Anda di halaman 1dari 4

Apakah Boleh Pacaran Dalam Islam?

Bismillahirrahmaanirahiiim
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh

Alhamdulillahirobbil'aalamiin washolaatu wassalaamu 'alaa Asyrofil anbiyaa i wal mursaliin,


ammaa ba'du

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan
karunia-Nya kita bisa merasakan berjuta nukmat-Nya.

Shalawat dan salam marilah kita junjungkan kepada nabi kita nabi besar Muhammad SAW.

Selamat pagi teman-teman,

Pacaran ? apa itu pacaran ? apakah dalam islam pacaran itu ada ? Kali ini saya akan membahas
tentang pacaran. Sebelum membahas pada hukum pacaran, ada baiknya kita ketahui apa itu
pacaran. Pacaran yang saat ini diketahui banyak orang adalah proses saling mengenalnya antara
dua orang insan yang umumnya sedang mencari kecocokan untuk menuju ketahap berikutnya
yaitu tahap pernikahan. Namun kalau dilihat dari realita yang terjadi, pacaran kini bukan proses
atau tahap seseorang untuk menuju ketahap pernikahan, namun malah digunakan sebagai cara
untuk memuaskan nafsu tanpa adanya ikatan perkawinan "berzina" misalnya saja anak - anak
yang masih belum cukup umur yang mengaku pacaran. padahal mereka masih sangat jauh dari
kata cocok untuk menuju ketahap perkawinan.

Di kalangan remaja sekarang, pacaran menjadi identitas yang sangat dibanggakan. Istilah
pacaran sudah tidak asing lagi bagi kaum remaja. Pada masa ini, seorang remaja
biasanya mulai "naksir" lawan jenisnya. Ketika mulai menemukan sasaran, remaja mulai
mendekatinya dengan proses yang biasa dinamakan pdkt alias
pendekatan. Setelah pendekatannya berhasil dan ada rambu hijau dari si sasaran, remaja akan
menembaknya dan keduanya pun mulai berpacaran. Biasanya seorang remaja akan bangga dan
percaya diri jika sudah memiliki pacar. Sebaliknya remaja yang belum memiliki pacar dianggap
kurang gaul ataupun tidak laku. Jadi, remaja jaman sekarang cenderung mencari pacar untuk
memperoleh status sosial yang laku.

Pacaran dapat diartikan bermacam-macam, tetapi intinya adalah jalinan cinta antara seorang
remaja dengan lawan jenisnya. Praktik pacaran juga bermacam-macam, ada yang sekedar
berkirim surat,telepon, menjemput, mengantar atau menemani pergi ke suatu tempat, apel,
sampai ada yang layaknya pasangan suami istri. Bahkan pacaran pun ada beberapa nama lain
seperti pacaran cinta monyet, pacaran jarak jauh, pacaran sembunyi-bunyi, dan lain-lain.
Istilah pacaran sebenarnya tidak dikenal dalam Islam. Untuk istilah hubungan percintaan antara
laki-laki dan perempuan pranikah, Islam mengenalkan istilah khitbah (meminang). Ketika
seorang laki-lakimenyukai seorang perempuan, maka ia harus mengkhitbahnya dengan maksud
akan menikahinya pada waktu dekat. Selama masa khitbah, keduanya harus menjaga agar jangan
sampai melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Islam, seperti berduaan,
memperbincangkan aurat, menyentuh, mencium, memandang dengan nafsu, dan
melakukan hal selayaknya suami istri.

Pemuda adalah cabang dari kegilaan dan perempuan adalah jaring-jaring setan. Bila dua jenis
kelamin yang bukan maharomnya ini bertemu makan akan sangat mudah bagi setan dalam
menggoda, si pemuda adalaha orang gila dan perempuannya adalah umpan bagi setan dalam
menggoda laki-laki islam.

Mereka akan berusaha berkenalan untuk mencari kecocokan, namun proses ini kemudian di
salah gunakan yaitu yang seharusnya setelah cocok kemudian dapat melangsungkan pernikahan
tapi malah melakukan pelanggaran-pelanggaran hokum-hukum allah,mulai dari berdua-dua an
sampai dengan perzinaan tentu hal tersebut adalah larangan Allah, Allah berfirman :

32
*


Janganlah kamu sekalian mendekati perzinahan, karena zina itu adalah perbuatan yang keji
(QS. Al-Isra : 32)

Firman allah tersebut sangat jelas kalau kita dilarang mendekat pada perbuatan zina, apa saja
yang mengakibatkan langkah-langkah zina harus di jauhi termasuk janjian untuk berduaan, kalau
lawan jenis yang berduaan secara dalil yang menigai adalah setan.

Didalam islam tidak ada istilah pacaran yang ada adalah tunangan atau khitab, maka dalam
pergaulan di dalam islam ini harus benar-benar di jaga di antara cara untuk menjaga pergaulan
yang melewati batas sebagaimana berikut :

1. Menjaga pandangan antara laki-laki perempuan, tidak boleh melihat aurat/menampakan aurat
,tidak boleh memandang dengan nafsu dan tidak boleh melihat lawan jenis lebih dari sekali (
sekali saja itu bukan sengaja kalau sengaja di larang ). (An-Nur:30-31)
2. Perempuan harus berpakaian yang menutup aurat sesuai dengan syariat, yaitu pakaian yang
menutupi seluruh tubuh selain wajah, telapak tangan dan kaki. (An-Nur:31)
Wanita selalu menggunakan adab islami ketika bermuamalah dengan lelaki, seperti:

1. Waktu berbicara jauhi perkataan yang merayu dan menggoda (Al-Ahzab:32)


2. Ketika berjalan hendaknya wanita sesuai dengan apa yang tertulis di surat (An-Nur:31 & Al-
Qasas:25)
3. Lelaki dan perempuan tidak boleh bertemu ( berdua an ) tanpa disertai dengan muhrim.
Pandangan pemikiran orang yang tercampur dengan budaya barat akan mengesahkan bahwa
Taaruf atau perkenalan adalah sarana untuk mencari pasangan. Itu semua salah. ingat Tidakkah
mereka menyadari bahwa yang namanya pacaran tentu tidak terlepas dari kholwat (berdua-duaan
dengan lawan jenis) dan ikhtilath (laki-laki dan perempuan bercampur baur tanpa ada hijab/tabir
penghalang). Padahal semua itu telah dilarang dalam Islam.

Solusi islam dalam mengatur pemuda dan pemudi sebelum menikah yaitu:

Segeralah Menikah Bila Sudah Mampu

Pemuda yang telah mampu secara lahir dan batin maka di perintahkan untuk menikah, inilah
solusi terbaik yang diberikan Islam karena dengan menikah seseorang akan terjaga jiwa dan
agamanya. Akan tetapi, jika memang belum mampu maka hendaklah berpuasa, bukan
berpacaran. Rosululloh shallallahualaihi wa sallam bersabda:





*
Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu menikah maka segeralah
menikah karena sesungguhnya menikah itu lebih menjaga kemaluan dan memelihara pandangan
mata. Barang siapa yang belum mampu maka hendaklah berpuasa karena puasa menjadi benteng
(H.R. al-Bukhari: 5066)
Maka sebagai nasihat agar selalu ingat dengan firman allah





*
59

Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang
mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Alloh
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. al-Ahzab [33]: 59)

Ayat tersebut sebagai acuan agar kita menuju pada kesalehan dan terhindar dengan tipu daya
setan tentnag hubungan laki-laki dan perempuan, sehingga pacaran dalam islam ini tidak terjadi.
Ingat kalau sudah siap menikah segera menikah jangan untuk main-main atau pacaran itu adalah
larangan allah yang mengakibatkan siksa yang kekal di nereka.

Dari penjelasan tadi, tentu kita semua bisa menyimpulkan pacaran jelas dilarang oleh agama
islam jika menjurus pada perbuatan zina dan akhirnya mendapat dosa besar.

Saya akhiri ceramah saya kali ini, kurang lebihnya mohon maaf. Jika ada perkataan saya yang
kurang berkenan mohon dimaafkan, saya harap pidato yang saya sampaikan bermanfaat untuk
kita semua. Aamiin

Bilahit taufiq wal hidayah. wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuhu.

Anda mungkin juga menyukai