Anda di halaman 1dari 5

KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah kartu yang memuat grafik

pertumbuhan serta indicator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau
tumbuh kembang balita setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat
diartikan sebagai “rapor” kesehatan dan gizi (Catatan riwayat kesehatan dan gizi ) balita
(Depkes RI, 1996 ).

Indikator BB / U dipakai di dalam Kartu Menuju Sehat ( KMS ) di Posyandu untuk


memantau pertumbuhan anak secara perorangan. KMS tidak untuk memantau gizi, tetapi alat
pendidikan kepada masyarakat terutama orang tua agar dapat memantau pertumbuhan anak,
dengan pesan “Anak sehat tambah umur tambah berat” ( Soekirman, 2000 ).

Fungsi KMS

1. Sebagai media untuk “ mencatat / memantau ” riwayat kesehatan balita secara


lengkap.
2. Sebagai media “ penyuluhan ” bagi orang tua balita tentang kesehatan balita
3. Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan bagi petugas untuk menentukan
tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.
4. Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita
( Depkes RI, 1996 )

Manfaat KMS

a. Bagi orang tua balita


Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya. Orang tua juga dapat
mengetahui apakah anaknya telah mendapatkan imunisasi tepat waktu dan lengkap
dan mendapatkan kapsul vitamin A secara rutin sesuai dengan dosis yang ditentukan.
b. Bagi kader
KMS digunakan oleh kader sebagai media untuk penyuluhan kepada ibu-ibu balita,
serta indikator untuk merujuk si anak jika kurva pertumbuhan dibawah garis merah
untuk mendapat pelayanan lebih lanjut.
c. Bagi petugas kesehatan
KMS menjadi media yang efektif dan cepat bagi petugas kesehatan untuk mengetahui
pelayanan kesehatan apa saja yang sudah didapatkan si anak khususnya pemberian
imunisasi dan kapsul vitamin A. KMS juga digunakan oleh petugas kesehatan untuk
melakukan edukasi ke ibu tentang pemberian makanan bergizi untuk meningkatkan
status gizi anak.

KMS dapat berguna, apabila memperhatikan hal-hal berikut:

1. Penimbangan dan deteksi tumbuh kembang balita dilakukan setiap bulan


2. Semua kolom isian diiisi dengan benar
3. Semua keadaan kesehatan dan gizi anak dicatat
4. Orang tua selalu memperhatikan catatan dalam KMS-Balita
5. Kader dan petugas kesehatan selalu memperhatikan hasil penimbangan
6. Setiap ada gangguan pertumbuhan anak, dicari penyebabnya dan dilakukan tindakan
yang sesuai.
7. Penyuluhan gizi dalam bentuk konseling dilakukan setiap kali anak selesai ditimbang
dan hasil penimbangannya dicatat dalam KMS
8. KMS - Balita disimpan oleh ibu balita dan selalu dibawa setiap mengunjungi
posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan/dokter.

Langkah-langkah pengisian KMS

1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin.


2. Tulis data identitas anak.
3. Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak.
4. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak.
5. Mencatat kejadian yang dialami anak.
6. Menentukan status pertumbuhan anak.
7. Mengisi catatan pemberian imunisasi bayi.
8. Mengisi catatan pemberian kapsul vitamin A.
9. Mengisi kolom pemberian asi eksklusif.

Penafsiran Pertumbuhan dengan KMS


Grafik pertumbuhan KMS dibuat berdasarkan baku WHO – NCHS yang disesuaikan
dengan situasi Indonesia. Gambar grafik pertumbuhan dibagi dalam 5 blok sesuai dengan
golongan umur balita. Setiap blok dibentuk oleh garis tegak atau skala berat dalam kg dan
garis datar skala umur menurut bulan. Blok 1 untuk bayi berumur 0 – 12 bulan, blok 2 untuk
anak golongan umur 13 – 24 bulan, blok 3 untuk anak golongan umur 25 – 36 bulan, blok ke
4 untuk anak umur 37 – 48 bulan dan blok ke 5 untuk anak golongan yang umur 49 – 60
bulan. Dalam setiap blok, grafik pertumbuhan dibentuk dengan garis merah (agak
melengkung) dan pita warna kuning, hijau dan hijau tua.
a. Garis merah (agar melengkung) dibentuk dengan menghubungkan angka angka yang
dihitung dari 70 % median baku WHO – NCHS.
b. Dua pita warna kuning di atas garis merah berturut- turut terbentuk masing - masing
dengan batas atas 75 % dan 80 % median baku WHO – NCHS.
c. Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning dibentuk masing – masing dengan
batas atas 85 % dan 90 % median baku WHO – NCHS.
d. Dua pita warna hijau tua di atasnya dibentuk msing - masing dengan batas atas 95 %
dan 100 % median baku WHO – NCHS.
e. Dua pita warna hijau muda dan kuning masing – masing pita bernilai 5 % dari baku
median adalah daerah di mana anak – anak sudah mempunyai kelebihan berat badan.

Posisi Strategis KMS dalam Monitoring Pertumbuhan


Untuk tujuan pemantauan pertumbuhan balita dilakukan penimbangan balita setiap
bulan. Di dalam KMS berat badan balita hasil penimbangan bulan diisikan dengan titik dan
dihubungkan dengan garis sehingga membentuk garis pertumbuhan anak. Berdasarkan garis
pertumbuhan ini dapat dinilai apakah berat badan anak hasil penimbangan dua bulan berturut-
turut: NAIK (N) atau TIDAK NAIK (T) dengan cara yang telah ditetapkan dalam buku
Panduan Penggunaan KMS Bagi Petugas Kesehatan.
Selain informasi N dan T, dari kegiatan penimbangan dicatat pula jumlah anak yang
datang ke posyandu dan ditimbang, jumlah anak yang tidak ditimbang bulan lalu, jumlah
anak yang baru pertama kali ditimbang, dan banyaknya anak yang berat badannya di Bawah
Garis Merah (BGM). Catatan lain yang ada di posyandu adalah jumlah seluruh balita yang
ada di wilayah kerja posyandu, dan jumlah balita yang memiliki KMS pada bulan yang
bersangkutan.

1. Bila kecenderungan grafik “N” maka pertumbuhan sang anak tidak bermasalah.
2. Bila kecenderungan grafik “T” maka pertumbuhan sang anak bermasalah, anak
mengidap gizi buruk.
3. Bila nilai BB naik, tetapi grafik tidak berpindah ke pita yang lebih bawah (T1):
kenaikan/pertumbuhan BB yang tidak memadai artinya “pembentukan jaringan baru
lebih lambat dari anak sehat”.
4. Bila nilai BB tetap sehingga arah grafik mendatar (T2) pertumbuhan berhenti artinya
“pembentukan jaringan baru tidak terjadi”.
5. Bila nilai BB berkurang sehingga arah grafik menurun (T3) pertumbuhan negatif artinya
“terjadi penghancuran jaringan yang sebelumnya telah terbentuk”.

Contoh gambar grafik mengenai posisi strategis kms dalam monitoring pertumbuhan

Laku berat Interpretasi Tindak lanjut


Badan
Di bawah Anak kurang gizi Perlu pemberian makanan
garis merah tingkat sedang atau tambahan ( PMT ) yang
berat badan atau diselenggarakan oleh
disebut kurang orang
energi dan protein tua / petugas kesehatan
nyata ( KEP nyata ) - Perlu penyuluhan gizi
seimbang
- Perlu dirujuk untuk
pemeriksanan kesehatan
Pada daerah Harus hati – hari dan Ibu dianjurkan untuk
dua pita waspada karena memberikan PMT pada
warna kuning keadaan gizi anak anak balitanya di rumah
( di atas garis sudah kurang - Perlu penyuluhan gizi
Merah) meskipun tingkat seimbang
ringan atau disebut
KEP tingkat ringan
Dua pita Anak mempunyai Beri dukungan pada ibu
warna hijau beraat badan cukup untuk tetap
muda dan attau disebut gizi memperhatikan
pita warna baik dan mempertahankan
hijau tua ( di status
atas pita gizi anak
kuning ) - Beri penyuluhan gizi
seimbang
Dua pita Anak telah Konsultasi ke dokter
warna hijau mempunyai berat - Penyuluhan gizi
muda, dua badan yang lebih, seimbang
pita warna semakin ke atas - Konsultasi ke klinik gizi /
kuning ( kelebihan berat pojok gizi di puskesmas
paling atas ). badannya semakin
Dsb. banyak

Anda mungkin juga menyukai