Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

(TATA PERGAULAN)
Mata kuliah : Hadist
Dosen pengampu : Dr. Hj. Nurmaidah M.Pd.I

Disusun Oleh :
Kelompok
1. Rodiatun Salsabila (230101086)
2. Yasmi Alifhiya (230101097)
3. Asrorul Ahyan (230101082)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya sehingga Kamu dapat menyelesaikan tugas makalah berjudul
“TATA PERGAULAN’’ tepat pada waktunya.
Kami ucapkan terimakasih kepada ibu Dr. Hj. Nurmaidah M.Pd.i selaku
Dosen pengampu mata kuliah Hadist Yang telah memberikan arahan dan
Bimbingan dalam penyusunan Makalah ini.
Kami menyadari bahawa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna
Baik dari bentuk penyusunannya maupun materinya . oleh karna itu
kami Mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan
Makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pergaulan adalah interaksi sesama antar individu maupun kelompok. Banyak hal-
hal positif dan negative yang disebabkan oleh pergaulan itu sendiri. Hidup di akhir
zaman adalah Sesutu tantangan anak muda dalam menghadapi pergaulan bebas
tanpa memperhatikan hukum syara’,padahal dalam islam sudah dijelaskan dan
dipaparkan tentang pergaulan yang berlandas pada pedoman kita yaitu alquran dan
hadis. Akan tetapi,masih banyak anak muda yang terjerumus kedalam pergaulan
bebas yang memberikan dampak negative bagi kehidupannya. Banyak anak muda
sekarang yang meninggalkan ajaran agama dan melakukan segala sesuatu yang
diharamkan. Oleh sebab itu, kita perlu membahas kembali tentang pergaulan
bebas melalui materi kajian pada mata kuliah ini agar kita terhindar dari segala
yang diharamkan agama.
Dengan demikian,penyusun makalah meemaparkan materi ini agar kita
sebagai generasi yang hidup di akhir zaman tetap istiqamah dalam ajaran agama
sebagaimana semestinya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa sih tata pergaulan itu?


2. Bagaimana larangan berduaan tanpa mahrom?
3. Bagaimana hokum sopan santun dan duduk dijalan?
4. Bagaimana hokum menyebar luaskan salam?
C. Tujuan
1. Mengetahui defenisi tata pergaulam
2. Mengetahui larangan berduaan tanpa mahrom
3. Mengetahui hukum sopan santun dan duduk dijalan
4. Mengetahui hukum menyebarluaskan salam
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian tata pergaulan
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hihup sendiri dan
senantiasa membutuhkan orang lain.i Istilah pergaulan berarti kegiatan
manusia berbaur bersama manusia lainnya dan saling berintraksi satu
sama lain. Dalam agama islam pergaulan diatur sedemikian mungkin
sehingga menghindari hal- hal yang tidak diinginkan seperti halnya
konflik, perselisihan dan lain sebagainya. Seperti yang kita ketahui
bersama Allah menciptakan manusia dengan berbagai macam perbedaan
dan berasal dari berbagai suku, bangsa, dan ras. Dan Allah mengkhendaki
manusia untuk saling mengenal satu sama yang lainnya.
Firman Allah :

‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس ِاَّنا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َج َعْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕىَل ِلَتَعاَر ُفْو ۚا ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا َاْتٰق ىُك ْۗم‬
‫ِاَّن َهّٰللا َعِلْيٌم َخ ِبْيٌر‬

Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang
yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.
QS: Al-Hujurat - Ayat 13

tata cara bergaul biasanya berbentuk tata cara kebiasaan setempat


atau hukum kebiasaan turun temurun (hukum adat).tata pergaulan
merupakan norma-norma kesopanan yang terdapat disegala bentuk
pergaulan baik dimasyarakat, keluarga dan yang lainnya.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa islam itu adalah Agama
Rahmatan lil'alamin yang mencakup segala aspek kehidupan dari terkecil
hingga terendah, mulai dari politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lain
sebagainya. Bahkan islam juga mengatur tata cara pergaulan yang baik
dan berakhlak kepada orang yang dikenal maupun tidak dikenal
Pada umumnya manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang
cenderung melakukan hubungan dengan makhluk lainnya atau biasa
disebut bergaul. Siapa yang tidak mengindahkan tata cara bergaul, dia
akan dianggap melakukan suatu pelanggaran dan tidakmengerti aturan
atau tata cara dalam berbicara, bertingkah laku, dan menghargai orang
lain.selain itu dia akan disingkiri atau dijauhi . Sebaliknya siapa yang
pandai menjalankan tata pergaulan akan mudah dan tidak canggung-
canggung lagi untuk bergaul dan mendapatkan simpati dari manusia yang
mengenal dan mengutamakan tata pergaulan.
a. Larangan berduaan tanpa mahram
‫ َس ِم ْعُت رسول ِهللا صلى هللا عليه‬: ‫َو َع ْنُه ِاَّالَو َمَع َهاُذْو َمْح َر ٍم َو َال َر ِض ى ُهللاَ ْع نُه َقاَل‬
‫ َفَقاَم‬. ‫ َالَيْخ ُلَو َّن َر ُج ٌل ِبِإْم َر َأٍة ُتَساِفُر اْل َمْر َأُةِ اَّالَمَع ِ ذْي َمْح َر ٍم‬: ‫و سلمَ يْخ ُطُب َيُقْو ُل‬
‫ِ إَّن ِ إْم َر َأِتى َخ َر َج ْت َح ا َّج ًة َو ِ إِّنىِ اْك َتَتْبُت ِفى َغ ْز َو ٍة‬،‫يارسول هللا‬:‫ فقال‬.‫َر ُج ٌل‬
)‫ (متفق عليه‬. ‫ ِاْن َطِلْق َفَح ِّج َمَع ِإ ْم َر َأِتَك‬: ‫ َفَقاَل‬،‫َكَذاَو َكَذا‬

“Ibnu Abbas berkata : “Saya mendengar Rasulullah SAW


berkotbah, “Janganlah seorang laki-laki bersama dengan seorang
perempuan, melainkan (hendaklah) besertanya (ada) mahramnya, dan
janganlah bersafar (bepergian) seorang perempuan, melainkan dengan
mahramnya. “Seorang berdiri dan berkata : Ya Rasulullah, istri saya
keluar untuk haji, dan saya telah mendaftarkan diri pada peperangan anu
dan anu.” Maka beliau bersabda, “Pergilah dan berhajilah bersama
istrimu.” (Mutatafaq’alaih)

Hadist tersebut menjelaskan bahwa lawan jenis dilarang untuk berduaan


(khalwah) kecuali sudah halal.oleh karna itu larangan islam tidak hanya
semata-mata untuk membatasi pergaulan tetapi untuk menyelamatakan
Kebudayaan atau peradaban manusia. Berduaan dengan lawan jenis
merupakan salah satu langkah awal terjadinya fitnah
b. Sopan santun dan duduk dijalan

Pada zaman modern ini telah banyak kita lihat kasus- kasus
disepanjang jalan, baik ditrotoar,taman-taman dan tempat umum
lainnya. Yang menjadi tempat peristirahatan para pejalan baik pejalan
kaki, atau pengendara dan lain sebagainya.hal ini tidak menutup
kemungkinan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti
perselisihan, menghina fisik orang lain, gibah dan lain
sebagainya.maka dari itu Rasullah Saw telah memperingati para
sahabat untuk tidak duduk dipinggir jalan

‫ ِإَّياُك ْم َو اْل ُج ُلْو َس َع َلى الُّطُر َقاِت‬: ‫َع ْن َأِبى َس ِع ْي ِد اْل ُخ ْد ِر ِّي َر ِض َي هللاُ َع ْنُه َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى هللاُ َع َلْي ِه َو َس َّلَم َقاَل‬
‫ َو َماَح ُّق‬: ‫ َفِإَذاَأَبْيُتْم ِإَّال اْل َمَج اِلَس َفَأْع ُطْو االَّطِر ْي َق َح َّقَها َقاُلْو ا‬: ‫ َماَلَناُبٌّد ِإَّنَماِهَي َمَج اِلُس َنا َنَتَح َّدُث ِفْي َها َقاَل‬: ‫َفَقاُلْو ا‬
‫ (رواه البخاري‬. ‫ َغ ُّض ْا لَبَص ِر َو َك ُّف ْاَالَذى َو َر ُّد الَّس َالمِ َو َأْم ٌر ِباْل َمْعُر ْو ِف َو َنْه ٌي َع ِن اْل ُم ْن َك ِر‬: ‫الَّطِر ْي ِق ؟ َقاَل‬
)‫ومسلم وأبوداود‬

"Dari Abu Said Al-Khudry r.a. Rasulullah SAW. bersabda, Kami semua
harus menghindari untuk duduk di atas jalan (pinggir jalan)-dalam
riwayat lain, di jalan-mereka berkata,"Mengapa tidak boleh padahal
itu adalah tempat duduk kami untuk mengobrol. Nabi bersabda,
"Jika tidak mengindahkan larangan tersebut karena hanya itu
tempat untuk mengobrol, berilah hak jalan." Mereka bertanya,
"Apakah hak jalan itu?" Nabi bersabda,"Menjaga pandangan mata,
berusaha untuk tidak menyakiti, menjawab salam,memerintahkan
kepada kebaikan dan larangan kemunkaran. (H.R Bukhari, Muslim, dan
Abu Dawud)

Hadist tersebut menjelaskan bahwa,Rasullah bukan melarang, melainkan


ada larangan terteuntu yang tidak boleh dilakukan oleh seorang muslim,
berikut ini hal- hal yang yang harus dilakukan diantaranya.
1.menjaga pandangan mata
Menjaga pandangn merupakan keharusan bagi setiap muslim yang
sesuai dengan perintah Allah dalam Al-qur’an.
2.tidak menyakiti
Tidak menyakiti orang-orang lewat dengan lisan, kaki,dan lain
sebagainya.
3.Menjawab Salam
Menjawab salam hukunnya wajib,meskipun mengucapkannya sunnah.
4. memerintah kepada kebaikan dan melarang kepada kemungkaran
Apabila sedang duduk dijalan kemudian melihat orang yang berjalan
dengan sombong atau sambil mabuk atau trek-trekan dijalan dan lain-
lain.maka diwajibkan memberikanya teguran atau nasehat dengan cara
yang bijak.
c. Menyebarluaskan salam
Bagian dari perkara yang akan menumbuhkan cinta dan kasih antara
sesama diantaranya dengan cara dengan menyebarkan salam
(kedamayan) dan mewujudkannya.karna itulah ada beberapa hadist
Rasullah Saw yang menganjurkannya dan menjelaskan dampak positif
dan keutamaanya. Seperti yang dijelaskan oleh hadist berikut ini.

‫ال َتْد ُخ ُلوَن اْلَج َّنَة َح َّتى ُتْؤ ِم ُنوا َو اَل ُتْؤ ِم ُنوا َح َّتى َتَح اُبوا َأَو اَل َأُد ُلُك ْم َع َلى َش ْي ٍء ِإَذ ا َفَع ْلُتُم وُه َتَح اَبْيُتْم‬
‫َأْفُش وا الَّس اَل َم َبْيَنُك ْم‬

Artinya:"Kalian tidak akan masuk surga, kecuali dengan beriman.


Kalian tidak akan beriman, kecuali dengan saling mencintai. Maukah
kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang jika kalian lakukan, maka
kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian!"
(HR. Muslim)

Menyebarkan salam atau memberi salam merupakan praktik yang


sangat dianjurkan dalam agama Islam. Salam adalah salutation atau
ucapan salam yang berarti "peace be upon you" atau
"assalamu'alaikum" dalam bahasa Arab. Hal ini memiliki makna
mendalam dalam ajaran Islam dan memiliki beberapa aspek yang
penting:

Menyebarkan salam atau memberi salam merupakan praktik yang


sangat dianjurkan dalam agama Islam. Salam adalah salutation atau
ucapan salam yang berarti "peace be upon you" atau
"assalamu'alaikum" dalam bahasa Arab. Hal ini memiliki makna
mendalam dalam ajaran Islam dan memiliki beberapa aspek yang
penting:

Menggalakkan Persaudaraan: Memberi salam adalah cara yang baik


untuk memperkuat ikatan persaudaraan antar sesama muslim. Ini
membantu menciptakan lingkungan yang penuh dengan cinta,
keramahan, dan kedamaian di antara orang-orang yang beriman.

Mendatangkan Pahala: Dalam Islam, memberi salam dianggap sebagai


amalan yang mendatangkan pahala. Hadis menyatakan bahwa pemberi
salam akan mendapat pahala, dan salam yang lebih baik adalah yang
diberikan lebih dulu.

Menunjukkan Adab: Memberi salam adalah bagian dari adab atau tata
krama yang diajarkan dalam Islam. Ini merupakan bentuk
penghormatan kepada sesama dan menunjukkan sikap sopan serta
hormat.

Menghindari Kesombongan dan Menyebarkan Kebaikan: Memberi


salam juga merupakan tanda kesederhanaan, karena tidak memandang
status sosial atau kekayaan seseorang. Hal ini juga mendorong untuk
menyebarkan kebaikan, karena dengan memberikan salam, kita
berupaya menyebarkan kedamaian dan kebaikan di sekitar kita.

Namun, perlu diingat bahwa memberi salam tidak hanya terbatas pada
kata-kata, tetapi juga melibatkan sikap dan perilaku yang sopan.
Memberi salam haruslah tulus dan datang dari hati yang ikhlas.
Rasulullah juga menekankan pentingnya menjaga keikhlasan dalam
memberi salam kepada orang lain.

Jadi, menyebarkan salam dalam Islam bukan hanya sekedar ucapan,


tetapi juga merupakan bagian dari ajaran agama yang mencerminkan
nilai-nilai kesopanan, persaudaraan, dan kebaikan dalam hubungan
sesama manusia.

BEBERAPA BENTUK KALIMAT SALAM

Dalam Islam, terdapat beberapa bentuk kalimat salam yang umum


digunakan. Salah satu kalimat salam yang paling dikenal dan sering
digunakan adalah "Assalamu'alaikum", yang berarti "peace be upon you"
dalam bahasa Arab. Berikut adalah beberapa bentuk kalimat salam dalam
Islam:
1. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh: Ini adalah salam
yang sangat umum digunakan di kalangan umat Islam. Artinya adalah
"peace be upon you and the mercy of Allah and His blessings." Kalimat
ini mengandung doa untuk keselamatan, rahmat, dan berkah dari Allah
SWT.

2. Assalamu'alaikum: Kalimat ini merupakan bentuk singkat dari salam


yang pertama. Meskipun singkat, tetapi memiliki makna yang dalam
dalam memberikan doa akan keselamatan kepada orang yang salam
diberikan.

3. Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh: Ini adalah


balasan yang umum diberikan setelah menerima salam. Artinya adalah
"and peace be upon you and the mercy of Allah and His blessings."
Dalam Islam, disunnahkan untuk menjawab salam dengan kalimat yang
lebih baik atau setara.

4. Assalamu'alaikum Wa Rahmatullah: Ini juga merupakan versi


singkat dari salam pertama, mengucapkan doa keselamatan dan rahmat
dari Allah SWT kepada orang yang salam diberikan.

5. Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi: Bentuk singkat lainnya dari


salam yang mencakup doa akan keselamatan dan rahmat dari Allah SWT.

Penggunaan kalimat salam ini bukan hanya sebagai ucapan biasa,


tetapi juga sebagai amalan yang dianjurkan dalam Islam. Memberi salam
merupakan tanda persaudaraan, kebaikan, dan penghormatan terhadap
sesama muslim serta mengandung doa yang baik untuk keselamatan dan
rahmat dari Allah SWT.

Adab atau tata krama dalam memberikan salam dalam Islam sangat
ditekankan sebagai bagian dari tindakan yang baik dan sopan terhadap
sesama. Berikut adalah beberapa adab memberikan salam dalam Islam
beserta hadis-hadis yang terkait:

1.Inisiatif Memberi Salam: Sunnah Nabi Muhammad SAW adalah untuk


memulai memberikan salam terlebih dahulu kepada siapa pun yang
ditemui.
2.Memperluas Salam: Rasulullah juga mendorong untuk menyebarkan salam
kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal.

3. Menjawab Salam dengan Lebih Baik: Sunnah dalam Islam adalah untuk
menjawab salam dengan lebih baik atau setara. Rasulullah bersabda, ‫َع ْن َأِبي‬
‫ "اْل ُمْس ِلُم َمْن َسِلَم اْل ُمْس ِلُموَن ِمْن‬: ‫ َقاَل َر ُسوُل الَّلِه َص َّلى الَّلُه َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫ َقاَل‬،‫ُهَر ْيَر َة َر ِض َي الَّلُه َع ْنُه‬
‫ َو اْل ُم َهاِج ُر َمْن َهَج َر َما َنَهى الَّلُه َع ْنُه‬،‫"ِلَساِنِه َو َيِدِه‬

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Seorang Muslim
adalah orang yang selamat dari bahaya lisan dan tangannya (dari perlakuan buruk
terhadap sesama Muslim). Dan seorang muhajir (emigran) adalah orang yang
meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah." (Sunan At-Tirmidzi)
4.Memberi Salam saat Masuk dan Keluar: Ada anjuran untuk memberikan
salam ketika memasuki suatu tempat dan ketika keluar dari tempat tersebut.
Rasulullah SAW bersabda, : ‫ َقاَل َر ُسوُل الَّلِه َص َّلى الَّلُه َع َلْيِه َو َس َّلَم‬: ‫ َقاَل‬، ‫َع ْن َج اِبِر ْب ِن َع ْبِد الَّلِه‬
‫ َفِإَذا َخ َر َج َفَس ِّلْم ؛ َفَذِلَك َلُه َخ ْيٌر‬، ‫""ِإَذا َدَخ َل الَّرُجُل اْل َبْي َت َفَس ِّلْم‬
Artinya: Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seseorang
dari kalian masuk ke dalam rumahnya, hendaklah dia memberi salam. Dan apabila
dia keluar, hendaklah dia memberi salam; hal ini adalah yang terbaik baginya."
(Sunan Abu Dawud)

Adab memberikan salam dalam Islam memperlihatkan pentingnya


kesopanan, kerelaan, dan sikap hormat terhadap sesama. Rasulullah
SAW mengajarkan agar salam disebarkan secara luas sebagai wujud
cinta, perdamaian, dan persaudaraan di antara umat Islam serta sebagai
bentuk ibadah yang kecil tetapi sangat dianjurkan dalam agama Islam.

ADAB SALAM
Adab dalam memberikan salam atau tata krama yang baik dalam Islam
melibatkan berbagai aspek, termasuk sikap, perilaku, dan etika yang
dijelaskan dalam ajaran agama.
Allah berfirman: ‫َو ِإَذا ُح ِّييُتم ِبَتِحَّيٍة َفَح ُّيوا ِبَأْح َسَن ِم ْن َها َأْو ُر ُّدوَهاۗ ِإَّن الَّلَه َكاَن َع َلٰى ُكِّل‬
‫َش ْي ٍء َح ِس يًبا‬
Artinya: "Dan apabila kamu diberi penghormatan dengan suatu
penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih
baik dari padanya, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya
Allah selalu memperhitungkan segala sesuatu." (QS. An-Nisa: 86)

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam agama islam telah diatur bagaimana seharusnya bergaul dengan baik
dan benar.dan bukan hanya bergaul dengan sesama muslim tetapi dengan
sesama manusia. Dan tidak melihat dari segi suku,budaya, ras dan lain
sebagainya. Karan manusia itu hakikatnta sebenarnya sama kecuali
ketakwaanya

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
i
(yasni, 2022)

Anda mungkin juga menyukai