Mendapatkan ilmu keagamaan Terbuka dan peduli terhadap
berdasarkan pemahaman ahlussunnah waljamaah masyarakat.
Memahami Konsensus Dasar
Memiliki skil manajemen diri. Kebangsaan.
Memiliki perhatian terhadap
problematika agama, bangsa, dan Menjaga citra Partai. negara. Fokus internalisasi indikator capaian selalu diarahkan pada sasaran kaderisasi seperti pentinganya mengikuti LIMA POIN pembinaan, pentingnya selalu besama Arahan bagi Pembina orang baik, dan tentunya diarahkan pada manfaat keberadaan kita bersama PKS, berjuang bersama PKS, dan PKS selalu membimbing dalam kebaikan bersama komunitas orang-orang baik.
Setiap pembahasan materi,
pembina mengarahkan pada Titik tekan internalisasi indikator capaian fokus tema, berarti pembina selalu diarahakan pada sasaran menyiapkan diri untuk membaca kaderisasi disesuaikan dengan kondisi dan memahami materi secara dan konten materi utuh terlebih dahulu.
Ilustrasi di setiap tema diarahkan Setiap pembina dianjurkan mencari
pada internalisasi indiktor informasi terkait kegiatan partai sebagai capaian bahan ilustrasi dalam internalisasi pencapian sasaran kaderisasi INDIKATOR CAPAIAN: Berusaha melaksanakan kewajiban dalam Islam
POIN PEMBAHASAN Tema pembahasan hadits ke-9 tentang, PATUH
PADA AJARAN ISLAM
1 Keutamaan menjalankan perintah
2 Keutamaan menjauhi larangan
3 Larangan mempersulit diri
Pendahuluan Imam Nawawi berkata, hadits ini merupakan dasar-dasar Islam yang sangat penting dan merupakan jawami’ul kalim (ucapan singkat padat), didalamnya mencakup berbagai hukum yang jumlahnya tdk terbatas. Ibnu Hajar al-Haitami berkata, ini adalah hadits yg sangat penting, merupakan dasar agama dan rukun Islam, maka patut dihafal dan diperhatikan. Hadits ini menjelaskan komitmen terhadap syariat Allah, baik yg berupa larangan maupun perintah, tanpa melakukan penambahan atau pengurangan. Hadits Patuh pada ajaran Islam الَ :سم ْعتُ َ ُ ْ َ َ َ َ ُ الزح َمن بن صخز َرض َي هللا تعالى عنه ق َ ْ َ ْ ْ َّ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ عن أ ِب َي هزيزة َّعب ِد ُ َ َ َِ ِ َّ ُ ٍ ِ َ ُ ُ َ ْ ُ َ َ ُ ِ اجتن ُب ْىه َوماَ صلى هللا عل ْيه َو َسل َم ًَق ْى ُلَ :ما ن َه ْيتك ْم عنه ف ْ َر ُس ْىل هللا َ ِ َ ُ ْ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َّ َ ْ َ َ َّ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ ِ َ َ ْ ُ ُْ ك ال ِذًن ِمن قب ِلكم كثرة ل هأ امن إِ ف ؛ م ت عط ت اس َ َ ْ َ ْ َُ ُ ْ ََ َْ َ ْ ََ ُ ْ ا م ه ن م ِ اى ت فأ ه ِ ب ِ م كت ز مأ ْ ُ َ َ ُ مسا ِئ ِل ِهم واخ ِتالفهم على أن ِبي ِائ ِهم .رواه البخ ِاري ومس ِلم Hadits Patuh pada ajaran Islam Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Shakhr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Apa saja yang aku larang kalian darinya maka jauhilah, dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian maka kerjakanlah semampu kalian, karena sesungguhnya yang telah membinasakan orang-orang yang sebelum kalian adalah banyaknya pertanyaan dan penyelisihan terhadap para nabi mereka. (HR. Bukhari dan Muslim) 01 KEUTAMAAN MENJALANKAN PERINTAH Keutamaan menjalankan perintah • Perintah dalam al-Quran maupun sunah mempunyai pengertian beragam. Namun demikian, para ulama sepakat bahwa asal kata perintah adalah thalab (permintaan). Permintaan ini mencakup dua hal asasi, yaitu wajib dan sunah. • Perintah wajib adalah perintah Allah melalui Nabi Muhammad kpd umat Islam utk melaulukan suatu perbuatan dan didasari berbagai dalil yg menyatakan bahwa perintah tsb wajib. Maka perintah tsb wajib dilaksanakan dan jika ditinggalkan tentu akan mendapat hukuman, dan jika dilakukan maka akan diberi pahala. • Contoh, perintah shalat, zakat, shaum, haji, amar makruf nahi munkar Keutamaan menjalankan perintah • Perintah yg bersifat sunah adalah perintah Allah melalui Nabi Muhammad Saw kpd umat Islam, utk melakukan satu perbuatan dan didasari berbagai dalil yg menyatakan bahwa perintah tersebut sunah. Artinya seorang muslim tdk wajib melakukan perbuatan tsb. Namun jika ditinggalkan, tdk mendapatkan hukuman, dan jika kerjakan akan mendapatkan pahala. • Contoh, shalat sunah rawatib, menambah nafkah keluarga, sedekah, dll. 02 KEUTAMAAN MENJAUHI LARANGAN Keutamaan menjauhi larangan • Dalam syriat Islam terdapat berbagai larangan agar manusia tdk terjerumus pada kejahatan atau penyebab kerusakan. Karenanya, kita dapati perhatian terhadap larangan lebih besar dibandingkan dengan perintah. Sikap tegas terhadap larangan terutama yg haram. • Larangan yg ada karena adanya bahaya dan kerusakan terhadap hal yg dilarang tsb. Karenanya larangan tdk boleh dilanggar kecuali dlm kondisi terpaksa (dharurah). Seperti, jika dihutan dlm kondisi lapar, tdk ada makanan lain kecuali yg haram, maka diperbolehkan hanya utk mengganjal perut, selebihnya tetap haram. Keutamaan menjauhi larangan • Ada fenomena di masyarakat kita, mereka begitu kuat menjalankan perintah, bahkan dalam hal sunah sekalipun. Namun, mereka sering menyepelekan larangan, bahkan melanggarnya. • Contoh, banyak di masayarakat kita orang yg senantiasa shalat, shaum, bahkan qiyamullail tiap malam, namun ia tetap menjalankan transaksi bisnisnya secara riba. • Rasulullah Saw bersabda, hindarilah berbagai larangan, niscaya engkau akan menjadi manusia yang paling baik ibadahnya. (HR Tirmidzi) • Ibnu Umar berkata, Dirham yg dijauhkan dari yg haram, jauh lebih baik dari sedekah seratus ribu dirham. Keutamaan menjauhi larangan • Kaidah ushul fiqih, yaitu mencegah kerusakan lebih didahulukan daripada mengambil manfaat (darul mafasid muqaddamun ‘ala jalbil mashalih). • Contoh larangan wanita bekerja jika mafsadatnya lebih banyak dibanding manfaatnya, seperti bercampur (ikhtilat) laki-laki dan perempuan. • Rasulallah Saw bersabda, tidak halal bagi wanita yg beriman kpd Allah dan hari kiamat, melakukan perjalanan dg jarak tempuh selama satu hari, kecuali dg mahramnya. 03 LARANGAN MEMPERSULIT DIRI Larangan mempersulit diri • Dalam al-Quran disebutkan, Hai orang-orang yg beriman, janganlah kamu bertanya kepada Nabimu, hal-hal yang jika diterangkan kpadamu, niscaya akan menyusahkan kamu. (QS. Al-Maidah: 101) • Dalam hadits disebutkan, akan datang kpd umatku, suatu kaum yang menanyakan kpd para ulama berbagai permasahan yg rumit, mereka inilah seburuk-buruk umatku. (HR. Thabrani) • Imam Nawawi menjelaskan, larangan orang yg bertanya secara berlebihan dan tidak ada gunanya. Adapun pertanyaan utk tujuan memahami dan mengamalkan lebih diutamakan. Larangan mempersulit diri • Seorang muslim hendaklah lebih mementingkan utk mengkaji dan berusaha memahami semua masalah yg datang dari Allah dan Rasul- Nya. Jika didapati sesuatu yg normatif, maka hendaklah menyakini kebenarannya. Jika sesuatu yg aplikatif, maka bersegeralah utk mengaplikasikannya. • Orang yg hanya disibukan dg berbagai pertanyaan (normatif), mendapat peringatan dari Rasulullah, mereka ini kondisinya tdk jauh berbeda dengan ahli kitab, mereka binasa akibat banyak bertanya dan tidak mentaati perintah. Penutup • Hadits ini mengajarkan kepada kita untuk terus berusaha mengkaji dan mendalami nilai-nilai yg terkandung dalam al-Quran, melalui penafsiran Nabi Saw atau ucapan para sahabat dan tabiin. Kemudian berusaha memahami dan mengaplikasikan berbagai nilai yang ada. • Semoga kita termasuk orang-orang yg senantiasa komitmen menjalankan dg semua perintah Allah dan Rasul-Nya, dan komitemen meninggalkan semua larangan Allah dan Rasul-Nya, serta menjauhi karakter orang-orang yg banyak bertanya, yg hanya berujung mempersulit dirinya dan menjauhkan dari amal.