0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
158 tayangan16 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Maqasid Syariah atau tujuan hukum Islam mencakup lima aspek yaitu memelihara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Konsep kesehatan dalam Islam meliputi aspek preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif yang bertujuan mencapai kesehatan secara fisik, mental, sosial dan ekonomi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Maqasid Syariah atau tujuan hukum Islam mencakup lima aspek yaitu memelihara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Konsep kesehatan dalam Islam meliputi aspek preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif yang bertujuan mencapai kesehatan secara fisik, mental, sosial dan ekonomi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Maqasid Syariah atau tujuan hukum Islam mencakup lima aspek yaitu memelihara agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Konsep kesehatan dalam Islam meliputi aspek preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif yang bertujuan mencapai kesehatan secara fisik, mental, sosial dan ekonomi.
Maqasid Syariah Bahan Kuliah Agama Maqasid Al-Syariah
• Maqasid Al Syari’ah ialah tujuan-tujuan
syari’ah. Ia bertujuan untuk mengetahui tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh pembuat-Nya dalam mensyari’atkan hukum. • Tujuan hukum ini merupakan salah satu faktor penting dalam menetapkan hukum Islam yang dihasilkan melalui ijtihad. • Hikmah atau rahasia dari hukum yang telah ditetapkan untuk manusia • Tujuan dari syariat adalah kemaslahatan Kemaslahatan yang dimaksudkan oleh syari’at ialah:
• Hifdz Ad-Din (Memelihara Agama)
• Hifdz An-Nafs (Memelihara Jiwa) • Hifdz Al’Aql (Memelihara Akal) • Hifdz An-Nasb (Memelihara Keturunan) • Hifdz Al-Maal (Memelihara Harta) Tingkatan Pemenuhan Pelaksanaan Ajaran Agama 1. Maslahat dharuriyyat (dharuriyah/primer) ; kebutuhan utama yang harus dilindungi dan dipelihara sebaik- baiknya oleh hukum Islam agar kemaslahatan hidup manusia bener-benar terwujud. 2. Maslahah Hajiyyat adalah (sekunder) kebutuhan yang diperluakn untuk mencapai kehidupan primer, seperti kemerdekaan, persamaan, dan sebagaianya, yang bersifat menunjang eksistensi kebutuahan primer 3. Maslahah Tahsinat (tersier). kebutuhan hidup manusia selain yang bersifat primer dan sekunder itu yang perlu diadakan dan dipelihara untuk kebaikan hidup manusia dalam masyarakat, misalnya sandang, pangan, perumahan dan lain-lain. Memelihara Agama 1. Dharuriyah; Bila ketentuan agama diabaikan, maka terancam eksistensi agamanya; seperti melaksanakan shalat lima waktu. 2. Hajiyyat melaksanakan ketentuan agama, dengan maksud menghindari kesulitan, seperti shalat jama’ dan qasar bagi musafir 3. Tahsinat mengikuti petunjuk agama guna menjunjung tinggi martabat manusia, sekaligus melengkapi pelaksanaan kewajibannya kepada Tuhan. Seperti menutup aurat baik di dalam maupun diluar shalat Memelihara jiwa 1. Dharuriyah; memenuhi kebutuhan pokok berupa makanan untuk mempertahankan hidup. 2. Hajiyyat dibolehkannya berburu dan menikmati makanan yang lezat dan halal 3. Tahsinat; kelengkapan yang berhubungan dengan makan seperti: tata cara makan dan minum Memelihara akal 1. Dharuriyah; Apabila ketentuan ini dilanggar akan berakibat terancamnya eksistensi akal manusia; seperti diharamkan minum minuman keras. 2. Hajiyyat kegiatan itu tidak dilakukan tidak akan merusak eksistensi akal, akan tetapi dapat mempersulit seseorang terkait dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan akhirnya berimbas kesulitan dalam hidup. Seperti menuntut ilmu 3. Tahsinat; menghindarkan diri dari kegiatan mengganggu konsentrasi akal seperti: menghayal Memelihara keturunan 1. Dharuriyah; Apabila ketentuan ini dilanggar akan berakibat mengancam eksistensi keturunan. Seperti disyariatkannya menikah dan dilarangnya berzina 2. Hajiyyat kegiatan itu tidak dibolehkan akan mempersulit rumah tangga; seperti kebolehan talaq 3. Tahsinat; tidak dilakukan tidak mengancam eksistensi keturunan dan tidak pula mempersulit. Seperti resepsi pernikahan Memelihara harta 1. Dharuriyah; Apabila aturan ini dilanggar akan mengancam eksistensi harta. Seperti aturan jual beli 2. Hajiyyat: apabila cara ini tidak dipakai tidak akan mengancam eksistensi harta. Seperti cara jual beli salam 3. Tahsinat; Etika bermuamalah dan sama sekali tidak mengancam kepemilikan harta apabila diabaikan; seperti perintah menghindarkan diri dari penipuan dan spekulatif. PENGERTIAN KESEHATAN
• UU Kesehatan nomor 23 tahun 1992; kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan dalam Islam • Kesehatan dalam Islam sesuai hadits ; • من أصبح معافىفي بدنه امنافي سريه عنده فوت يومه فكأنماحيزت له الدنيا بحذافيرها. • “Rasulullah bersabda : “Barang siapa sehat badannya, damai hatinya (jiwa) dan punya makanan untuk sehari- harinya (sosial ekonomi), maka seolah-olah dunia seisinya dianugerahkan kepadanya”. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) • Pengertian sehat atau kesehatan dalam Islam adalah suatu keadaan yang sempurna dan sejahtera pada badan, jiwa, social dan ekonomi yang menjadikan dirinya produktif memelihara kehidupan dunia dan akhirat Konsep Kesehatan Dalam Islam • Islam mempunyai perhatian yang sangat serius terhadap kesehatan, baik kesehatan lahiriah maupun batiniah. Kajian kesehatan dalam Islam meliputi: 1. Preventif (“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji (fahisyah) dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra’: 32). 2. Curatif (“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang- orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (Al-Isra: 82). Rasulullah Saw bersabda; ”Kesembuhan itu ada pada tiga hal, yaitu dalam pisau pembekam, meminumkan madu, pengobatan dengan besi panas (kayy). Dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi panas” (HR. al Bukhari no. 5681) 3. Rehabilitatif &Promotif (Apabila terjadi dalam satu negeri suatu wabah penyakit dan kamu di situ janganlah kamu ke luar meninggalkan negeri itu. Jika terjadi sedang kamu di luar negeri itu janganlah kamu memasukinya. (HR. Bukhari)/Sebaik-baik menjenguk orang sakit adalah berdiri sebentar (tidak berlama- lama) dan ta'ziah (melayat ke rumah duka) cukup sekali saja. (HR. Ad-Dailami) Sehat wal’afiat • Dalam kamus bahasa arab sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi segenap anggota badan dan afiat diartikan sebagai perlindungan Allah SWT untuk hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipudaya. Perlindungan Allah itu sudah barang tentu tidak dapat diperoleh secara sempurna kecuali bagi orang-orang yang mematuhi petunjuk-Nya. Dengan demikian makna afiat dapat diartikan sebagai berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya Definisi Sehat wal’afiat mencakup; 1. Kesehatan fisik; berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan. 2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual. 3. Kesehatan sosial 4. Kesehatan dari aspek ekonomi; produktif, menghasilkan sesuatu pemenuhan kebutuhan hidupnya/keluarganya secara finansial