Dibuat oleh :
M. Irfan Zaki Rici 1958011049
NO. Presensi 14
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
2019/2020
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ............................................................................................... 4
1.2. rumusan masalah .............................................................................................. 4
3
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Artinya :
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
Dari surat diatas kita telah dapat memahimi dimana kita mendekati zina saja tidak
diperbolehkan apalagi kita melakukan perzinahan karna itu dilarang oleh allah dan
kita haruslah memiliki hijab atau pembatas agar tidak melakukan hal-hal tersebut.
Adapuyn carakita untuk menjauhi tersebut seperti :
1. Tidak berbuat sesuatu yang dapat mendekatkan diri pada perbuatan zina.
Contoh: berkhalwat (berdua-duaan) dengan lawan jenis yang bukan mahram. Nabi
bersabda:“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah
5
berkhalwat dengan seorang wanita (tanpa disertai mahramnya) karena
sesungguhnya yang ketiganya adalah syaithan”. (HR. Ahmad).
2. Menjauhi pembicaraan atau cara berbicara yang dapat “membangkitkan selera”
atau nafsu birahi. Allah Swt berfirman: “Hai para istri Nabi, kamu sekalian tidaklah
seperti perempuan yang lain jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk
(lembut manja) dalam berbicara hingga berkeinginan orang yang ada penyakit
dalam hatinya. Dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf.” (QS. Al Ahzab 33:31).
3. Menghindari bersentuhan kulit dengan lawan jenis. Hadits Nabi Saw: “Tak
pernah tangan Rasulullah menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Bukhari
dan Muslim). Sabda Nabi Saw: “Seseorang dari kamu lebih baik ditikam kepalanya
dengan jarum dari besi daripada menyentuh seorang wanita yang tidak halal
baginya.” (HR. Thabrani).
4. Memperbaiki cara berjalan. Berjalanlah dengan cara yang baik, sopan dan santun
serta tidak berlenggak-lenggok sehingga dapat menimbulkan syahwat bagi yang
memandangnya. Nabi Saw. bersabda: “Dua golongan yang termasuk dari kalangan
ahli neraka, perempuan yang memakai pakaian tetapi keadaannya seperti telanjang
(ketat), dan perempuan ini berjalan sambil berlenggak lenggok dan ikatan
rambutnya seperti bonggol unta. Dan perempuan yang seperti ini keadaanya tidak
akan mencium bau syurga. Ketahuilah, bau syurga boleh diciumi dari jarak begini
dan begini”.
6
Allah telah menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan sempurna, teratur, dan
berpasang-pasangan. Ada langit dan ada bumi, ada siang dan ada malam, ada dunia
ada akhirat, ada surga dan neraka, ada tua dan ada muda, ada laki-laki dan ada
perempuan. Laki-laki dan perempuan: merupakan makhluk Allah yang telah
diciptakan scara berpasangpasangan. jadi, merupakan suatu keniscayaan dan
sangat wajar, jika terjadi pergaulan di antara mereka. Dalam pergaulan tersebut,
masing-masing berusaha untuk saling mengenal. Bahkan lebih jauh lagi, ada yang
berusaha saling memahami, saling mengerti dan ada yang sampai hidup bersama
dalam kerangka hidup berumah tangga. lnilah indahnya kehidupan. Laki-laki dan
perempuan ditentukan dalam sunah Allah untuk saling tertarik satu dengan yang
lainnya. Laki-laki tertarik dengan perempuan, demikian juga sebaliknya, perempuan
tertarik kepada laki-laki. Allah Swt. memberikan rasa indah untuk saling menyayangi
di antara mereka. Tidak jarang juga masing-masing merindukan yang lainnya. Rindu
untuk saling menyapa, saling melihat, serta saling membenci atas. dasar ketulusan
dan kasih sayang. Pergaulan yang baik dengan lawan jenis hendaklah tidak
didasarkan pada nafsu (syahwat) yang dapat menjerumuskan pada pergaulan bebas
yang dilarang agama. Inilah yang tidak dikehendaki dalam Islam. Islam sangat
memperhatikan batasan-batasan yang sangat jelas dalam pergaulan antara laki-laki
dengan perempuan. Di bawah ini akan kami ungkapkan adab-adab bergaul dengan
lawan jenis. Di antaranya:
7
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah
menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia kepada
pemimpin).” (HR. Bukhari). Jelas bahwa sentuhan fisik antara lawan jenis bisa
menstimulus syahwat. Oleh sebab itu, perlu menahan diri ketika ingin menyentuh
lawan jenis. “Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih
lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani
dengan sanad hasan)
َ 4َ4 ْيف4َ
4ي4ف4ِ 4ي4ذ4َّال4ِ 4ع4م4ط 4ل4و4ِ ابقل4َِْ ْ 4َْ 4خ4 ْت4َ
4ن4ع4َض 4فاَل4َ 4ن4تَّيق4ََّا4ُْ 4ن4 ِإ4ِ 4ۚء4 ِاس4َن4ِّال 4ن4 َم4ِ 4حد4أ ٍك4ََ4 َّت4 ْ ُل4َ
4ن4س 4ي4ِّ4نب4ِاَّل 4ء4 َاس4 َن4ِ 4اي4َ
4اف4ًو4ر4ع4ُ م4َْ اًل َ
4و4ق4ْ 4ن4لقو4َ44َ ُ ْ 4ٌ 4ر4م4َ4َ 4بلهق4ِ ِ
4ض َ ْ
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah
orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik” (QS.
Al Ahzab: 32).
6) Tidak bercampur baur Adab dalam bergaul dengan lawan jenis yang lain adalah
tidak bercampur baur. Hendaknya kita memisahkan diri dari lawan jenis ketika
melakukan komunikasi. Sebagaimana yang dilakukan para sahabat ketika bertanya
pada istri-istri Rasulullah. Allah Ta’ala berfirman :
8
4ن4 ْم4ِ 4ن4َّه4ُو4لأس4َ4ُ ْاف4َ 4ًاع4اتم4َ 4ن4َّه4ُو4أمس4َتل4َُ ْ 4اإذو4َِ 4َ 4ۚ4ق4 ِّح4 َال4ْ 4ن4 َم4ِ 4ي4يح4س ِت4ْ4 ْ َي4َ هَّللا اَل4ُ4و4َ 4ۖم4ك4نم4ْ ُ 4ِْ ِت4ْ4 ْ َيف4َ
4ي4يح4س 4َّي4نب4ِاَّل
َ اَل هَّللا
4ن4 ْأ4 4و4َ 4ِ 4ل4َ4و4س4 ُر4َ ُ ُ َ ُ َ
4وا4ؤذ4ت4ْ 4ن4أ4ْ 4كم4ل4ْ 4ن4اَك4َ 4ام4و4َ 4َ 4ۚ4ن4َّه4ب4ق ِو4ل44َ ُ ُ4كم4ب4ْو4 ِقل4ُِ 4ر4ه4ُ ط ْ َ َ ُ
4َ4أ4 4كمذ4ل4ْ ِ 4ٰ 4ۚب4ٍ 4اج4 َح4ِ 4ء4 ِار4و4َ 4َ
4ام4ظ
ًي4 ِع4َ هَّللا4ِ 4نعد4َِْ 4ن4اَك4َ 4كمذ4ل4َْ ُ ِ 4ٰ َ
4ن4َّإ4ِ 4ۚ4ابأد4ًَ 4عده4ب4ِ 4ْ َ 4ن4م4ْ4ِ 4جه4ُ4ا َو4ز4 َأ4 ْ َ 4وا4ح4ُك4نت4َِ4ْ
7) Menjaga batas intensitas komunikasi Ingatlah bahwa bergaul dengan lawan jenis
memiliki banyak resiko, terutama fitnah dan zina. Maka dari itu, jagalah agar tidak
terlalu sering melakukan komunikasi dengan lawan jenis agar tidak terjadi hal yang
membuat kita terjerumus dalam dosa. Terlalu berlebihan dalam berkomunikasi
dapat menyebabkan kesalahpahaman hingga menimbulkan fitnah. Rasulullah
pernah memberikan peringatan pada kita semua,
“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi
kaum lakilaki daripada (fitnah) wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no.7122)
9
9) Menutup aurat Bagi seorang wanita yang ingin melakukan komunikasi dengan
pria yang bukan mahramnya, maka hendaknya ia selalu menjaga auratnya tetap
tertutup. Jangan sampai menggunakan pakaian yang menarik perhatian hingga
menimbulkan bisikan setan apalagi terjerumus ke dalam syahwat. Sebagaimana
Allah berfirman :
4ذ4َل4َ4ِ4ٰ
4ك 4ۚ4ن4َّه4ب4 ِي4ِ 4جاَل4َ 4ن4م4ْ4ِ 4ن4َّعه4يل4َِ 4ْ 4ن4يَند4ُِ ْ 4ن4َنم4ؤي4ِم4ال4ُْ 4ء4 ِاس4 َنو4ِ4َ 4ك4َبتو4ِان4َ4َ 4ك4َج4ِو4زا4َْ 4َأِل 4ل4 ْق4ُ 4ي4ُّ4نب4ِاَّل 4اه4يأ4َ4َُّ 4اي4َ
4ام4ًيح4ِر4َ ف4َُ
4ًار4و4غ هَّللا
4ُ 4ن4اَك4و4َ 4َ 4ۗن4ؤيذ4َي4َْ 4ُْ ْ
4فاَل4َ 4ن4فر4َ4ع4َي4ُْ 4ن4أ4ْ 4ى4أند4ٰ4َ ْ
َ
10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahan yang telah dilakukan bahwa dapat disumpulkan tentang pergaulan
antar jenis kelamin yaitu pria dan wanita dimana terdapat Batasan-batasan yang
tidak boleh dilakukan karna akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan seperti
perzinahan ataupun yang lain, maka dari itu kita harus saling menjaga diri dan juga
menjaga hawa dan nafsu masing-masing agar terhindar dari hal tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. https://tafsirq.com/
2. https://mahadilmi.id/2014/05/12/etika-bergaul-dengan-lawan-jenis/
12