Anda di halaman 1dari 31

TUGAS UAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Analisis dan Desain Pembelajaran
Aqidah Akhlak

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I.

Oleh

Robbi Cahyo Pangestu / 223206030015

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2023
1
ADAB PERGAULAN REMAJA

1
KOMPETENSI INTI

3. Memahami dan menerangkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan


prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KOMPETENSI DASAR

3.1. Memahami pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dan dampak
negatif pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam

2
ِ ‫يَٰ َٓأهُّي َا ٱلنَّ ُاس اَّن َخلَ ْقنَٰ مُك ِّمن َذ َك ٍر َوُأنىَث ٰ َو َج َعلْنَٰ مُك ْ ُش ُعواًب َوقَ َبٓاِئ َل ِل َت َع َارفُ ٓو ۟ا ۚ َّن َأ ْك َر َممُك ْ ِعندَ ٱهَّلل‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
ٌ‫َأتْ َق ٰىمُك ْ ۚ َّن ٱهَّلل َ عَ ِل ٌمي َخبِري‬
‫ِإ‬
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Q.S Al Hujurat Ayat 13

KEGIATAN SISWA 3
Setelah kalian memperhatikan dan mengamati gambar di atas, ada beberapa
pertanyaan yang perlu kalian renungkan sebagai berikut. Daftarlah sejumlah
pertanyaan dengan menggunakan apa, mengapa, bagaimana, dimana, kapan.

NO KATA TANYA PERTANYAAN


1 Apakah Apakah maksud ayat di atas?
2
3
4
5

MATERI PEMBELAJARAN

A. Akhlaq Terpuji Dalam Pergaulan Remaja

Sudah menjadi kewajaran jika kita


memiliki seorang teman atau sahabat.
Karena memang kita diciptakan sebagai
makhluk sosial. Kita memiliki teman atau
sahabat,bermula dari proses saling
mengenal satu dengan yang lain.
Akan tetapi,bukan berarti setiap orang
yang kita kenal harus kita jadikan teman
atau sahabat. Kenapa?,karena seperti kita
tahu,tidak semua yang kita kenal punya
akhlak yang baik.
Karenanya,memilih teman haruslah selektif. Bagaimanapun,teman atau sahabat
kita,sedikit atau banyak,sengaja atau tidak,sadar atau tidak,akan memberi dampak
pada perilaku dan akhlak kita. Rasulullah bersabda :

"‫ال َ َّرِف ْي ُق ق ْب َل ا َّلط ِريْ ِق‬..."


“…pilihlah teman,sebelum mengadakan perjalanan”

Hadis di atas jelas, rasulullah memerintahkan kita agar selektif memilih


teman. Ibarat pepatah mengatakan : “berteman dengan penjual nangka,kita akan
terkena getahnya,berteman dengan penjual minyak wangi,kita akan terkena
harumnya”.
4 yang baik adalah:
Lantas,siapakah sahabat yang baik itu?. Sahabat
a) orang yang senantiasa mengingatkan kita dalam kebaikan dan taqwa
b) orang yang selalu dekat dengan kita meski kita dalam keadaan susah
c) orang yang senantiasa ikhlas menolong kita saat kita butuhkan
d) berbuat baik di depan maupun di belakang kita

Setelah kita memperoleh teman atau sahabat yang baik,maka kita harus
memperhatikan etika atau adab bergaul dengan mereka sesuai dengan syariat Islam.

1. Adab Bergaul Terhadap Teman


Islam telah mengajarkan kita untuk menjaga hak-hak teman kita dan
senantiasa berbuat baik kepada mereka. Di antara adab berteman yang baik kepada
teman adalah:
a. Berbuat Itsar
Di antara hak terhadap sesama yang dianjurkan adalah mendahulukan
sahabatnya dalam segala keperluan (itsar) dan perbuatan ini dianjurkan
(mustahab).
Perhatikanlah firman Allah Ta'ala yang artinya,"Dan mereka
mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun
mereka dalam kesusahan" (QS. Al Hasyr : 9).
Kaum Anshor yang terlebih dahulu menempati kota Madinah, mereka
mendahulukan saudara mereka dari kaum Muhajirin dalam segala keperluan,
padahal mereka sendiri membutuhkannya.
Perbuatan itsar ini hanya berlaku untuk urusan duniawi seperti
mendahulukan saudara kita dalam makan dan minum. Sedangkan dalam
masalah ketaatan (perkara ibadah), kita harus berlomba-lomba untuk menjadi
yang pertama.

b. Bantulah Sahabatmu yang Berada dalam Kesulitan


Dalam kehidupan sehari-hari,
terkadang tidak selalu berjalan lancer. Ada
saja kendala yang pasti kita membutuhkan
orang lain untuk mengatasinya. Begitu
juga sahabat kita,maka menjadi
kewajiban kita membantu mereka jika ada
kesulitan yang sedang menimpa mereka.

5
c. Jagalah Kehormatan Sahabatmu
Rasulullah shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda pada khutbah ketika haji
Wada' yang artinya,"Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, dan kehormatan
kalian adalah haram." (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Di antara bentuk menjaga kehormatan saudara kita adalah menjaga rahasianya
yang khusus diceritakan pada kita. Rahasia tersebut adalah amanah dan kita
diperintahkan oleh Allah untuk selalu menjaga amanah
Semoga dengan mengamalkan hak-hak ini, kita akan menjadi orang-orang
yang akan mendapatkan naungan Allah di akherat kelak, di mana tidak ada naungan
kecuali naunganNya. Amin.

2. Adab Bergaul dengan Lawan Jenis


ISLAM adalah agama yang sempurna, di dalamnya diatur seluk-beluk
kehidupan manusia,termasuk juga pergaulan antara lawan jenis. Di antara adab bergaul
antara lawan jenis sebagaimana yang telah diajarkan oleh agama kita adalah:

a. Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis


Allah Berfirman Dalam Surat An Nur Ayat 30-31 yang Berbunyi:

‫قُل ِل ّلْ ُمْؤ ِم ِن َني يَغُضُّ و ۟ا ِم ْن َأبْ َصٰ ِرمِه ْ َوحَي ْ َف ُظو ۟ا فُ ُروهَج ُ ْم‬
“Katakanlah kepada laki-laki beriman: Hendalah mereka menundukkan
pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 30).

‫َوقُل ِل ّلْ ُمْؤ ِمنَٰ ِت يَغْضُ ضْ َن ِم ْن َأبْ َصٰ ِر ِه َّن َوحَي ْ َف ْظ َن فُ ُروهَج ُ َّن‬
”Dan katakalah kepada wanita beriman: Hendaklah mereka menundukkan
pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 31).

Bukan berarti kita tidak boleh sama sekali memandang terhadap lawan
jenis,apalagi di jaman sekarang yang mau tidak mau kita akan selalu berinteraksi
dengan lawan jenis. Tetapi,yang dimaksud adalah kita dilarang memandang dengan
penuh syahwat/nafsu. Karenanya,kita diperintahkan untuk menutup aurat sehingga
hanya bagian tubuh tertentu saja yang boleh tampak oleh lawan jenis yang bukan
mahrom kita.
b. Tidak berdua-duaan
6
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Janganlah seorang laki-laki


berdua-duaan (kholwat) dengan
wanita kecuali bersama mahromnya,”
(HR. Bukhari & Muslim).

Tidaklah salah jika rasulullah bersabda


demikian,karena ketika seseorang berdua-duan saja
dengan lawan jenis yang bukan mahromnya,maka
yang ketiga adalah setan. Ya,setan,yang akan
menjerumuskan seseorang dalam lembah dosa dengan cara menggoda orang yang
berduan dengan lawan jenis yang bukan mahromnya.

c. Tidak menyentuh lawan jenis


Di dalam sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,

“Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali
meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin,” (HR. Bukhari).

Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah
satu perkara yang diharamkan di dalam Islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik
daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya,” (HR. Thabrani)

B. Akhlaq Tercela Dalam Pergaulan Remaja

Jika ada akhlak terpuji dalam pergaulan,maka kita akan menemukan akhlak
tercela dalam pergaulan. Berikut beberapa contoh akhlak tercela dalam pergaulan.
1. Pergaulan Bebas Antar Lawan Jenis

Bukan menjadi rahasia dan tabu lagi,di jaman yang katanya moderen ini,para
remaja banyak yang tidak lagi memperhatikan norma-norma agama dan susila dalam
pergaulan. Begitu juga dalam bergaul dengan lawan jenis. Banyak yang menganggap
bergaul dengan sebebas bebasnya adalah ciri dari masyarakat modern. Mereka
menganggap hal itu adalah hak asasi tiap individu dan tidak boleh dilarang. Padahal
jelas,bahwa hal ini lebih banyak berdampak negatifnya daripada positifnya. Ujung-
ujungnya adalah zina yang jelas dilarang agama,dan yang pasti merugikan pelakunya.
Allah berfirman dalam Q.S. al-Isra’ ayat 32 :

7
‫َواَل تَ ْق َربُو ۟ا ٱ ّ ِلزىَن ٰ ٓ ۖ نَّهُۥ اَك َن فَٰ ِحشَ ًة َو َسٓا َء َسبِي ًل‬
‫ِإ‬
“dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. dan suatu jalan yang buruk”.
Ayat di atas jelas, jangankan berbuat zina,mendekatinya saja dilarang. Dan yang
pasti,tiap ada pelarangan dalam agama,pasti demi kebaikan kita.

2. Judi dan Khamer

Judi adalah setiap “pemainan untang-utangan dengan bertaruh” atau “setiap


permainan harta dengan bertaruh”. Agama kita jelas melarang judi dan
khamer,sebagaimana Allah berfirman

‫اب َوٱَأْل ْزلَٰ ُم ِر ْج ٌس ِّم ْن مَع َ ِل ٱ َّلش ْي َطٰ ِن‬ ‫نص‬ ‫َأْل‬‫ي َٓأهُّي ا ٱذَّل ِ ين ءامنو ۟ا نَّما ٱلْ َخمر وٱلْميْرِس وٱ‬
ُ َ َ ُ َ َ ُ ْ َ ٓ ُ َ َ َ َ َٰ
ِ ْ ‫مُك‬َّ َ ِ ‫ٱ‬ ‫ِإ‬
‫ون‬ ْ ‫ن‬
َ ‫ف ْ َ ُبو ُه ل َعل تُفل ُح‬‫ت‬ ‫ج‬ َ
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Qs. Al-
Maidah ayat 90)

‫ٱلْ َخ ْم ِر َوٱلْ َميْرِس ِ َوي َ ُص َّدمُك ْ َعن‬ ‫ن َّ َما يُ ِريدُ ٱ َّلش ْي َطٰ ُن َأن يُو ِق َع بَيْنَمُك ُ ٱلْ َعدَ ٰ َو َة َوٱلْ َبغْضَ ٓا َء ىِف‬
ِ َ ‫ٱ‬ ِ ‫ٱ‬ ْ ِ ‫ِإ‬
َ ُ ‫ُّمنهَت‬
‫ون‬ ‫ذك ِر هَّلل َو َع ِن َّلصل ٰوة ۖ فَه َْل َأنمُت‬
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian
di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu
dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
pekerjaan itu)(Qs. Al-Maidah ayat 91)

8
Dari Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW. Bersabda, “Tiap-tiap yang memabukkan
adalah khamer, dan tiap-tiap khamer itu haram” (H.R Muslim)

Dari Ibnu Umar berkata, Nabi SAW, bersabda, “Allah melaknat khamar,
peminumnya, penyajinya, pembelinya, penjualnya, pembuatannya, tempat
pembuatannya, pembawanya, dan penerimanya.” (H.R. Abu Dawud)

3. Narkoba

Narkotika dalam Islam sering disebut “hasyisy”


yang hukumnya jelas haram karena memabukkan dan
termasuk khamer sebagaimana dijelaskan dalam hadis
nabi di atas. Orang yang mengkonsumsinyajelas berdosa
dan dikenakan hukuman sebagaimana orang yang minum
khamar. Adapun jenis-jenis narkoba adalah :
a. Ganja atau marijuana
b. Opiate
c. Cocaine
d. Candu dengan komponen-komponen yang aktif yaitu morfin dan heroin
e. Obat berbahaya yang disalahgunakan secara gelap, yaitu rohypnol, valium,
cosadon, magadon, BK, dan sedatin

KEGIATAN SISWA
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan perilaku kalian!
No Pernyataan Setuju Tidak
Setuju
1 Saya meyakini bahwa ta’aruf dapat menyambung
silaturahmi
2 Saya meyakini bahwa tawuran antar pelajar dapat
mempererat persaudaraan
3 Saya meyakini bahwa ta’awun dapat merugikan diri
saya

4 Saya harus berbaik sangka kepada orang yang saya


tolong akan membalas kebaikan saya yang lebih baik
5 Saya meyakini bila saya berjudi dapat mendatangkan
keuntungan buat saya

6 Saya meyakini bahwa judi dapat merusak ekonomi


atau keuangan

9
7 Saya meyakini bahwa saya akan bahagia
menggunakan narkota
8 Saya meyakini bila saya menggunakan narkota akan
merusak otak saya
9 Saya meyakini bahwa zinaakan merusak keturunan
10 Saya meyakini bahwa zina merusak nama baik
keluarga

RANGKUMAN
Adab pergaulan antara laki-laki perempuan berguna agar kaum Muslim tidak
tersesat di dunia sehingga mereka merugi di akhirat. Adab-adab tersebut antara lain
sebagai berikut:
1. Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis
Allah berfirman: “Katakanlah kepada laki-laki beriman: Hendaklah mereka
menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 30)
”Dan katakalah kepada wanita beriman: Hendaklah mereka menundukkan
pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nur: 31)
2. Tidak berdua-duaan
Rasulullah saw bersabda: “Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan
wanita kecuali bersama mahramnya." (HR. Al-Bukhari dan Imam Muslim).
3. Tidak berbicara berduaan dengan orang lain
Seorang muslim yang memahami agama memiliki perasaan dan kesadaran. Dia
menghormati perasaan orang lain dan tidak melukai mereka. Oleh karenanya, dia
memakai cara-cara yang baik ketika berbicara kepada mereka, dan diantara cara-cara
yang baik adalah tidak berbicara berduaan ketika ada orang yang ketiga.
4. Tidak menyentuh lawan jenis
Di dalam sebuah hadits, Aisyah ra berkata, “Demi Allah, tangan Rasulullah
tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia
kepada pemimpin).” (HR. Bukhari)
Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah
satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. Rasulullah bersabda, “Seandainya kepala
seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita
yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dengan sanad hasan)

10
UJI KOMPETENSI
A. Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling
tepat !
1. Perbuatan zina yang dilakukan oleh orang yang belum pernah menikah
disebut …
A. Zina muhsan
B. Zina gairu muhsan
C. Zina kabir
D. Zina saghir

2. Berikut adalah bahaya judi dan khamar/narkoba, kecuali …


A. Termasuk perbuatan setan
B. Menjerumuskan pada permusuhan dan kebencian
C. Menjauhkan manusia dari kesejahteraan dan kebahagiaan
D. Jalan mudah menuju kekayaan dan kesenangan

3. Perhatikan QS. An-Nahl ayat 90 berikut !

ۚ ‫ِا َّن الل َّه يَأ ُم ُر اِب لْعدَ لِ َواإِل ْح َس ِان وَإ يِت َا ِء ِذي الْ ْقرىبَٰ َويَهْن َ ٰى َع ِن الْف ْحشَ ا ِء َوالْ ُم ْن َك ِر َوا لْب َغ ِي‬
َ ‫ي ِع ُظمُك ْ ل َعلَمُّك ْ َتذكَّ ُر‬
‫ون‬
Ayat tersebut memerintahkan manusia harus memiliki akhlak terpuji ….
A. Tasamuh
B. Aman
C. Adil
D. Ta’awun

4. Memahami kondisi sesama teman dalam rangka meningkatkan persahabatan


disebut … A. Tafakur
B. Tafahum
C. Ta’awun
D. Tasamuh

5. Perhatika ayat berikut !..

‫َوت َع َا َو ُنوا عَ َىل الْب ِر َوالتقَّ َوى َواَل ت َع َا َو ُنوا عَ َىل اإِل ِمث َوالْعدُ َو ِان‬
Ayat tersebut memerintahkan kita dalam hal ……
A. Ta’awun C. Tafahum
B. Tafahum D. Tafakur

11
6. Di bawah ini yang tidak termasuk manfaat ta’aruf adalah …
A. Meringankan beban C. Akan selalu ditolong Allah
B. Tercukupinya kebutuhan D. Menimbulkan permusuhan

7. Memahami kondisi sesama teman dalam rangka meningkatkan persahabatan


disebut … A. Tafakur B. Tafahum C. Ta’awun D. Tasamuh

8. Qs. An-Nahl ayat 90 memerintahkan manusia harus memiliki akhlaq terpuji …

ْ ‫َّن اهَّلل يَأ ُم ُر ِابلْ َعدْ لِ َواإل ْح َس ِان وَإ يِت َا ِء ِذي الْ ْقر َىب َويَهْن َى َع ِن الْف ْحشَ ا ِء َوالْ ُم ْن َك ِر َوالْب َغ ِي ي َ ِع ُظمُك‬
َّ َ ْ ‫مُّك‬ ‫ِإ‬
‫ون‬
َ ُ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫تذ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫ل‬
A. Tasamuh B. Aman C. Ta’awun D. Adil

9. Menghilangkan kepercayaan atau amanat orang lain terhadap diri sendiri, arti

A. Dusta B. Khianat C. Bohong D. Munafiq

10. Qs. Al-Isra ayat 32 berikut melarang kepada manusia tentang …

‫َوالت َق َر ُبواال أ ِز َان ن ُّه اَك ن فَا ِحشَ ة َو َس َاء َسبِيال‬


‫ِإ‬
A. Mimum khamer/narkoba C. Pergaulan bebas (free sex)
B. Berjudi D. Mengundi
11. Perbuatan zina yang dilakukan oleh orang yang belum pernah menikah disebut

A. Zina muhson C. Zina kabir
B. Zina ghairu muhson D. Zina soghir

12. Berikut adalah bahaya judi dan khamer/narkoba, kecuali …


A. Termasuk perbuatan setan
B. Menjerumuskan pada permusuhan dan kebencian
C. Menjauhkan manusia dari kesejahteraan dan kebahagiaan
D. Jalan mudah menuju kekayaan dan kesenanga

13. Bahaya narkoba pada diri sendiri, kecuali …


A. Menimbulkan sifat masa bodo, sekalipun terhadap dirinya sendiri
B. Semangat belajar menurun
C. Tidak ragu-ragu melakukan hubungan seksual
D. Mencemarkan nama baik keluarga
14. Bahaya narkotika bagi keluarga :
A. Tidak segan-segan mencuri uang atau menjual barang-barang rumah
12di rumah, seringkali melawan orang tua
B. Tidak bisa menjaga sopan santun
C. Judi dan khamar termasuk perbuatan setan
D. Kurang menghargai harta milik yang ada di rumah

15. Zina yang dilakukan oleh orang yang telah atau pernah bersuami atau beristri
desebut …
A. Zina muhson C. Zina ghoiru muhson
B. Zina kabir D. Zina shogir

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Sebutkan contoh akhlak terpuji dalam pergaulan remaja !


……………………………………………………………………………………
………..
……………………………………………………………………………………
………..
……………………………………………………………………………………
………..
2. Sebutkan contoh akhlak tercela dalam pergaulan remaja !
……………………………………………………………………………………
………..
……………………………………………………………………………………
………..
……………………………………………………………………………………
………..

3. Apakah dampak positif menjalankan akhlak terpuji dalam prgualan remaja?


……………………………………………………………………………………
………..
……………………………………………………………………………………
………..
……………………………………………………………………………………
……..
4. Jelaskan bahaya narkota bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat !
……………………………………………………………………………………
………..
……………………………………………………………………………………
………..
……………………………………………………………………………………
………..

C. Penilaian Sikap
13
No Nama Peserta Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Nilai
didik Skor
TT BS JJ TJ DS
1
2
3

Keterangan :
 TT : Tertib
 BS : Bekerja Sama
 JJ : Jujur
 TJ : Tanggung Jawab
 DS : Disiplin

Nilai Indikator Keterangan


4 Peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku Membudaya
yang dinyatakan dalam indokator secara konsisten.
3 Peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda Mulai
perilaku yang dinyatakan. berkembang
2 Peserta didik sudah memperlihatkan tanda-tanda awal Mulai terlihat
perilaku yang dinyatakan dalam indikator namun belum
konsisten.
1 Peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal Belum terlihat
perilaku yang dinyatakan dalam indokator.

Petunjuk Pensekoran :
Jumlah skor
Nilai : x 100
Skor Maximal
Skor maximal : 20

D. Penilaian Diri
Petunjuk :
1. Berilah tanda “centang” (√) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap
pernyataan-pernyataan yang tersedia!
2. Serahkan Kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.

No Pernyataan Kebiasaan Jumla Nilai


Selal Serin Jaran Tidak h
14
u g g Perna Skor
(4) (3) (2) h (1)
1 Saya tidak lupa bersykur setiap
hari
2 Saya dapat membaca
hamdalah dengan baik dan
benar
3 Saya membaca hamdalah saat
mendapatkan rezeki

Petunjuk penskoran :
Jumlah skor
Nilai = x 100
Skor Maximal
Skor maximal : 4

E. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda

1. C. Zina Ghoiru Muhson


2. D. Jalan mudah menuju kekayaan dan kesenangan
3. C. Adil
4. B. Tafahum
5. A. Ta’awun
6. D. Menimbulkan Permusuhan
7. D. Tasamuh
8. D. Adil
9. B. Khianat
10. C. Pergaulan Bebas (Free Sex)
11. C. Zina Ghoiru Muhson
12. D. Jalan mudah menuju kekayaan dan kesenangan
13. B. Semangat Belajar Menurun
14. B. Tidak bisa menjaga sopan santun di rumah, seringkali melawan orang
tua
15. A. Zina Muhson
Saudara analisis mengapa seorang pendidik harus mengetahui karakteristik peserta
didik? 15
Jawaban:
Mengenal karakteristik peserta didik sangatlah penting bagi pendidik karena hal
tersebut menjadi panduan dalam merancang strategi pengajaran. Strategi pengajaran
meliputi cara-cara dan teknik-teknik yang digunakan untuk memastikan siswa berhasil
mencapai indikator keberhasilan dalam pembelajaran. Karakteristik siswa merujuk pada
ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh siswa, yang dapat memengaruhi tingkat keberhasilan
mereka dalam mencapai tujuan pembelajaran1.
Seorang guru saat merancang proses pengajaran wajib mengetahui karakteristik
dan kapabilitas awal dari siswa. Pengetahuan yang dimiliki oleh guru tentang jumlah
siswa akan memengaruhi persiapan guru dalam menentukan materi, teknik, alat bantu,
durasi yang dibutuhkan, dan penilaian pembelajaran yang diterapkan. Untuk
mengetahui jumlah siswa, guru dapat berkoordinasi dengan bagian akademik2.
Karakteristik siswa merupakan unsur utama (subkompetensi) yang penting
dalam kompetensi pedagogis. Mengetahui karakteristik siswa sangat penting bagi guru,
bahkan pemahaman tentang karakteristik tersebut menjadi salah satu penanda
profesionalisme seorang guru. Sebagai kompetensi, karakteristik siswa tidak hanya
dianggap sebagai variabel kognitif, tetapi karakteristik siswa harus dipahami, dikuasai,
dan diterapkan dalam proses pembelajaran, baik bagi guru di sekolah dasar, menengah,
maupun di perguruan tinggi. Perbedaan tingkat pendidikan hanya menunjukkan
perbedaan dalam kategori siswa. Memahami karakteristik siswa di perguruan tinggi

1
Andriani Safitri, Mei Nur Rusmiati, and Hafni Fauziyyah, ‘Pentingnya Memahami Karakteristik Peserta
Didik Sekolah Dasar untuk Meningkatkan Efektivitas Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia’ 6,
no. 2 (2022): 9333–39.
2
Ahmad Taufik, ‘Analisis Karakteristik Peserta Didik’, EL-Ghiroh 16, no. 01 (25 February 2019): 1–13,
sangatlah penting. Jika diabaikan, proses pembelajaran tidak akan mencapai hasil yang
optimal. Selanjutnya, pembentukan karakter siswa sulit diwujudkan3.
Dari penjelasan di atas, guru sebagai bagian penting dari proses belajar mengajar
perlu memahami, menguasai, dan menerapkan karakteristik peserta didik. Beberapa
faktor utama yang harus diperhatikan adalah:
1. Mengenal karakteristik belajar setiap siswa di kelas.
2. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran.
3. Mengatur kelas sehingga semua siswa, termasuk mereka yang berbeda
kemampuan fisik dan belajar, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar.
4. Mengetahui penyebab perilaku siswa yang menyimpang dan mencegah agar
perilaku tersebut tidak merugikan siswa lain
5. Membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan siswa.
6. Memperhatikan siswa dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti
kegiatan pembelajaran dan tidak merasa terpinggirkan atau minder4.

Bagaimana cara yg harus dilakukan oleh pendidik untuk mengidentifikasi perilaku dan
karakteristik peserta didik ?
Jawaban:
Untuk memahami karakteristik siswa dengan tepat, seorang guru harus memiliki
pemahaman yang kuat dalam disiplin ilmu seperti Psikologi Belajar, Psikologi
Perkembangan, Psikologi Kepribadian, dan mungkin bahkan ilmu-ilmu yang terkait
dengan disiplin ilmu Komunikasi. Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam
memahami karakteristik siswa adalah:

1. Menentukan ciri fisik dan non-fisik setiap murid di dalam kelas.


2. Menentukan karakteristik belajar setiap murid di kelasnya.
3. Memastikan semua murid memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
aktif dalam kegiatan pembelajaran.

4. Mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang setara pada semua
murid dengan perbedaan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.
3
Moch Syamsuri Rachman, ‘Karakteristik Peserta Didik’ 8 (2021).
4
Janawi, ‘Memahami Karakteristik Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran’ 6, no. 2 (2019): 68–79.
5. Mencoba mengetahui penyebab perilaku yang tidak sesuai dari murid untuk
mencegah dampak buruk pada murid lainnya.

6. Membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan serta


keterlambatan pemahaman murid.

7. Memperhatikan murid dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti


aktivitas pembelajaran, sehingga tidak ada murid yang merasa terpinggirkan atau
merasa minder5.

Daftar Rujukan
Hermawan, Agung. ‘Mengetahui Karakteristik Peserta Didik Untuk Memaksimalkan
Pembelajaran’ 7, no. 1 (2014)
Janawi. ‘Memahami Karakteristik Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran’ 6, no. 2
(2019)
Rachman, Moch Syamsuri. ‘Karakteristik Peserta Didik’ 8 (2021).
Safitri, Andriani, Mei Nur Rusmiati, and Hafni Fauziyyah. ‘Pentingnya Memahami
Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar untuk Meningkatkan Efektivitas
Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia’ 6, no. 2 (2022)
Taufik, Ahmad. ‘Analisis Karakteristik Peserta Didik’. EL-Ghiroh 16, no. 01 (25
February 2019) https://doi.org/10.37092/el-ghiroh.v16i01.71.

5
Agung Hermawan, ‘Mengetahui Karakteristik Peserta Didik Untuk Memaksimalkan Pembelajaran’ 7,
no. 1 (2014): 14–25.
Saudara kumpulkan hasil rangkuman materi dari hasil diskusi kelompok awal
sampai ahir sebagai tugas individu !
Jawaban :

a. Landasan pengembangan pembelajaran aqidah akhlaq di madrasah, meliputi :


fondasional, religius, filosofis, konstitusional (Lutfi & Alfis).
Kesimpulan :
Pelajaran tentang Akidah Akhlak merupakan suatu disiplin ilmu yang
memberikan pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan tentang keyakinan
seseorang yang terdapat di dalam hati dan berfungsi sebagai pandangan hidup,
sehingga dapat diwujudkan dalam keseharian. Pentingnya mata pelajaran Akidah
Akhlak dalam pendidikan di sekolah sebagai bagian integral dari Agama Islam
tidak dapat dipungkiri. Meskipun bukan satu-satunya faktor dalam membentuk
karakter siswa, namun secara substansial, pelajaran ini memiliki kontribusi besar
dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengamalkan nilai-nilai
keyakinan keagamaan (tauhid) dan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-
hari.

Iman atau keyakinan adalah dasar utama dalam agama Islam. Secara
khusus, iman adalah keyakinan yang berasal dari hati, diucapkan dengan lisan,
dan diamalkan dengan tindakan. Ciri-ciri materi iman adalah bersifat teologis-
ideologis, menempatkan keyakinan sebagai prioritas, dan membutuhkan bukti.
Tauhid adalah disiplin ilmu yang membahas dasar-dasar iman Islam untuk
mencapai "Keesaan dan Keesaan Tuhan" dalam Zat, sifat, dan tindakan-Nya
tanpa sekutu. Menyatukan Allah adalah puncak integrasi dari berbagai disiplin
ilmu, sehingga berbagai cabang ilmu sangat erat terkait dengan tauhid dan
mengarah pada hasil akhir yaitu penyatuan Allah. Oleh karena itu, ilmu yang
mempelajari ayat-ayat Al-Qur'an dan ayat-ayat alam menjadi sarana pendukung
utama.
Pengertian degradasi sering diartikan sebagai penurunan kualitas suatu
hal. Setiap tahun, anak-anak mengalami penurunan kualitas atau degradasi
dalam segala aspek moral, seperti tutur kata dan cara berpakaian, dan hal ini
terus berkembang tanpa dipantau. Faktor utama yang menyebabkan degradasi
moral pada anak-anak adalah ketidakseimbangan dalam perkembangan
globalisasi.

b. Pengertian pembelajaran, pembelajaran sbg sbuah system dan proses,


problematika pembelajaran, menyajikan pembelajaran yg menyenangkan,
strateginya apa kemukakan (Agus & Hanik).
Kesimpulan :
Pendidikan merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja, terarah,
dan terencana dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, serta dilakukan
secara terkendali agar terjadi proses pembelajaran pada peserta didik. Pendidikan
aqidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana untuk mempersiapkan peserta
didik dalam memahami, menghayati, dan mempercayai Allah SWT serta
menerapkannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari,
berdasarkan pada ajaran Qur’an dan hadits. Hal ini dilakukan melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, dan pengalaman.
Pendidikan adalah upaya yang disengaja oleh seorang pengajar untuk
mengajarkan peserta didiknya, yaitu mengarahkan interaksi peserta didik dengan
sumber belajar lainnya dengan tujuan mencapai tujuan tertentu. Jadi, pendidikan
tidak hanya diartikan sebagai penyampaian materi kepada siswa semata. Oleh
karena itu, untuk menciptakan kondisi belajar yang optimal, pengajar harus
memahami faktor-faktor penting dalam proses belajar yang aktif.
Proses interaksi antara peserta didik dan sumber belajar dalam
lingkungan belajar disebut pembelajaran. Pembelajaran membantu peserta didik
memperoleh ilmu pengetahuan, menguasai keterampilan dan kebiasaan, serta
membentuk sikap dan keyakinan. Dengan kata lain, pembelajaran membantu
peserta didik belajar dengan efektif. Proses pembelajaran ini berlangsung
seumur hidup dan dapat diterapkan di mana dan kapan saja dengan sikap yang
positif.
c. Pengertian DP /desain pembelajaran (Nafis & Ainul),
Kesimpulan :
Penggambaran Pembelajaran adalah tindakan yang serupa dengan
dilaksanakan secara teratur untuk memecahkan masalah pembelajaran,
meningkatkan kualitas pembelajaran, atau mencapai sasaran pembelajaran
tertentu yang terdiri dari rangkaian aktivitas. Penyusunan bahan/produk
pembelajaran, pengembangan, dan evaluasi rancangan untuk menghasilkan
desain yang efektif dan efisien. Kegiatan penggambaran pembelajaran dimulai
dengan menganalisis kebutuhan siswa, menetapkan tujuan pembelajaran,
mengembangkan bahan dan kegiatan pembelajaran, termasuk menentukan
sumber belajar, strategi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media
pembelajaran dan penilaian (evaluasi) untuk mengukur tingkat keberhasilan
pembelajaran.
Pemilihan desain atau rencana pembelajaran harus dilakukan untuk
menginspirasi para pelajar, memudahkan proses belajar, membentuk individu
secara keseluruhan, menghormati perbedaan individu, meningkatkan signifikansi
pembelajaran, mendorong interaksi, dan memfasilitasi pembelajaran
kontekstual. Beberapa teori pembelajaran yang menjadi dasar penggunaan
teknologi/komputer dalam pembelajaran adalah teori perilaku, kognitif, dan
konstruktivis.
Istilah Instructional Design dikenal dalam literatur asing sebagai Desain
Pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh kesamaan makna antara istilah
Instructional atau Instructional dalam istilah teknis pendidikan di dunia Barat
dengan istilah pembelajaran. Sedangkan kata 'desain' merupakan kata serapan
dari Bahasa Inggris, yaitu 'design', yang menurut Hokans dan Gibbons berasal
dari Bahasa Latin 'designare' yang artinya merancang, menjelaskan,
menunjukkan, atau menandai. Oleh karena itu, istilah Desain Pembelajaran
memiliki arti yang sama dengan dilakukannya secara sistematis untuk
menyelesaikan masalah pembelajaran, meningkatkan kualitas pembelajaran, atau
mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang terdiri atas serangkaian kegiatan.

d. Pengertian MDP / model desain pembelajaran (Laila & Yusron),


Kesimpulan :
Model Desain Pembelajaran (MDP) adalah serangkaian tindakan atau
prosedur yang diterapkan dalam proses pembelajaran untuk memastikan
pelaksanaannya secara efektif dan menghasilkan hasil yang optimal serta sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam penggolongannya, Model Desain Pembelajaran (MDP) terdiri dari
5 jenis yakni MDP berdasarkan kelas atau model Mikro, MDP yang berfokus
pada produk, MDP yang berbasis sistem atau model Makro, MDP yang berfokus
pada prosedur, dan MDP model melingkar, semuanya bertujuan untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
Dalam proses pengembangannya, Model Desain Pembelajaran (MDP)
dibagi menjadi tujuh jenis yaitu Model PAIKEM, Model ASSURE, Model
Hannafin & Peck, Model ADDIE, Model Dick & Carey, Model KEMP, dan
Model ARCS. Tujuan dari semua pengembangan tersebut adalah untuk
mempermudah proses pembelajaran bagi peserta didik.
Model pengembangan pembelajaran yang berbasis sistem ini
mengandalkan penggunaan media pembelajaran teknologi untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tahap
analisis kebutuhan dan analisis front-end harus dilakukan secara terus-menerus.
Jika diperhatikan, model makro ini mirip dengan model pengembangan
pembelajaran yang berfokus pada produk, di mana kedua model ini memerlukan
proses uji coba dan evaluasi formatif yang terus-menerus hingga mencapai hasil
optimal.

e. Identifikasi kebutuhan instruksional (Ika & Afif),


Kesimpulan :
Penilaian kebutuhan pembelajaran digunakan sebagai elemen evaluasi
untuk merancang program pembelajaran yang lebih baik di masa depan dengan
tujuan mencapai hasil yang diharapkan. Identifikasi kebutuhan belajar perlu
dilakukan secara individual melalui pendekatan yang tepat dengan menggunakan
alat yang sesuai untuk mengungkapkan informasi yang diungkapkan oleh setiap
individu yang merasakan kebutuhan belajar. Setelah identifikasi kebutuhan
belajar selesai, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
Sasaran pembelajaran umum sering dikenal sebagai tujuan umum
pembelajaran, tujuan pembelajaran umum, kemampuan dasar (KD), kemampuan
umum, atau perilaku umum. Tujuan instruksional umum atau Kemampuan Dasar
adalah hasil akhir yang ingin dicapai setelah siswa menyelesaikan suatu kegiatan
pembelajaran. Taksonomi tujuan instruksional mengikuti taksonomi Bloom yang
terdiri dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Kognitif, Domain kognitif mengurutkan kemampuan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Proses berpikir menggambarkan tahapan berpikir yang
harus dikuasai oleh siswa agar mampu mengaplikasikan teori ke dalam praktik.
Domain kognitif ini terdiri atas enam level, yaitu: pengetahuan, pada tahap ini
menuntut peserta didik untuk mampu mengingat berbagai informasi yang telah
diterima sebelumnya.
Afektif, Penguasaan domain afektif peserta didik dapat ditinjau dari
aspek moral, yang ditunjukkan melalui perasaan, nilai, dan sikap peserta didik.
Pada umumnya peserta didik lemah dalam penguasaannya. Hal ini terbukti dari
maraknya kekerasan yang ada di sekolah yang merupakan cerminan bahwasanya
penguasaan aspek afektif pada peserta didik belum dapat dikatakan baik.
Psikomotorik, Domain psikomotorik dapat ditinjau melalui aspek
keterampilan peserta didik, yang merupakan implementasi dari kegiatan belajar
mengajar di kelas. Peserta didik tidak cukup hanya menghafal teori, definisi saja,
akan tetapi peserta didik juga harus menerapkan teori yang sifatnya abstrak
tersebut ke dalam praktik yang nyata.

f. Karakteristik substantif kurikulum 2013 (Nurul & Makhrus).


Kesimpulan :
Terdapat beberapa rekomendasi yang seharusnya dilakukan oleh kepala
sekolah. Pertama, kepala sekolah harus memerhatikan dan mempersiapkan
banyak hal agar kurikulum 2013 dapat memberikan dampak yang signifikan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kedua, implementasi
kurikulum membutuhkan waktu dan usaha yang lama karena faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi keberhasilannya. Ketiga, kepala sekolah harus
memiliki pengetahuan yang substansial dan prosedural tentang kurikulum 2013
agar dapat melakukan pengawasan yang efektif dan menghasilkan output dan
outcome sesuai dengan tujuan kurikulum.

Karakteristik yang terkait dengan fisiologis, mencakup aspek-aspek


seperti jenis kelamin, kondisi fisik, usia kronologis, panca indera, tingkat
kematangan, dan lain sebagainya. Sementara itu, karakteristik yang terkait
dengan psikologis mencakup bakat, minat, motivasi, intelegensi, gaya belajar,
emosi, dan sebagainya. Adapun karakteristik yang terkait dengan lingkungan
meliputi etnis, kondisi sosial ekonomi, kebudayaan, dan lain sebagainya. Dalam
situasi seperti ini, seorang guru dapat melihat karakter peserta didik dari
berbagai sudut pandang, sehingga memudahkan dalam menganalisis
karakteristik peserta didik yang lebih mendalam dan faktual.

Analisis situasi internal sekolah mencakup analisis terhadap peserta


didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana belajar,
pembiayaan, dan program. Analisis terhadap peserta didik dan lingkungan
sekolah serta kondisi masyarakat juga perlu dilakukan. Dalam melakukan
analisis terhadap lingkungan eksternal sekolah dan kondisi masyarakat, perlu
diperhatikan komite sekolah, dewan pendidikan, kantor dinas kabupaten/kota,
keberadaan dunia usaha dan dunia industri, asosiasi profesi, kondisi sumber daya
alam, kondisi sosial ekonomi, dan budaya. Selain itu, guru mata pelajaran, KKG,
dan MGMP dapat berperan sebagai tim yang menyusun silabus mata pelajaran
tertentu. Peluang dan tantangan atas keberadaan MGMP perlu dianalisis dengan
seksama.

g. Pentingnya analisis karakter peserta didik (Syifa & Haqi).


Kesimpulan :
Setiap murid mempunyai ciri khas serta gaya belajar yang berbeda, maka
dari itu tiap-tiap pelaksana pendidikan mesti sanggup mengenali dan memahami
ciri khas dari tiap-tiap murid agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Guru dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan teknik dan
media yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih efisien.
Dalam hal ini, variasi murid yang perlu dipahami oleh pengajar atau guru
mencakup: 1. Sifat-sifat unik murid. 2. Kemampuan intelektual murid. 3. Cara
belajar.
Tujuan pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting, baik dalam
tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi. Sebagai contoh, guru dapat
merumuskan sasaran belajar seperti "siswa mampu mengidentifikasi perbedaan
antara prosa dan puisi". Sasaran belajar ini berguna bagi guru untuk mengajar
siswa. Dalam hal ini, sasaran belajar sejalan dengan tujuan belajar siswa. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran khususnya adalah
pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dalam
meningkatkan kemampuan mereka secara umum, yang terbagi menjadi tiga
ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sebagai contoh, pada ranah kognitif, siswa dapat memiliki pengetahuan,
pemahaman, kemampuan menerapkan, melakukan analisis, sintesis, dan
evaluasi. Pada ranah afektif, siswa dapat menunjukkan penerimaan, partisipasi,
menentukan sikap, mengorganisir, dan membentuk pola hidup. Pada ranah
psikomotorik, siswa dapat mempersepsi, bersiap diri, melakukan gerakan
sederhana dan kompleks. Batasan yang jelas ini penting agar orang-orang yang
tidak termasuk dalam batasan tersebut menyadari bahwa materi pembelajaran
yang dirumuskan berdasarkan tujuan pembelajaran belum tentu sesuai.

h. Pengertian tujuan pembelajaran/TP (Imam H & Bramasta).


Kesimpulan :
Tujuan pembelajaran adalah memberikan arahan dalam memilih materi
pelajaran, mengatur urutan topik, menetapkan prosedur pembelajaran, dan
memberikan standar untuk mengevaluasi prestasi belajar siswa. Tujuan
pembelajaran menjadi penilaian mutu dan efisiensi yang objektif.
Tujuan pembelajaran spesifik amatlah relevan bagi pendidik dan pelajar.
Dalam perancangan instruksional, pendidik merumuskan tujuan instruksional
spesifik atau target pembelajaran pelajar. Rumusan tersebut disesuaikan dengan
tindakan yang ingin dilakukan oleh pelajar. Sebagai contoh, seorang pendidik
merancang target pembelajaran seperti "pelajar dapat mengidentifikasi ciri khas
prosa dan puisi." Target pembelajaran tersebut memberikan manfaat bagi
pendidik dalam mengajar pelajar.
Suyono dan Hariyanto dalam Buku Belajar dan Pembelajaran
menjelaskan bahwa "pengajaran di sini sama dengan pembelajaran, suatu
tindakan di mana guru mengajar atau memandu murid-murid dalam proses
pematangan diri. Oleh karena itu, istilah pembelajaran setara dengan istilah
teaching atau instruction." Mengajar ialah usaha untuk menyampaikan
pengetahuan kepada siswa di sekolah. Pernyataan ini cocok dengan pandangan
dalam teori pendidikan yang menekankan pada materi pelajaran yang harus
terintegrasi dalam konsep-konsep pembelajaran proses internal yang rumit. Yang
terlibat dalam proses internal tersebut adalah keseluruhan mental yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

i. Instrumen penilaian (otentik) (Beni & Robi).


Kesimpulan :
Setiap kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari evaluasi. Evaluasi
menjadi tolak ukur keberhasilan atau kegagalan kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 menerapkan evaluasi otentik dalam prosesnya. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Evaluasi, evaluasi otentik merupakan evaluasi menyeluruh mulai dari
masukan, proses, dan hasil keluaran. Agar hasil evaluasi optimal, evaluasi perlu
direncanakan dengan cermat mulai dari penentuan, penyusunan, pengkajian
instrumen, pelaksanaan evaluasi, analisis hasil evaluasi, serta program tindak
lanjut.
Evaluasi pendidikan di Indonesia telah meliputi standar yang ketat dalam
penilaiannya. Standar evaluasi mencakup cakupan, tujuan, manfaat, prinsip,
teknik, tata cara, dan instrumen evaluasi hasil belajar siswa. Evaluasi menjadi
bagian yang integral dalam sistem pendidikan karena merupakan salah satu
unsur utama dalam proses pembelajaran.
Penilaian autentik adalah jenis penilaian yang dapat mengarahkan peserta
didik untuk mendemonstrasikan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan
untuk mengatasi permasalahan dan situasi yang dijumpai dalam dunia nyata.
Penilaian autentik merupakan betuk penilaian yang berupa unjuk kerja
berdasarkan penguasaan pengetahuan yang telah dipelajari oleh peserta didik.
Berikut adalah ciri-ciri penilaian autentik:

1. Mengukur semua aspek pembelajaran, baik kinerja maupun produk.

2. Penilaian dilaksanakan saat dan setelah proses pembelajaran.

3. Menggunakan berbagai cara dan sumber.

4. Dapat dipergunakan untuk tes formatif maupun tes sumatif.

5. Mengukur keterampilan dan performance.

6. Berkesinambungan dan terintegrasi.

Sebelum mengenal penilaian autentik, jenis penilaian yang digunakan


adalah penilaian tradisional.Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimal
mengenai mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik. Pertama penilaian
sikap, penilaian sikap ini bukan merupakan penilaian yang terpisah dan berdiri
sendiri, namun merupakan penilaian yang pelaksanaannya terintegrasi dengan
penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga bersifat autentik. Penilaian
pada aspek sikap ini dilakukan melalui:

1. Observasi, kegiatan ini dilakukan oleh guru untuk mengamati peserta


didik saat belajar.
2. Penilaian menggunakan tanda centang pada kolom yang disediakan oleh
guru

3. Penilaian antar teman, teknik penilaian yang dilakukan oleh seorang


peserta didik terhadap peserta didik yang lain terkait dengan
sikap/perilaku peserta didik yang dinilai.

j. Analisis hasil test (Irfan & Khusairi).


Kesimpulan :
Aktivitas pembelajaran pastinya melibatkan penilaian. Penilaian menjadi
landasan dalam pembelajaran di mana kemampuan siswa dalam proses belajar
dapat diukur. Kurikulum 2013 menerapkan penilaian otentik dalam prosesnya.
Agar hasil penilaian dapat optimal, penilaian harus direncanakan dengan matang
mulai dari penentuan, penyusunan, pengkajian instrumen, pelaksanaan penilaian,
analisis hasil penilaian, serta program tindak lanjut. Kriteria penilaian meliputi
cakupan, tujuan, manfaat, prinsip, metode, prosedur, dan alat penilaian hasil
belajar siswa. Penilaian menjadi bagian yang terintegrasi dalam sistem
pendidikan karena merupakan elemen penting dalam proses pembelajaran.

Analisis hasil tes, yang dimana diperoleh, dianalisis berdasarkan rubrik


penilaian soal yang telah dibuat. Dari hasil data tersebut digunakan untuk
mengetahui efek potensi dari soal tersebut yang kemudian dikembangkan
sebagai prediksi soal ujian nasional. Dari data hasil tes juga dianalisis secara
kuantitatif dengan analisis Alpha Crombach. Tes merupakan salah satu upaya
pengukuran terencana yang digunakan oleh guru untuk mencoba menciptakan
kesempatan bagi siswa dalam memperlihatkan hasil prestasi mereka yang
berkaitan dengan tujuan yang telah ditentukan.

Bentuk-bentuk instrumen dibedakan menjadi dua yaitu: Tes objektif yang


terdiri dari tes pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, dan isian singkat. Tes
non objektif yang terdiri dari uraian terbatas dan uraian bebas. Dalam penelitian
ini subjek menggunakan tes objektif dalam bentuk tes pilihan ganda untuk
mempermudahkan dalam perhitungan hasil analisis. Menilai Tes yang dibuat
sendiri, Guru yang sudah banyak berpengalaman mengajar dan menyusun
soalsoal tes, juga masih sukar menyadari bahwa tesnya masih belum sempurna.
Oleh karena itu, cara yang paling baik adalah secara jujur melihat hasil yang
diperoleh oleh siswa. Secara teoritis, siswa dalam satu kelas merupakan populasi
atau kelompok yang keadaannya heterogen.

k. Pengertian Strategi Pembelajaran ( Adi ).


Kesimpulan :
Setiap pengajar memerlukan rencana pembelajaran yang efektif karena
ada berbagai kegiatan dan metode yang tersedia untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Setiap tahap pembelajaran memiliki strategi tersendiri agar
peserta didik dapat mengikuti proses dengan baik dan mencapai hasil belajar
yang optimal.
Seorang pengajar dapat memanfaatkan berbagai macam strategi untuk
menghindari kebosanan dalam proses belajar-mengajar sehingga suasana kelas
menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Terdapat beberapa tahapan dalam
kegiatan pembelajaran, yaitu: tahap persiapan, tahap pengajaran, tahap penilaian,
dan tindak lanjut.

Anda mungkin juga menyukai