Anda di halaman 1dari 10

Konsep Dasar Thaharah

M. Pardomuan Nasution
Sri Wahyuni Tanjung
Laila Alawiyah Rangkuti

UIN Imam Bonjol Padang

University of West Sumatra

globalponsel@gmail.com
lailaalawiyah781@gmail.com
sw04276@gmail.com

Kata Pengantar

Tulisan ini bertujuan untuk membahas pengertian fiqh dan Ushul fiqh dan terkhusus
sesuai isi artikel kami yang berjudul konsep dasar thaharah (cara cara bersuci). Islam
menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan badani selain rohani. Kebersihan
badani tercermin dengan bagaimana umat muslim selalu bersuci sebelum mereka
melakukan ibadah menghadap Allah SWT. Pada hakikatnya tujuan bersuci adalah agar
umat muslim terhindari dari kotoran atau debu yang menempel di badan sehingga
secara sadar atau tidak sengaja membatalkan rangkaian ibadah kita kepada Allah SWT.
Namun, yang terjadi sekarang adalah, banyak umat muslim hanya tahu saja bahwa
bersuci itu sebatas membasuh badan dengan air tanpa mengamalkan rukun-rukun
bersuci lainnya sesuai syariat Islam. Bersuci atau istilah dalam istilah Islam yaitu
“Thaharah” mempunyai makna yang luas tidak hanya berwudhu saja. Dengan makna
lain thaharah itu mensucikan diri, pakaian, dan tempat sholat dari hadas dan najis
menurut syariat islam. Bersuci dari hadas dan najis adalah syarat syahnya seorang
muslim dalam mengerjakan ibadah tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut
sebenarnya banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari fungsi thaharah. Taharah
sebagai bukti bahwa Islam amat mementingkan kebersihan dan kesucian. Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, maka penulis bermaksud untuk memaparkan penjelasan
lebih rinci tentang thaharah, menjelaskan bagaimana fungsi thaharah dalam menjalan
ibadah kepada Allah, serta menjelaskan manfaat thaharah yang dapat umat muslim
peroleh. Dengan demikian umat muslim akan lebih tahu makna bersuci dan mulai
mengamalkannya untuk peningkatan kualitas ibadah yang lebih baik.

Apa bila nanti nya dalam artikel kami ini terdapat kekeliruan dalam bacaan saudara
kami terlebih dahulu meminta maaf karena kami blum bisa berbuat sedemikian rupa
(sempurna).
204| Fokus : Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, Vol.1, No. 02, Des2016

Kata kunci : Hukum, bersuci,cara cara bersuci ,

Fiqih dan ushul fiqih dan kaidah fiqih


Secara istilah fikih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syar’i
yang bersifat praktis yang diperoleh melalui proses istinbat (menggali dan
menelaah) dari dalil-dalil syar’i. Ungkapan yang sangat populer dalam
pembahasan fikih, nahnu nahkumu biddhawahir (kita memutuskan dan
menghukumi secara luar saja, apa yang tampak). Sehingga, fokus sorotan
fikih atau objek kajiannya adalah perbuatan orang mukallaf. Oleh karena
itu, yang dihukumi oleh fikih harus berbentuk perbuatan, bukan persoalan
keyakinan yang menjadi garapan tauhid, atau soal rasa (dzauq) yang
digarap oleh ilmu tasawuf.

Sedangkan ushul fikih secara sederhana adalah cara atau metode yang
dijadikan perantara untuk memproduksi sebuah hukum. Pengetahun
tentang metode dan tata cara memproduksi hukum-hukum syar’i melalui
dalilnya itu yang disebut dengan ushul fikih. Misalnya, membasuh muka
dalam wudlu’ merupakan kewajiban dan salah satu unsur yang harus ada
(rukun). Bagaimana metode dan cara menghasilkan hukum wajib
membasuh muka dalam wudlu’ itulah garapan ushul fikih. Proses apa
yang harus ditempuh oleh seorang mujtahid melalui sumber-sumber
hukum atau dalil-dalil syar’i sehingga menghasilkan hukum wajib.
Sementara rumpun ilmu yang terakhir adalah kaidah fikih. Secara bahasa
kaidah berarti rumusan yang menjadi patokan dan asas. Kaidah fikih
didefinisikan sebagai ketentuan umum (dominan) yang dapat diterapkan
terhadap kasus-kasus yang menjadi cakupannya agar kasus tersebut dapat
diketahui status hukumnya. Kaidah fikih menghimpun persoalan-
persoalan fikih dalam satu naungan berupa rumus dan ketentuan umum.
Contoh kaidah fikih yang berbunyi: keyakinan tidak bisa dikalahkan oleh
keraguan. Kaidah ini mencakup setiap persoalan hukum yang terkait
dengan keyakinan. Bahwa keyakinan seseorang tentang suatu perbuatan
tertentu tidak dapat dikalahkan dengan munculnya keraguan.
Riduansyah : Template Artikel Fokus | 205

Secara sederhana perbedaan antara tiga rumpun ilmu tersebut dapat


digambarkan sebagai berikut. Ushul fikih adalah rumah produksi atau
pabrik, sementara fikih merupakan produknya, sedangkan kaidah fikih
adalah pengikat yang menghubungkan produk-produk yang bertebaran
dan memiliki kesamaan jenis dalam produksi. Pendek kata, fikih adalah
hasil atau produk, ushul fikih adalah cara (proses) bagaimana
memproduksi, sedangkan kaidah fikih adalah media untuk menata dan
mengkaitkan sekaligus merawat produk yang dihasilkan. Andaikan fikih
adalah roti, maka ushul fikih adalah cara membuat roti, sementara kaidah
fikih mengelompokkan jenis-jenis produk roti.
Pengertian Thaharah

‫الطهارة لغة النظافة‬


Bersuci secara bahasa ialah kebersihan atau membersihkan hal yang kotor
dari tubuh baik yang berwujud atau tidak berwujud.

Macam macam hadats dan thaharah nya


1.hadats besar
1.bersetubuh
2.keluar air mani karena mimpi atau hal yang lain
2.hadats kecil
1.karena keluar sesuatu dari dua lubang yaitu dubul dan dubur
2.karena persentuhan kulit dengan lawan jenis tanpa ada penghalang
3.Hikmah thaharah
Hikmah pertama yaitu bersuci, karena bersuci salah satu bentuk
pengakuan Islam terhadap fitrah manusia sebagai umat Islam. Hikmah
kedua selalu menjaga kemuliaan serta wibawa dari umat Islam. Hikmah
ketiga adalah melindungi diri dan menjaga kesehatan dari berbagai jenis
penyakit.
Tata cara bersuci dari najis dan hadats
Bersuci dalam Islam dikenal dengan istilah thaharah. Ini adalah suatu
kegiatan bersuci dari hadas dan najis yang menyebabkan seseorang
diperbolehkan mengerjakan ibadah.
206| Fokus : Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, Vol.1, No. 02, Des2016

Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa menyucikan diri.


Perintah ini tertuang dalam Surat Al-Maidah ayat 6.

ُ ُ َ ْ َ َ ‫َّ اَل َ ْ ُ ُ ُ َ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ْ َ مْل‬ َ ُْ ُ َ ُ َ َ َ َّ َ َ


‫وس ك ْم‬ ِ ‫ي ا أ ُّي َه ا ال ِذين آمن وا ِإذا ق ْمتم ِإلى الص ِة فاغ ِس لوا وج وهكم وأي ِديكم ِإلى ا َرا ِف ِق وامس حوا ِب ُر ُء‬
َْ َ َُ َ
‫َوأ ْر ُجلك ْم ِإلى الك ْع َب ْي ِن‬

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan


sholat, Maka basuhlah oleh kalian muka dan tangan kalian sampai dengan
siku, dan sapulah kepala kalian dan basuhlah kaki kalian sampai dengan
kedua mata kaki.”
Tata cara thaharah dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan kadar
hadas dan najisnya. Adapun cara thaharah untuk membersihkan hadas
kecil dan besar menurut syariat Islam adalah sebagai berikut:

Bersuci dalam Islam dikenal dengan istilah thaharah


suatu kegiatan bersuci dari hadas dan najis yang menyebabkan seseorang
diperbolehkan mengerjakan ibadah.

Allah memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa menyucikan diri.


Perintah ini tertuang dalam Surat Al-Maidah ayat 6.

‫ق َوا ْم َسحُوا بِ ُر ُءو ِس ُك ْم‬ ِ ِ‫صاَل ِة فَا ْغ ِسلُوا ُوجُوهَ ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم إِلَى ْال َم َراف‬
َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آَ َمنُوا إِ َذا قُ ْمتُ ْم إِلَى ال‬
‫َوأَرْ ُجلَ ُك ْم إِلَى ْال َك ْعبَي ِْن‬

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan


sholat, Maka basuhlah oleh kalian muka dan tangan kalian sampai dengan
siku, dan sapulah kepala kalian dan basuhlah kaki kalian sampai dengan
kedua mata kaki.”

Bagaimana cara thaharah menurut syariat Islam? Apa saja macam-macam


alat thaharah? Agar lebih memahaminya simaklah penjelasan berikut:

Cara Thaharah Menurut Syariat Islam


Riduansyah : Template Artikel Fokus | 207

Tata cara thaharah dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan kadar
hadas dan najisnya. Adapun cara thaharah untuk membersihkan hadas
kecil dan besar menurut syariat Islam adalah sebagai berikut:

Mandi wajib

Mandi wajib adalah salah satu bentuk thaharah yang dilakukan untuk
menghilangkan hadas besar seperti haid, nifas, dan keluarnya sperma.
Mandi wajib dilakukan dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh dari
ujung kepala hingga kaki.

Mandi wajib harus dibarengi dengan membaca niat, yaitu sebagai berikut:

‫ث ْاألَ ْكبَ ِر ِمنَ ْالِجنَابَ ِة فَرْ ضًا هلِل ِ تَ َعالَى‬ َ ‫ْت ْال ُغ ْس َل لِ َر ْف ِع ْا‬
ِ ‫لح َد‬ ُ ‫نَ َوي‬

Nawaitul ghusla liraf'il-hadatsil-akbari fardhal lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah,
fardhu karena Allah ta'ala."

• Rukun mandi wajib


Ada beberapa hal yang menjadi rukun dalam melaksanakan mandi wajib,
diantaranya sebagai berikut :
a. Niat mandi wajib
b. Menyiramkan air keseluruh tubuh dengan merata.
c. Membersihkan kotoran yang melekat atau mengganggu sampainya air
ke badan.

• Sunah Mandi Wajib


Pada waktu mandi wajib disunahkan melakukan beberapa hal, antara
lain :
a. Menghadap kiblat
b. Membaca basmalah
208| Fokus : Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, Vol.1, No. 02, Des2016

c. Berwudu sebelum mandi


d. Mendahulukan anggota badan yang kanan dari yang kiri, dan
e. Menggosok badan dengan tangan.

Berwudhu

Thaharah dengan berwudhu dilakukan untuk menghilangkan hadas kecil


ketika hendak melaksanakan sholat. Dalam Islam, wudhu termasuk ke
dalam syarat sah pelaksanaan sholat.

Seorang yang akan berwudhu hendaknya membaca niat sebagai berikut:


‫ضاِهللِ تَ َعالَى‬ ِ ‫ث ْاالَصْ غ‬
ً ْ‫َر فَر‬ ِ ‫نويت ْال ُوضُوْ َء لِ َر ْف ِع ْال َح َد‬

Nawaitul wudhuu'a liraf'il-hadatsil-ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat berwudu untuk menghilangkan hadas kecil karena


Allah."
• Syarat Wudhu :
Wudhu seseorang dianggap sah apabila memenuhi syarat sebagai berikut.
a. Beragama Islam
b. Sudah mumayiz
c. Tidak berhadas besar dan kecil
d. Memakai air suci lagi mensucikan
e. Tidak ada sesuatu yang menghalangi samp[ainya air ke anggota wudu,
seperti cat, getah dsb.

• Rukun Wudhu
Hal-hal yang wajib dikerjakan dalam wudhu adalah sebagai berikut.
a. Niat berwudu di dalam hati bersamaan ketika membasuh muka.
b. Membasuh seluruh muka
c. Membasuh kedua tangan sampai siku
d. Mengusap atau menyapu sebagian kepala.
e. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki, dan
f. Tertib (berurutan dari pertama sampai terakhir).
Riduansyah : Template Artikel Fokus | 209

• Sunah Wudhu
Untuk menambah pahala dan menyempurnakan wudu, perlu diperhatikan
hal-hal yang disunahkan dalam melakukan wudu, antara lain sebagai
berikut.
a. Membaca dua kalimah syahadat ketika hendak berwudu
b. Membaca ta’awuz dan basmalah
c. Berkumur-kumur bagi seseorang yang sedang tidak berpuasa
d. Membasuh dan membersihkan lubang hidung
e. Menyapu seluruh kepala
f. Membasuh sela-sela jari tangan dan kaki
g. Mendahulukan anggota wudu yang kanan dari yang kiri.
h. Membasuh anggota wudu tiga kali.
i. Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam
j. Membaca do’a sesudah wudu.

Tayammum

Thaharah tayamum merupakan cara bersuci untuk menggantikan mandi


dan wudhu apabila tidak menemukan air. Tayamum menjadi cara Allah
SWT memberi kemudahan, hal ini pun tertuang dalam kitab suci
AlQuran. Orang Islam boleh menggunakan debu sebagai cara bersuci atau
tayamum, seperti saat sakit, perjalanan jauh, atau kondisi kekeringan tak
ada air.
Syarat tayamum adalah menggunakan tanah yang suci dan tidak
tercampur benda lain. Layaknya hendak melakukan sesuatu, ibadah pula
harus dengan niat. Baik diucapkan langsung atau sekedar disampaikan
dalam hati. yang terpenting, khusyu' di hati karena berserah pada Allah
SWT. Tayamum diawali dengan niat berikut:

َّ ‫ْت التَّيَ ُّم َم ِال ْستِبَا َح ِة ال‬


‫صالَ ِة فَرْ ضً ِهللِ تَ َعالَى‬ ُ ‫نَ َوي‬

Nawaitut tayammuma lisstibaahatishsholaati fardhol lillaahi taala


210| Fokus : Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, Vol.1, No. 02, Des2016

Artinya: "Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena


Allah."

Tata Cara Bertayamum:


1. Membaca Basmallah.
2. Niat bertayamum (Niat dalam hati melakukan tayamum karena
Allah Swt).
3. Menepukkan kedua tangan ke tanah, lalu menipiskannya dengan
cara meniup-niup atau mengibaskannya.
4. Mengusap-usap muka.
5. Mengusap kedua tangan hingga pergelangan tangan.
6. Tertib (berurutan)
7. Membaca doa seperti doa setelah selesai berwudhu

Layaknya selesai mengambil wudhu, setelah tayamum membaca doa


yang sama, yakni:

َّ َ ُ َ ْ َ َ َ ‫اَل‬ ُ ‫َأ ْش َه ُد َأ ْن اَل إ َل َه إاَّل‬


‫ الل ُه َّم‬،‫ َو أش َه ُد أ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْول ُه‬،‫ َو ْح َد ُه ش ِر ْي َك ل ُه‬،‫هللا‬ ِ ِ
َّ‫الص ِال ِح ْي َن ُس ْب َح َان َك َا َّلل ُهم‬
َّ ‫اج َع ْلني م ْن ِع َب ِاد َك‬ ْ ‫اج َع ْلني م َن امْل ُ َت َط ّهر ْي َن َو‬ َّ ‫اج َع ْلني م َن‬
ْ ‫ َو‬،‫الت َّواب ْي َن‬ ْ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َُ ْ َ ْ َ ‫َ ْ َ اَل َ اَّل‬
‫ أ ْس َتغ ِف ُر َك َوأت ْو ُب ِإل ْي َك‬،‫ أش َه ُد أ ْن ِإل َه ِإ أن َت‬،‫َو ِب َح ْم ِد َك‬

Artinya: Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu
bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang
bertaubat, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bersuci, dan
jadikanlah aku sebagai hamba-hamba-Mu yang saleh. Mahasuci Engkau,
ya Allah. Dengan kebaikan-Mu, aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain
Engkau. Dan dengan kebaikan-Mu, aku memohon ampunan dan
bertaubat pada-Mu.

Macam Macam Alat Thaharah


Air
Riduansyah : Template Artikel Fokus | 211

Mengutip dari buku Fiqih Thaharah, air yang bisa digunakan untuk
thaharah adalah air suci yang menyucikan. Air ini disebut juga dengan air
mutlak.
Air mutlak adalah air murni yang belum tercampuri oleh suatu najis.
Berdasarkan ayat dan hadist, ada beberapa jenis air mutlak yang bisa
digunakan untuk bersuci, di antaranya air hujan, air laut, air sungai, air
sumur, air es, dan air embun.

Rasulullah SAW bersabda:

‫الماء الينجسه شيئ ااّل ما غلب على طعمه اولونه اوريحه‬

“Air itu tidaklah menyebabkan najisnya sesuatu, kecuali jika berubah


rasanya, warnanya, atau baunya.” (HR. Ibn Majjah dan Baihaqi)

Debu

Jika seorang Muslim hendak bersuci, namun ia tidak bisa menemukan air,
maka diperbolehkan baginya untuk thaharah menggunakan debu yang
suci. Bersuci dengan debu ini dalam Islam disebut juga dengan istilah
tayamum.

Fungsi Thaharah
Dalam kehidupan sehari-hari, thaharah memiliki fungsi yaitu :
1. Membiasakan hidup bersih dan sehat
2. Membiasakan hidup yang selektif
3. Sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT melalui sholat
4. Sebagai sarana untuk menuju surga
5. Menjadikan kita dicintai oleh Allah SWT

Manfaat Thaharah
1. Untuk membersihkan badan, pakaian, dan tempat dari hadas dan najis
ketika hendak melaksanakan suatu ibadah.
212| Fokus : Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan, Vol.1, No. 02, Des2016

2. Dengan bersih badan dan pakaiannya, seseorang tampak cerah dan


enak dilihat oleh orang lain karena Allah Swt, juga mencintai kesucian
dan kebersihan.
3. Menunjukan seseorang memiliki iman yang tercermin dalam kehidupan
sehari-hari-harinya karena kebersihan adalah sebagian dari iman.
4. Seseorang yang menjaga kebersihan, baik badan, pakaian, ataupun
tempat tidak mudah terjangkit penyakit.
5. Seseorang yang selalu menjaga kebersihan baik dirinya, rumahnya,
maupun lingkungannya, maka ia menunjukan cara hidup sehat dan
disiplin.

Refrensi
Oleh: Zainol Huda
(Dosen Prodi Ekonomi Syariah STAIM Tarate Sumenep)
https://slideplayer.info/amp/2935480/
https://www..com/ragam/read/4577206/tata-cara-tayamum-beserta-doa-
syarat-dan-niat-menjalankannya
Muthoharoh, Hafiz. 2009. Fungsi Thaharah dalam Kehidupan.
http://alhafizh84.wordpress.com.

Anda mungkin juga menyukai