersuasi komunikan dalam hal ini
pengertian bahwa pengaruh variabel meningkatkan pengetahuan aparatur
bebas (kredibilitas dan desain pesan) desa dan kelurahan di samping melihat
terhadap variabel terikat (tingkat faktor lain.
pengetahuan) adalah sebesar 26%. 2. Implikasi Metedologi
Nilai F hitung sebesar 12.660 Dari hasil penelitian jelas bahwa
dengan signifikansi 0,000, karena masih diperlukan faktor lain, untuk itu
34 Idrus Buamona dan Rikha Murliasari DHARMA PRAJA

demi menyempurnakan penelitian ini Berger, C. R. dkk. 2011. The Handbook


dan mengungkap faktor lain tersebut, Of Communication Science. USA:
terhadap penelitian selanjutnya Wadswoth Cangara, Hafied. 2004.
disarankan sebaiknya menggunakan Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:
metode analisis jalur (path analysis) Kencana Prenada Media Group
dengan tujuan menerangkan akibat Effendy,Onong Uchjana. 1992. Dinamika
langsung dan akibat tidak langsung Komunikasi. Edisi Revisi. PT. Remaja
seperangkat variabel. Rosdakarya. Bandung

Saran Hamzah B Uno. 2006. Orientasi Baru dalam


Psikologi Pembelajaran, (Jakarta:
Untuk penelitian selanjutnya Bumi Aksara,
disarankan untuk meneliti faktor-faktor
lain yang terkait dengan pengaruh Hovland, Carl L. 2007. Source of
kredibilitas komunikator/narasumber dan Communication. London: Yale
desain pesan terhadap tingkat pengetahuan University Publicity
dengan maksud untuk menjawab 74 % Koswara, 2001.Dinamika Informasi Dalam
yang belum terjelaskan pada periode Era Global, CV. Rajawali. Jakarta.
waktu yang berbeda dengan maksud
Masmuh, Abdullah. 2008. Komunikasi
untuk mengetahui konsistensi dari hasil
Organisasi dalam Perspektif Teori
penelitian ini.
dan Praktik,Malang: UPT. Penerbitan
Universitas Muhammadiyah Malang.
DAFTAR PUSTAKA Mulyana, Deddy, 2001 Ilmu Komunikasi
Suatu Pengantar. PT. Remaja
Buku Teks Umum Rosdakarya. Bandung
Ahmad, A, S., 1994, Kebijaksanaan dan Nawawi, Hadari, 2000. Manajemen Stratejik
Perencanaan Komunikasi, Ujung Organisasi non Profit Bidang
Pandang: Hasanuddin University Press. Pemerintahan (dengan ilustrasi Bidang
Pendidikan), Gajah Mada,Yogyakarta.
Achmad S Ruky. 2003. Sumber Daya Manusia
Berkualitas, Mengubah Visi menjadi O’Keefe, Barbara J. 1998. “The Logic of
Realitas. edisi Pertama. PT Gramedia Message Design: Individual Differences
pustaka Utama. Jakarta in Reasoning About Communication”.
Communication Monograph 55.
Alo, Liliweri. 1997. Komunikasi Antar
Pribadi. Citra Aditya Bakti. Bandung Pawit M Yusuf. 2010. Komunikasi
Instruksional, Jakarta: Bumi Aksara,
Azwar S. 2011. Sikap Manusia: Teori dan
Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Jakarta. H.R. Riyadi Soeprapto, MS, 2010, The Capacity
Building For Local Government
Belch & Belch. 2001. Advertising &
Toward Good Governance, Word bank
Promotion: An Integrated Marketing
Communication Perspective. New Rahmat, Jalaludin, 1994, Psikologi
York: McGraw Hill Komunikasi, (Bandung: Rosda)
DHARMA PRAJA Idrus Buamona dan Rikha Murliasari 35

Ritonga, M Jamiluddin. 2005. Tipologi Pesan Ruslan, Rosady. 2008. Metode Penelitian
Persuasif. Jakarta: Indeks. Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Rogers, E. M. 2001. Communication
Persada
Technology: The New Media in Society.
NewYork: The Free Press. Santoso, Singgih. 2002. SPSS Statistik
Non Parametrik. PT Elex Media
Computindo, Jakarta.
Buku Teks Metodologi
Singarimbun, M. dan Effendi, S., ed. 1989.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Metode Penelitian Survai. Pustaka
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. LP3ES Indonesia. Jakarta
Rineka Cipta. Jakarta. Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian.
Azwar,S. 2008. Reliabitas dan Validitas. Alfabeta. Bandung
Pustaka Pelajar offset. Yogyakarta. Muhammad IH. 2002. Pokok-pokok Materi
Budiono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
UNS Press. Surakarta. Ghalia Indonesia. Jakarta

Bungin B. 2001, “Metodelogi Penelitian


Lain-lain
Sosial” Surabaya: Airlangga University
Press.
Nurhaidar. 2009. Analisis Strategi Komunikasi
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Dinas Pariwisata Seni dan Budaya
Multivariate dengan SPSS. Ce- Terhadap Peningkatan Kunjungan
takan IV. Badan Penerbit Uni- Wisatawan Pasca Konflik di Kabupaten
versitas Diponegoro. Semarang Poso. Universitas Hasanuddin.
Makassar (tidak dipublikasikan).
.2013. Aplikasi Analisis Multivariat
dengan Program IBM SPSS. 21. Nurjanah. Nasir. 2014. Strateg komunikasi
Edisi 7, Penerbit Universitas Di- inovasi dalam pengembangan potensi
ponegoro. desa wisata. Volume 5, Nomor 1, hlm.
1-118
Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan
Teori Komunikasi. Malang: Peraturan Pemerintah No.73 Tahun 200
Universitas Muhammadiyah tentang Kelurahan
Malang
Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 2014
Djarwanto. 1993. Statistik Induktif Edisi tentang Desa
Empat. BPFE. Yogyakarta.
PERDA Kota Ambon Nomor 03 Tahun 2014
Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknis Praktis tentang Perubahan Atas
Riset Komunikasi. Kencana Prenada
PERDA Kota Ambon Nomor 10 Tahun 2008
Media Group: Jakarta.
tentang Pembentukan Organisasi Dan
Ridwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. CV. Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Alfabeta: Bandung. Kota Ambon.
36 Idrus Buamona dan Rikha Murliasari DHARMA PRAJA

Poentarie, Emmy. 2013. Penerapan strategi Undang-undang No.06 Tahun 2014 tentang
komunikasi pada “plik nanggulan 2”. Desa
Dalam Jurnal Studi Komunikasi dan Yasin Muhamad, dkk. 2013. Gaya Komunikasi
Media. Vol. 17 No. 2. Guru Matematika ditinjau dari teori
komunikasi logika desain pesan. Unnes
Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Journal of Mathematic Education
Pemerintahan Daerah Research 2 (2). ISSN 2252-6455

Anda mungkin juga menyukai