Disusun Oleh :
Hadis adalah sumber utama dalam Islam yang berisi ajaran, tindakan, dan
perkataan Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis, terdapat berbagai petunjuk terkait
dengan tata cara beribadah, etika, dan tindakan sehari-hari yang menjadi bagian penting
dalam kehidupan umat Islam. Dua dari banyak hadis yang mencakup perintah
memelihara jenggot dan larangan minum berdiri menunjukkan betapa rinci dan
mendalamnya ajaran Nabi Muhammad SAW
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hadis perintah memelihara jenggot dan hadis larangan minum berdiri dapat
dikaitkan dengan tujuan-tujuan maqashid al-shariah dalam Islam, seperti menjaga
martabat individu, kepantasan, dan kesejahteraan umat Muslim?
2. Bagaimana pemahaman dan praktik umat Islam terkait perintah memelihara jenggot
dan larangan minum berdiri bervariasi di berbagai konteks sosial dan budaya, dan
sejauh mana variasi ini memengaruhi pencapaian tujuan-tujuan maqashid?
3. Bagaimana perintah memelihara jenggot dan larangan minum berdiri mencerminkan
nilai-nilai etika dan moral dalam Islam, dan bagaimana praktik-praktik ini dapat
memberikan kontribusi positif pada pembentukan perilaku dan karakter umat Islam
dalam kehidupan sehari-hari?
C. Pembahasan
Arti lihyah (jenggot) menurut Ibnu Said dalam kitab Lisan al-Arab jenggot adalah
nama untuk rambut yang tumbuh pada kedua pipi dan juga nama untuk rambut yang
tumbuh pada dagu
ُ َّ صلَّى
َّللا َ ِ ع ْن ال َّن ِبي
َ ع َم َر ُ ع ْن اب ِْن َ ع ْن نَاف ٍِع َ ع َم ُر بْنُ ُم َح َّم ِد ب ِْن زَ ْي ٍدُ َحدَّثَنَا ُم َح َّمد ُ ْب ُن مِ ْن َها ٍل َحدَّثَنَا َي ِزيد ُ بْنُ ُز َري ٍْع َحدَّثَنَا
علَى ِل ْح َيتِ ِه فَ َماَ ض َ ب َوكَانَ ا ْب ُن عُ َم َر ِإذَا َح َّج أ َ ْو ا ْعت َ َم َر قَ َب َ ش َو ِار ِ سلَّ َم قَا َل َخا ِلفُوا ْال ُم ْش ِركِينَ َوفِ ُروا
َّ الل َحى َوأَحْ فُوا ال َ علَ ْي ِه َو
َ
ضلَ أ َ َخذَ ُه َ َ ف
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Umar bin Muhammad bin Zaid
dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Selisihilah orang-orang musyrik, panjangkanlah jenggot dan cukurlah kumis kalian."
Sedangkan apabila Ibnu Umar berhaji atau Umrah dia memegang jenggotnya dan
memotong selebihnya.”
Berjenggot merupakan tradisi umat Muslim pada zaman Nabi dahulu, karena
hampir setiap Muslim memiliki jenggot baik yang sedikit dan ada juga yang amat lebat,
bahkan menurut riwayat Nabi Muhammad Saw sendiri juga memiliki jenggot yang
cukup lebat. Dalam sejarah kenabian, terutama ketika hendak berperang melawan orang-
orang kafir, Nabi Muhammad Saw menganjurkan kepada seluruh kaum muslimin untuk
memelihara jenggot mereka dan mencukur habis kumis. Nabi memiliki alasan tertentu
dalam memerintah umatnya untuk melakukan hal tersebut, yaitu bertujuan agar nampak
berbeda antara kaum muslimin dan kaum musyrik. Sedangkan dalam hadits lainnya
menjelaskan bahwa tujuan untuk memotong kumis dan membiarkan jenggot itu adalah
agar mereka berbeda dengan kaum Majusi
وب َم ْولَى
َ ُالر ْح َم ِن ب ِْن يَ ْعق َ َحدَّثَنِي أَبُو بَ ْك ِر ْب ُن إِ ْس َحقَ أ َ ْخ َب َرنَا ا ْب ُن أَبِي َم ْريَ َم أ َ ْخ َب َرنَا ُم َح َّمد ُ ْب ُن َجعْف ٍَر أ َ ْخ َب َرنِي ْالعَ َل ُء ْب ُن
َّ ع ْب ِد
ب َوأ َ ْر ُخوا الل َِحى خَا ِلفُوا َّ سلَّ َم ُج ُّزوا ال
َ ش َو ِار َ علَ ْي ِه َوَ َُّللاَّ صلَّى َ َّللا ِ َّ ع ْن أَبِي ه َُري َْرة َ َقالَ َقا َل َرسُو ُل َ ع ْن أَبِي ِه َ ْال ُح َرقَ ِة
َ ْال َم ُج
وس
“Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Ishaq telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
mengabarkan kepadaku al-Ala' bin Abdurrahman bin Ya'qub mantan budak al-Huraqah,
dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Cukurlah kumis dan panjangkanlah jenggot. Selisihilah kaum Majusi."
Bila dilihat asbabul wurud secara makro dari seluruh hadits Nabi diatas, keadaan
masyarakat di Jazirah Arab sangat memungkinkan untuk menumbuhkan jenggot karena
mereka dikaruniai bulu yang lebat. Memang kebanyakan ulama salaf pada masanya tidak
ada yang mencukur jenggotnya, atau membiarkannya lebat, tetapi ada sebagian saja yang
memang mereka tidak memerlukan itu. Karena memelihara jenggot waktu itu sudah
menjadi kebiasaan mereka. Dengan demikian para ulama salaf serta pengikutnya
memang berusaha untuk mengikuti beberapa ajaran ulama salaf terdahulu yang ajarannya
sesuai dengan bunyi hadits Nabi1
1. untuk membedakan kaum muslim dengan kaum Yahudi dan Nasrani pada masa itu
yang juga memelihara jenggot dan kumis, serta jambang.
2. Alasan kedua, jenggot merupakan perhiasan laki-laki, dengan jenggot Allah
membedakan antara laki-laki dan perempuan dan termasuk tanda-tanda
kesempurnaan.
Jenggot adalah alami bagi kaum Adam, layaknya kumis atau jambang, beberapa
tahun yang lalu, Jenggot seakan-akan selalu merujuk pada kesan teroris atau kelompok
Islam radikal. Banyak kasus di dunia nyata, di berbagai belahan dunia, diskriminasi
jenggot ini menjadi masalah yang serius, meskipun kadang terkesan konyol. Sebagai
contoh yang sangat sederhana, pada tahun 2009, seorang petinju Inggris bernama
Mohammed Patel yang beragama Islam dan memelihara jenggot dilarang bertanding.
Panitia pertandingan tinju di Bolton Lads and Girl’s Club Annual Boxing Night
melarang Patel untuk bertanding, kecuali ia bersedia membersihkan jenggotnya. Asosiasi
tinju amatir Inggris hanya menyebutkan alasan mereka bahwa petinju harus cukur bersih
demi alasan kesehatan dan keamanan. Zaman sekarang banyak sekali trend-trend baru
yang mengebrak dunia fashion. Dan banyak yang memunculkan inovasi-inovasi baru
dalam dunia fashion, salah satu nya trend jenggot dan jambang. Banyak sekali laki-laki
yang sekarang ini menumbuhkan jambang dan jenggot Ada banyak sekali alasan
menumbuhkan jenggot dan jambang beberapa alasan adalah: laki-laki dengan jambang
dan jenggot menurut pendapat para wanita terlihat lebih keren dan terkesan gentleman,
Laki-laki yang memiliki jenggot dan jambang terkesan lebih dewasa , Banyak laki-laki
yang memilih menumbuhkan jenggot mereka dengan tujuan untuk melindungi kulit
mereka baik deri polusi atau pun paparan sinar matahari.
Trend fashion laki-laki yang satu ini sekarang ini lagi berkembang dan sangat
diminati oleh para laki-laki,dalam hal ini, jenggot dimaksudkan sebagai tanda kemacho-
an kaum pria. Ini alasan yang sangat masuk akal. Laki-laki memang memiliki hormon
rambut-rambut dan bulu di wajah facial hair yang sejak dari jaman dahulu telah
digunakan sebagai sarana menunjukkan ketampanan, kedewasaan, dan pesona laki-laki
1
Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an dan Al-Hadits Volume 12, No. 2, Desember 2018
di mata kaum Hawa. Meskipun masa sekarang terjadi pergeseran mengenai selera kaum
wanita terhadap pria berbulu mungkin termasuk budaya pria metroseksual dan pria
cantik ala Korean boybands, jenggot masih dianggap pesona oleh banyak wanita di
berbagai belahan dunia. bahwa jenggot adalah perhiasan laki-laki, sama seperti rambut
pada perempuan. Pesona laki-laki pada jenggot membuat kaum Hawa tertarik. Dengan
berjenggot, kesan macho atau jantan laki-laki kan lebih terasa. Misalnya saja pada jaman
modern seperti sekarang ini, jenggot menjadi fashion banyak musisi dan artis yang
memaki tren fashion berjenggot ini. 2
2
PROFETIKA, Jurnal Studi Islam, Vol.22, No. 2, Desember 2021.
3
Ferdian Herman dkk, Kontroversi Pemeliharaan Jenggot Laki-Laki Muslim: Studi Takhrij dan Syarah Hadis,
Gunung Djati Conference Series, Vol 08, 2022.
4
Mahmudi, Pemahaman Hadis Tentang Memelihara Jenggot dalam Konteks Kekinian, Jurnal Studi Hadis, Vol
3 No 2, 2018.
5
Ferdian Herman dkk, Kontroversi Pemeliharaan Jenggot Laki-Laki Muslim: Studi Takhrij dan Syarah Hadis,
Gunung Djati Conference Series, Vol 08, 2022.
kasus sekarang adalah maraknya penggelaran standing party dalam acara pernikahan.
Hal ini dipandang bisa menghemat space ruangan maupun menghemat budget juga,
namun hal ini sedikit bertentangan dengan syariat islam yang menganjurkan makan dan
minum dengan duduk. Dilihat dari konsep kekinian, posisi makan dan minum sambal
berdiri berhubungan dengan etika, moral, dan dari sisi kesehatan. Makan dan minum
dengan duduk dipandang lebih relevan dengan konteks kebudayaan ketimuran, dan lebih
sopan dilihat dari tradisi jawa. Sedangkan sebaliknya, makan dan minum sambal berdiri
sipandang kurang etis, kurang sopan, dan terkesan teburu-buru. Sedangkan kajian
kontekstualisasi hadis tentang teori kesehatan diperoleh bahwa makan dan minum sambil
duduk dipandang lebih sehat karena apa yang dimakan dan diminum dengan duduk akan
lebih sehat karena makanan atau minuman tadi akan berjalan pada dinding usus dengan
perlahan sehingga fungsi penyerapan usus lebih maksimal. Demikian pula dengan
kondisi ginjal, ketika minum dilakukan dengan berdiri maka air akan langsung menuju
ke kandung kemih yang dapat mengakibatkan gangguan pada salah satu organ yang
paling vital dalam tubuh manusia. 6
Etika makan dan minum sesuai syari’at islam dalam kehidupan sehati-hari:
6
Aprilia Mardiastuti, Syariat Makan dan Minum dalam Islam: Kajian Terhadap Fenomena Standing Party pada
Pesta Pernikahan (Walimaru ‘Ursy, Jurnal Living Hadis, Vol I, No 1, Mei 2016.
7
Lina Shobrina Identitas Penampilan Muslim dalam Hadits: Pemahaman Hadits Memelihara Jenggot Dalam
Konteks Kekinian 2017.
1. Al-Qadhi Iyadh (476 H-544 H)
8
Ibid hal 58, 59.
Menurut pandangan ulama memang diperbolehkan dengan alasan keadaan
darurat / udzur. Akan tetapi alangkah baiknya hal seperti itu dihindari karena hal tersebut
tidak termasuk etika makan dan minum yang telah di ajarkan Rasulullah SAW.
Sedangkan hukum makan dan minum sambil berdiri itu makhruh tanzih, kare a larangan
itu terkait dengan etika dan moral.
Kesimpulan
Memilihara jenggot diperbolehkan dalam hal yang menjadi ciri khusus mereka
orang mukim sebagaimana hal itu menunjukan pada batinnya, membiarkan jenggot apa
adanya adalah sesuai fitrah, maka dapat dilihat bahwa ‘illat membiarkan jenggot itu
bukan hanya menyelisihi orang-orang musyrik, tetapi juga kesesuaian terhadap fitrah.
Sedangkan makan atau minum sambil berdiri itu sangat tidak baik bagi kesehatan kita
karena akan menimbulkan suatu penyakit seperti dalam otot yang tidak stabil.