Anda di halaman 1dari 13

Makalah Kelompok

HADIS TATA PERGAULAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN


Mata Kuliah : Hadits
Dosen Pengampu : Muhammad Norhadi, S. Th.I, M.H.I

Disusun Oleh :
Nurul Ramadani (2112140551)
Ana Tiara Yuliandari (2112140151)

INSTITUT AGAM ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA FAKULTAS


SYARIAH JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI HUKUM TATA
NEGARA TAHUN AKADEMIK 2022 M/ 1443 H
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hadis Tata Pergaulan Laki-laki dan
Perempuan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pengampu mata
kuliah Hadits. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang sifat
amanah bagi kami sebagai penulis, maupun bagi para pembaca. Kami mengucapkan terima
kasih kepada bapak Muhammad Norhadi. S. Th.I, M.H.I selaku dosen pengampu mata kuliah
Tafsir Ahkam Siyasah yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang mata kuliah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Palangka Raya, Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………... ii
BAB l ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2
D. Metode Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................ 3
PEBAHASAN............................................................................................................... 3
A. Aturan Pergaulan Sesama Muslim Laki-laki Dan Perempuan ......................3
B. Hadis pergaulan laki-laki dan perempuan...................................................... 6
C. Tata Cara Pergaulan Laki-Laki Dan Perempuan............................................ 7
BAB III ........................................................................................................................... 9
PENUTUP ...................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan.....................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bersosialisasi dengan sesama makhluk hidup, baik sesama muslim atau non
muslim harus menggunakan aturan-aturan, agar tercipta kehidupan yang tentram dan
nyaman. Sudah tidak dipungkiri lagi kalau hidup tenang dan tentram akan dirasakan
kenyamanan. Dalam Islam sudah dibuat aturan-aturannya. Seperti sabda Rasulullah
SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari sebagai berikut:

‫سد و ال ت ا‬ ‫جس و ا ال ث ن‬ ‫رال ث داب ا غ ض و ال ث ب‬

“Janganlah saling hasud, saling dengki, saling membuat kemarahan, dan saling
membelakangi bahwa tidak diperbolehkan berbuat sesuatu yang menimbulkan
bertangkaran”.

Dari hadis di atas diketahui bahwa agama Islam adalah agama yang
memperhatikan umatnya dari segi bersosialisasi dengan sesama makhluk sosial.
Setelah adanya perhatian tersebut, itu belum menentukan ketenangan hidup. Karena
sejatinya kenyamanan dan ketenangan hidup itu harus dimualai dari kepribadian
masing-masing individu. Apakah ia menjalankan aturan-aturan, atau
mengabaikannya. Karena tidak sedikit perkelahian-perkelahan bahkan peperangan
terjadi disebabkan tidak menaati peraturan yang telah ditetapkan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yakni :
1. Aturan Pergaulan Sesama Muslim Laki-laki Dan Perempuan ?
2.
3. Tata Cara Pergaulan Laki-Laki Dan Perempuan

1
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yakni, :
1. Memahami Aturan Pergaulan Sesama Muslim Laki-laki Dan Perempuan
2. Memahami Aturan Pergaulan Sesama Non Muslim Laki-laki Dan Perempuan
3. Memahami Tata Cara Pergaulan Laki-Laki Dan Perempuan

D. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan dalam makalah ini adalah deskriptif analitis,
dilakukan melalui penelusuran buku-buku atau artikel yang ada di online.
Sehingga memerlukan berbagai literatur untuk memberikan penjelasan yang
lengkap.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pergaulan Sesama Muslim Laki-laki Dan Perempuan

Agama islam adalah agama yang menuntun kepada jalan kebenaran dan tidak ada
lagi keraguan didalamnya.1 Tidak lepas dari itu, karena islam mengatur segala aspek
kehidupan, dimulai dari bangun tidur sampai tertidur kembali. Seperti halnya ketika
hendak tidur dan bangun tidur islam mengajarkan untuk berdoa agar selalu mengingat
kepada sang penciptanya, sebagai berikut:

‫ت م ا ا و ْح ي ا ه م للْ ِس م م‬
‫ا ِب‬
Dengan menyebut namamu aku hidup dan mati
‫ه م لل ا‬ ‫ال ن ْش و رْ ِه ي ِ ال ا و مت ن ْ عد ما ا ا ن ب ْح ي ا‬
Ya Allah, yang telah menghidupkan kami setelah mematikaknannya.
Dan kepadanyalah kami kembali. Bukan hanya itu, islam mengatur tata
cara bergaul dengan baik, Rasulullah saw besabda dalam hadis:
‫ض اِس ر ِن عبْ ال ع‬ ِ ِ‫لل ْع ٌنه كا ل ِ ْسع ت ر‬ ‫ل ِل ا‬ ‫ْس ول ا‬

‫ٌج لِ ِ ْبم ر ن‬ ‫مع ها ذِ ا ل و ا أٍة‬ ‫صلى هللا عليه وسلم اب ٍ و مْ و م ْح ر‬ ‫ْن‬

‫ ا لْ يل ل ْ ر ْ يط ب يِ ساف ج ْ رأ ة م ال ت ت ْب تْ ْن ِ ِ ا‬:‫ر و ْ ول‬

‫ي‬ ‫ٌجل ف ال ل‬ ‫ل ِل‬ ‫ْس ول ا‬ ‫ج ْت حا ِأِ ت خ ر نْ م ر ِ ا‬ ‫ًجة و‬ ‫نِ ا‬

‫ ف الٍ م ِ ِذ ى م ْح ر مع ِ ا ل‬. ‫ر م ر‬

1 Depatemen Agama Republik Indonesia, Al-‘Aliyy (Bandung: Diponerogo, 2006), Hal. 3

3
‫أث ْ م رِ ا مع حِج ْ ق ف ْه طٍل ِ ا‬ ‫متفق عليِه‬. ‫ م‬:‫ ف ل ل‬،‫ن ذا و ِة ِ ِ ف غزو ذا‬ ‫ا ن‬
Ibnu Abbas berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw berkhutbah,
“Janganlah seorang laki-laki bersama dengan perempuan, melainkan

(hendak) besertanya (ada) mahramnya, dan janganlah bersafar


(berpergian) seorang perempuan, melainkan dengan mahramnya.
“Seorang berdiri lalu berkata, “Ya Rasulallah, istri saya keluar untuk
berhaji, dan saya telah mendaftarkan diri pada peperangan anu dan anu.”
Maka beliau bersabda, “Pergilah dan berhajilah bersama istrimu.”2
Dalam hadis di atas terdapat dua larangan. Pertama, larangan
berduaan antara lakilaki dan perempuan yang bukan mahram dan belum resmi
menikah. Kedua, larangan wanita untuk berpergian, kecuali dengan mahramnya.
Untuk larangan yang pertama, para ulama telah sepakat bahwa perbuatan seperti
itu hukumnya haram. Tanpa pengecualian. Dalam hadis lain ditambahkan bahwa
apabila seorang laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berkumpul, maka
yang ketiganya adalah setan. Sehingga sangat mungkin keduanya akan
melakukan suatu hal yang dilarang oleh agama misalnya berzina. Larangan
tersebut, antara lain sebagai batasan dalam pergaulan antara lawan jenis demi
menghindari fitnah
. Dalam kenyataanya, di negara-negara yang menganut pergaulan
bebas, norma-norma hukum dan kesopanan, yang maenjadi salah satu pembeda
antara manusia dengan binatang seakan-akan telah hilang. Hal ini karena
kebebasan dan kesenangan dijadikan tujuan utama. Akibatnya, perzinahan bukan
hal yang aneh, tetapi sudah biasa terjadi, bahkan ditempat-tempat umum
sekalipun. Kalau demikian adanya, apa bedanya manusia dengan binatang? Oleh
karena itu, larangan islam tidak semata-mata untuk membatasi pergaulan. Akan
tetapi, untuk menyalamatkan beradaban manusia. Berbuatan dengan lawan jenis

2 Rahmat Syafe’i, Al-Hadis, Aqidah, Akhlaq, Sosial, dan Hukum (Bandung, Pustaka Setia, 2000), cet.
Ke-10 Hal. 217-218

4
merupakan salah satu langkah awal terhadap terjadinya fitnah. Dengan demikian,
larangan perbuatan tersebut, sebenarnya sebagai langkah preventif agar tidak

melanggar norma-norma hukum yang telah ditetapkan oleh agama dan yang telah
disepakati masyarakat.
Adapun larangan yang kedua, tentang wanita yang berpergian tanpa
mahram, terjadi perbedaan pendapat diantara para ulama. Ada yang mengatakan
bahwa larangan tersebut sifatnya secara mutlak. Dengan demikan, perjalanan apa
saja, baik yang dekat maupun jauh, harus disertai dengan mahramnya. Ada yang
berpendapat bahwa yang diharamnkan hanya perjalanan yang jauh yang
membutuhkan waktu minimal dua hari. Ada pula yang mengatakan bahwa
keharaman tersebut ditujukan kepada yang muda saja, sedangkan bagi yang tua
diperbolehkan dan masih banyak pendapat lainnya.
Sebenarnya kalau dikaji secara mendalam, larangan wanita
mengadakan safar adalah sangat kondisianal. Seandainya wanita tersebut dapat
menjaga diri dan 5 diyakini tidak akan terjadi apa-apa, serta merasa bahwa ia
akan merepotkan mahramnya satiap kali akan pergi, maka perjalanannya
diperbolehkan. Misalnya untuk kuliah, kantor, dan lain-lain yang memang sudah
biasa dilakukan sehari hari, apalagi kalau tempatnya tidak jauh atau dekat.
Namun demikian, lebih baik kalau ditemani dengan mahramnya, kalau tidak
menggangu dan merepotkannya.3
Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk saling menghormati,
mengasihi dan saling menyayangi satu sama lain. baik kecil dengan besar, kaya
dengan miskin, maupun bawahan dengan atasan. Bukan hanya sebuah ajaran

3 Syafe’I Rachmat, Al-Hadis, Aqidah, Akhlaq, Sosial, dan Hukum, (Bandung, Pustaka Setia, 2000), cet.
Ke-10 Hal. 220

5
semata, akan tatapi juga sebagai anjuran yang harus dilaksanakan. Sebagaimana
sabda Rasulallah saw :
‫ْ ون ْ ر ح همْ ح ن ي ِت ال ر‬ ‫ل ر ِح ا ا‬

‫“ ا و سم ْ ر ْح ْ ك م ْن ِ ِ ف الْ ِر ض ي م ْن ِ ِ ف ااْل ْ ر ْح وا ا‬

seorang penyayang akan disayangi oleh dzat yang Maha Penyayang


(Allah) maka sayangilah para penghuni bumi, lantas penguhi langitpun akan
kembali menyayangi”.4
Ini semua tentunya untuk menjaga keharmonisan hubungan sesama
makhluk hidup, agar jangan sampai ada perkelahian, bahkan sampai memicu
terjadinya pertumpahan darah. Bisa dibayangkan kalau saja sifat-sifat itu tidak
ada, orang kecil tidak menghormati orang tua, orang tua tidak menyayangi anak
kecil, dan tidak saling menghoramati pendapat satu dengan yang lain,. mungkin
akan terjadi perselisihanperselisihan. Orang tua akan merasa tinggi dan harus
dihormati karena merasa paling tua, dan masing-masing orang memegang
pendapatnya, tanpa melihat pendapat sekitar dan merasa paling benar sendiri,
sifat inilah yang harus dihilangan oleh seorang muslim

B. Hadis pergaulan laki-laki dan perempuan


a. Tidak menyentuh
Interaksi antara lawan jenis diperbolehkan dalam Islam, selama
masih dalam batas yang diperbolehkan dalam Islam. Salah satunya
adalah dilarang bersentuhan. Hal ini sesuai dengan apa yang
diucapkan Rasulullah dahulu,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫َألنُيْطَعَن ِفيَر ْأِس ِبِم ْخ َيٍط ِم ْن َح ِد يدَخ ْيٌر َلُه ِمٍنَيَم َّس اْمَر َأًة ال َتِح ُّل لَلُه‬

4 Muhammad, Al-Mau’idatu al-‘Usfuriyah, ( al Haramain) cet. Ke-1, hlm. 2

6
“Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih
baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya.”
(HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir 20: 211. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih).

b. Menjaga batas intensitas komunikasi.


Ingatlah bahwa bergaul dengan lawan jenis memiliki banyak
resiko, terutama fitnah dan zina. Maka dari itu, jagalah agar tidak
terlalu sering melakukan komunikasi dengan lawan jenis agar tidak
terjadi hal yang membuat kita terjerumus dalam dosa. Terlalu
berlebihan dalam berkomunikasi dapat menyebabkan kesalahpahaman
hingga menimbulkan fitnah.
Rasulullah pernah memberikan peringatan pada kita semua,
‫َم اَتَر ْكُتَبْع ِد ي ِفْتَنًة َأَض َّر َع َلى الِّر َج اِل ِم َن الِّنَس اِء‬

“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi
kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim
no.7122).

C. Tata Cara Pergaulan Laki-Laki Dan Perempuan

Terdapat beberapa tata cara pergaulan antara laki-laki dan perempuan dalam
Islam sebagai berikut :
1. Laki-laki dan perempuan harus merundukkan pandangan mereka dan menjaga
kesucian diri masing-masing
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nur ayat 30-31 yang artinya:

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka


menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka

7
menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya...."

2. Laki-laki dan perempuan dilarang bertindak atau berbicara dengan cara-cara


yang merayu atau menggoda lawan jenisnya
3. Melarang laki-laki dan perempuan berduaan yang bukan mahramnya
Rasulullah saw. bersabda (artinya): "Janganlah sekali-kali seorang laki-laki dan
perempuan berkhalwat, kecuali jika perempuan tersebut disertai mahramnya."
(HR Bukhari)
Dengan adanya larangan ini, sekaligus menegaskan kebiasaan "mojok" berdua
dalam budaya berpacaran.
4. Islam melarang ikhtilat (campur-baur) tanpa alasan syar'i di dalamnya sudah
seharusnya keterpisahaan antara kehidupan laki-laki dan perempuan terjaga.
Sebagai bukti, dalam aturan shar atau barisan salat perempuan yang terpisah
dari shaf laki-laki.
5. Islam juga mengatur safar atau perjalanan bagi perempuan. Sudah jelas bahwa
tidak dibenarkan bagi perempuan melakukan perjalanan selama sehari
semalam tanpa disertai mahram

BAB III PENUTUP

8
A. Kesimpulan a. Pergaulan Sesama Muslim Laki-laki Dan Perempuan

Agama islam adalah agama yang menuntun kepada jalan kebenaran dan tidak
ada lagi keraguan didalamnya.5 Tidak lepas dari itu, karena islam mengatur
segala aspek kehidupan, dimulai dari bangun tidur sampai tertidur kembali. .
Dalam hadis lain ditambahkan bahwa apabila seorang laki-laki dan perempuan
yang bukan mahram berkumpul, maka yang ketiganya adalah setan. Sehingga
sangat mungkin keduanya akan melakukan suatu hal yang dilarang oleh agama
misalnya berzina. Larangan tersebut, antara lain sebagai batasan dalam pergaulan
antara lawan jenis demi menghindari fitnah.

b. Pergaulan Sesama Non Muslim Laki-laki Dan Perempuan

Seperti halnya pergaulan dengan sesama muslim, pergaulan dengan non


muslim juga harus menggunakan akhlak yang baik, dan juga harus diperlakukan
seperti saudara sekemanusiaan. Apa yang dirumuskan itu, menggambarkan
pandangan islam tentang hubungan keseluruhan tanpa melihat berbedaan jenis,
suku, atau agama. Karena mereka berasal dari satu keturunan. Tiada perbedaan
antara mereka dari segi kemanusiaan, karena itu tidak wajar ada istilah “pihak
lain” karena semua manusia sama dari segi kemanusiaan. Yang ada hanya “kita”
bukan

“kami”. Apa yang dikemukakan di atas, pada hakikatnya besumber dari al-Quran
dan Sunnah Nabi, kedua macam hubungan yang telah disebut di atas tidak boleh
dipertentengan.

c. Tata Cara Pergaulan Laki-Laki Dan Perempuan


Terdapat beberapa tata cara pergaulan antara laki-laki dan perempuan dalam
Islam sebagai berikut :

5 Depatemen Agama Republik Indonesia, Al-‘Aliyy (Bandung: Diponerogo, 2006), Hal. 3

9
1. Laki-laki dan perempuan harus merundukkan pandangan mereka dan
menjaga kesucian diri masing-masing
2. Laki-laki dan perempuan dilarang bertindak atau berbicara dengan
cara-cara yang merayu atau menggoda lawan jenisnya
3. Melarang laki-laki dan perempuan berduaan yang bukan mahramnya
4. Islam melarang ikhtilat (campur-baur) tanpa alasan syar'i di dalamnya
sudah seharusnya keterpisahaan antara kehidupan laki-laki dan
perempuan terjaga. Sebagai bukti, dalam aturan shar atau barisan salat
perempuan yang terpisah dari shaf laki-laki.
5. Islam juga mengatur safar atau perjalanan bagi perempuan. Sudah
jelas bahwa tidak dibenarkan bagi perempuan melakukan perjalanan
selama sehari semalam tanpa disertai mahram.

B. Saran
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekeliruan.
Dalam kesempatan ini kami memberikan saran kepada pembaca apabila terdapat
kesalahan dalam pembuatan makalah ini baik penulisan atau susunan kata, kami
harapkan agar pembaca dapat memakluminya karena kami masih dalam tahap
pembelajaran. Kritik dan saran akan kami terima dengan lapang dada.

DAFTAR PUSTAKA file:///C:/Users/AXIOOMYBOOK/Downloads/Tata


%20Pergaulan%20dalam%20Isla m%20(1)%20(4).pdf https://kumparan.com/hijab-
lifestyle/kenali-5-aturan-pergaulan-halal-laki-laki-danhttps://kumparan.com/hijab-
lifestyle/kenali-5-aturan-pergaulan-halal-laki-laki-dan-perempuan-dalam-islam-
1wUjmV5eOCVperempuan-dalam-islam-1wUjmV5eOCV

10

Anda mungkin juga menyukai