Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TAUHID
Tentang
SYAHADATAIN

Kelompok 2
Al Hasan (2015050075)
Siska Arsela (2015050078)
Muhammad Irsyaduddin (2015050090)
Siti Aisah (2015050108)

Dosen Pengampu

Drs. Yulius Masud M.Ag

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
IMAM BONJOL PADANG
1442 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الحيم‬

Syukur Alhamdulillah atas segala yang telah diberikan Allah kepada kita semua,
terutama kesehatan jasmani dan rohani, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Tauhid ini tepat pada waktunya. Dan tidak lupa pula sholawat beserta salam kita
hadiahkan buat Nabi kita Nabi Muhammad SAW. Dengan mengucapkan ‫اللهم صل على سيدنا‬
‫محمد وعلى ال سيدنا محمد‬

Penyusunan makalah sudah semaksimal mungkin kami upayakan dan di dukung dari
berbagai pihak, sehingga memperlancar penyusunannya. Dari itu kami tidak lupa
mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dari berbagai pihak sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Akhiru kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu kami mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan makalah di masa yang akan
datang. Besar harapan kami semoga makalah ini bermanfaat.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Syahadatain

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mata kuliah Tauhid ini adalah mata kuliah yang salah satunya membahas
tentang apa itu Syahadatain, dan sebagainya.

Semoga dengan adanya tugas mata kuliah ini kita semua bisa mengetahui
lebih dalam apa itu Syahadatain lebih luas lagi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Syahadatain

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud dengan Syahadatain
BAB II

PEMBAHASAN

A. Syahadatain
Kalimat syahadat adalah pintu gerbang seseorang menjadi muslim. Ketika
seseorang ingin masuk Islam, hal pertama yang dilakukan adalah mengucapkan
“Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammaddar rosuulullaah”. Dengan
ucapan tersebut ia otomatis sudah menjadi seorang muslim yang memiliki
konsekuensi menjalankan syariat Islam. Kalimat ini pulalah yang menentukan
seseorang itu husnul khatimah atau su’ul khatimah di akhir hayatnya. Dengan kalimat
ini pula pintu syurga terbuka untuknya.
Konsep yang terkandung dalam kalimat laa ilaaha illallaah adalah konsep
pembebasan manusia dari penghambaan apapun kecuali Allah SWT semata-mata.
Manusia menafikkan secara langsung segala bentuk ketuhanan yang ada di alam ini,
kecuali hanya Allah SWT. Penolakan tersebut bertujuan untuk membersihkan aqidah
dari syubhat ketuhanan dan menegaskan bahwa segala arti dan hakikat ketuhanan itu
hanya ada pada Allah.
Kalimat syahadah ini memberikan pemahaman kepada kita dalam memahami
dan bersikap bahwa tidak ada pencipta kecuali Allah saja, tiada pemberi rizki selain
Allah, tiada pemilik selain Allah, tiada yang dicintai selain Allah, tiada yang ditakuti
selain Allah, tiada yang diharapkan selain Allah, tiada yang menghidupkan dan
mematikan selain Allah, tiada yang melindungi selain Allah, tiada daya dan kekuatan
selain Allah dan tiada yang diagungkan selain Allah. Kemudian pengakuan
Muhammad Rasulullah adalah menerima cara menghambakan diri berasal dari
Rasulullah SAW sehingga tata cara penghambaan hanya berasal dari tuntunan Allah
yang disampaikan kepada rasul-Nya.
Oleh karena itu syahadatain menjadi suatu pondasi dari sebuah metode
lengkap yang menjadi asas kehidupan umat muslim. Dengan pondasi ini kehidupan
Islami akan dapat ditegakkan. Semakin dalam pemahaman kita terhadap konsep
syahadatain dan semakin menyeluruh kita mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari, maka semakin utuh kehidupan Islami tumbuh dalam masyarakat muslim.

B. Definisi Syahadah
Secara bahasa, “Asyhadu” berarti saya bersaksi. Kesaksian ini bisa dilihat
dari waktu, termasuk dalam aktivitas yang sedang berlangsung dan masih sedang
dilakukan ketika diucapkan Asyhadu ini sendiri memiliki tiga arti:
1. Al I’lan (pernyataan), QS. Ali Imran (3) : 18
2. Al Wa’d (janji), QS. Ali Imran (3) : 81
3. Al Qosam (sumpah), QS. Al Munafiqun (63) : 2

Secara istilah syahadat merupakan pernyataan, janji sekaligus sumpah untuk


beriman kepada Allah dan Rasul-Nya melalui :
a. Pembenaran dalam hati (tasdiqu bil qolbi)

b. Dinyatakan dengan lisan (al qaulu bil lisan)

c. Dibuktikan dengan perbuatan (al ’amalu bil arkan)

Menurut hadist : “Iman adalah dikenali oleh hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan rukun-rukunnya”. (HR Ibnu Hibban)

Setelah memahami syahadah maka akan muncul keimanan, keimanan ini


harus terus disempurnakan dengan sikap istiqomah, QS. Al Fushilat (41)

Istiqomah yang benar akan menghasilkan :

a. Syaja’ah (berani), QS.Al Maidah (5) : 52

b. Ithmi’nan (ketenangan), QS Ar Ra’du (13) : 28

c. Tafa’ul (optimis)

C. Jenis-jenis Syahadah
1. Syahadah Rububiyah, yaitu pengakuan identitas terhadap Allah sebagai pencipta,
pemilik, pemelihara dan penguasa, QS. Al A’raf (7) : 172
2. Syahadah Uluhiyah yaitu : pengakuan loyalitas terhadap Allah sebagai satu-
satunya supremasi yang boleh disembah dan ditaati, QS. Al A’raf (7) : 54
3. Syahadah risalah yaitu pengakuan terhadap diri Muhammad SAW sebagai utusan-
Nya beliau adalah panutan terbaik bagi manusia, QS. Al Ahzab (33) : 21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kalimat syahadat adalah pintu gerbang seseorang menjadi muslim. Secara
bahasa, “Asyhadu” berarti saya bersaksi. Kesaksian ini bisa dilihat dari waktu,
termasuk dalam aktivitas yang sedang berlangsung dan masih sedang dilakukan ketika
diucapkan. Secara istilah syahadat merupakan pernyataan, janji sekaligus sumpah
untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

B. Daftar Pustaka

Referensi :
1. Syahadahmu syahadahku, paket BPNF
2. Memurnikan la ilahaa illallah, Mu Said Al Qathrani, M. Bin Abd. Wahhab, M
Quthb
3. Pengantar Studi Aqidah Islam, Dr. Ibrahim Muhammad bin Al Buraikan
4. Ma’na Syahadah, Dr, Irwan Prayitno
5. Petunjuk Jalan Sayyid Quthb

Anda mungkin juga menyukai