Anda di halaman 1dari 28

UPAYA PROMOSI

KESEHATAN DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
Oleh : Grup D
Nama Anggota Kelompok :

• Atta Isfadhilah (101911133042)


• Nabilah Khanza Furtina (101911133048)
• Astrid Prameswari Lestari (101911133055)
• Muhafasya Karunia Azzahra (101911133128)
• Farah Fadhilah (101911133213)
• Neha Nabila Balqis (101911133214)
• Annisa Nur Faiqah (101911133217)
• Dinda Aulia Berliana (101911133219)
• Natasha Graciela Ariyono (101911133268)
• Triannisa Wahyu Agitiya (101911133270)
• Mira Atikaturrosida (101911133274)
Konsep Kesehatan Menurut Islam
• Pada Al-Qur’an Surat Al-Maidah (5):6 menyebutkan: “Hai orang-
orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan
jika kamu junub maka mandilah…”
• Dari potongan ayat tersebut, dapat kita ketahui bahwa Islam tidak
hanya mengajarkan tentang ibadah, tetapi juga ada ajaran tentang
kesehatan. Dalam hal ini tentang membersihkan diri.
• Islam juga mengajarkan agar setiap mukmin untuk memilih pola hidup
sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Pola hidup yang baik adalah
apabila seseorang sehat secara fisik dan jiwanya, dengan memilih sifat
ridho dan qonaah.
• 3 pola menurut M. Haisyam Al-Khayyat agar manusia memperoleh
kesehatan mental:
a. membiasakan hidup sehat
b. menghindari hal yang mudhorat atau melakukanya
c. kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan
Kesehatan Dikaitkan Dengan Rukun Islam

Rukun islam Keterkaitan dengan kesehatan


Syahadat membuat sebuah komitmen religius sehingga dapat
memperkuat mental
Shalat unsur psikodinamis dari ritual, higienitas, hingga gerakan
fisik
Zakat mengurangi ketimpangan yang dapat berdampak oada
kesehatan
Puasa upaya diet untuk keseimbangan dengan membangun
kedisiplinan melalui pengendalian diri
Haji unsur psikodinamis dari ibadah serta melibatkan sebuah
aktifitas fisik yang relatif cukup berat
Keterikatan Kesehatan dengan Rukun Iman
Rukun Iman Keterikatan dengan Kesehatan

1. Iman kepada Allah SWT 1. Pembentuk sikap dan norma seseorang.


2. Iman kepada Malaikat 2. Memiliki rasa ketenangan, memiliki
3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah SWT harapan, berpikiran positif sehingga
4. Iman kepada Rasul memiliki kesehatan fisik, mental, dan
5. Iman kepada Hari Kiamat sosial yang baik.
6. Iman kepada Qada dan Qadar 3. Menciptakan lingkungan sosial yang
mendukung.
Kesehatan dikaitkan dengan
Hukum Islam
Hukum Islam
 Hukum islam atau syariat islam adalah sistem kaidah-kaidah yang
didasarkan pada Allah SWT dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku
mukallaf (orang yang sudah dapat dibebani kewajiban) yang diakui
dan diyakini, yang mengikat bagi semua pemeluknya
Aturan ini berhubungan dengan aqidah (kepercayaan) maupun hukum
tentang amaliyah (perbuatan)
Dasar Hukum Islam
1. Al-Qur’an
2. Al-Hadist
3. Ijma’
4. Qiyas
Jenis-jenis Ketentuan Hukum Islam
1. Wajib : perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapat pahala dan
jika ditinggalkan akan mendapatkan dosa
2. Sunnah : jika dikerjakan mendapatkan pahala dan jika tidak akan
merugi namun tidak berdosa
3. Haram : jika dilaksanakan akan mendapatkan dosa dan jika
dihindari akan mendapat pahala
4. Makruh : perbuatan yang dirasa jika meninggalkannya itu lebih
baik daripada mengerjakannya.
5. Mubah : perbuatan yang boleh dilakukan dalam agama, antara
mengerjakan atau meninggalkannya
Tujuan Ditetapkannya Hukum Islam
1. Memelihara keturunan
2. Memelihara akal
3. Memelihara kemuliaan
4. Memelihara jiwa
5. Memelihara agama
Hukum Islam dan Kesehatan
• Sebagai agama yang sangat menganjurkan untuk hidup sehat dan bersih, islam
memiliki banyak sekali aturan yang telah mengatur tentang anjuran untuk
melakukannya. Seperti anjuran untuk bersuci, membersihkan diri, anjuran memakan
makanan yang halal dan baik, hingga anjuran untuk menjaga lingkungan.
• Menurut Sabini (1992) dalam penelitiannya mengenai Social Psychology ketaatan
terhadap konsep islam dengan asumsi bahwa seseorang harus menjalankan konsep-
konsep tersebut adalah sebuah investasi untuk promosi kesehatan.
• Sebagai contoh dalam melihat kepada petunjuk langsung yang alamiah, Al-Quran
Surat Al Maidah ayat 6 menyebutkan: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan
siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan
jika kamu junub maka mandilah…” ayat ini menggambarkan salah satu perintah
untuk bersuci dan membersihkan badan sebelum melaksanakan ibadah sholat.
Definisi Sehat Menurut WHO
"State of complete physical, mental and social well being, not merely
the absence of disease of infirmity"
-WHO

Dari definisi sehat menurut WHO tersebut, maka dapat ditarik 3 karakteristik
yaitu:
1. Merefleksikan perhatian kepada individu sebagai manusia.
2. Memandang sehat dari konteks internal dan eksternal.
3. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
Definisi Sehat Menurut Islam
Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu'anhuma, Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

Artinya: "Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu
senggang". (HR Al-Bukhari No. 6412)

Pada tahun 1983 Majelis Ulama Indonesia dalam Musyawarah Nasional telah merumuskan
kesehatan sebagai ketahanan jasmani, ruhaniah dan sosial yang dimiliki manusia sebagai karunia
Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan (tuntunannya) dan memelihara dan
mengembangkannya.
Kesehatan memiliki kedudukan utama dalam al-Qur’an. Berikut
beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang menyinggung mengenai
kesehatan:

• QS. Al-Baqarah; 222, Al-Maidah: 6 (Kesehatan personal)


• QS. Al-Hajj: 26, Sad: 27, Ar-Rum :41 (Kesehatan lingkungan)
• QS. Al-A’raf: 31 (Kesehatan nutrisi)
• QS.Al-Baqarah: 233 (Kesehatan ibu dan anak)
• QS. Ali-Imran:164, Al-Fath: 4, Yunus: 57 (Kesehatan mental)
Definisi Promosi Kesehatan
“The process of enabling people to control over and improve their
health”
-Ottawa Charter (1986)

Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan atau perbaikan perilaku di bidang


kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal yang
sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.
QS Ali-Imran ayat 104

Artinya: "Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
DALAM PRESPEKTIF ISLAM
Advokasi
• Advokasi merupakan upaya pendekatan terhadap orang lain yang
dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu
program atau kegiatan yang dilaksanakan.
• sasaran advokasi adalah para pemimpin atau pengambil kebijakan
(policy makers) atau pembuat keputusan (decision makers)
• Tujuan utama advokasi adalah to encourage publicies that are
supportive to health
Advokasi dalam Islam
• Salah satu teori ushul fiqh mengatakan bahwa:

Kebijakan seorang pemimpin haruslah sesuai dengan kepentingan


rakyat. Kebijakan yang menyangkut masyarakat, haruslah
berkesesuaian dengan kepentingannya.

• Kesimpulan: advokasi untuk mendorong kebijakan publik agar


sesuai dengan amanah rakyat merupakan manifestasi dari perintah
agama.
Upaya Mediasi dalam Islam
• Promosi kesehatan juga mempunyai misi “mediator”
atau “menjembatani“ antara sektor kesehatan dengan
sektor yang lain sebagai mitra (social support)
sehingga terjadi aksi terkoordinasi untuk kesehatan.
Mediasi dilakukan dengan menjalin kemitraan untuk
pembentukan opini publik dengan berbagai kelompok
di masyarakat seperti: tokoh masyarakat, LSM,
swasta, dll. Mediasi merupakan salah satu kegiatan
membantu sesama yang sesuai dengan firman Allah
SWT dalam Surat Al-Maidah ayat 2,yang berbunyi:
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar
kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang
diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah
menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu)
kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-
Nya," (Q.S Al-Maidah: 2).
Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Islam
• Pemberdayaan merupakan suatu usaha atau upaya yang dilakukan dalam rangka mengembangkan
kemampuan dan kemandirian individu atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Masyarakat dapat tahu potensi dan permasalahan yang dihadapinya dan mampu
menyelesaikannya.
• Islam menawarkan konsep pembangunan masyarakat yang bermula pada pembangunan jiwa atau
karakter pribadi-pribadi manusia yang dalam teori pemberdayaan masyarakat dikenal sebagai
pendekatan pembangunan yang berpusat pada manusia (People Centered Development).
• Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari,
“Sesungguhnya, seorang di antara kalian membawa tali-talinya dan pergi ke bukit untuk mencari
kayu bakar yang diletakkan di punggungnya untuk dijual untuk menutup kebutuhannya, adalah
lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak”. Allah
telah menjamin rizki setiap makhluknya, jika mereka berusaha dan bertawakkal. Begitulah didikan
dan arahan Rasulullah SAW untuk menjadikan umat Islam sebagai insan-insan yang terhormat dan
terpandang, bukan umat yang lemah dan pemalas.
Upaya Promkes dalam
Perspektif Islam
• Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi
kebersihan dan kesehatan, maka sejak awal, Islam
telah mengajarkan umatnya untuk menjalani hidup
bersih dan sehat.
• Salah satu metode promosi kesehatan dalam islam
adalah penyampaian dakwah oleh para muballigh.
• Di dalam Al-Quran dan hadits • Kesehatan makanan
terdapat tuntunan kesehatan • Menu makanan yang bergizi
dalam upaya menjaga dan • Larangan makanan berlebihan
meningkatkan kesehatan • Larangan mengonsumsi barang
masyarakat yang dianjurkan haram
dalam Islam, seperti: • Kesehatan reproduksi
• Personal hygiene and sanitation • Kesehatan mental dan jasmani.
• Epidemiologi melalui karantina
Kesimpulan
• Upaya promosi kesehatan dapat disesuaikan dengan perspektif Islam
agar dapat memahami paradigma sehat.
• Konsep kesehatan menurut Islam dapat dikaitkan dengan rukun islam
dan rukun iman. Selain itu Islam juga merupakan agama yang
menjunjung tinggi kebersihan dan kesehatan, maka sejak awal Islam
telah mengajarkan umatnya untuk menjalani hidup bersih dan sehat
dengan memberikan paduan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
dalam ayat-ayat Al-Quran serta hadist.
• Dalam Islam, Promkes dapat dilakukan dengan penyampaian dakwah
oleh para muballigh. Sehingga masyarakat dapat mengenal berbagai
macam cara untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan maupun
kebersihan menurut perspektif Islam.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai