MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan
Khusus
yang dibina oleh Bapak M.Shodiq A.M
NAMA KELOMPOK :
Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya
Penyusun mengucapkan syukur kepada Tuhan YME atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Orientasi
Mobilitas dengan judul “Definisi Tunanetra Menurut Para Ahli ”.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan utama dari sebuah riset adalah untuk memperoleh informasi tentang
karakteristik atau parameter dari populasi. Atau, hakikat dari sebuah penelitian
adalah ingin memperoleh informasi mengenai karakteristik atau parameter dari
suatu objek yang diamati. Objek yang diamati itu dapat dilihat secara keseluruhan
(populasi) atau secara parsial ( sampel). Dua pilihan tersebut diambil bergantung
pada beberapa hal. Artinya, peneliti dapat memutuskan untuk menggunakan
populasi sebagai sumber informasi atau hanya diambil sampelnya saja.
Dalam kehidupan sehari-hari penerapan dari metode populasi dan sampling
ini sering dijumpai. Misalnya, seorang ibu rumah tangga yang ingin mengetahui
apakah masakannya sudah cukup enak menurut seleranya atau tidak. Untuk
merasakan enak atau tidak, maka si ibu dapat mencoba seluruh sayur yang
dimasaknya itu, atau cukup dengan satu sendok makan saja sehingga dapat
mewakili rasa seluruh sayur yang dimasaknya.
Demikian juga halnya dalam proses penelitian. Misalnya seorang peneliti
ingin mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi mahasiswa memilih
Perguruan Tinggi tertentu. Untuk mengetahui jawabannya, maka dapatlah
ditanyakan langsung atau tidak langsung kepada mahasiswa tersebut (mencari
informasi). Kalau jumlah mahasiswa yang ada cukup sedikit maka peneliti
mungkin memutuskan untuk menggunakan sensus terhadap populasi, tetapi kalau
jumlahnya banyak maka dapat ditanyakan pada sebagian mahasiswa ( sampel ).
Terkadang, walaupun jarang, pekerjaan periset pemasaran dapat
diselesaikan, dengan mensurvei seluruh populasi yang diinginkan. Jika mungkin,
periset menyatakan dirinya dalam bentuk statistik deskriptif dari data yang belum
4
dapat diungkapkannya. Akan tetapi, dalam situasi lain, akan menjadi tidak praktis
dan tidak bijaksana bagi periset untuk berusaha mensurvey seluruh populasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan populasi
2. Apa saja jenis – jenis populasi
3. Apakah yang dimaksud dengan sampel
4. Apakah kriteria sampel
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian populasi
2. Untuk mengetahui jenis – jenis populasi
3. Untuk memahami pengertian sampel
4. Untuk mengetahui kriteria sampel
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Populasi
Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam
penelitian.
Populasi di sini maksudnya bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan tetapi juga
benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada
pada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-
sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun bisa
digunakan sebagai populasi, karena satu orang tersebut memiliki berbagai
karakteristik, misalnya seperti gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain sebagainya.
6
Menurut Margono (2010:118), “populasi adalah suatu data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.”
menurut Sukmadinata (2011:250) mengemukakan bahwa populasi adalah
“kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita.”
Arikunto (2002:108) mengemukakan bahwa populasi adalah “Keseluruhan
objek penelitian”.
7
a. Untuk ketelitian Suatu penelitian sering meminta ketelitian dan
kecermatan yang tinggi, sehingga memerlukan data-data yang besar
jumlahnya. Apabila unsur ketelitian dan kecermatan ini harus
diprioritaskan maka harus digunakan metode sensus.
b. Sumber bersifat heterogen Apabila menghadapi sumber informasi yang
bersifat heterogen dimana sifat dan karakteristik masing-masing sumber
sulit untuk dibedakan maka lebih baik menggunakan metode sensus.
B. Pengertian sampel
Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diteliti (Djarwanto, 1994:43). Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat
dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif atau yang dapat
menggambarkan karakteristik populasi.
Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk
itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative
(Sugiyono,2011).
C. Kriteria Sampel
Ada dua kriteria sampel yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penentuan
kriteria sampel diperlukan untuk mengurangi hasil peneliian yang bias.
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003: 96). Sedangkan yang
dimaksud dengan Kriteria eksklusi adalah meng-hilangkan/mengeluarkan subjek
8
yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena sebab-sebab tertentu
(Nursalam, 2003: 97).
2. Manfaat sampling
1) Menghemat beaya penelitian
2) Menghemat waktu untuk penelitian.
3) Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
4) Memperluas ruang lingkup penlitian.
Teknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat homogen atau memiliki
karakteristik yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama. Bila keadaan populasi
bersifat heterogen, sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif atau
tidak dapat menggambarkan karakteristik populasi.
9
1. Variabilitas populasi
2. Besar sampel
Makin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggi taraf
representativeness sampel tersebut. Jika populasinya homogen secara
sempurna, besarnya sampel tidak mempengaruhi tarag representativeness
sampel.
Makin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan makin tinggi
pula tingkat representativeness sampel.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Besar harapan kami pembaca dapat merasakan manfaat dari hasil kerja kami
dan kritik pembaca yang bersifat membangun dapat menjadi pelajaran berharga
untuk kami menjadi lebih baik lagi mambuat suatu makalah selanjutnya.
Dan kami berharap dalam melakukan penelitian, mahasiswa diharuskan
mengikuti aturan-aturan dan juga prosedur-prosedur, agar penelitian yang
dilakukan diharapkan memiliki jawaban yang akurat terhadap suatu
permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA
11
Nasution. 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: PT Bumi Aksara.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Supranto.1998. Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Nana Syaodih Sukmadinat. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
https://sugithewae.wordpress.com/2012/11/13/pengertian-populasi-dan-sampel-
dalam-penelitian/
https://www.statistikian.com/2012/10/pengertian-populasi-dan-sampel.html/amp
12