Anda di halaman 1dari 2

 Kandungan Energi Makanan

Kandungan energi makanan ditentukan dengan kalorimetri langsung dengan menggunakan


kalorimeter bom/ bomb calorimeter.

Contoh makanan ditempatkan pada wadah kecil dalam ruangan yang dikelilingi air. Makanan
kemudian dibakar dengan mengalirkan listrik melalui kawat listrik. Molekul makro akan
dioksidasi secara sempurna sehingga menghasilkan air, karbon dioksida dan nitrogen oksida.
Energi yang dilepas diubah menjadi panas, sehingga terjadi kenaikan suhu air. Dengan
mengukur perbedaan suhu air sebelum dan sesudah pembakaran, dapat dihitung jumlah panas
yang dihasilkan makanan dalam kilokalori.
Angka energi kasar untuk karbohidrat adalah 4.1 kkal/g, untuk lemak 8,87 kkal/g,
sedangkan untuk protein 5,65 kkal /g.
 Nilai Energi Faali Makanan
Tidak seluruh energi yang tersedia dalam makan dapat dimanfaatkan tubuh. Untuk itu nilai
energi kasar makanan perlu dikoreksi dengan nilai energi makanan yang tidak dimanfaatkan
tubuh. Nilai energi yang dikoreksi ini disebut dengan nilai energi faali makanan.
 Koefisien Cerna
Tidak semua makanan dapat diabsorpsi dari saluran cerna. Penelitian oleh artwater
menunjukkan hanya 99% dari karbohidrat, 95 % dari lemak, 92% dari protein yang
dimakan dapat diabsorpsi. Angka ini disebut koefisien cerna, yaitu %
protein/lemak/karbohidrat makanan yang di absorpsi. Koefisien cerna untuk protein :
Nitrogen makanan – Nitrogen feses x 100 = % Nitrogen makanan yang diabsorpsi
Nitrogen makanan
 Penentuan nilai energi makanan melalui perhitungan
Dengan menggunakan faktor artweter, nilai energi makanan dapat ditetapkan melalui
perhitungan menurut komposisi karbohidrat, lemak, dan protein, serta nilai energi faali
makanan tersebut.

 Kebutuhan Energi
Menurut who (1985) adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan
untuk menutupi pengeluaran energi seseorang , bila ia mempunyai ukuran dan komposisi
tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang, dan yang
memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi.
Kebutuhan energi total orang dewasa diperlukan untuk : (1) metabolisme basal ; (2)
aktivitas fisik, dan (3) efek makanan atau pengaruh dinamik khusus ( Spesific Dynamic
Action/SDA ). Kebutuhan energi terbesar pada umumnya diperukan untuk metabolisme
basal.

Anda mungkin juga menyukai