Pendidikan Agama
“ETIKA PERGAULAN SESAMA MUSLIM”
Dosen :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena saya dapat menulis
makalah yang berjudul “Etika Pergaulan Sesama Muslim”. Makalah ini saya susun
secara sederhana.
Makalah ini dibuat berdasarkan pengetahuan dari refrensi buku dan informasi dari
internet, Semoga makalah ini dapat menjadi sarana bagi kita semua untuk
mengetahui etika kepada sesama umat muslim.
.
Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangannya. Untuk itu demi kesempurnaan makalah ini kami sangat
mengharapkan adanya saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen dan Teman yang telah
memberikan saran yang baik kepada saya dalam menyusun makalah ini, tak lupa
saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pendidikan Agama
yang telah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk membuat
makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang…………………………………………………………………………………
B. Rumusan
Masalah………………………………………………………………………………….
A. Pengertian
Pergaulan………………………………………………………………………………….
B. Manfaat Pergaulan……………………………………………………………………..
A. Kesimpulan…………………………………………………………………… ……...
B. Saran ……………………………………………………………………………….....
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………....
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pergaulan berasal dari kata gaul. Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan
sehari-hari dalam persahabatan atau masyarakat. Namun tidak demikian
dikalangan remaja saat ini. Gaul menurut dimensi remaja-remaja yang katanya
modern itu adalah ikut dalam trend, mode, dan hal lainnya. Seperti sering
nongkrong atau bepergian ke tempat-tempat seperti mall, tempat wisata, ataupun
game center. Yang mana pada akhirnya, gaul dimensi remaja akan menimbulkan
budaya konsumtif.
Yang patut disayangkan pula dari “gaul” kebanyakan remaja saat ini adalah
standar nilainya diambil dari tradisi budaya ataupun cara hidup masyarakat
nonmuslim. Contoh baju yang dipakai itu modelnya harus sesuai dengan mode-
mode yang berkembang di dunia internasional saat ini. Dan bisa kita lihat pakaian-
pakaian tersebut jarang sekali ada yang cocok dengan kriteria pakaian yang pantas
secara islam.
Solidaritas dan kesetiakawanan sering dijadikan landasan untuk terjun kedunia
hura-hura. Dengan “setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok,
minum minuman keras, mengonsumsi narkoba, dan bahkan sex bebas. Kalau tidak
ikut kegiatan-kegiatan geng ataupun teman nongkrong bisa dianggap tidak “setia
kawan”. Paradigm seperti itulah yang menggerayangi pikiran sebagian remaja
masa kini. Sebenarnya dengan tindakan itu mereka telah merusak kemurnian
makna dari solidaritas dan kesetiakawanan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dari tema yang diangkat berdasarkan bahan
kajian yang diperoleh diantaranya :
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan
[1409] Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesame
mukmin karena orang-orang mukmin seperti satu tubuh.
[1410] Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari,
seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai
fasik, Hai kafir dan sebagainya.
Penjelasan
Artinya :
“Ketika mereka menyombongkan diri dengan sukunya, suku ‘Qais’ atau
‘Tamim’ maka kukatakan, hanya islamlah sebagai ayahku.”
Artinya :
Dari ri Abi Musa ra. Rasulullah saw, bersabda, “hubungan orang mukmin
dengan orang mukmin yang lain bagaikan satu bangunan yang saling
memperkokoh satu sama lain.” (muttafaq ‘alaih)
Dalam ayat 11, Allah menegaskan bahwa sesama orang mukmin dilarang
saling mengolok-olok. Dalam ayat 12, Allah melarang orang mukmin untuk
berpraduga kepada orang lain, karena memang kebanyakan dari praduga itu
menjurus kepada segi yang negatif.
Larangan berikutnya dalam ayat itu adalah mencari-cari kesalahan orang atau
menceritakan keburukan orang lain (ghibah). Dalam ayat 13, secara garis besar
Allah menggambarkan bahwa kedudukan manusia itu sama disisi Allah
meskipun berbeda jenis, suku bangsa dan ras.
B. Manfaat Pergaulan
Telah dijelaskan dalam sabdanya bahwa, rasulullah bersabda, “seseorang itu
menurut agama temannya, karena itu hendaknya seseorang diantara kalian melihat
dengan siapa dia bergaul.” (HR. Adu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Hurairah)
Karena itu tidak heran apabila seseorang itu merupakan guru bagi orang lain di
sekitarnya. Kepribadian seseorang itu dapat menular atau tertular orang lain.
Demikian halnya dalam etika, pergaulan dan hubungannya dengan orang lain.
Penularan itu disebabkan oleh pengaruh kedekatan dan pengaruh cinta. Dan tidak
berdiam diri kecuali dia adalah sebuah duplikasi, yang mengulang-ngulang
perkataannya, yang menampakkan perilakunya dalam perbuatan-perbuatan nya
yang tanpa disadari.
Imam Ali RA berkata, “Bergaullah dengan orang yang bertaqwa dan berilmu,
niscaya kalian bisa mengambil manfaatnya, karena bergaul dengan orang yang suka
berbuat baik bisa diharapkan (kebaikannya). Jauhilah kerusakan, sungguh jangan
bergaul dengan orang-orang yang rusak moralnya, karena bergaul dengan mereka
akan menular kepada Anda. Janganlah menjalin hubungan dengan orang yang hina
(rendah akhlaknya) karena itu akan menular kepadamu. Pilihlah temanmu.” Adapun
manfaat bergaul, yaitu :
Banyak hal yang bisa dilakukan saat jalan bareng teman, mereka bisa tukar
pikiran, sharing, saling membantu, saling mengingatkan, dan lainnya. Secara
langsung hal ini akan meningkatkan kemampuan anak dalam berinteraksi
sosial. Kegiatan ini pun akan meningkatkan kemampuan anak dalam ikatan
pertemanannya.
Saat jalan bareng teman, anak bisa dan bebas menentukan sendiri apa yang
ia mau. Hal ini membuatnya senang karena otonominya saat itu digunakan
dengan lebih leluasa, bebas dari aturan yang mungkin menurutnya
mengekang. Selama hal tersebut wajar, tidak masalah.
d) Memperkaya pengalaman
A. Kesimpulan
Pergaulan adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,
dapat juga oleh individu dengan kelompok. Juga, pergaulan merupakan salah satu
cara seseorang untuk berinteraksi dengan alam sekitarnya.
Sesama muslim adalah bersaudara, seperti tubuh yang satu dan seperti satu
bangunan yang kokoh dan saling mendukung antar bagiannya. Pergaulan sesama
muslim dibalut dengan ukhuwah Islamiyah. Ada banyak hak saudara kita atas diri
kita, diantaranya sebagaimana dalam hadist Nabi :
1. Jika diberi salam hendaknya menjawab.
2. Jika ada yang bersin hendaknya kita doakan.
3. Jika diundang hendaknya kita menghadirinya.
4. Jika ada yang sakit hendaknya kita jenguk.
5. Jika ada yang meninggal hendaknya kita sholatkan dan kita antar ke
pemakamannya.
6. Jika diminta nasihat hendaknya kita memberikannya. Juga, tidak meng-ghibah
saudara kita, tidak memfitnahnya, tidak menyebarkan aibnya, berusaha
membantu dan meringankan bebannya, dan sebagainya.
Manfaat Pergaulan
B. Saran
Pergaulan dan persahabatan yang baik tidak sampai putus karena permasalahan ya
ng tidak prinsip dan sepele atau karena informasi negatif yang belum jelas
kebenarannya terhadap sahabat kita. Sebab sebagai sahabat sesama muslim
mempunyai kewajiban terhadap saudaranya untuk saling tolong menolong. Allah
SWT berfirman : “Dan tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa dan
jangan saling menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan”. (Q.S. Al-
Maidah : 2).
DAFTAR PUSTAKA
H.A Wahid sy. 2008. Al-qur’an Hadist Madrasah Aliyah Kelas XII
Semester I dan II. Bandung: CV Armico.