Anda di halaman 1dari 2

Katanya Cinta Rasul

‫س ِم هّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْي ِم‬


ْ ‫ِب‬

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Azza Wajl, yang telah Menciptakan rasa cinta
sehingga rasa cinta itu mempersatukan Bapak ibu kita, dan sehingga Kecintaan itu membuat kita
diciptakan dari ketiadaan menjadi ada, dari Nutfa yang hina menjadi manusia yang sempurna yang
kemudiaan dimuliakan dengan diturunkannya Islam kepada kita.

Tak lupa, kitapun mesti mengirimkan Salam dan Shalawat kepada Junjungan kita, sang
manusia Sempurna, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, yang telah mengantar kita keluar dari
jalan kesesatan menuju jalan yang dipenuhi petunjuk Allah Azza Wajl, dan yang telah membawa
kita dari alam yang gelap gulita karna kesesatannya menuju alam yang terang benderang karna
Petunjuk dan Wahyu yang dibawanya.

Kaum Musllimin Rahimakumullah.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

‫ َو َحفَّ ْت ُه ُم‬، ُ‫شيَ ْت ُه ُم ال َّر ْح َمة‬


ِ ‫ َو َغ‬،ُ‫س ِكينَة‬
َّ ‫سونَهُ بَ ْينَ ُه ْم ِإاَّل نَ َزلَتْ َعلَ ْي ِه ِم ال‬ َ ‫ت هللاِ يَ ْتلُونَ ِكت‬
ُ ‫َاب هللاِ َويَتَدَا َر‬ ِ ‫ت ِمنْ بُيُو‬ ٍ ‫اجتَ َم َع قَ ْو ٌم فِي بَ ْي‬ْ ‫َو َما‬
ُ‫ َو َذ َك َر ُه ُم هللاُ فِي َمنْ ِع ْن َده‬، ُ‫ا ْل َماَل ِئ َكة‬
“Tidaklah berkumpul suatu kaum disalah satu masjid diantara masjid-masjid Allah, mereka
membaca Kitabullah serta saling mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka ketenangan 
dan rahmat serta diliputi oleh para malaikat. Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan para
malaikat”

Jama’ah Rahimakumullah.
Allah berfirman dalam Al Qur’an :

              
  
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut
Allah.

              
 
31. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Semua dalil yang saya paparkan diawal tadi, bahwa dalil tadi menekankan wajibnya
mencintai Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, karena hal itu merupakan salah satu inti agama,
hingga keimanan seseorang tidak dianggap sempurna hingga kita  merealisasikan cinta tersebut.
Hanya saja yang sangat memprihatinkan, banyak orang yang mengaku cinta dan rindu pada
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, tapi sedikit sekali mengingatnya, tidak mengikuti
ajarannya, tidak benar-benar meneladaninya, enggan menghidupkan sunnah-sunnahnya, padahal
makna meneladani Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah dengan mengerjakan perbuatan
seperti perbuatan yang beliau kerjakan/ajarkan, sesuai dengan ketetentuan hukum yang beliau
tetapkan.
Karena itu dalam mengikuti Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kita harus mengetahui
status hukum yang ditetapkannya. Apa pun ketetapan hukum yang berasal dari beliau, kita ikuti dan
patuhi tanpa membantahnya. Ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mewajibkan sesuatu,
kita pun turut mewajibkannya. Kalau beliau mensunnahkannya, kita juga mensunnahkannya. Saat
beliau mengharamkan sesuatu, maka kitapun mengharamkannya juga. Demikian pula pada saat
beliau memakruhkan atau memubahkan sesuatu, kita mengikutinya. Jadi, meneladani Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam itu adalah kita beramal seperti yang dikerjakan beliau, sesuai dengan
arahnya (hukum yang ditetapkannya).

Sahabat-sahabatku semua, sekarang mari kita tanyakan pada diri kita, bagaimana kita
selama ini, apakah kita telah benar-benar mencintai Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan
sudah benarkah kita selama ini dalam mengikuti dan meneladani beliau? Inginkah kita bersama-
sama dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di surga nanti?  Sudahkah kita beramal sesuai
tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam? Karena selain ikhlas, syarat diterimanya sebuah
amal haruslah sesuai dengan tuntunan/ajaran Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.  "Barang
siapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada tuntunan (ajaran)nya dari kami, maka amalan itu
akan tertolak (di sisi Allah SWT)." (HR. Muslim).

Hanya bagi hamba yang telah benar-benar mencintai dan meneladani Rasulullah Shallallahu
alaihi wa sallam dengan ikhlas saja yang dapat merasakan getaran rindu kepada Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam. Bila kita ingin merasakan nikmatnya rasa rindu kepada Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam yang benar-benar memenuhi seluruh hati dan perasaan kita, yaitu rasa
rindu yang indah, yang tidak akan bisa kita lukiskan dengan kata-kata,  maka mulailah dengan
mencintai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, ikhlas dan tidak merasa keberatan
menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, yang disampaikan melalui Rasululah
Shallallahu alaihi wa sallam, tidak merasa berat menghidupkan sunnah-sunnahnya. Insya Allah kita
akan merasakan nikmatnya cinta dan kerinduan yang mendalam kepada Allah Azza Wa Jall dan
kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Sebagai penutup, kami akan membacakan satu Hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam, Yaitu :

Rasululloh ShallAllohu ‘alaihi wa sallam dalam hadist yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari
hadist Anas bin Malik  dikisahkan ada seseorang lelaki yang pernah bertanya kepada
Nabi ShallAllohu ‘alaihi wa sallam tentang Hari Kiamat. Lelaki itu bertanya “Bilakah datang Hari
Kiamat?” Beliau balik bertanya “Apa yang telah engkau persiapkan ununtuk menyambutnya?”
Lelaki itu menjawab “Tidak ada yang bisa kupersiapkan. Hanya saja aku mencintai
Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan RasulNya.” Maka RasulullohShallAllohu ‘alaihi wa
sallam berkomentar, yang artinya: “Engkau akan dikumpulkan bersama orang yang engkau
cintai.” Anas berkata “Kami tidak pernah bersenang hati sebagaimana senangnya kami ketika
mendengar beliau bersabda “Engkau akan dikumpulkan bersama orang yang engkau cintai.”
Sementara saya mencintai Nabi, Abu Bakar dan Umar. Saya berharap semoga saya bisa bersama
mereka karena kecintaan saya kepada mereka, meskipun saya tidak mampu mengamalkan apa yang
mereka amalkan.”

Akhirnya, kita berdoa kepada Allah Azza Wa Jall untuk dipertemukan dengan kekasih
tercintah dan dikumpulkan bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Wabillahittaufiq, Wa Sallallahu ala Nabiyyina Muhammad wa Akhiruda’wana anil


Hamdulillahi Rabbil aalamiiin.

Anda mungkin juga menyukai