Anda di halaman 1dari 16

• ISLAM DAN KESEHATAN

Maqasid Syariah
Bahan Kuliah Agama
Maqasid Al-Syariah

• Maqasid Al Syari’ah ialah tujuan-tujuan


syari’ah. Ia bertujuan untuk mengetahui
tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh
pembuat-Nya dalam mensyari’atkan
hukum.
• Tujuan hukum ini merupakan salah satu
faktor penting dalam menetapkan
hukum Islam yang dihasilkan melalui
ijtihad.
• Hikmah atau rahasia dari hukum yang
telah ditetapkan untuk manusia
• Tujuan dari syariat adalah kemaslahatan
Kemaslahatan yang dimaksudkan
oleh syari’at ialah:

• Hifdz Ad-Din (Memelihara Agama)


• Hifdz An-Nafs (Memelihara Jiwa)
• Hifdz Al’Aql (Memelihara Akal)
• Hifdz An-Nasb (Memelihara
Keturunan)
• Hifdz Al-Maal (Memelihara Harta)
Tingkatan Pemenuhan Pelaksanaan
Ajaran Agama
1. Maslahat dharuriyyat (dharuriyah/primer) ; kebutuhan
utama yang harus dilindungi dan dipelihara sebaik-
baiknya oleh hukum Islam agar kemaslahatan hidup
manusia bener-benar terwujud.
2. Maslahah Hajiyyat adalah (sekunder) kebutuhan yang
diperluakn untuk mencapai kehidupan primer, seperti
kemerdekaan, persamaan, dan sebagaianya, yang
bersifat menunjang eksistensi kebutuahan primer
3. Maslahah Tahsinat (tersier). kebutuhan hidup manusia
selain yang bersifat primer dan sekunder itu yang perlu
diadakan dan dipelihara untuk kebaikan hidup manusia
dalam masyarakat, misalnya sandang, pangan,
perumahan dan lain-lain.
Memelihara Agama
1. Dharuriyah; Bila ketentuan agama diabaikan, maka
terancam eksistensi agamanya; seperti
melaksanakan shalat lima waktu.
2. Hajiyyat melaksanakan ketentuan agama, dengan
maksud menghindari kesulitan, seperti shalat
jama’ dan qasar bagi musafir
3. Tahsinat mengikuti petunjuk agama guna
menjunjung tinggi martabat manusia, sekaligus
melengkapi pelaksanaan kewajibannya kepada
Tuhan. Seperti menutup aurat baik di dalam
maupun diluar shalat
Memelihara jiwa
1. Dharuriyah; memenuhi kebutuhan pokok
berupa makanan untuk mempertahankan
hidup.
2. Hajiyyat dibolehkannya berburu dan
menikmati makanan yang lezat dan halal
3. Tahsinat; kelengkapan yang berhubungan
dengan makan seperti: tata cara makan dan
minum
Memelihara akal
1. Dharuriyah; Apabila ketentuan ini dilanggar akan
berakibat terancamnya eksistensi akal manusia;
seperti diharamkan minum minuman keras.
2. Hajiyyat kegiatan itu tidak dilakukan tidak akan
merusak eksistensi akal, akan tetapi dapat
mempersulit seseorang terkait dengan
pengembangan ilmu pengetahuan dan akhirnya
berimbas kesulitan dalam hidup. Seperti menuntut
ilmu
3. Tahsinat; menghindarkan diri dari kegiatan
mengganggu konsentrasi akal seperti: menghayal
Memelihara keturunan
1. Dharuriyah; Apabila ketentuan ini dilanggar
akan berakibat mengancam eksistensi
keturunan. Seperti disyariatkannya menikah
dan dilarangnya berzina
2. Hajiyyat kegiatan itu tidak dibolehkan akan
mempersulit rumah tangga; seperti kebolehan
talaq
3. Tahsinat; tidak dilakukan tidak mengancam
eksistensi keturunan dan tidak pula
mempersulit. Seperti resepsi pernikahan
Memelihara harta
1. Dharuriyah; Apabila aturan ini dilanggar akan
mengancam eksistensi harta. Seperti aturan
jual beli
2. Hajiyyat: apabila cara ini tidak dipakai tidak
akan mengancam eksistensi harta. Seperti cara
jual beli salam
3. Tahsinat; Etika bermuamalah dan sama sekali
tidak mengancam kepemilikan harta apabila
diabaikan; seperti perintah menghindarkan diri
dari penipuan dan spekulatif.
PENGERTIAN KESEHATAN

• UU Kesehatan nomor 23 tahun 1992; kesehatan


adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.
Kesehatan dalam Islam
• Kesehatan dalam Islam sesuai hadits ;
• ‫من أصبح معافىفي بدنه امنافي سريه عنده فوت يومه فكأنماحيزت له الدنيا‬
‫بحذافيرها‬.
• “Rasulullah bersabda : “Barang siapa sehat badannya,
damai hatinya (jiwa) dan punya makanan untuk sehari-
harinya (sosial ekonomi), maka seolah-olah dunia
seisinya dianugerahkan kepadanya”. (HR. Tirmidzi dan
Ibnu Majah)
• Pengertian sehat atau kesehatan dalam Islam adalah
suatu keadaan yang sempurna dan sejahtera pada
badan, jiwa, social dan ekonomi yang menjadikan
dirinya produktif memelihara kehidupan dunia dan
akhirat
Konsep Kesehatan Dalam Islam
• Islam mempunyai perhatian yang sangat serius
terhadap kesehatan, baik kesehatan lahiriah
maupun batiniah. Kajian kesehatan dalam Islam
meliputi:
1. Preventif (“Dan janganlah kamu mendekati zina,
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji (fahisyah) dan suatu jalan yang buruk.”
(Al-Isra’: 32).
2. Curatif (“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu
yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian”. (Al-Isra: 82).
Rasulullah Saw bersabda;
”Kesembuhan itu ada pada
tiga hal, yaitu dalam pisau
pembekam, meminumkan
madu, pengobatan dengan
besi panas (kayy). Dan aku
melarang ummatku
melakukan pengobatan
dengan besi panas” (HR. al
Bukhari no. 5681)
3. Rehabilitatif &Promotif (Apabila terjadi dalam satu
negeri suatu wabah penyakit dan kamu di situ
janganlah kamu ke luar meninggalkan negeri itu. Jika
terjadi sedang kamu di luar negeri itu janganlah kamu
memasukinya. (HR. Bukhari)/Sebaik-baik menjenguk
orang sakit adalah berdiri sebentar (tidak berlama-
lama) dan ta'ziah (melayat ke rumah duka) cukup sekali
saja. (HR. Ad-Dailami)
Sehat wal’afiat
• Dalam kamus bahasa arab sehat diartikan
sebagai keadaan baik bagi segenap anggota
badan dan afiat diartikan sebagai perlindungan
Allah SWT untuk hamba-Nya dari segala macam
bencana dan tipudaya. Perlindungan Allah itu
sudah barang tentu tidak dapat diperoleh secara
sempurna kecuali bagi orang-orang yang
mematuhi petunjuk-Nya. Dengan demikian
makna afiat dapat diartikan sebagai
berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai
dengan tujuan penciptaannya
Definisi Sehat wal’afiat mencakup;
1. Kesehatan fisik;
berfungsi normal atau
tidak mengalami
gangguan.
2. Kesehatan mental
(jiwa) mencakup 3
komponen, yakni pikiran,
emosional, dan spiritual.
3. Kesehatan sosial
4. Kesehatan dari aspek
ekonomi; produktif,
menghasilkan sesuatu
pemenuhan kebutuhan
hidupnya/keluarganya
secara finansial

Anda mungkin juga menyukai