Anda di halaman 1dari 11

PERGAULAN REMAJA MENURUT AJARAN ISLAM

Disusun Oleh:

Afifah Nurul Hikmah

Almira azalea

Fiyonda Yulia Putri

Kinaya Nurmalika Isbandi

Kelompok : I
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidahnya kita
diberikan nikmat sehat untuk dapat menyelesaikan tugas makalah aqidah tentang
‘’Pergaulan Remaja Menurut Ajaran Islam’’.Salawat serta salam senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya.

Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata pelajaran Aqidah, dimana
judul makalahnya adalah “ Pegaulan Remaja Menurut Ajaran Islam”.
Dalam menyusun makalah ini, tentunya tidak mungkin terlaksana apabila
tanpa semangat dan kerjasama tim yang baik.
Akhirnya makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang diharapkan,
dan kita berharap makalah ini dapat bermanfaat. Aamiin…
Wabillihi taufik walhidayah, wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Lumajang, 07 Februari 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………..............................

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………….

B. Identifikasi Masalah……………………………...........................................

C. Maksud dan Tujuan ………………………………………….....................

D. Kerangka Pemikiran………………………………………………………

BAB II PERGAULAN REMAJA DALAM AJARAN ISLAM

A. Pengertian Pergaulan………………………………………………………

B. Landasan Perlunya Pergaulan……………………………………………

C. Faktor Utama Dalam Pergaulan……………………………………………

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………

B. Saran…………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan

lingkungannya. Bergaul dengan orang lain menjadi satu kebutuhan yang sangat

mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib bagi setiap manusia yang “masih hidup”

di dunia ini. Akan menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan sangat langka, jika ada

orang yang mampu hidup sendiri. Karena memang begitulah fitrah manusia.

Manusia membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya.

Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya diciptakan

Allah berbeda-beda. Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda. Begitu

halnya dengan manusia. Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri,

sifat, karakter, dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar

ketika nantinya dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan

sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan kita dengan segala

perbedaannya sebagai wujud keagungan dan kekuasaan-Nya.

Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul

atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita.

Anggaplah itu merupakan hal yang wajar, sehingga kita dapat menyikapi

perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan adil. Karena bisa jadi sesuatu

yang tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan menjadi hal yang besar.

Itulah perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita dengan orang lain,

kecuali karena ketakwaannya kepada Allah SWT.


B. IDENTIFIKASI MASALAH

A. Bagaimana etika bergaul dalam agama islam..?

B. Bagaimana cara bergaul yang baik menurut ajaran islam?

C. Apa saja hal yang harus dijaga agar tidak terjerumus dalam pergaulan

bebas?

C. MAKSUD DAN TUJUAN

A. Untuk mengetahui etika bergaul yang baik menurut ajaran Islam.

B. Untuk mengetahui cara bergaul yang baik menurut ajaran Islam.

C. Untuk mengetahui hal yang harus dijaga agar tidak terjerumus dalam

pergaulan bebas.

D. KERANGKA PEMIKIRAN

Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan pencerahan dan

arahan kepada seluruh masyarakat di Indonesia terutama kita sebagai santri di

PPTQ Ar-Rahmah harus paham mengenai Pergaulan remaja menurut ajaran islam.

Maka dari itu kita mencoba untuk menjelaskan dalam makalah yang kita buat ini.
BAB II

LANDASAN TEORI PERGAULAN DALAM AJARAN ISLAM

A. Pengertian Pergaulan

Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan

lingkungannya. Bergaul dengan orang lain menjadi satu kebutuhan yang sangat

mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib bagi setiap manusia yang “masih hidup”

di dunia ini. Sungguh menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan sangat langka, jika

ada orang yang mampu hidup sendiri. Karena memang begitulah fitrah

manusia.seperti halnya diungkapkan dalam QS.AL HUJURAT yaitu:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-

laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara

kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al

Hujurat [49]:13)

Munculnya istilah pergaulan bebas seiring dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan dan tekhnologi dalam peradaban umat manusia, kita patut bersyukur

dan bangga terhadap hasil cipta karya manusia, karena dapat membawa perubahan

yang positif bagi perkembangan / kemajuan industri masyarakat.

Tetapi perlu disadari bahwa tidak selamanya perkembangan membawa

kepada kemajuan, mungkin bisa saja kemajuan itu dapat membawa kepada

kemunduran. Dalam hal ini adalah dampak negatif yang diakibatkan oleh

perkembangan iptek, salah satunya adalah budaya pergaulan bebas tanpa batas.
Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari

istilah pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul,

sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses

bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan. Islam

telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini telah

tercantum dalam surat An - Nur ayat 30 - 31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya

kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi

dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan

aturan - aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam

pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.

B. Landasan Perlunya Pergaulan

Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya

diciptakan Allah berbeda-beda. Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya

berbeda. Begitu halnya dengan manusia. Lima milyar lebih manusia di dunia ini

memiliki ciri, sifat, karakter, dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah, maka

sangat wajar ketika nantinya dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak

perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan kita dengan

segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan Kekuasaan-Nya.

Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul

atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal

yang wajar, sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang
wajar dan adil. Karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi karena salah

menyikapi, akan menjadi hal yang besar. Itulah perbedaan. Tak ada yang dapat

membedakan kita dengan orang lain, kecuali karena ketakwaannya kepada

Allah SWT (QS.Al_Hujurat[49]:13)

Perbedaan bangsa, suku, bahasa, adat, dan kebiasaan menjadi satu paket

ketika Allah menciptakan manusia, sehingga manusia dapat saling mengenal satu

sama lainnya. Sekali lagi tak ada yang dapat membedakan kecuali ketakwaannya.

C. Faktor Utama Dalam Pergaulan

1. Ta’aruf.

Apa jadinya ketika seseorang tidak mengenal orang lain? Mungkinkah

mereka akan saling menyapa? Mungkinkah mereka akan saling menolong,

membantu, atau memperhatikan? Atau mungkinkah ukhuwah islamiyah akan

dapat terwujud? Begitulah, ternyata ta’aruf atau saling mengenal menjadi suatu

yang wajib ketika kita akan melangkah keluar untuk bersosialisasi dengan orang

lain. Dengan ta’aruf kita dapat membedakan sifat, kesukuan, agama, kegemaran,

karakter, dan semua ciri khas pada diri seseorang.

2. Tafahum

Memahami, merupakan langkah kedua yang harus kita lakukan ketika kita

bergaul dengan orang lain. Setelah kita mengenal seseorang pastikan kita tahu

juga semua yang ia sukai dan yang ia benci. Inilah bagian terpenting dalam

pergaulan. Dengan memahami kita dapat memilah dan memilih siapa yang harus
menjadi teman bergaul kita dan siapa yang harus kita jauhi, karena mungkin

sifatnya jahat. Sebab, agama kita akan sangat ditentukan oleh agama teman dekat

kita. Masih ingat ,”Bergaul dengan orang shalih ibarat bergaul dengan penjual

minyak wangi, yang selalu memberi aroma yang harum setiap kita bersama

dengannya. Sedang bergaul dengan yang jahat ibarat bergaul dengan tukang

pandai besi yang akan memberikan bau asap.

Tak dapat dipungkiri, ketika kita bergaul bersama dengan orang-orang shalih

akan banyak sedikit membawa kita menuju kepada kesalihan. Dan begitu juga

sebaliknya, ketika kita bergaul dengan orang yang akhlaknya buruk, pasti akan

membawa kepada keburukan perilaku ( akhlakul majmumah.

3. Ta’awun.

Setelah mengenal dan memahami, rasanya ada yang kurang jika belum

tumbuh sikap ta’awun (saling menolong). Karena inilah sesungguhnya yang akan

menumbuhkan rasa cinta pada diri seseorang kepada kita. Bahkan Islam sangat

menganjurkan kepada ummatnya untuk saling menolong dalam kebaikan dan

takwa. Rasullulloh SAW telah mengatakan bahwa bukan termasuk umatnya orang

yang tidak peduli dengan urusan umat Islam yang lain.

Ta’aruf, tafahum , dan ta’awun telah menjadi bagian penting yang harus

kita lakukan. Tapi, semua itu tidak akan ada artinya jika dasarnya bukan ikhlas

karena Allah. Ikhlas harus menjadi sesuatu yang utama, termasuk ketika kita

mengenal, memahami, dan saling menolong.


BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Etika bergaul yang baik menurut islam yaitu menyangkut larangan-

larangan yang harus dijaga oleh manusia sesuai dengan apa yang telah di

ungkapkan oleh telah ajaran islam.Yaitu bedasarkan Al-Qur’an dan

hadist.

2. Tata cara bergaul yang baik menurut ajaran islam yaitu dimana kita dapat

menyesuaikan diri dengan orang yang kita hadapi yang sesuai dengan

kaidah – kaidah agama yang telah ada.Sehingga kiata dapat mengetahui

batasan – batasan terhadap dalam pergaulan sesuai tingkatan usia.

3. Dari penjelasan – penjelasan yang sudah saya simpulkan di atas kita dapat

mengetahui bahwa akibat pergaulan bebas dapat merusak diri – sendiri dan

menghancurkan masa depan kita. Dengan akibat pergaulan bebas dapat

menjerumuskan kita pada tindakan – tindakan negatif lainnya. Di samping

itu, dengan akibat pergaulan bebas berarti telah mendaftarkan diri kita

pada pergaulan yang merusak moral.

SARAN

1. Agar kita harus senantiasa membaca dan mempelajari Al-Qur’an dan

hadist tentang etika pergaulan yang baik.Sehingga kita dapat mengetahui

dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari..

2. Kita harus memiliki suatu batasan – batasan tentang hidup khususnya


dalam pergaulan, supaya kita dapat bergaul sesuai dengan apa yang

diajarkan oleh agama.

3. Agar mengetahui informasi tentang akibat pergaulan bebas sedini mungkin

agar kita tidak terjerumus pada pergaulan bebas yang dapat merusak moral

kita sebagai umat muslim. hendaklah kita selalu menjaga diri kita dari

ligkungan yang tidak benar, karena sudah dijelaskan bahwa pergaulan itu

dapat merusak moral kita.

Anda mungkin juga menyukai