Anda di halaman 1dari 8

CAIRAN DARAH DAN TUBUH

Ruang lingkup fisiologi sistem darah dan cairan tubuh antara lain: a. Komponen cairan tubuh b. Proses pembentukan darah c. Komponen-komponen darah d. Proses pembekuan darah e. Sifat-sifat darah f. Fungsi cairan tubuh secara umum

Fisiologi Sistem Darah dan Cairan Tubuh Secara Umum 60% berat badan tubuh manusia merupakan komponen berupa cairan, dimana 40% nya merupakan cairan intrasel, sedangkan 20% nya merupakan cairan ekstrasel. Cairan ekstrasel terdiri dari cairan yang terdapat dalam pembuluh yang disebut cairan intravaskuler dan cairan antar sel yang berada di luar pambuluh yang disebut cairan interstitial. Cairan intravascular yang disebut juga darah, terdiri dari cairan darah yang disebut plasma darah dan sel-sel darah.

fungsi cairan tubuh adalah untuk mengatur suhu tubuh, memperlembab kulit dan paru-paru, mengangkut sari makanan dan sisa metabolisme, memperlancar gerakan pada otot dan sendi, serta melindungi tubuh dari serangan penyakit.

Plasma Darah Plasma darah merupakan komponen darah yang bukan merupakan sel. 90% plasma darah merupakan air, sisanya merupakan garam organik terutama NaCl, protein darah yang terdiri dari albumin, globumin, dan fibrinogen, serta senyawa organik lainnya. Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya jumlahnya dalam tubuh akan diatur. misalnya dengan proses ekskresi. Plasma darah juga bertugas membawa sari sari makanan, sisa metabolisme, hasil sekresi, dan beberapa gas.

Sel-sel Darah Sel-sel darah merupakan bagian darah yang hidup. Selsel darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan keeping darah atau trombosit. Sel darah merah (Eritrosit) Eritrosit merupakan sel yang terdapat dalam darah dengan bentuk bikonkaf yang berwarna merah kekuningan serta bersifat elastis dan lunak. Eritrosit yang terdapat dalam pembuluh darah tidak memiliki inti sel.

Sel Darah Putih Sel darah putih terdiri dari enam jenis sel yaitu: neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, limfosit, dan sel plasma. Dari keenam jenis sel tersebut, ada yang memiliki granula sehingga disebut granulosit, yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil, sedangkan sel monosit, limfosit dan sel plasma yang tidak memiliki granula disebut agranulosit. Trombosit Tromosit yang juga dikenal sebagai keeping darah adalah sel yang berfungsi untuk mengaktifkan mekanisme pembekuan darah. Proses pembekuan darah sendiri berlangsung dalam 3 tahap

1. Jaringan yang luka atau keeping darah (trombosit) yang rusak akan menghasilkan tromboplastin atau (trombokinase) yang merupakan activator dari protombrin. 2. Adanya trombokinase menyebabkan perubahan protombin menjadi enzim thrombin yang dibantu dengan ion kalsium dan vitamin K. 3. Trombin bekerja sebagai enzim yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang berupa benang benang sehingga mampu menutup luka.

Pembentukan Darah Proses pembentukan darah dimulai oleh sel pluripotensial, sel ini kemudian membelah menjadi 3 sel, dimana sel pertama akan berkembang menjadi sel induk pluripotensial, sel kedua berkembang menjadi sel limfosit, sedangkan sel yang ketiga membelah lagi, ada yang menjadi sel eritrosit, trombosil, neutrofil, monosit, eusinofil, dan basofil.Banyak faktor yang mempengaruhi pembentukan sel-sel darah, seperti zat besi, vitamin B, asam folat, dll

Anda mungkin juga menyukai