Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Jumat – Kewajiban Mencintai Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa Sallam1

Saudaraku Jamaah sekalian yang semoga Allah muliakan


Mengawali khutbah Jum’at ini, khatib mengajak agar pada Jum’at yang mulia ini kita
Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah, serta Memperbanyak shalawat kepada Rasullah
shallallahu ‘alaihi wasallam.
Karena Taqwa merupakan perintah dan wasiat Allah kepada seluruh hamba-Nya. Taqwa juga
merupakan bekal terbaik bahkan satu-satunya bekal ketika seorang hamba menghadap kepada
Allah Ta’ala. Taqwa yang akan mengantarkan seorang hamba pada kemuliaan di dunia dan di
akhirat. Karena orang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa.
Rasul juga mengatakan, ketika ditanya amalan yang paling banyak memasukan manusia ke
surga? Belia menjawab « ‫ق‬ ِ ُ‫َّللاِ َو ُح ْسنُ ْال ُخل‬
‫ت َ ْق َوى ه‬

Mari kita juga perbanyak sholawat kepada Rosulullah shalalahu a’laihi wassalam.

َ ‫علَ ْي ِه‬
‫ع ْش ًرا‬ ‫صلهى ه‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ً ‫احدَة‬
ِ ‫ى َو‬ َ ‫صلهى‬
‫علَ ه‬ َ ‫َم ْن‬
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya
sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)

Tema khutbah kali ini adalah mengenai “ cinta rosul” . tujuan pembahasan ini agar kita
selaku kaum muslimin mengetahui cinta kepada rosulullah shalallahu a’laihi wasalam yang
semestinya sesuai dengan yang Allah dan rosulullah inginkan.

Karena tidak sedikit kaum muslimin yang mengaku cinta rosul namun terkadang belum
memahami bagaimana seharusnya cinta dia kepada Rosulullah saw.

Jamaah rohimakumullah ...

Diantara tanda atau bukti Iman dan Taqwa kepada Allah adalah mencintai Allah dan Rasul-
Nya. Takkan sempurna Iman seorang hamba sebelum menjadikan Rasul sebagai sosok yang
paling ia cintai melebih kecintaan pada segala sesuatu.

َ‫اس أ َ ْج َم ِعين‬
ِ ‫الَ يُؤْ ِم ُن أ َ َحدُ ُك ْم َحتهى أ َ ُكونَ أ َ َحبه ِإلَ ْي ِه ِم ْن َوا ِل ِد ِه َو َولَ ِد ِه َوالنه‬
“Tidaklah (sempurna) iman salah seorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya
daripada orangtuanya, anaknya dan segenap umat manusia.” (HR. Bukhari I/14 no.15,
dan Muslim I/167 no.44)

Hadits di atas menunjukan bahwa bukti iman adalah mencintai nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam mebelihi kecintan terhadap diri, harta, anak serta apa dan siapapun dari
kalangan manusia. Orang beriman beriman yang sejati selalu menempatkan cinta kepada
Rasul pada posisi cinta tertinggi. Oleh karena itu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
rahimahullah menyebut cinta kepada Rasul sebagai kewajiban yang harus ditunaikan setiap
Muslim terhadap Rasul. Sebab hal itu merupakan hak beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,

1
Allah Ta’ala berfirman dalam surah At-Taubah ayat 24;

َ ‫ِيرت ُ ُك ْم َوأ َ ْم َوا ٌل ا ْقت ََر ْفت ُ ُموهَا َوتِ َج‬


َ‫ارة ٌ ت َْخش َْون‬ َ ‫عش‬َ ‫﴿ قُ ْل إِن َكانَ آبَاؤُ ُك ْم َوأ َ ْبنَآ ُؤ ُك ْم َوإِ ْخ َوانُ ُك ْم َوأ َ ْز َوا ُج ُك ْم َو‬
ْ ‫ض ْونَ َها أ َ َحبه ِإلَ ْي ُكم ِمنَ ه‬
‫ي ه‬
ُ‫َّللا‬ َ ِ‫صواْ َحتهى يَأت‬ ُ ‫س ِبي ِل ِه فت ََربه‬ َ ‫سو ِل ِه َو ِج َها ٍد فِي‬ ُ ‫َّللاِ َو َر‬ َ ‫سا ِك ُن ت َْر‬َ ‫سادَهَا َو َم‬ َ ‫َك‬
24). ‫ اآلية‬،‫َّللاُ ًال َي ْهدِي ْالقَ ْو َم ْالفَا ِسقِينَ ﴾ (سورة التوبة‬ ‫ِبأ َ ْم ِر ِه َو ه‬
Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu,
harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari
berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS: At-Taubah Ayat: 24)

Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah mengatakan;


“Ayat yang mulia ini merupakan dalil paling agung yang menunjukan wajibnya mencintai
Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam serta mendahulukan kecintaan pada
keduanya atas segala sesuatu. Ayat ini juga menunjukkan ancaman keras (wa’id syadid) dan
celaan yang keras terhadap orang yang lebih mencintai hal-hal yang disebutkan dalam ayat
tersebut (ayah, anak, saudara, istri-suami, harta kekayaan, aset bisnis, rumah) dari Allah,
Rasul-Nya, dan jihad di jalan-Nya.

Maka kaum muslimin rohimakumullah ... mulai detik ini mari perbaiki kecintaan kita kepada
Allah dan rosulullah shalallahu a’laihi wassalam. Agar menjadi rengking yang pertama dari
rasa cinya kita kepada seluruh yang ada.

Karena takkan pernah sempurna iman seorang hamba selama ia masih lebih mencintai
anaknya, istrinya dan orang tuanya bahkan diri kita sendiri dibanding kecintaan kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Abdullah bin Hisyam berkata, “Kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
beliau memegang tangan Umar bin Khaththab –radiyallahu ’anhu-. Lalu Umar –radhiyallahu
’anhu- berkata, ‫” ألنت أحب إلي من كل شيء إال من نفسي‬Ya Rasulullah, sungguh engkau lebih aku
cintai dari segala sesuatu kecuali terhadap diriku sendiri.” Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi
wa sallam berkata, ‫”ال والذي نفسي بيده حتى أكون أحب إليك من نفسك‬Tidak, demi yang jiwaku berada
di tangan-Nya (imanmu belum sempurna). Tetapi aku harus lebih engkau cintai daripada
dirimu sendiri.” Kemudian ’Umar berkata, ‫” فإنه اآلن وهللا ألنت أحب إلي من نفسي‬Sekarang, demi
Allah. Engkau (Rasulullah) lebih aku cintai daripada diriku sendiri.” Kemudian Nabi
shallallahu ’alaihi wa sallam berkata, ‫” اآلن يا عمر‬Saat ini pula wahai Umar, (imanmu telah
sempurna).” (HR. Bukhari)

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah


Disamping itu Kecintaan kita kepada Rasulullah shalallahu a’laihi wassalam akan menjadi
sebab berkumpul bersama beliau di surga kelak. Karena setiap orang akan dikumpulkan
bersama yang dicintainya.

Seorang pria datang kepada Nabi bertanya tentang ‘kapan’ kiamat. Tapi Rasulullah balik
bertanya kepada pria itu. “Apa yang anda siapkan untuknya?” “Tidak ada apa-apa, kecuali
cintaku kepada Allah dan Rasul-Nya”, jawab pria itu. “anda akan bersama dengan yang
anda cintai”, janji Rasul.

2
Ini merupakan keutamaan yang agung. Kita dapat dikumpulkan bersama Nabi di surga meski
tidak mampu beramal kwalitasnya seperti beliau.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan, beliau sangat bahagia dan senang
mendengar, “setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya”. “saya tidak
dapat bermal seperti Rasulullah, Abu Bakar dan Umar”, aku Anas.”Tapi dengan cintaku pada
mereka, aku berharap dapat dikumpulkan bersama mereka di surga nanti”,
Begitu juga kita. Semoga kecintaan kita yang tulus kepada Rosulullah shalallahub a’laihi
wassalam menjadikan jalan atau sebab kita dikumpulkan dengan beliau shallahu a’laihi
wassalam.
،‫الذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫ار َك هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِي القُ ْر‬
ِ ‫آن ال َع ِظي ِْم َونَ َف ْعنِي َو ِإيها ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليآ‬
ِ ‫ت َو‬ َ َ‫ب‬
َ ‫ َوأ َ ْست َ ْغ ِف ُر هللاَ ال َع ِظي َْم ِلي َولَ ُك ْم َو ِل‬،‫ أَقُ ْو ُل قَ ْو ِلي َهذَا‬.
‫ ِإنههُ ُه َو الغَفُ ْو ُر ه‬، َ‫سائِ ِر ال ُم ْس ِل ِميْن‬
‫الر ِح ْي ُم‬

Khutbah Kedua

‫ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ ْن َال إِلَهَ إِ هال هللاُ َو ْحدَهُ َال ش َِري َْك‬،‫علَى تَ ْوفِ ْي ِق ِه َو ْامتِنَانِ ِه‬
َ ‫ش ْك ُر‬
ُّ ‫ َوال‬،‫سانِ ِه‬ َ ‫علَى ِإ ْح‬ َ ِ‫ا َ ْل َح ْمد ُ ِ هّلِل‬
ْ َ ‫علَى آ ِل ِه َوأ‬
،‫ص َحا ِب ِه‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫صلهى هللا‬ َ ،ُ‫س ْولُه‬ ُ ‫ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ هن نَ ِبيهنَا ُم َح همدًا َع ْبدُهُ َو َر‬،‫لَهُ ت َ ْع ِظ ْي ًما ِلشَأْنِ ِه‬
‫سله َم ت َ ْس ِل ْي ًما َم ِزيْد‬
َ ‫َو‬
Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah
Pada khutbah pertama, telah jelas bagi kita tentang kewajiban mencintai Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, Lalu dengan Apa dan Bagaimana Membuktikan Cinta Kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?

Diantaranya;
‫ وأن ال يعبد هللا‬،‫ واجتناب ما عنه نهى وزجر‬،‫ وتصديقه فيما أخبر‬،‫طاعته فيما أمر‬
‫إال بما شرع‬
Pertama; Mentaati perintahnya,
Kedua, Membenarkan (tashdiq) berita dan informasi yang Nabi kabarkan.
Ketiga, Meninggalkan larangannya
Keempat, Tidak beribadah kepada Allah melainkan dengan mengikuti syariat dan sunnahnya.

Keempat poin tersebut tercakup dalam Ittiba’ (mengikuti) dan iqtida (meneladani) Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Demikian semoga Allah menjadikan kecintaan kita kepada Rosulullah shalallahu a’laihi
wassalam dengan cinta yang sebenarnya yaitu kecintaan kita kepada beliau harus melebihi
kepada semuanya. Juga kecintaan yang membuahkan ketaatan kepada beliau, pembenaran
terhadap berita yang disampaikannya, menjauhi laranganya dan ittiba dalam ibadah.

kita akhiri khutbah ini dengan berdo’a kepada Allah dan bershalawat kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam

3
‫علَى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم ِإنه َك َح ِم ْيدٌ َم ِج ْيدٌ ‪،‬‬ ‫علَى ِإب َْرا ِهي َْم َو َ‬ ‫صلَي َ‬
‫ْت َ‬ ‫ع َلى آ ِل ُم َح هم ٍد َك َما َ‬ ‫علَى ُم َح هم ٍد َو َ‬ ‫اَلله ُه هم َ‬
‫ص ِل َ‬
‫علَى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم ِإنه َك َح ِم ْيدٌ َم ِج ْيدٌ‬‫علَى ِإب َْرا ِهي َْم َو َ‬‫ت َ‬‫ار ْك َ‬
‫علَى آ ِل ُم َح هم ٍد َك َما َب َ‬‫علَى ُم َح هم ٍد َو َ‬‫ار ْك َ‬
‫َو َب ِ‬

‫اء ِم ْن ُه ْم َو ْاأل َ ْم َوا ِ‬


‫ت‬ ‫ت َو ْال ُمؤْ ِمنِيْنَ َوال ُمؤْ ِمنَا ِ‬
‫ت ا َ ْألَحْ يَ ِ‬ ‫‪ .‬اَلله ُه هم ا ْغ ِف ْر لَنَا َو ِل َوا ِلدَ ْينَا َو ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َوال ُم ْس ِل َما ِ‬
‫الديْنَ َيا‬
‫الديْنَ َواحْ ِم َح ْوزَ ةَ ِ‬ ‫اإلس ََْل َم َو ْال ُم ْس ِل ِميْنَ ‪َ ،‬وأ َ ِذ هل الش ِْر َك َوال ُم ْش ِر ِكيْنَ ‪َ ،‬ودَ ِم ْر أ َ ْعدَا َء ِ‬ ‫اَلله ُه هم أ َ ِع هز ِ‬
‫َربه ال َعالَ ِميْنَ‬
‫‪.‬اَلله ُه هم إِنها نَسْأَلُ َك ال ُهدَى َوالتُّقَى َوالعَفَةَ َوال ِغنَى‪.‬‬
‫عذَ َ‬
‫اب النه ِ‬
‫ار‪.‬‬ ‫سنَةً َوقِنَا َ‬ ‫سنَةً َوفِي ِ‬
‫اآلخ َرةِ َح َ‬ ‫‪َ .‬ربهنَا آتِنَا فِي الدُّ ْنيَا َح َ‬

‫‪4‬‬

Anda mungkin juga menyukai