Rasulullah saw
Sasaran Kaderisasi
(1) Mendapatkan ilmu keagamaan berdasarkan pemahaman ahlussunnah waljamaah
(2) Memahami Konsensus Dasar Kebangsaan.
(3) Memiliki perhatian terhadap problematika agama, bangsa, dan negara.
(4) Terbuka dan peduli terhadap masyarakat.
(5) Memiliki skil manajemen diri.
(6) Menjaga citra Partai.
Arahan bagi Pembina
“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku
lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia.“ (HR.
Bukhari)
Adapun bukti seseorang mencintai Rasul saw. adalah dengan mengikuti
(ittiba‟) apa-apa yang beliau saw. amalkan, contohkan, dan perintahkan
dengan segenap kemampuan apa yang ia sanggup melakukannya. Dan
menjauhi segala apa-apa yang beliau saw. larang/jauhi.
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.1) Wahai orang-
orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan
penuh penghormatan kepadanya.” 2) (QS. Al Ahzab: 56)
_____
1) Shalawat dari Allah Swt. berarti memberi rahmat, dari malaikat berarti memohonkan ampunan, dan dari
orang-orang mukmin berarti berdoa agar diberi rahmat, seperti dengan perkataan, “Allāhumma ṣhalli „alā
Muḥammad”.
2) Dengan mengucapkan perkataan seperti, “Assalāmu „alaika ayyuhan-nabi”, yang artinya „semoga keselamatan
Dari Abdullah bin Umar ra., dia mendegar Rasulullah saw. bersabda: “Jika kalian
mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin, kemudian
bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku sekali, maka
Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Lalu, mintalah kepada Allah wasilah
untukku karena wasilah adalah sebuat tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan,
melainkan kepada salah seorang hamba Allah. Dan, aku berharap bahwa akulah hamba
tersebut. Barang siapa memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafa‟at.” (HR
Muslim).
صالَة ا َ اس ِبى ٌَ ْو َم ْال ِقٌَا َم ِة أَ ْكثَ ُر ُه ْم
َّ َعل
َ ى ِ َّأ َ ْولَى الن
“Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling
banyak bershalawat kepadaku” (HR. Tirmidzi; hasan)
علَى
ار ْك َ علَى آ ِل ِإب َْرا ِه َ
ٌم َوبَ ِ صلَّ َ
ٌت َ سو ِل َك َك َما َ ِك َو َر ُ
عبد َعلَى َم َح َّم ٍد َ الله ُه َّم َ
ص ِّل َ
علَى ِإب َْرا ِه َ
ٌم ت َار ْك َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ
ُم َح َّم ٍد َو َ
Di masyarakat juga bermunculan banyak ragam shalawat yang diperuntukkan
sebagai bentuk sanjungan kecintaan kepada Rasulullah saw., sekaligus sebagai
bagian dari permohonan. Di antaranya ada: shalawat nariyah (shalawat agar
dibebaskan dari segala kerumitan dan kesusahan), shalawat asyghil (shalawat
menundukkan musuh dan selamat dari kezhalimannya), shalawat munjiyah
(shalawat agar diselamatkan dari segala marabahaya dan dikabulkan segala doa),
dsb.
Dengan berbagai ragam susunan lafadz shalawat dengan berbagai tujuan, semua
dimaksudkan sebagai bentuk kecintaannya kepada Nabi Muhammad saw.
Silahkan diamalkan shalawat-shalawat di atas sebagai amal sunnah sehari-hari
yang sangat dianjurkan.